INDONESIA
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
Pembimbing,
Mengetahui,
Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat,
Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal dengan judul
“Analisis Risiko Pendanaan Bank Umum di Indonesia (Study Kasus Pada 5 Bank Umum di
Indonesia”. Proposal skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Strata 1 Sarjana Ekonomi (S.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Bengkulu.
Dalam penyusunan proposal ini, banyak pihak yang telah membantu saya dengan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih
yang tulus kepada :
1. Orang tua tercinta yang telah mendidik, serta mendoakan saya dengan penuh
kesabaran dan keteladanan yang tidak terhingga. Teman-teman yang saya sayangi
Terima kasih atas diskusi, saran dan semangat yang kalian berikan.
2. Ibu Dr.
Saya menyadari bahwa proposal ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu
saya berharap semoga proposal ini dapat berguna bagi pembaca dan peneliti yang akan
mengkaji lebih lanjut.
HALAMAN COVE
R........................................................................................................................................................i
HALAMAN SAMPUL...................................................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................................................iv
DAFTAR ISI...................................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................vii
DAFTAR TABEL........................................................................................................................viii
BAB I...............................................................................................................................................1
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Bank merupakan lembaga yang memiliki peran sebagai perantara keuangan antara
pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang
memiliki fungsi untuk memperlancar aliran lalu lintas pembayaran. Bank juga berperan dalam
perbankan yang sehat, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan tidak lepas dari peran
Pada masa praderegulasi yaitu pada tahun 1974-1982 perbankan memiliki fungsi untuk
pemerintah. Sedangkan dana-dana yang diperoleh bank pemerintah melalui Badan usaha milik
negara yang pada saat itu diwajibkan untuk menyimpan dananya pada bank pemerintah, selain
itu semua anggaran pemerintah baik pusat maupun daerah dihimpun oleh bank pemerintah.
Akibatnya bank pemerintah dapat dengan mudah memperoleh dana tanpa usaha. Bank sentral
juga memegang penuh menentukan tingkat suku bunga simpanan dan pinjaman, sehingga
membuat lemahnya persaingan perbankan pada masa praderegulasi. Dominasi pemerintah dalam
perbankan di Indonesia menyebabkan sulitnya bank swasta untuk ikut bersaing dan berkembang.
1
Untuk memperbaiki perbankan Indonesia pemerintah mengeluarkan kebijakan di sektor
moneter yang diawali deregulasi pada juni 1983. Kebijakan tersebut berisikan bahwa Bank
Sentral tidak lagi menentukan suku bunga simpanan dan pinjaman, penghapusan sistem pagu
kredit, mengurangi kredit likuiditas, kebijakan moneter dengan Sertifikat Bank Indonesia,
penyediaan fasilitas diskonto, Penghimpunan dana masyarakat oleh bank, serta bank
bank diharapkan aktif untuk menghimpun dana masyarakat juga menyalurkan dana dalam bentuk
kredit. Terbukti pada tahun 1988 setelah kebijakan deregulasi dikeluarkan terjadi peningkatan
dana deposito dan tabungan masyarakat, serta perbankan mengalami perubahan besar dari asset
19500
19000
18500
Unit
18000
17500
17000
16500
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Tahun
Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Kantor Bank Umum di Indonesia Tahun 2004-2021
2
Perkembangan bank terus meningkat dengan kemudahan yang diberikan kepada bank
untuk mendirikan kantor cabang dan menghimpun dananya sendiri. Simpatisan masyarakat yang
ikut mendukung berdirinya bank-bank, membuat perkembangan bank di Indonesia sangat pesat.
Perkembangan bank yang pesat tentu saja diikuti oleh kebutuhan pendanaan Bank yang
besar pula. Dana yang dihimpun dari masyarakat disebut dana pihak ketiga, yang terdiri atas
tabungan, giro, dan deposito. Dari jumlah dana pihak ketiga yang terkumpul, hampir separuhnya
berasal dari deposito, sedangkan sisanya bersumber dari tabungan dan giro. Ini membuktikan
bahwa penghimpunan dana melalui produk deposito sangat berpotensi. Maka diperlukan
kebijakan dari bank sehingga masyarakat dapat tertarik untuk mendepositokan uangnya di bank.
untuk menentukan regulasi sendiri sehingga bank dapat berkembang sangat pesat. Perkembangan
bank di Indonesia yang sangat pesat membuat persaingan antar bank cukup intens dan
mengakibatkan bank lebih berisiko. Kompetisi bank menghimpun dana dari masyarakat dapat
mengakibatkan bank lebih berisiko terutama pada risiko kredit. Hal ini yang menjadikan alasan
saya melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Risiko Pendanaan Bank Umum Di Indonesia
3
menjadi lebih baik, tetapi kompetisi yang terjadi bisa membawa pengaruh buruk bagi perbankan
itu sendiri.
