PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka mencapai sistem perbankan yang kuat, sehat serta
efisien maka Bank Indonesia melakukan proses konsolidasi terhadap
Perbankan Indonesia. Proses Konsolidasi perbankan tersebut semakin
dipercepat oleh Bank Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan
ketahanan dan kesehatan perbankan dalam jangka panjang, menciptakan
kestabilan sistem keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi
nasional yang berkesinambungan, juga untuk meningkatkan perlindungan
terhadap masyarakat mengingat peran bank sebagai salah satu lembaga
kepercayaan. Dalam proses percepatan konsolidasi tersebut, Bank
Indonesia menyatakan tentang kewajiban modal minimum bank, yang
menetapkan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR)
harus mecapai 8%, sehingga bank wajib memelihara ketersediaan modal
karena setiap pertambahan kegiatan bank khususnya yang mengakibatkan
pertimbangan aktivitas harus diimbangi dengan pertambahan pendapatan
permodalan sebesar 100:8 (Bankirnews, Mei 2011).
Kesehatan bank merupakan kemampuan suatu bank untuk
melakukan kegiatan operasi perbankan secara normal dan mampu
memenuhi semua kewajiban dengan baik dengan cara-cara yang sesuai
dengan peraturan perbankan yang berlaku (Triandaru dan Budisantoso,
2006: 51).Kegiatan perbankan dimulai dari jasa penukaran sehingga dalam
sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat menukarkan
uang. Kegiatan penukaran uang ini dikenal nama pedagang valuta asing
1
penetapan modal minimum untuk bank umum sebesar Rp 100 miliar dan
untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebesar 10 miliar. Kebijakan API
ini menuntut setiap bank berlomba-lomba dalam menghimpun dana dari
masyarakat. Hal ini merupakan suatu langkah yang baik untuk
mengembalikan kepercayaan masyarakat dan untuk lebih memperkuat
fundamental perbankan nasional dalam jangka panjang.
Banyak pihak yang berkepentingan dalam penilaian kinerja pada
sebuah perusahaan perbankan, diantaranya bagi para manajer, investor,
pemerintah,
masyarakat
bisnis,
maupun
lembaga-lembaga
yang
berstatus
bank
umum
dengan
aktivitas
nasional
maupun
internasional.Bank
yang
memiliki
peran
dalam
menumbuhkan
perekonomian daerah Bali ini telah memberikan produk dan layanan jasa
perbankan sejak 5 Juni 1962.Setiap tahun PT. Bank Pembangunan Daerah
Bali melakukan penilaiantingkat kesehatan bank yang bertujuan untuk
menilai kinerja bank selama satu periode.
Tingkat kesehatan bank dapat menunjukkan kinerja dari PT. Bank
Pembangunan Daerah Bali dan dalam menilainya digunakan peraturan
yang telah ditetapkan oleh BI. Hasil dari penilaian akan memberikan
dampak terhadap kepercayaan masyarakat. Oleh sebab itu, keberhasilan
dalam melaksanakan tugas sebagai lembaga keuangan yang bermutu baik
dapat ditinjau dari tingkat kesehatan bank tersebut. Berdasarkan Surat
Edaran BI No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 dan PBI No.
13/1/PBI/2011 tanggal 5 Januari 2011 tentang Penilaian Tingkat kesehatan
Bank Umum menggantikan PBI sebelumnya Nomor 6/10/PBI/2004
tentang sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, penentuan
tingkat kesehatan bank menggunakan empat kelompok faktor yaitu Risk
Profile, Good Corporate Governance, Earnings ataurentabilitas, dan
Capital atau permodalan yang lebih dikenal dengan singkatan RGEC
dalam mengukur skala operasi dalam struktur permodalannya.
Sesuai dengan SE BI yang menyatakan bahwa penilaian kesehatan
Bank merupakan salah satu hal yang penting untuk menjaga ketahanan dan
kesehatan perbankan dalam jangka panjang, menciptakan kestabilan
sistem keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang
berkesinambungan, juga untuk meningkatkan perlindungan terhadap
penilaian
tingkat
kesehatan
bankpada
PT
Bank
penilaian
Pembangunan
Daerah
tingkat
Bali
kesehatan
ditinjau
bankpada
dari
Good
PT
Bank
Coorporate
penilaian
tingkat
kesehatan
bankpada
PT
Bank
1.3Tujuan Penelitian
2) Bagi Masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
2.1.1 Bank
1)
Definisi Bank
Menurut UndangUndang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan,
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarkat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak. Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi
Keuangan No. 31 (2007) menyatakan bahwa : Bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Berdasarkan beberapa uraian dari definisi bank dapat diambil kesimpulan
bahwa bank adalah suatu badan hukum yang kegiatannya menghimpun dana
masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan
dana.
