Anda di halaman 1dari 19

Konsep Kunci

Pendahuluan
Konsep Suksesi
Model hipotesa Suksesi
Studi kasus Suksesi Krakatau
Klimaks

suksesi 1
Pendahuluan
Dua pandangan tentang komunitas:
Komunitas merupakan unit ekologis yang
kompleks. Maka, beberapa populasi penyusunnya
secara bersamaan berinteraksi dan terorganisir
dalam network. Jika salah satu penyusun
komunitas berubah akan mempengaruhi seluruh
komponen komunitas (web of life).
Komunitas merupakan unit individualistik.
Kumpulan populasi yang hidup bersama dengan
beberapa interaksi yang bersifat wajib dan spesies
bekerja sesuai dengan perannya masing masing.
Komunitas terbentuk oleh kelompok spesies
dengan persyaratan fisik dan kiwiawi atau niche
yang sama. suksesi 2
Konsep Kunci
Suksesi adalah perubahan stuktur komunitas yang
terjadi searah dalam satuan waktu.
Suksesi merupakan proses perubahan yang bertahap
dan menuju ke kondisi klimaks dengan komunitas
yang stabil.
Perbedaan komunitas pada kondisi klimaks
ditentukan oleh tipe tanah, air, dan faktor lingkungan.
Bagaimana spesies berinteraksi semasa suksesi?
Komunitas tersusun dari beberapa mosaik kelompok
yang berubah mengikuti siklus. Gap dinamika
komunitas dikendalikan oleh life history dari spesies.
Suksesi pada tumbuhan dikendalikan oleh kompetisi
untuk mendapatkan cahaya matahari.
suksesi 3
Pendahuluan
Di alam, individu suatu organisme atau spesies
tidak akan hidup sendiri, mereka merupakan
bagian dari populasi yang hidup bersama pada
area yang sama.
Komunitas merupakan kumpulan beberapa
populasi yang hidup di habitat tertentu.
Komunitas perlu dikaji karena terkait dengan
hubungan antarspesies dalam komunitas.

suksesi 4
Pendahuluan
Seberapa kuat hubungan antar spesies dalam
komunitas dan seberapa kuat web of life yang
terbentuk?
Apabila di alam, antar spesies terikat dengan
interaksi yang kuat, maka hilangnya satu
spesies akan diikuti dengan hilangnya pada
spesies lain (cascading effect).
Struktur komunitas dapat berubah dalam skala
waktu. Seperti bila kita amati padang rumput,
komunitas tumbuhan di sekitarnya berubah
secara perlahan atau dramatik selama 10 atau
pada hutan selama 20 tahun.
suksesi 5
Pendahuluan
Perubahan komunitas menjadi penting dalam
konservasi dan managemen, terutama terkait dengan:
Faktor apa yang menyebabkan komunitas berubah?
Seberapa jauh perubahan komunitas dapat
diperkirakan?
Bila terjadi kebakaran, banjir atau gunung meletus
yang, mengakibatkan area tidak dapat dihuni.
Kemudian di area ini terbentuk koloni baru dari
beberapa spesies sebagai akibat dari perubahan
lingkungan.
Perkembangan komunitas karena respon tumbuhan
pada perubahan lingkungan sehingga spesien baru
dapat hidup disebut suksesi

suksesi 6
Konsep Suksesi
Konsep suksesi dikembangkan oleh Warming (1896)
di Denmark dan Cowles (1899) di USA. Kemudian
dilanjutkan oleh Clements (1916) yang mengenalkan
hipotesis monoklimaks yaitu:
Komunitas biotik merupakan organisme yang
berinteraksi secara kuat dan mengalami suksesi yang
menuju ke kondisi climatic climax. Perkembangan
komunitas ini dapat secara perlahan atau cepat dari
satu komunitas pionir menuju ke komunitas yang
klimaks. Suksesi ini terjadi hanya karena interaksi
biotik
Tumbuhan atau binatang pioner merubah lingkungan
menjadi lebih mendukung untuk kehidupan spesies
baru. Hal ini terjadi terus sampai terbentuk komunitas
yang klimaks.suksesi 7
Konsep Suksesi
Perkembangan melalui suksesi dalam
komunitas menyerupai perkembangan
organisme secara individual, sehingga suksesi
dapat berbalik (reverse succession) bilamana
terjadi gangguan seperti kebakaran, atau
erosi (hipotesis poliklimaks).
Pada suksesi primer, area yang terkena
gangguan menjadi steril.
Pada suksesi sekunder, biji-biji tumbuhan
masih ada sehingga suksesi yang terjadi pada
spesies yang sudah ada.

suksesi 8
Konsep Suksesi
Suksesi primer Suksesi sekunder

suksesi 9
Model Hipotesis Suksesi
Suksesi dapat diduga dengan empat model
hipotesis yaitu: fasilitasi, inhibitasi, toleransi,
dan acak koloni.
1.Model fasilitasi dibangun dengan asumsi
pergantian spesies oleh spesies lain terjadi
karena spesies pertama merubah kondisi
lingkungan dan menjadikannya lebih
mendukung atau memfasilitasi untuk spesies
lain. Oleh karena itu, pergantian spesies terjadi
secara berurutan, dapat diduga dan menuju ke
suksesi.