Beberapa cara digunakan bank untuk berkompetisi menghimpun dana deposito dari
masyarakat. Salah satu cara yang digunakan dengan menaikan tingkat suku bunga deposito, yang
menjadikan deposito sebagai dana mahal karena tingkat suku bunganya yang tinggi. Dana yang
telah dihimpun tersebut akan disalurkan kembali, Supaya penyaluran dana dapat memberikan
keuntungan untuk bank, maka biaya yang diterima dari penyaluran dana haruslah lebih besar dari
Semakin banyak dana yang berhasil dihimpun oleh bank maka semakin besar pula tingkat
pinjaman yang akan disalurkan oleh bank. Tingkat pinjaman yang besar ini menambah risiko
kredit yang dihadapi oleh bank, dimana debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya. Risiko
kredit yang dimaksud dapat dilihat dari rasio Non Performing Loan (NPL), dari uraian diatas
NPL dapat dipengaruhi oleh Jumlah deposito, tingkat suku bunga, Pertumbuhan jumlah kredit,
dengan variabel kontrol ROA (Return On Assets). Selain itu variabel makro juga berpengaruh
pada risiko yang dihadapi bank, karena variabel makro akan mempengaruhi bank dalam
mengambil keputusan. Variabel makro yang dimaksud adalah pendapatan perkapita dan indeks
harga konsumen.
1. Bagaimana pengaruh Jumlah deposito terhadap rasio NPL (Non Performing Loan)?
2. Bagaimana pengaruh pertumbuhan kredit terhadap rasio NPL (Non Performing Loan)?
4
3. Bagaimana pengaruh ROA (Return On Assets) terhadap rasio NPL (Non Performing
Loan)?
4. Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga deposito terhadap rasio NPL (Non Performing
Loan)?
6. Bagaimana pengaruh indeks harga konsumen terhadap NPL (Non Performing Loan)?
Sesuai dengan rumusan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
4. Menganalisis pengaruh tingkat suku bunga deposito terhadap risiko kredit (NPL).
a. Teoritis
5
Secara teoritis, Diharapkan dengan adanya penelitian mampu menjadi bahan
i
rujukan bagi peneliti lain yang mengkaji topik sama, masyarakat dan lembaga mengenai
i i
b. Praktis
Secara praktis, Diharapkan penelitian ini bisa bermanfaat bagi dunia perbankan,
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis risiko pendanaan pada bank umum dengan
menggunakan analisis regresi data panel. Wilayah cakupan pada penelitian ini adalah bank
umum di Indonesia.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
sehingga risiko hanya terkait dengan situasi yang memungkinkan munculnya hasil negatif
serta berkaitan dengan kemampuan memperkirakan terjadinya hasil negatif tadi. Kejadian
risiko merupakan kejadian yang memunculkan peluang kerugian atau peluang terjadinya
hasil yang tidak diinginkan. Sementara itu, kerugian risiko memiliki arti kerugian yang
diakibatkan kejadian risiko baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerugian sendiri
dapat berupa kerugian finansial maupun kerugian non finansial (Basyaib, 2007).
Dapat dikatakan industri inilah yang melahirkan konsep manajemen risiko untuk
kemudian di adopsi dan diterapkan pada industri lain. Secara historis, lahirnya manajemen
risiko dalam industri perbankan berawal pada tahun 1974, saat tiga belas pengawas
perbankan dan bank sentral dari negara-negara yang tergabung dalam kelompok G10
(ditambah Spanyol dan Luksembung) berkumpul di Basel. Pertemuan ini ditujukan untuk
negara atau lebih Proses manajemen risiko agar menjadi lebih efektif, setiap
7
manjemen risiko secara menyeluruh dan komprehensif pada setiap unit yang di dalam
Risiko pembiayaan adalah risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak lain dalam
antara kedua belah pihak. Salah satu yang termasuk dalam kelompok risiko
dana kepada satu pihak atau kelompok industri, sektor dan area geografis tertentu
yang berpotensi menimbulkan adanya kerugian yang cukup besar dan dapat
Risiko pasar didefinisikan sebagai risiko kerugian pada posisi neraca serta
pencatatan tagihan dan kewajiban di luar neraca yang timbul akibat pergerakan
harga pasar yang tidak menguntungkan. Variabel pasar antara lain adalah suku
bunga, nilai tukar, risiko komoditas dan risiko ekuitas. Satu-satunya risiko pasar
yang tidak dihadapi oleh bank syariah namun dihadapi oleh bank konvensional
error).