2)
Fungsi Bank
MenurutBudisantoso dan Nuritomo (2014: 9) fungsi utama bank
adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali
kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial
intermediary. Secara spesifik bank dapatberfungsi sebagai:
a) Agent of trust
10
b)
c)
d)
e)
11
a) Risiko kredit
12
adanyarushpenarikan
dana
secara
serentak
yang
dapat
tidak
mengakibatkan kebangkrutanbank.
d) Risiko operasional
dari
ketidakpastian
tindakan
atau
tuntutan
atau
kontrak,
13
berlaku
h) Risiko reputasi
Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholderyang
bersumber dari persepsi negatif terhadap bank.
Masingmasing bagian dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu tingkat
risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen
risiko. Sehingga
14
Accountability,
Responsibility,
Indepedency,
dan
sisi
Fairness (TARIF).
3) Earning
Pendapatan Operasional.
15
Tbk
Periode
2011-2013.
Variabel
yang
digunakan
Tbk
Periode
2010-2012).Variabel
yang
digunakan
yaitu
dan
non
keuangan
dengan
metode
RGEC.
Sesuai
pembahasandapat disimpulkan PT. BPD Bali menggunakan peaturanperaturan Bank Indonesia Nomor 13/I/PBI/2011 tentang kesehatan bank
16
tersebut
mencakup
penilaian
good
17
18
dengan
Menggunakan
metode
RGEC
(Risk
Profile,
19
No
1
Nama &
Tahun
Penelitian
Arrivida
Lasta,
Arifin,
dkk
(2014)
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Sebelumnya
Judul
Variabel
Teknik
penelitian penelitian analisis data
Anlisis
Tingkat
Kesehatan
Bank
dengan
Menggunak
an
Pendekatan
RGEC
(Risk
Profile,
Good
Corporate
Governance
, Earning,
dan Capital
PT
Bank
Rakyat
Indonesia
Tbk Periode
2011-2013
Minarroh
Analisis
mah,Yanin Tingkat
gwati, dkk Kesehatan
(2014)
Bank
dengan
Menggunak
an
Pendekatan
RGEC
(Risk
Profile,
Good
Corporate
Governance
, Earning,
Capital).
Variabel
yang
Hasil penelitian
RGEC
(Risk
Profile,
Good
Corporate
Governan
ce,
Earning,
dan
Capital).
teknik analisis PT
Bank
Rakyat
laporan
Indonesia
dengan
keuangan.
menggunakan metode
RGEC ini menunjukkan
predikat kesehatan bank
pada periode 2011-2013
secara
keseluruhan
sehat.
RGEC
(Risk
Profile,
Good
Corporate
Governan
ce,
Earning,
dan
Capital).
teknik analisis
laporan
keuangan
20
digunakan
yaitu RGEC
Purnamasa Penilaian
ri,
dan Tingkat
Mimba
Kesehatan
(2014)
PT.
BPD
Bali
Berdasarka
n
Risk
Profile,
GCG,
Earning,
Capital
Ramadhan Analisis
y,
Perbanding
Suhadak,
an Tingkat
dkk
Kesehatan
(2015)
Bank
berdasarkan
Risk Profile,
Good
Corporate
Governance
, Earning,
dan Capital
(RGEC)
pada Bank
Konvension
al BUMN
dan Swasta
Yessi,
Analisis
Rahayu,
Tingkat
dkk
kesehatan
(2015)
Bank
dengan
Menggunak
an
Pendekatan
RGEC
(Risk
Profile,
Good
Corporate
Governance
, Earning,
Capital)
Studi pada
PT
Bank
RGEC
(Risk
Profile,
Good
Corporate
Governan
ce,
Earning,
Capital)
menganalisis
laporan
keuangan dan
non keuangan
dengan metode
RGEC
RGEC
(Risk
Profile,
Good
Corporate
Governan
ce,
Earning,
dan
Capital)
teknik analisis
faktor
profil
risiko
(Risk
Profile),
analisis faktor
rentabilitas
(earnings), dan
analissi faktor
permodalan
(capital).
