Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

“ ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA”


DOSEN PENGAMPU: Nur Laili Fikriah, SE.,MM

Kelompok Lima
Kelas E
DISUSUN OLEH:
Muhammad Hafiz (220501110081)
Achmad Reza Rizqi El Kamil (220501110176)
Mochammad Achasanur Rofiqi Mamlu’un Niami (220501110253)
KATA PENGANTAR

Puji syukur dan saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Bank Dan
Lembaga Keuangan dapat diselesaikan tepat waktu, Shalawat dan salam kepada Nabi
muhammad SAW yang telah Allah utus untuk menjadi pendidik manusia,dan yang telah
mngejawantahkan adanya tanda-tanda tertinggi dari kemulian dan keagungan-Nya.

Saya mengucapkan terima kasih kerpada ibu Nur Laili Fikriah, SE.,MM selaku dosen
mata kuliah Bank Dan Lembaga Keuangan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai mata kuliah yang saya jalani.

Saya menyadari, Makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Malang, 23 Maret 2023

Kelompok Lima

1
DAFTAR ISI
LATAR BELAKANG………………………………………………...….….……...1
DAFTAR ISI……………………………………………………………....….…..…2
PENDAHULUAN……………………………………………………...….…...……3
RUMUSAN MASALAH…………………………………………………..........…...3
TUJUAN…………………………………………………………………….....….....3
PEMBAHASAN………………………………………………………….....….…...4
PENGERTIAN ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA………….….....…....4
ENAM PILAR API…………………………………………………….…...……..…2
PROGRAM-PROGRAM API………………………………………………....……..5
IMPLEMENTASI PROGRAM-PROGRAM API………………………….…..……8
PENUTUP……………………………………………………………….…….……11
KESIMPULAN……………………………………………………………….……..11
SARAN……………………………………………………………………………...11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………12

2
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pada tahun 2004 Bank Indonesia menerbitkan Arsitektur Perbankan Indonesia (API).
Arsitektur Perbankan Indonesia merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia
yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan
untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Visi Arsitektur Perbankan
Indonesia adalah mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat, dan efisien guna
menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional. Guna mewujudkan visi tersebut, API dilandasi oleh enam pilar. Di
makalah ini kita akan membahas pengertian API, program-program dan implemtasinya.

2. RUMUSAN MASALAH
a. Menjelaskan Pengertian Tentang Arsitektur Perbankan Indonesia(API)

b. Menjelaskan Enam Pilar API

c. Menjelaskan Program-Program API

d. Menjelaskan Implementasi Program-Program API

3. TUJUAN

a. Untuk Mengetahui Definisi Dari API

b. Untuk Mengetahui Definisi Dari Enam Pilar API

c. Untuk Mengetahui Program-Program API

d. Untuk Mengetahui Implentasi Dari Program-ProgramAPI

3
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN TENTANG ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA


Pada tahun 2004, Bank Indonesia mulai berusaha untuk menerapkan Arsitektur
Perbankan Indonesia. Dengan tujuan utama untuk memperkuat fundamental industry
perbankan di Indonesia. Arsitektur Perbankan Indonesia merupakan suatu kerangka dasar
pengembangan sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh untuk rentak waktu
lima tahun sampai sepuluh tahun ke depannya. Kebijakan pengembangan industri perbankan
pada masa depan, seperti yang diungkapkan dalam API, dilandasi oleh visi:

a. Menciptakan system perbankan yang sehat, kuat , dan efisien

b. Menciptakan kestabilan system keuangan,

c. Mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Adanya krisis ekonomi di Indonesia mulai pertengahan 1997 telah menimbulkan