suksesi 10
Model Hipotesa Suksesi
2. Model inhibitasi dengan pendapat bahwa suksesi
sangat heterogen karena perkembangannya
tergantung pada spesies pertama yang hadir
pertama. Pergantian spesies tidak selalu
berurutan, tergantung spesies pertama itu apakah
menolak atau menghambat (inhibit) kehadiran
spesies yang baru. Suksesi seperti ini bersifat
lebih individual sehingga lebih sulit diduga.
3. Model toleransi dengan asumsi bahwa setiap
spesies dapat memulai suksesi. Satu spesies
dapat lebih kompetitif dan menjadi predominan
pada komunitas yang klimaks. Spesien lain yang
datang menggantikan spesies terdahulu karena
lebih toleran terhadap
suksesi keterbatasan sumberdaya 11
Model Hipotesa Suksesi
4. Model koloni random dibentuk dengan hipotesis
tidak ada interaksi ekologi.
Koloni terbentuk secara acak (random)
bergantung pada peluang spesies itu dapat
survival. Tidak ada fasilitasi maupun kompetisi,
dan sukses dapat bergerak ke berbagai arah.

suksesi 12
Empat model suksesi. a-d: tipe vegetasi hipotetik atau spesies dominan; A, B,
C, D: spesies; Huruf subscript: spesies sbg komponen minor; Garis biru: urutan
spesies atau vegetasi; Garis hitam: titik awal suksesi stlh ada gangguan; +:
fasilitasi; -: inhibitasi; 0: tdk ada efek
suksesi 13
Studi kasus Suksesi
26 -27 Agustus 1883 Krakatau (Krakatoa) meletus.
Separuh dari Krakatau tertiup yang tertinggal lubang
vulkanik yang dikenal dengan nama RAKATA dan
kepulauan di sekitarnya yang tertutup oleh 30 80 m
batu dan debu vulkanik, sehingga landscape menjadi
steril
Rakata dan kepulauan di sekitarnya menjadi
laboratorium kolonisasi dan suksesi di daerah tropis.

suksesi 14
Studi kasus Suksesi
Mei 1884 ditemukan laba laba di bagian luar
Rakata.
Oktober 1884 ditemukan rumput tumbuh
1886 mulai dilakukan monitoring ditemukan dan
9 spesies tumbuhan berbunga
1887 ditemukan 23 spesies tumbuhan berbunga
lainnya.
Berkembang hutan di daerah coastal yang
menyediakan makanan berupa biji dan buah
buah untuk kelelawar dan burung.

suksesi 15
Studi kasus Suksesi
Berkembang hutan di daerah coastal yang
menyediakan makanan berupa biji dan buah
untuk kelelawar dan burung.
Tumbuhan paku-pakuan hadir karena sporanya
terbawa oleh angin dan membentuk komunitas
1908, ada 46 species tumbuhan berbunga,
13 spesies burung
1934 - 30 species burung hadir, dan 5
spesies yang dulu ada, kemudian punah

suksesi 16
Klimaks
Tahapan terakhir dari suksesi disebut klimaks
merupakan komunitas stabil yang mampu
mempertahanan keseimbangan (equilibrium)
faktor fisik dan biotik lingkungannya.
Ada 3 pemahaman tentang klimaks:
Hipotesis monoklimaks (Clements, 1916).
Setiap region hanya memiliki satu komunitas
klimaks Iklim menjadi faktor penentu
tercapainya komunitas klimaks bagi
tumbuhan.
Beberapa komunitas tumbuhan tidak pada

kondisi klimaks namun sudah stabil seperti


hutan.
suksesi 17
Klimaks

Hipotesis poliklimaks (Tansley, 1939).


Beberapa komunitas di tahapan klimaks dapat
dilihat dalam area tertentu dan pada area
yang berbeda dengan faktor pengendali
berupa nutrient, kelembaban yang berbeda,
aktivitas binatang.

Poliklimaks dapat ditemukan pada skala waktu


geologis seperti hutan coniferous memiliki
beberapa tahapan menuju ke kondisi stabil.

suksesi 18
Klimaks
Hipotesis polaklimaks (Whitakker, 1953).
Komunitas di alam mampu beradaptasi dengan
seluruh faktor lingkungan iklim, tanah, api,
faktor biotik dan angin.
Pada teori monoklimaks, komunitas hanya akan
mengalami satu kondisi klimaks .
Tetapi pada hipotesis poliklimaks
memungkinkan komunitas mengalami beberapa
klimaks berkesinambungan yang bervariasi
sesuai dengan perubahan lingkungan.

suksesi 19

Anda mungkin juga menyukai