Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah
Bank dan Lembaga Keuangan Lain pada bab Arsitektur Perbankan Indonesia. Dalam
menyusun makalah ini, terdapat kesulitan dan hambatan yang penyusun alami, namun berkat
dukungan, dorongan dan semangat dari orang-orang terdekat sehingga penyusun mampu
menyelesaikannya.
Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka
penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Ibu Misti Hariasih, SE MM. selaku dosen pembimbing yang telah memberi kami bimbingan
dalam materi Bank dan Lembaga Keuangan Lain.
2. Orang tua, keluarga, serta teman-teman tercinta yang telah memberikan motivasi, inspirasi,
serta dukungan materi kepada penyusun untuk menyelesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Harapan
penyusun semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca untuk ke depannya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
pemilihan kata-kata.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan perbankan menunjukkan dinamika dalam kehidupan ekonomi. Sebelum
sampai pada praktik-praktik yang terjadi saat ini, ada banyak permasalahan yang terkait
dengan masalah-masalah perbankan ini. Masalah utama yang muncul dalam praktik
perbankan ini adalah pengaturan sistem keuangan yang berkaitan dengan mekanisme
penentuan volume uang yang beredar dalam perekonomian. Sistem keuangan, yang
terdiri dari otoritas keuangan (financial authorities), sistem perbankan dan sistem
lembaga keuangan bukan bank, pada dasarnya merupakan tatanan dalam perekonomian
suatu Negara yang memiliki peran utama dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa
keuangan. Fasilitas jasa tersebut diberikan oleh lembaga-lembaga keuangan, termasuk
pasar uang dan pasar modal.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu basel core principles?
2. Apa itu arsitektur perbankan indonesia?
3. Apa itu enam pilar API?
4. Apa saja program kegiatan API?
5. Bagaimana tahap-tahap implementasi API?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk memahami basel core principles
2. Untuk memahami arti perbankan indonesia
3. Untuk memahami enam pilar dari API
4. Untuk memahami kegiatan API
5. Untuk memahami tahap-tahap implementasi API
D. MANFAAT PENULISAN
Sebagai bahan pelajaran bagi mahasiswa khususnya dalam memahami segala arsitektur
perbankan Indonesia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. The Basel Core Principles
Dimaksudkan sebagai acuan dasar bagi pengawas dan otoritas publik lain di semua
negara secara internasional. Prinsip-prinsip ini dirancang bagi otoritas pengawas
berskala nasional, yang secara aktif berusaha menguatkan pengawasannya, agar mereka
dapat mengevaluasi pengawasannya selama ini. Hal ini, dengan demikian,
memungkinkan mereka untuk merancang program yang ditujukan untuk mengatasi
setiap perbedaan dengan sesegara mungkin, Prinsip-prinsip ini telah dirancang agar
dapat digunakan sebagai acuan oleh pengawas, kelompok pengawas regional, dan juga
pasar secara luas.
4
TANTANGAN KE DEPAN
1. Pertumbuhan kredit perbankan yang masih rendah
2. Struktur perbankan yang belum optimal
3. Pemenuhan kebutuhan layanan perbankan yang masih kurang
4. Pengawasan bank yang masih perlu ditingkatkan
5. Kapabilitas perbankan yang maih rendah
6. Profitabilitas dan efisiensi bank yang tidak mampu bertahan
7. Perlindungan nasabah yang masih harus ditingkatkan
8. Perkembangan teknologi informasi
5
apabila program ini dapat berjalan dengan baik, dalam waktu sepuluh sampai lima belas
tahun kedepan, program penigkatan permodalan tersebuy diharapkan akan mnegarah
pada terciptanya struktur perbankan yang lebih optimal, yaitu terdapatnya :
‧2-3 bank yang mengarah kepada bank internasional dengan kapasitas dan kemampuan
untuk beroperasi di wilayah internasional serta memiliki modal diatas Rp 50 triliun.
‧3-5 bank nasional yang memiliki cakupan usaha yang sangat luas dan beroperasi
secara nasional serta memiliki modal antara Rp 10 triliun sampai dengan Rp 50 triliun.
‧30-50 bank yang kegiatan usahanya terfokus pada segmen usaha tertentu sesuai
dengan kapabilitas dan kompetensi masing-masing bank. bank-bank tersebut memiliki
modal antara Rp 100 miliar sampai dengan Rp 10 triliun.
‧Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan bank dengan kegiatan usaha terbatas yang
memiliki modal dibawah Rp 100 miliar.
6
4.3.Program peningkatan fungsi pengawasan
Peningkatan independensi dan efektivitas pengawasan perbankan dicapai dengan peningkatan
kompetensi pemeriksa bank, peningkatan koordinasi antar lembaga pengawas, pengembangan
pengawasan berbasis risiko, peningkatan efektivitas penegakan hukum, dan konsolidasi
organisasi sektor perbankan di Bank Indonesia. Dalam jangka waktu dua tahun kedean
diharapkan fungsi pengawasan bank yang dilakukan oleh Bank Indonesia akan lebih efektif
dan sejajar dengan pengawasan yang dilakukan oleh otoritas pengawas di negara lain yang
telah lebih dahulu menerapkan 25 basel core principles.
7
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
The Basel Core Principles dimaksudkan sebagai acuan dasar bagi pengawas dan otoritas publik
lain di semua negara secara internasional.
Arsitektur Perbankan Indonesia merupaka suatu kerangka dasar pengembangan sistem
perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun
kedepan.
Visi Arsitektur Perbankan Indonesia adalah menciptakan sistem perbankan yang sehat, kuat,
dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan nasional dalam rangka mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional.