Tingkat reproduksi mereka sangat lambat, kepadatan rendah dan rentang habitat yang sangat besar. Konflik manusia-orangutan dan pembunuhan terjadi secara luas di Kalimantan. Hutan rawa gambut di Kalimantan menjadi semakin lebih terfragmentasi, spesies yang mendiaminya semakin terancam, terutama spesies langka Borneo yaitu orangutan Pongo pygmaeus. Populasi orangutan di Kalimantan terdiri dari 3 jenis, yaitu : • P. p. Pygmaeus (Sarawak, Kalimantan bagian utara barat), • P. p. Wurmbii (Kalimantan bagian selatan barat dan Kalimantan Tengah) • P. p. Morio (Kalimantan Timur, Sabah) Morfologi orangutan Kalimantan, antara lain: • Rambut pipih dengan kolom pigmen hitam yang tebal di tengah. • Orangutan jantan Kalimantan memiliki rambut yang pendek, dan kurang padat. • Lebih tegap, mempunyai kulit, wajah, dan warna rambut lebih gelap daripada yang ada di Sumatera. • Memiliki kantung tenggorokan yang besar dan terjumbai. • Orangutan jantan Kalimantan memiliki pinggiran (flange) muka yang cenderung melengkung ke depan Bagaimana populasi orangutan di Kalimantan?
Apa ancaman yang dihadapi Rumusan Masalah
orangutan di Kalimantan? Bagaimana menanggulangi ancaman yang dihadapi orangutan tersebut?
Mengetahui kondisi populasi
orangutan di Kalimantan
Ancaman yang dihadapi orangutan Tujuan
di Kalimantan
Memberikan solusi bagi ancaman
yang dihadapi orangutan di Kalimantan METODE • Pemetaan dilakukan dengan menggunakan data satelit pada daerah bekas proyek mega padi. • Sampling garis lintang terhadap jarak sarang, menggunakan metode standar untuk mengetahui abundansi dari orangutan. • Wawancara kuesioner di 531 desa di Kalimantan pada cakupan wilayah orangutan berkaitan dengan pengetahuan lokal tentang ancaman terhadap populasi orangutan. • Untuk mengukur dampak dari penebangan pada struktur hutan, diidentifikasi spesies tanaman dan dihitung tingginya (m). • Diukur dari diameter setinggi dada pada 1,40 m di atas tanah dengan cm dan tutupan tajuk di 10 petak hutan yang dipilih secara acak (25 X 25 m) yang dicatat antara November 1999 dan Agustus 2002. Plot ini dibandingkan dengan 10 plot yang dipilih secara acak (25 X 25 m) di hutan primer. HASIL • Tabel 1. Spesies Tumbuhan yang Membantu Kehidupan Orangutan • Tabel 2. Perilaku Orangutan • Tabel 3. Rata-rata Densitas Populasi Orangutan di Daerah Bekas Proyek Mega Padi PEMBAHASAN • Menggunakan perkiraan kepadatan berasal dari kawasan hutan rawa berdekatan dengan Proyek Mega Padi (estimasi densitas sarang 599 ± SE 78 km-2, dapat diperkirakan populasi asli di daerah ini adalah 3.676 ± SE 479 orang utan, berkurang sekitar 55-60%. • Tiga puluh enam persen dari desa di Kalimantan melaporkan bahwa populasi orangutan menurun dalam dekade terakhir; 21% mengatakan orangutan tidak lagi hadir; 32% dilaporkan tidak ada perubahan; dan 11% melaporkan mereka belum pernah melihat orangutan di daerah. • Tingkat konflik yang tinggi ini berhubungan dengan kepercayaan memburu orang utan untuk makanan. • Penebangan mempengaruhi dinamika populasi dengan mengurangi atau menggeser kepadatan orangutan di dalam wilayah yang ditargetkan oleh penebangan. • Penurunan waktu istirahat ini menjadikan orangutan lebih banyak menghabiskan waktu di ketinggian rendah pada hutan dan karena itu yang lebih terekspos oleh predator dan oleh pemburu. KESIMPULAN 1. Kondisi populasi orangutan di Kalimantan dapat dilihat dari jumlah populasinya yang semakin menurun. 2. Jumlah populasi yang menurun akibat pembalakan liar, penggunaan habitat untuk pertanian, dan konflik dengan manusia merupakan ancaman kepunahan bagi orangutan. 3. Membuat peraturan yang jelas untuk membatasi habitat orangutan dengan manusia serta melestarikan habitatnya. SAVE ME