Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Administrasi Perbankan

“Arsitektur Perbankan Indonesia (API)”

Dosen :
Dr. Drs.Bambang Hermanto, M.Si.
Luthfi Thirafi, SE., ME.

Disusun oleh :
Adinda Fitria
[ 170610180131 ]

PSDKU UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANGANDARAN
2020
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
Bank dan Lembaga Keuangan ............................................................................................................ 5
Arsitektur Perbankan Indonesia (API)............................................................................................... 5
A. Pendahuluan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) ........................................................... 5
B. Enam Pilar Arsitektur Perbankan Indonesia......................................................................... 6
C. Tantangan dan Peluang Perbankan Indonesia .......................................................................... 8
D. Point Kekuatan Kegiatan API ................................................................................................... 10
BAB III ................................................................................................................................................... 12
KESIMPULAN ........................................................................................................................................ 12
References ............................................................................................................................................ 13
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dinamika dalam kehidupan ekonomi ditunjukkan dengan semakin berkembangnya
perbankan dari waktu ke waktu. Sistem perbankan Indonesia telah melalui berbagai proses
evolusi dan adaptasi terkait berbagai masalah dan dinamika yang dihadapi. Salah satu
masalah utama dari praktik perbankan adalah terkait pengaturan sistem keuangan seperti
mekanisme penentuan jumlah uang beredar dalam perekonomian. Fasilitas jasa pada
lembaga keuangan termasuk pasar uang dan pasar modal memiliki peranan dalam tatanan
perekonomian Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Secara umum, lembaga keuangan dikelompokkan menjadi lembaga keuangan bank
dan lembaga keuangan bukan bank. Sistem perbankan Indonesia berdasarkan fungsinya
dibedakan menjadi Bank Sentrai (Bank Indonesia), Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan
bank umum. Perkembangan perbankan semakin dinamis dan kompleks sesuai dengan
tuntutan zaman menyebabkan otoritas moneter di Indonesia membuat Arsitektur Perbankan
Indonesia (API). Tujuan diadakannya API dengan harapan lima sampai lima belas tahun
kedepan bank nasional jika sudah memiliki pondasi yang kuat sebagai penyokong dan
mampu bersaing bukan hanya pada segmen pasar domestik tetapi sampai pada tingkat pasar
Internasional.
B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) ?


2. Apa saja yang menjadi pilar Arsitektur Perbankan Indonesia (API) ?
3. Bagaimana tantangan yang dihadapi perbankan Indonesia kedepannya?
4. Bagaimana kekuatan kegiatan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui maksud dari Arsitektur Perbankan Indonesia (API)


2. Mengetahui pilar-pilar Arsitektur Perbankan Indonesia (API)
3. Mengetahui tantangan Arsitektur Perbankan Indonesia kedepannya
4. Mengetahui program kekuatan dan kegiatan Perbankan Indonesia
BAB II
Bank dan Lembaga Keuangan
Arsitektur Perbankan Indonesia (API)