kesadaran bahwa API adalah kebutuhan yang mendesak bagi perbankan Indonesia dalam
rangka memperkuat fundamental industri perbankan. Krisis ekonomi 1997 sebagai puncak
dari serangkaian liberalisasi sektor perbankan sejak 1980-an telah menunjukkan bahwa
industri perbankan nasional belum memiliki kelembagaan perbankan yang kokoh yang di
dukung dengan infrastruktur perbankan yang baik. Secara fundamental perbankan indonesia
masih harus diperkuat agar dapat mengatasi gejolak gejolak yang ada, bahkan sekotor
perbankan nasional yang terbukti belum kokoh merupakan tantangan ke depan bukan hanya
bagi industri perbankan secara umum,tapi juga bagi perbankan indonesia sebagai otoritas
pengawasnya. Menyadari pentingnya fundamental perbankan yang lebih kuat dan untuk
meningkatkan daya tahan sistem perbankan terhadap fluktuasi perekonomian. Arsitektur
Perbankan Indonesia merupakan bagian yang terpisahakan dari program restrukturisasi
perbakan atau white paper penyehatan perbankan nasional pasca IMF.1

2. ENAM PILAR ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA


Visi Arsitektur Perbankan Indonesia adalah menciptakan system perbankan yang
sehat, kuat, dan efisien guna menciptakan kestabilan system keuangan nasional dalam rangka
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk merealisasikan pencapaian visi API
tersebut maka di tetapkan 6 (enam) pilar API tersebut adalah sebagai berikut :
Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yangmampu memenuhi kebutuhan
masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan.

A. Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu pada
standar internasional.
1
Bank dan Lembaga Keungan, Arsitektur Perbankan Indonesia
/https://www.academia.edu/10081206/Bank_dan_Lembaga_Keuangan_Arsitektur_Perbankan_di_Indonesia

4
B. Menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki dayasaing yang tinggi serta
memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko.
C. Menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi internal
perbankan nasional.

D. Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industri perbankan


yang sehat.

E. Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan.


Keenam sasaran yang ingin dicapai API tersebut dituangkan kedalam enam Pilar yang
saling terkait satu sama lain guna menunjang pencapaian visi dari API

3. PROGRAM-PROGRAM API
Pelaksanaan keenam pilar API dijabarkan lebih rinci oleh Bank Indonesia dalam
program kegiatan pada rentang waktu sepuluh tahun (dari tahun 2004 hingga tahun 2013).
Program-program tersebut adalah :
A. Program penguatan struktur perbankan nasional, Penguatan permodalan bank umum
(konvesional dan syariah) dijalankan dalam rangka meningkatkan kemampuan bank
dalam mengelola resiko, mengembangkan teknologi informasi, maupun meningkatkan
skala usahanya guna mendukung peningkatan kapasitas pertumbuhan kredit perbankan.
Upaya yang dapat dilakukan yaitu :
- Penambahan modal baru baik dari pemegang saham lama maupun investor baru.
- Merger untuk mencapai persyaratan modal minimum baru.
- Penerbitan saham baru atau secondary offering di pasar modal.
- Penerbitan pinjaman subordinasi (subordinated loam)
Apabila program ini dapat berjalan dengan baik, dalam waktu sepuluh sampai lima
belastahun depan, program penigkatan permodalan tersebuy diharapkan akan

5
menghasilkan uang padaterciptanya struktur perbankan yang lebih optimal, yaitu
terdapatnya,2-3 bank yang mengarah ke bank internasional dengan kapasitas dan
kemampuan untuk beroperasi di wilayah internasional serta memiliki modal diatas Rp 50
triliun. 3-5 bank nasional yang memiliki cakupan usaha yang Sangat luas dan beroperasi
Secara nasional serta memiliki modal antara Rp 10 triliun sampai dengan Rp 50
triliuniun. 30-50 bank yang kegiatan upaya utama pada segmen usaha tertentu
sesuia dengan kapabilitas dan muatan masing-masing bank. bank-bank tersebut memiliki
modal antara Rp 100 miliar sampai dengan Rp 10 triliun. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
dan bank dengan kegiatan usaha terbatas yang memiliki modal di bawah Rp 100 miliar 2.
Secara keseluruhan, struktur perbankan Indonesia dalam kurun waktu sepuluh sampai
limabelas tahun ke depan diharapkan akan terbentuk sebagaimana digambarkan sebagai

berikut:

