NIM : A1D018025
KELOMPOK : 3 (Tiga)
KELAS/SEMESTER : VA
MATAKULIAH : EKOLOGI
JUDUL MATERI :“Perkembangan dan Evolusi Ekosistem (Suksesi
Ekologi dan Konsep Klimaks)”
SUB JUDUL MATERI : E. KONSEP KLIMAKS
Sejumlah suksesi terjadi memusat hingga seragam, bermuara pada suatu titik
akhir yang dapat diprediksi, dan bebas dari kondisi awal. Sementara yang lainnya
bersifat tidak memusat atau siklik (cyclic), atau memiliki titik akhir yang stabil
dengan suatu dinamika yang keseluruhannya didominasi oleh sejarah perombakan
dan imigrasi (Triwanto, 2019).
Adanya perubahan-perubahan pada populasi mendorong perubahan pada
komunitas. Perubahan perubahan yang terjadi menyebabkan ekosistem berubah.
Perubahan ekosistem akan berakhir setelah terjadi keseimbangan ekosistem. Keadaan
ini merupakan klimaks dari ekosistem. Apabila pada kondisi seimbang datang
gangguan dari luar, kesimbangan ini dapat berubah, dan perubahan yang terjadi akan
selalu mendorong terbentuknya keseimbangan baru. Rangkaian perubahan mulai dari
ekosistem tanaman perintis sampai mencapai ekosistem klimaks disebut suksesi
Terjadinya suksesi dapat kita amati pada daerah yang baru saja mengalami
letusan gunung berapi. Rangkaian suksesinya sebagai berikut, mula-mula daerah
tersebut gersang dan tandus. Setelah beberapa saat tanah akan ditumbuhi oleh
tumbuhan perintis, misalnya lumut kerak (Anggriany, 2015).
Tahapan suksesi yaitu infiltrasi, invasi kemudian baru suksesi. Tahap pertama
adalah infiltrasi yaitu suatu proses diamana suatu komunitas mencari ekosistem baru
untuk ditempati. Jika komunitas tersebut sudah menemukan tempat baru biasanya
akan diikuti oleh komunitas lainnya. Tahap kedua adalah invasi yang kaitannya
dengan ekologi adalah berarti dimana terdapat komunitas minoritas yang masuk
kedalam suatu daerah yang terdapat mahluk hidup asli yang lama-kelamaan makhluk
hidup tersebut semakin terdesak. Tahap yang terakhir baru suksesi itu sendiri
(Noviansyah, 2019).
Dalam ilmu ekologi dikenal suatu proses suksesi tumbuhan yang dikendalikan
oleh berbagai hukum alam, dan berakhir pada suatu stadia klimaks atau puncak yang
seimbang secara dinamis dengan lingkungannya. Suksesi adalah suatu rangkaian
perubahan masyarakat tumbuhan (komposisi dan struktur) bersamaan dengan
perubahan habitat tempat tumbuhnya, terutama iklim mikro dan tanahnya. Suksesi
dapat berjalan maju, yaitu mulai dari keadaan terbuka tanpa tumbuhan, hingga
mencapai tahap klimaks setelah melalui tahapan tumbuhan pionir, dan jenis-jenis
tumbuhan berikutnya yang lebih toleran terhadap keadaan lingkungannya. Akan
tetapi suksesi dapat juga maju-mundur, karena dalam perjalanan atau
pertumbuhannya, seperti kebakaran secara periodik di padang alang-alang (Imperata
cylindrica) (Jinarto, 2019)
Dalam komunitas vegetasi, suatu suksesi akan berakhir pada suatu keadaan
dimana komunitas mempunyai susunan jenis secara tetap dan terus ada karena proses
regenerasi. Komunitas demekian disebut dengan komunitas klimaks. Suksesi dalam
ekologi konsep modern adalah tidak lebih dari pergantian jenis-jenis pionir oleh jenis-
jenis yang lebih mantap dan dapat menyesuaikan secara lebih baik dengan
lingkungannya. Suksesi sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam suatu
komunitas secara bertahap, yang berakhir dengan ebuah komunita dan ekosistem
klimaks. Stabilitas komunitas berhubungan dengan konsep keseimbangan spesies
mulai dari awal suksesi sampai stadia stabil, meliputi hal-hal berikut ini:
(Latuconsi
na, 2019).
Daftar Pustaka
Jinarto, Sugeng. 2019. Komposisi Floristik Tingkat Pohon Pada Bagian Timur
Kawasan Hutan
Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Diklat Loa Haur Taman Hutan Raya
(Tahura)