A. Pendahuluan Arsitektur Perbankan Indonesia (API)

Arsitektur Perbankan Indonesia (API) adalah suatu kerangka dasar yang memuat sistem
perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh, memberikan arah, bentuk, dan tatanana kepada
industri perbankan dalam rentang waktu lima sampai sepuluh tahun kedepan. Tujuan dari
program ini untuk memperkuat permodalan bank umum (konvensional dan syariah) dalam
ranga meningkatkan kemampuan bank dalam mengelola usaha maupun risiko,
mengembangkan teknologi informasi, maupun meningkatkan skala usahanya guna mendukung
peningkatan kapasitas pertumbuhan kredit dalam dunia perbankan (keuangan, t.thn.)upaya
dalam peningkatan modal bank umum dapat dilakukan dengan membuat business plan yang
memuat target, waktu, cara, dan tahap pencapaian tujuan. Arah kebijakan dalam
pengembangan industri perbankan pada masa yang akan datang sebagaimana dirumuskan
dalam API dilandasi oleh visi dalam mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan
efisien dalam menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional.
Pada tanggal 9 Januari 2004, Bank Indonesia meluncurkan API dengan maksud
menjadi suatu kerangka menyeluruh dari arah kebijakan pengembangan industri perbankan
Indonesia pada masa mendatang. Sebagai upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk
membangun kembali perekonomian Indonesia dengan peluncuran API dan melalui penerbitan
buku putih pemerintah sesuai Instruksi Presiden No 5 Tahun 2003 dikatakan API menjadi salah
satu program utama dalam buku putih. Berangkat dari keinginan untuk memiliki fundamental
perbankan yang lebih kuat, Bank Indonesia perlu selalu melakukan pengembangan dan
pembaharuan terhadap program-program API. Cakupannya seperti menciptakan strategi yang
lebih spesifik mengenai perbankan syariah, BPR, maupun UMKM ke depannya.
Implementasi dari program pengembangan dan penguatan permodalan bank yang
dilaksanakan secara bertahap, terdapat upaya peningkatan modal bank umum selain dengan
pembuatan business plan diantaranya :
a. Penambahan modal baru (shareholder lama maupun investor baru)
b. Merger antara dua bank atau lebih untuk mencapai persyaratan modal minimum
baru
c. Penerbitan saham baru (secondary offering) di pasar modal
d. Penerbitan subordinated loan
B. Enam Pilar Arsitektur Perbankan Indonesia

Dalam mencapai visi dari API, terdapat beberapa sasaran yang ingin dicapai
diantaranya :
1. Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat, mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang
berkesinambungan
2. Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan
mengacu pada standar Internasional
3. Menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi
serta memiliki ketahanan dalam menghadapi berbagai risiko
4. Menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi
internal perbankan nasional
5. Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industri
perbankan yang sehat
6. Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan

Berikut gambaran enam pilar API :

Dalam rentang waktu sepuluh sampai lima belas tahun ke depan diantaranya
terdapat program untuk meningkatkan permodalan yang diharapkan terciptanya
struktur perbankan yang lebih kuat dan optimal dianraranya :
 Sebanyak dua sampai tiga bank yang mengarah kepada bank Internasional yang
memiliki kapasitas dan kemampuan beroperasi secara Internasional dan
memiliki modal diatas Rp 50 triliun
 Sebanyak tiga sampai lima bank nasional yang memiliki cakupan usaha yang
sangat luas, beroperasi secara nasional dan memiliki modal Rp 10 – Rp 15
triliun
 Sejumlah 30 sampai 50 bank yang memiliki kegiatan usaha yang terfokus pada
segmen usaha tertentu tergantung kapabilitas dan kompetensi bank dengan
modal antara Rp 100 miliar – Rp 10 triliun
 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan bank kegiatan usaha terbatas memiliki
modal di bawah Rp 100 miliar
Secara keseluruhan harapan struktur perbankan Indonesia dalam sepuluh sampai lima
belas tahun kedepan tergambar sebagai berikut :

C. Tantangan dan Peluang Perbankan Indonesia

Dalam rangka mewujudkan perbankan Indonesia yang lebih kuat, dilakukan


beberapa perbaikan pada berbagai bidang, terutama dalam hal untuk menghadapi
tantangan yang dihadapi perbankan, diantaranya sebagai berikut :

1. Kapasitas pertumbuhan kredit perbankan masih terbilang rendah

Demi mencapai pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu lima


sampai sepuluh tahun kedepan, diperlukan pertumbuhan kredit
perbankan yang cukup besar. Akan tetapi, kemampuan permodalan yang
dapat diberikan perbankan Indonesia saat ini terlihat cukup sulit dalam
mencapai target pertumbuhan kredit tersebut jika perbankan nasional
tidak dapat memperbaiki kondisi dan peraturan terkait permodalannya.
Tantangan lainnya yaitu tidak inginnya beberapa bank dalam
menyalurkan kredit melihat kemampuan manajemen risiko dan core
banking skills yang masih terbilang belum cukup baik disertai biaya
operasional yang relatif tinggi. Seharusnya tantangan ini bisa dikelola
menjadi banyak peluang dan cara dalam meningkatkan pertumbuhan
kredit perbankan untuk mengoptimalkan permodalan dan mendorong
sektor perekonomian dari unit usaha mikro hingga unit usaha makro.