RGEC
(Risk
Profile,
Good
Corporate
Governan
ce,
Earning,
Capital)
menganilisis
data
dengan
berdasarkan
pada PBI No
13/24/PBI/201
1 pasal 6,
tentang
mekanisme
penilaian Bank
Sinar Harapan
Bali
secara
Individual
21
Setiabudi
(2015)
Dwinanda,
dan
Wiagustini
(2015)
Utami
(2015)
Sinar
Harapan
Bali Periode
2010-2012
Analisis
CAMELS
Perbedaan
dan RGEC
Tingkat
kesehatan
Bank
Umum
Syariah
berdasarkan
Metode
CAMELS
dan RGEC
Periode
Tahun
2011-2013
Analisis
Penilaian
Tingkat
Kesehatan
Bank Pada
PT
Bank
Pembangun
an Daerah
Bali
Berdasarka
n Metode
RGEC
Perbanding
an Analisis
CAMELS
Dan RGEC
Dalam
Menilai
Tingkat
Kesehatan
Bank Pada
Unit Usaha
RGEC
(Risk
Profile,
Good
Corporate
Governan
ce,
Earning,
Capital)
menganalisis
laporan
keuangan
berdasarkan
metode
CAMELS dan
RGEC
PT
Bank
Negara
Indonesia
Syariah
dengan
metode
CAMELS dan RGEC
ini
menunjukkan
predikat kesehatan bank
tersebut sesuai dengan
standar yang telah
ditetapkan oleh Bank
Indonesia,
untuk
22
Syariah
Capital)
Milik
Pemerintah
PT
Bank
Negara
Indonesia,
TBK Tahun
2012-2013
Analisis
CAMELS
Tingkat
dan RGEC
Kesehatan
Bank
Umum
Syariah dan
Unit Usaha
Syariah
dengan
Metode
CAMELS
dan RGEC
Fortrania
(2015)
10
Diarto,
Analisis
dan Aisjah Tingkat
(2015)
Kesehatan
Bank
dengan
Menggunak
an metode
RGEC
(Risk
Profile,
Good
Corporate
Governance
, Earning,
Capital)
pada
PT.
Bank
Rakyat
Indonesia
(PERSERO
),
Tbk
Periode
2011-2014
RGEC
(Risk
Profile,
Good
Corporate
Governan
ce,
Earning,
Capital)
23
BAB III
KERANGKA BERPIKIR
3.1
Kerangka Berpikir
Penilaian kesehatan bank adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan
operasi
dari masyarakat
24
Gambar 3.1
Kerangka Berpikir
PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
BALI
Laporan Keuangan
Metode RGEC
Risk
Profile
NPL
Good
Corporate
Governance
Transparansi
Earning
ROA
Akuntabilitas
LDR
Pertanggung
Jawaban
Capital
CAR
NIM
Independensi
Kewajaran
25
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Bank Pembangunan Daerah Bali yang
beralamat di jalan raya Puputan Niti Mandala Renon Denpasar Bali.
4.2 Obyek Penelitian
Obyek yang akan diteliti oleh penulis dalam penelitian ini adalah
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank menggunakan metode RGEC ( Risk
Profile, Good Corporate Governance, Earning, dan Capital ).Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang
ditujukan untuk menggambarkan fenomenafenomena yang berlangsung
saat ini atau pada saat lampau. Penelitian ini akan dilakukan dengan
mengumpulkan datadata sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam
Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 dan SE No. 13/ 24/ DPNP
tanggal 25 Oktober 2011.
4.3 Identifikasi Variabel
Dalam Usulan Penelitian ini menggunakan metode RGEC, diantaranya
yaitu :
1)
2)
Independensi
(Independency),
dan
Kewajaran
26
3)
4)
Earnings (E) dan Capital (C) dan penilaiaan menggunakan skala 1 sampai
5 semakin kecil poin yang
Risk profile
Penilaian terhadap resiko terbagi menjadi 8 bagian yaitu:
a) Risiko kredit
Rasio kredit dihitung dengan menggunakan rasio Non Performing
Loan :
NPL=
(1)
b) Risiko pasar
Kredit Bermasalah
100
Total Kredit
...................................
27
IRR=
. (2)
c) Risiko likuiditas
Rasio likuiditas dapat dihitung menggunaklan rasio-rasio sebagai
berikut:
(1) Loan to Deposit Ratio (LDR)
LDR=
Total Kredit
100 ...................................
Dana Pihak Ketiga
(3)
(2) Loan to Asset Ratio (LAR)
LAR=
Total Kredit
100 ............................................ (4)
Total Aseet
. (5)
2)
28
(transparency),
yaitu
keterbukaan
dalam
dalam
proses
pengambilan
keputusan.
Prinsip
dalam
menjalankan
bisnis,
perusahaan
harus
pertanggungjawaban
dengan
bank
dan
sehingga
29
pengawasan.