Risiko disebabkan karena bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh
memenuhi kebutuhan dana (cash flow) secara cepat dengan biaya yang normal.
Risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek
tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak
sempurna.
Risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif terkait dengan
kegiatan usaha bank atau persepsi negatif dari masyarakat terhadap bank,
negatif dari publikasi negatif dapat juga berpengaruh terhadap tingkat keuntungan
yang dipeoleh oleh bank. Risiko reputasi bank syariah lebih tinggi daripada bank
konvensional, hal ini dipengaruhi oleh ekspektasi masyarakat yang lebih terhadap
bank syariah.
9
Risiko strategis muncul ketika keputusan yang diambil dalam perubahan
Risiko kepatuhan dapat terjadi bilamana bank syariah melanggar atau tidak
b.1.3 Bank
pembiayaan berupa kredit atau produk bank. Peran sektor perbankan yang begitu vital
Perbankan,“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank Umum adalah
bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan
10
Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya
2) Menurut Martono (2013), dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan lain
yang mengutip pernyataan dari G.M Veryn Stuart dalam bukunya Bank Politik
mengatakan bahwa: “Bank merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan
yang bertujuan memberikan kredit, baik dengan alat pembayaran sendiri, dengan
uang yang diperolehnya dari orang lain, dengan jalan mengedarkan alat-alat
3) Menurut Kasmir (2011) :“Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk
Dari beberapa definisi di atas, dapat dikatakan bahwa bank merupakan lembaga
kembali dalam bentuk pinjaman berupa kredit dan bekerja atas dasar kepercayaan
yang diperoleh dari mayarakat. Dari pengertian di atas, dapat dijelaskan secara lebih
luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan,
11
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada penelitian i ini metode yangi digunakani adalah metode kuantitatif, karena data
yang digunakan berupa data kuantitatif. Variabel Independen dalami penelitian inii yaitu
Penelitian ini menggunakan data sekunder berbentuk panel yang mencakup 5 bank
umum di Indonesia. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari website
resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS). Data-data yang digunakan
sebagai berikut: Non Performing Loan (NPL), jumlah deposito, Pertumbuhan jumlah kredit,
Return On Assets (ROA), Tingkat Suku Bunga Deposito, Pendapatan Per Kapita, dan Indeks
harga konsumen.
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen (jumlah deposito,
Pertumbuhan jumlah kredit, Return On Assets (ROA), Tingkat Suku Bunga Deposito,
12
Pendapatan Per Kapita, dan Indeks harga konsumen terhadap Non Performing Loan (NPL).
Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel. Analisis estimasi regresi data
Dalam penelitian ini teknis analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi data
panel. Data panel adalah gabungan antara data runtun waktu (time series) dan data silang (cross
section). Model dalam data panel pada dasarnya gabungan model data time series dan cross
section. Dalam model data panel memiliki indeks i yang menunjukan individu 1,2,...N, dan
indeks t yang menunjukan waktu pada periode 1,2,...T. Persamaan 3.1 merupakan persamaan
Dimana:
α : Konstanta
β : Koefisien Regresi
T : Banyaknya Waktu
N : Banyaknya Observasi
13
Untuk menguji apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap
variabel dependen maka digunakan model regresi linier berganda (multiple linier regression
method).
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + e
Dimana :
a : Konstanta
b1 – b5 : Koefisien Regresi
Menurut (Suliyanto, 2011:231) data panel memiliki kelebihan dibandingkan data time
series maupun cross section. Kelebihan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Panel data memiliki tingkat heterogenitas yang lebih tinggi. Hal ini karena data
tersebut melibatkan beberapa individu dalam beberapa waktu. Dengan panel
kita dapat mengestimasikan karakteristik untuk setiap individu berdasarkan
heterogenitanya.