B. Program peningkatan kualitas pengaturan perbankan, Peningkatan efektivitas pengaturan


serta pemenuhan standar pengaturan yang mengacupada praktik terbaik internasional adalah
hal yang sangat penting. Hal tersebut dapat dicapaidengan penyepurnaan proses penyusunan
kebijakan perbankan serta penerapan 25 Basel CorePrinsip-prinsip Pengawasan Perbankan
yang Efektif secara bertahap dan menyeluruh. Dalam jangkawaktu lima tahun ke depan
diharapkan Bank Indonesia telah sejajar dengan negara-negara laindalam penerapan praktik
2
Arsitektur Perbankan Indonesia,OJK/https://ojk.go.id/id/kanal/perbankan/arsitektur-perbankan-indonesia/
Pages/Struktur-Perbankan.aspx

6
terbaik internasional termasuk 25 Basel Core Prinsip EfektifPengawasan Perbankan . Dari
sisi proses penyusunan kebijakan perbankan diharapkan dalam waktudua tahun kedepan
Bank Indonesia telah memiliki sistem penyusunan kebijakan perbankan yangefektif dengan
melibatkan pihak terkait dalam proses penyusunannya. Hal ini berarti bahwa padatahun 2006,
BI telah memiliki sistem penyusunan kebijakan perbankan yang efektif.

C. Program peningkatan fungsi pengawasan, Peningkatan kemandirian dan efektivitas


pengawasan yang dicapai denganpeningkatan kompetensi pemeriksa bank, peningkatan
koordinasi antar lembaga pengawas,pengembangan pengawasan risiko, peningkatan
efektivitas penegakan hukum, dankonsolidasi organisasi sektor perbankan di Bank Indonesia.
Dalam jangka waktu dua tahunkedepan diharapkan fungsi pengawasan bank yang dilakukan
oleh Bank Indonesia akan lebihefektif dan selaras dengan pengawasan yang dilakukan oleh
otoritas pengawas di negara lainyang telah menerapkan 25 basel core prinsip

D. Program peningkatan kualitas manajemen dan operasional perbankan, Peningkatan good


corporate governance (GCG), kualitas manajemen resiko, dan kemapuan operasional
manajemen perlu didukung dengan menetapkan standar yang sesuai untukmeningkatkan
kinerja operasional perbankan. Dalam waktu dua sampai lima tahun kedepan diharapkan
kondisi internal perbankan nasional menjadi semakin kuat dengan kemampuan menghadapi
risiko yang semakin baik.

E. Program pengembangan infrastruktur perbankan, Pengembangan sarana pendukung


operasional perbankan yang efektif seperti biro kredit,lembaga pemeringkatan kredit
domestik, dan pengembangan skema penjaminan kreditmerupakan program penting dalam
pengembangan infrastruktur perbankan. Kembangkan birokredit akan membantu perbankan
dalam meningkatkan kualitas keputusan kreditnya.Penggunaan lembaga pemeringkat kredit
dalam utang yang menjual efek di bursadimiliki bank akan meningktakan transparansi dan
efektivitas manajemen keuangan perbankan.Sedangkan pengembangan skim penjaminan
kredit akan meningkatkan akses kredit bagimasyarakat. Dalam waktu tiga tahun ke depan
diperkirakan telah tersedia infrastruktur pendukungperbankan yang mencukupi bagi
terwujudnya perbankan yang sehat dan kuat

F. Program peningkatan perlindungan nasabah. Pemberdayaan nasabah dilakukan melalui


penetapan standar penyusunan mekanisme pengaduan nasabah, tata kelola lembaga mediasi

7
independen, peningkatan transparansi informasidan pendidikan mengenai produk perbankan
bagi nasabah. Dalam waktu dua sampai lima tahunkedepan diharapkan program-program
tersebut dapat meningktakan kepercayaan nasabah padasistem perbankan, karena landasan
dari beroperasinya lembaga keuangan adalah kepercayaan

Dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahun mendatang, implementasi program-program


tersebut diharapkan dapat menciptakan konsolidasi sektor perbankan secara keseluruhan yang
mengarah kepada struktur perbankan yang lebih optimal.