2. Struktur perbankan yang belum optimal

Optimalnya struktur perbankan Indonesia belum optimal yang


ditandai dengan terkonsentrasinya struktur perbankan dimana hanya
pada 11 bank umum dengan kategori besar menguasai sekitar 75% aset
perbankan Indonesia. Sehingga cukup banyak jumlah bank kecil yang
harus mendapatkan perhatian dimana cakupan usaha yang relatif sama
dengan bank besar akan tetapi memiliki keterbatasan dalam kemampuan
operasional manajemen risiko, dan corporate governance yang masih
cukup terbatas. Peluang yang dapat dijadikan dari tantangan ini adalah
pengadaan program yang mampu memberdayakan keberadaan bank
kecil dari berbagai sektor disertai perhatian lebih untuk optimalisasi
pertumbuhannya yang akan berdampak pada semakin kuatnya struktur
perbankan indonesia.

3. Pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap layanan perbankan yang


dinilai masyarakat masih kurang

Keluhan yang sering terdengar dari masyarakat mengenai sulitnya akses


dalam pengajuan kredit disertai suku bunga yang tinggi ditambah lagi
dengan keberadaan fintech informal (ilegal). Peluang yang dapat
dijadikan dari tantangan ini adalah mempergiat kredit korporasi dan
UKM yang sudah mulai tumbuh akan semakin tumbuh lagi.
Meningkatkan kualitas layanan dan akses jasa perbankan dapat menjadi
peluang untuk memperkuat sektor perbankan di Indonesia melihat
semakin kompleks dan aware nya masyarakat dalam dunia keuangan
dan perbankan.

4. Peningkatan pengawasan bank

Tidak hanya puas pada pencapaian sebelumnya, diperlukan peningkatan


dan penyempurnaan selalu dalam sektor pengawasan bank. Masih
terdapatnya prinsip-prinsip prodensial yang masih belum berjalan
dengan baik, koordinasi pengawasan perlu ditingkatkan serta segi
kemampuan SDM dari sektor pengawasan yang harus dioptimalkan.
Melakukan pengefektifan pelaksaan law-enforcement juga harus
dilakukan. Pengawasan bank merupakan bidang yang dinamis dan
mencakup hal yang luas, peningkatan kualitas dalam hal pengawasan
sebagai upaya yang harus terus dievaluasi oleh Bank Indonesia dan
Otoritas Jasa Keuangan.

5. Kapabilitas perbankan masih lemah

Hal ini ditandai dengan kurangnya corporate governance dan core


banking skills pada sebagian besar perbankan maka diperlukan
perbaikan yang cukup signifikan pada hal ini. Kemampuan merespon
peningkatan risiko operasional yang terjadi harus terus diperbaiki seperti
dalam internal control dan ketertiban terhadap prinsip prudensial.

6. Profitabilitas dan efisiensi operasional bank yang belum sustainable

Pada umumnya, pencapaian secara profitabilitas dan efisiensi


operasonal masih belum berkelanjutan (sustainable). Hal ini
dikarenakan masih lemahnya struktur aktiva produktif yang dimiliki
bank. Sehingga margin yang diperoleh semakin kecil dengan
kecenderungan suku bunga yang menurun. Faktor lainnya dari segi
pendapatan perbankan sebagai hasil aktivitas trading yang fluktuatif dan
rasio asset pernasabah yang terbilang rendah yang menjadi penyebab
dari tingginya biaya operasional perbankan di Indonesia.

7. Perlindungan nasabah harus ditingkatkan

Hal ini menjadi tantangan yang cukup besar dan berpengaruh langsung
terhadap kepercayaan masyarakat terhadap reputasi dari suatu bank.
Mendorong terciptanya standar mekanisme pengaduan nasabah dan
transparansi informasi dalam berbagai produk perbankan harus
diwujudkan untuk menjawab tantangan ini. Disamping itu, pemberian
edukasi dnegan metode yang tepat sasaran kepada masyarakat terhadap
perbankan dapat menjadi perluang agar masyarakat semakin percaya,
paham, dan menyadari sedini mungkin risiko dan keuntungan yang akan
dihadapi terkait produk perbankan yang menjadi pilihan mereka.