(Menurut
Komite
Nasional
Kebijakan
Governance 2006).
30
pelaksanaan
prinsip-prinsip
Good
Corporate
peraturan
melaksanakan
perundang-undangan
kegiatannya,
yang
perusahaan
berlaku.
harus
Dalam
senantiasa
31
kepada stakeholder.
(3) Perusahaan memberi kesempatan yang sama dalam penerimaan
3)
karyawan.
Earning
Penilaian terhadap earning dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
a) Return on Assets (ROA)
ROA=
.............................................
(6)
b) Return On Equity (ROE)
ROE=
(7)
c) Net Interest Margi (NIM)
NIM =
..................................
. (8)
d) Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
BOPO =
Beban Operasional
100
Pendapatan Operasional
...................................
(9)
4)
Capital
Rasiokecukupanmodal :
CAR=
(10)
Modal
100
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
.......................
32
dari kuesioner.
Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata atau yang
berwujud pernyataan-pernyataan verbal, bukan dalam bentuk angka
(Ashly, 2010)
33
Indonesia
reputasi. Dalam
34
NPL=
Kredit Bermasalah
100 ...................................... (11)
Total Kredit
Tabel 4.1.
Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komponen Risiko Kredit
Peringkat
Keterangan
Kriteria
1
Sangat Sehat
<2%
Sehat
2%-3,5%
Cukup Sehat
>3,5%-5%
Kurang Sehat
>5%-8%
Tidak Sehat
>8%
Total Kredit
100
Dana Pihak Ketiga
.....................................
(12)
Tabel 4.2.
Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komponen Risiko Likuiditas
Peringkat
Keterangan
Kriteria
1
Sangat Sehat
70%-<85%
Sehat
60%-<70%
Cukup Sehat
85%-<100%
35
Kurang Sehat
100%-<120%
Tidak Sehat
->120%-<60%
Pelaksanaan
GCG
bagi
Bank
Umum
dengan
36
Tabel 4.3.
Peringkat Good Corporate Governance
Mencerminkan manajemen Bank telah melakukan penerapan
Good Corporate Governance yang secara umum sangat baik.
Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai atas
prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat
kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate
Governance, maka secara umum kelemahan tersebut tidak
signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh
manajemen Bank.
Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan
Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini
tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip
Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan
dalam penerapam prinsip Good Corporate Governance, maka
secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat
diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajeme Bank.
Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan
Good Corporate Governance yang secara umum cukup baik.
Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas
prinsip-prinsip Good Corporate Governance, maka secara
umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan memerlukan
37
3) Earnings (Reantabilitas)
Penilaian terhadap faktor earnings didasarkan pada dua rasio yaitu:
a) Return on Assets (ROA)
Laba Sebelum Pajak
ROA=
100
Ratarata total aset
.......................................... (13)
Tabel 4.3.
Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komponen Rentabilitas (ROA)
Peringat
Keterangan
Kriteria
1
Sangat Sehat
Sehat
Cukup Sehat
Kurang Sehat
Tidak Sehat
38
dibawah 0%)
Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia (2016)
b) Net Interest Margin (NIM)
Pendapatan Bunga Bersih
NIM =
100
Ratarata aktiva produktif
..................................... (14)
Tabel 4.4.
Matriks Kreiteria Penetapan Peringkat Komponen Rentabilitas (NIM)
Peringkat
Keterangan
Kriteria
Sangat Sehat
Sehat
Cukup Sehat
Kurang Sehat
Tidak Sehat
39
CAR=
Modal
100
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
....................... (15)
Tabel 4.5.
Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Faktor Permodalan
Peringkat
Keterangan
Kriteria
Sangat Sehat
> 12%
Sehat
9%CAR<12%
Cukup Sehat
8%CAR<9%
Kurang Sehat
6%<CAR<8%
Tidak Sehat
CAR6%
40
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
1) Deskripsi Data Umum
a) Sejarah PT. Bank Pembangunan Daerah Bali
Bank Pembangunan Daerah Bali (selanjutnya disebut Bank BPD
Bali) didirikan tanggal 5 Juni 1962 dengan Akta Notaris Ida Bagus Ketut
Rurus No. 131. Pada tanggal 12 Mei 2004, badan hukum BPD Bali yang
semula berbentuk Perusahaan Daerah (PD), berubah menjadi Perseroan
Terbatas (PT). Bank BPD Bali adalah satu-satunya bank milik Pemerintah
Daerah Bali yang diharapkan berperan aktif dalam menggerakkan
perekonomian daerah Bali terutama dalam menggerakkan sektor riil dan
meningkatkan usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) agar mampu
41
lingkungan
yang
dinamis
yang
ditandai
oleh
meningkatnya harapan dari berbagai pihak menuntut Bank BPD Bali untuk
semakin adaptif dan inovatif dalam mengelola seluruh sumber daya yang
dimiliki untuk mewujudkan visi dan misi organisasi. Karena itu agar bisa
fokus dalam pengelolaan organisasi dan hasilnya dapat dievaluasi secara
efektif dan terukur, perlu dirumuskan rencana bisnis strategis dalam kurun
waktu lima tahun ke depan. Kebutuhan akan adanya rencana bisnis strategis
ini makin mendesak di tengah situasi persaingan global yang dirasakan oleh
setiap entitas bisnis dalam semua sektor industri tidak terkecuali sektor
perbankan.