Visi Arsitektur Perbankan Indonesia dipadukan dengan pertimbangan adanya


tantangan-tantangan yang dihadapi perbankan pada periode mendatang membawa
konsekuensi adanya enam pilar API dan juga program kegiatan sebagai berikut

4. TAHAP-TAHAP IMPLEMENTASI API


Program implementasi API dilaksanakan secara bertahap dan dimulai tahun dengan
perincian sebagai berikut:
1.Program Penguatan Struktur Perbankan Nasional No Kegiatan (Pilar I)
Periode 1, Memperkuat permodalan Bank
a. Meningkatkan persyaratan modal minimum bagi bank umum (termasuk BPD) menjadi
Rp100 miliar (2004-2010)
b. Mempertahankan pesyaratan modal Rp3 triliun untuk aspirasi bank baru sampai dengan
1 Januari 2011 (2004-2010)
Periode 2, Memperkuat daya saing BPR
a. Meningkatkan linkage program antara bank umum dengan BPR (2004)
b. Mempermudah pembukaan kantor cabang BPR (2004)
c. Memfasilitasi pembentukan fasilitas jasa bersama untuk BPR (2004-2005)
Periode 3, Meningkatkan akses kredit
a. Memfasilitasi pembentukan skim penjaminan kredit (2004-2006)
b. Mendorong peningkatan kredit untuk sektor usaha tertentu (2004-2006)

2.Program Peningkatan Kualitas Pengaturan Perbankan No Kegiatan (Pilar II)


Periode 1, Memformalkan proses sindikasi dalam membuat kebijakan perbankan
a. Melibatkan pihak III dalam setiap pembuatan kebijakan perbankan. (2004)3
3
Noerlina,Idris Gautama (2005) Peran Bank Jangkar Dalam Tahap Implentasi Arsitektur Perbankan
Indonesia/https://www.researchgate.net/publication/318986003_Peran_Bank_Jangkar_dalam_Arsitektur_Per
bankan_Indonesia

8
b. Membentuk panel ahli perbankan.(2004)
c. Memfasilitasi pembentukan lembaga riset perbankan di daerah maupun pusat.(2004-2005)
Periode 2, Implementasi secara bertahap 25 Prinsip Basel Core Principles untuk Pengawasan
Perbankan yang Efektif (2004-2013)

3. Program Peningkatan Fungsi Pengawasan No Kegiatan (Pilar III)


Periode 1, Memformatkan proses sindikasi dalam membuat kebijakan perbankan.
a. Melibatkan pihak III dalam setiap pembuatan kebijakan perbankan. (2004)
b. Membentuk panen ahli perbankan. (2004)
c. Memfasilitasi pembentukan Lembaga riset perbankan di daerah maupun pusat. (2004-
2005)
Periode 2, Melakukan konsolidasi sektor perbankan Bank Indonesia
a. Mengkonsolidasi fungsi pengawasan dan pemeriksaan. (2004-2005)
b. Mereorganisasi sektor perbankan Bank Indonesia. (2004-2005)
c. Membentuk tim penegakan/enforcement. (2004-2005)
d. Membentuk tim khusus pemeriksa spesialis. (2004-2005)
Periode 3, Meningkatkan kompetensi pemeriksa bank
a. Melakukan sertifikasi pemeriksa bank. (2004-2005)
b. Melakukan lampiran pemeriksa di lembaga pengawas internasional.(2004-2005)
Periode 4, membangun sistem pengawasan risiko
a. Mendisain model berbasis risiko untuk pengawasan. (2004-2005)
periode 5, Meningkatkan efektivitas penegakan hukum
a. Menyempurnakan proses investigasi kejahatan perbankan. (2004-2005)
b. Meningkatkan transparansi pengawasan dan penegakan hukum. (2004-2005)
c. Membentuk ombudsman internal untuk permasalahan pengawasan. (2004-2005)
d. Peningkatan perlindungan hukum bagi pengawas bank. (2004)

4. Program Peningkatan Kualitas Manajemen dan Operasional Perbankan No Kegiatan (Pilar


IV)
Periode 1, Peningkatan Good Corporate Governance
a. membatasi standar minimum untuk GCG. (2004-2005)
b. Mendorong bank-bank untuk go public. (2004-2005)
Periode 2, Meningkatkan kualitas manajemen risiko perbankan