8. Perkembangan teknologi informasi

Semakin pesatnya komplektivitas produk keuangan dan semakin


berkembangnya jenis-jenis produk perbankan, menyebabkan risiko
yang akan muncul juga berpeluang menjadi lebih besar dan lebih
variatif. Penguasaan teknologi dalam persaingan industri perbankan
adalah hal penting mengingat semakin ketatnya hal ini dan menuntut
operasional bank harus selalu mampu beroperasi lebih efisien.
Penyesuaian ini selaras dengan edukasi kepada masyarakat yang harus
diberikan agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan yang
dilakukan oleh dunia perbankan.

D. Point Kekuatan Kegiatan API

1) Penguatan struktur perbankan nasional

Bertujuan untuk memperkuat permodalan bank umum dalam rangka meningkatkan


kemampuan pengelolaan usaha dan manajemen risiko, pengembangan teknologi
informasi, maupun meningkat skala usaha dalam mendukung peningkatan kapasitas
perumbuhan kredit perbankan.

2) Peningkatan kualitas pengaturan perbankan

Bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dalam segi pengaturan serta memenuhi


standar peraturan yang mengacu pada internasional best practices.

3) Peningkatan fungsi pengawasan

Bertujuan meningkatkan efektivitas dan independen dari pengawas perbankan oleh


Otoritas Jasa Keuangan.

4) Peningkatan kualitas manajemen dan operasional perbankan


Bertujuan dalam meningkatkan goood corporate governance (GCG),
meningkatkan kualitas manajemen risiko beserta kemampuan operasional
manajemen.

5) Pengembangan infrastruktur perbankan

Bertujuan untuk mengembangkan berbagai sarana operasional perbankan yang


efektif dan efisien seperti kredit bureau, lembaga pemeringkat kredit domestik, dan
pengembangan skim penjaminan kredit.

6) Peningkatan perlindungan nasabah

Bertujuan demi memberdayakan nasabah melalui diterapkannya standar


mekanisme dalam pengaduan nasabah, pendirian lembaga yang menjadi mediator
independen, peningkatan transparansi indormasi dari seluruh produk perbankan dan
edukasi yang tepat sasaran kepada nasabah.
BAB III
KESIMPULAN

Arsitektur Perbankan Indonesia (API) adalah suatu kerangka dasar yang


memuat sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh, memberikan arah,
bentuk, dan tatanana kepada industri perbankan dalam rentang waktu lima sampai
sepuluh tahun kedepan. Tujuan dari program ini untuk memperkuat permodalan bank
umum (konvensional dan syariah) dalam ranga meningkatkan kemampuan bank dalam
mengelola usaha maupun risiko, mengembangkan teknologi informasi, maupun
meningkatkan skala usahanya guna mendukung peningkatan kapasitas pertumbuhan
kredit dalam dunia perbankan. Terdapat enam pilar API diantaranya
 Struktur perbankan domestik
 Sistem pengaturan dan pengawasan bank
 Industri perbankan
 Good corporate governance
 Infrastruktur
 Pemberdayaan dan perlindungan konsumen
Kolaborasi dalam memperkuat enam pilar ini menjadi hal penting agar visi
beserta tujuan dari program pada Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dapat tercapat
sesuai target dan tepat waktu.
References
Indonesia, B. (n.d.). BANK INDONESIA MELUNCURKAN ARSITEKTUR PERBANKAN.
No.6/6/BGub/Humas.
keuangan, o. j. (n.d.). Arsitektur Perbankan Indonesia. Retrieved from Perbankan:
www.ojk.go.id
uajy.ac.id. (n.d.). ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA DAN KINERJA
KEUANGAN. e-journal uajy.

Anda mungkin juga menyukai