2. Panel data mampu memberikan data yang lebih informatif, lebih bervariasi,
serta memiliki tingkat kolinieritas yang rendah. Hal ini karena menggabungkan
data time series dan data cross section.
14
3. Panel data cocok untuk studi perubahan dinamis karena data pada dasarnya
adalah data cross section dan di ulang-ulang series).
4. Panel data mampu mendeteksi dan mengukur pengaruh yang tidak dapat di
observasi dengan time series dan cross section murni.
5. Panel data mampu mempelajari model perilaku yang kompleks.
Ada tiga pendekatan dalam mengestimasi regresi data panel yang dapat digunakan yaitu
Pooling Least Square (model Common Effect), model Fixed Effect dan model Random Effect.
15
masalah tersebut, maka dapat menggunakan pendekatan estimasi random effect.
Pendekatan estimasi random effect ini menggunakan variabel gangguan (error terms).
Variabel gangguan ini mungkin akan menghubungkan antar waktu dan antar perusahaan.
Penulisan konstanta dalam model random effect tidak lagi tetap tetapi bersifat random
sehingga dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut:
Yit = β0 + β1 X1 it + β2 X2 it + β3 X3 it + β4 X4 it + µi
Untuk memilih model mana yang sesuai dengan tujuan penelitian ini maka dilakukan
tahapan uji yang dapat dijadikan alat dalam memilih model data panel berdasarkan karakteristik
data yang sama. Adapun uji yang digunakan antara lain:
1. Uji Chow
Tujuan dari Uji Chow adalah untuk membandingkan atau memilih model mana yang
lebih baik antara model common Effects atau fixed Effects yang akan digunakan untuk
melakukan regresi data panel. Uji chow menguji siginifikansi bersama dari variabel dummy
dengan melakukan uji F. Berikut merupakan formula untuk uji Chow: (Baltagi, 2005 : 13)
F_0=((RRSS-URSS)/(N-1))/(URSS/(NT-N-K)) (H_0 ) F
̃ _(N-1,N(T-1)-K) ………………..…..
(3.6)
Dimana:
16
H0 : metode common effects
2. Uji Hausman
Tujuan Uji Hausman adalah untuk memilih model mana yang lebih baik antara
Fixed Effects model dan random Effects yang akan digunakan untuk melakukan regresi
data panel. Salah satu metode yang digunakan untuk menghitung statistik uji Hausman
adalah dengan persamaan asimtotik dan identik secara numerik. Berikut merupakan
formula untuk uji Hausman: (Greene, 2011: 380)
Dimana:
Hipotesis yang digunakan dalam uji Langrange Multiplier adalah sebagai berikut:
Y yang berasal dari populasi dengan X=Xi lebih dekat dengan garis FRP daripada
observasi yang berasal dari populasi yang berkaitan dengan X=X2 , X=X3 (Gujarati,
2009: 83).
18
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, L. E. (2010). Analisis Pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO, ROA dan Kualitas
Aktiva Produktif Terhadap Perubahan Laba Pada Bank Umum di Indonesia. Tesis, 102.
Arping, S. (2017). Deposit competition and loan markets R. Journal of Banking and Finance, 80,
108–118. https://doi.org/10.1016/j.jbankfin.2017.04.006
Dahir, A. M., Mahat, F., Razak, N. H. A., & Bany-Ariffin, A. N. (2018). Capital, funding
liquidity, and bank lending in emerging economies: An application of the LSDVC
approach. Borsa Istanbul Review. https://doi.org/10.1016/j.bir.2018.08.002
Ibrahim, M. H., Aun, S., & Rizvi, R. (2018). Bank lending , deposits and risk-taking in times of
crisis : A panel analysis of Islamic and conventional banks. Emerging Markets Review, 35,
31–47. https://doi.org/10.1016/j.ememar.2017.12.003
Mankiw, N. Gregory (2003). Teori Makroekonomi Edisi Kelima. Terjemahan. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Mishkin, Frederic S. 2008. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan. Edisi 8. Salemba
Empat : Jakarta.
Personal, M., Archive, R., Agoraki, M., & Delis, M. D. (2009). Mp r a, (16495), 0–26.
Suliyanto, 2011, Ekonometrika Terapan : Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi
Offset.Yogyakarta.
19