9
a. Mempersyaratkan sertifikasi manajer risiko. (2005)
Periode 3, Meningkatkan kemampuan operasional bank
a. Mendorong bank-bank untuk melakukan sharing penggunaan fasilitas operasional guna
menekan biaya. (2004-2005)
b. Memfasilitasi kebutuhan pendidikan dalam rangka peningkatan operasional bank. (2004-
2005)

5. Program Pengembangan Infrastruktur Perbankan No Kegiatan (Pilar V)


Periode 1, menghasilkan Biro Kredit
a. Melakukan inisiatif pembentukan biro kredit. (2004-2005)
Periode 2, Mengoptimalkan penggunaan lembaga pemeringkat kredit
a. Mempersyaratkan pemeringkatan bagi obligasi yang diterbitkan oleh bank. (2004-2005)

6. Program Peningkatan Perlindungan Nasabah No Kegiatan (Pilar VI)


Periode 1 Menyusun standar mekanisme pengaduan nasabah.
a. persyaratan minimum mekanisme pengaduan konsumen. (2004-2005)
Periode 2, Membentuk lembaga mediasi independen
a. Memfasilitasi pembinaan lembaga mediasi perbankan. (2004-2005)
Periode 3,Menyusun transparansi informasi produk
a. Memfasilitasi penyusunan standar transparansi informasi produk bank. (2004-2005)
Periode 4, Mempromosikan edukasi untuk konsumen
a. Mendorong bank-bank untuk melakukan edukasi kepada konsumen mengenai produk-
produk finansial. (2004)4

PENUTUP

KESIMPULAN
4
Noerlina,Idris Gautama (2005) Peran Bank Jangkar Dalam Tahap Implentasi Arsitektur Perbankan
Indonesia/https://www.researchgate.net/publication/318986003_Peran_Bank_Jangkar_dalam_Arsitektur_Per
bankan_Indonesia

10
Bank Indonesia mulai mengimplementasikanAPI pada tahun 2004. Dengan
tujuanmenciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu memenuhi
kebutuhanmasyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang
irasional,membuat sistem pengaturan dan bank pengawasan yang efektif dan mengacu pada
standarinternasional, menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing
yang tinggiserta memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko, menciptakan good corporate
governance dalam rangka kondisi memperkuat internal perbankan nasional, mewujudkan
infrastrukturkamu yanglengkap untuk mendukung terciptanya industri perbankan yang sehat,
mewujudkanpemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan serta dapat
menghadapi tantangandalam hal yaitu kapasitas pertumbuhan kredit perbankan masih rendah,
struktur perbankan yangbelum optimal, pemenuhan kebutuhan masyrakat terhadap pelayanan
perbankan yang dinilaioleh masyarakat yang masih kurang, pengawasan bank yang masih
perlu ditingkatkan, kemampuanSperbankan yang masih lemah, profitabilitas dan efisiensi
operasional bank yang tidakberkelanjutan , perlindungan nasabah yang masih harus
ditingkatkan, perkembangan teknologiinformasi

DAFTAR PUSTAKA

Arsitektur Perbankan Indonesia,OJK/https://ojk.go.id/id/kanal/perbankan/arsitektur-


perbankan-indonesia/Pages/Struktur-Perbankan.aspx

Bank dan Lembaga Keungan, Arsitektur Perbankan Indonesia


/https://www.academia.edu/10081206/Bank_dan_Lembaga_Keuangan_Arsitektur_Perbankan
_di_Indonesia

Noerlina,Idris Gautama (2005) Peran Bank Jangkar Dalam Tahap Implentasi Arsitektur
Perbankan
Indonesia/https://www.researchgate.net/publication/318986003_Peran_Bank_Jangkar_dalam
_Arsitektur_Perbankan_Indonesia

11
Bank Indonesia, booklet (2009), “arah kebijakan perbankan”

Sawitri, P., & Hartanto, E. (2007). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Gunadarma.

Slamat, D. (1999). Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas


Indonesia.

Murdadi, B. (2016). Arsitektur Perbankan Indonesia (API) Roadmap ''Tak Berujung''.


Majalah Ekonomi Dan Bisnis, 51-60.

Budisantoso, T. (2013). Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta: Salemba 4.

12

Anda mungkin juga menyukai