Dengan memperhatikan peluang dan tantangan yang dihadapi serta
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dan juga dalam rangka implementasi
blueprint Bank BPD Bali sebagai Regional Champion (BRC), maka
ditetapkan strategic goal beserta sasaran yang ingin dicapai dalam kurun
waktu lima tahun mendatang. Semuanya ini dituangkan dalam Corporate
Plan tahun 2012-2016 yang pelaksanaannya lebih lanjut akan dituangkan
dalam rencana bisnis bank tahunan. Dalam pelaksanaannya, rencana bisnis
42
43
2011,
rumusan
visi
Bank
BPD
Bali
adalah
sebagai
perbankan Global.
(f) Memuaskan harapanstakeholders
oleh
shareholder
dan
jajaran
operasional
adalah
44
memenangkan persaingan
persaingan global.
Namun
dimensi target
45
mengingat
Bali
memiliki
satu
sektor
penggerak
46
yang
refleksi tujuan
bersama para karyawan dan citra yang ingin dibangun dalam benak
masyarakat penerima dan pengguna layanan dan menjadi arah segala
upaya yang dilakukan organisasi, yaitu:Meningkatkan Kinerja
Organisasi, Daya Saing, Program Kemitraan dan Kontribusi pada
Daerah serta Kepedulian Lingkungan
c) Produk produk dan jasa pada PT. Bank BPD Bali
Beberapa produk simpanan dan pinjaman BPD Bali sebagai bentuk layanan
publik antara lain:
(1) Giro
Simpanan dana pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro dan sarana perintah
pembayaran lainnya sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
(2) Deposito Berjangka
Simpanan dana pihak ketiga yang penarikannya berdasarkan
jangka waktu tertentu yang telah disepakati. Jangka waktu yang
ditawarkan berkisar antara 1, 3,6,12, dan 24 bulan serta dapat
47
48
(d) Kredit
Ada berbagai jenis produk kredit untuk membantu
meningkatkan perekonomian rakyat diantaranya : Kredit Modal
Kerja (KMK/PRK murni), Kredit Investasi, Kredit Sindikasi,
Kredit Usaha Persiapan Pensiun, Kredit
Transfer terdiri dari Tunai, Via ATM, Via SKNBI, RTGS, Via
Western Union.
2) Bank Garansi
Kesanggupan tertulis yang diberikan oleh Bank kepada
pihak penerima jaminan bahwa bank akan membayar
sejumlah uang kepadanya pada waktu tertentu jika pihak
terjamin tidak dapat memenuhi kewajibannya.
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
Inkaso
Surat Keterangan Bank
Safe Deposit Box
Sistem Pembayaran Gaji
Payment point
Pembayaran kewajiban pajak, SPP, PBB, PLN, PDAM,
Telkom, Telkomsel dan Indosat, pembelian voucher
Telkomsel dan Indosat.
49
50
S
umber : Bank BPD Bali
51
Tabel 5.1
Ikhtisar Laporan Keuangan
52
2015
19.538
1.310
1.150
1.980
14.447
1
14.728
1.367
5
16.418
3.120
1.219
47
1.266
549
74
643
2
645
169
476
442
24,44
3,33
24,93
6,85
69,67
97,32
1,96
1,33
53
kredit dihitung
Kredit Bermasalah
100
Total Kredit
............................ (16)
1, 94
17.830+34.199+228.384
100
14.447 .301
54
Tabel 5.2
Bobot PK Komponen NPL (Non Performing Loan)
Periode
NPL
Peringkat
Keterangan
2015
1,94%
1
Sangat Sehat
Sumber : Data Diolah(2016)
2) Risiko Likuiditas
a) LDR (Loan to Deposit Ratio)
Rasio keuangan ini menerangkan bahwa LDR digunakan untuk
menilai likuiditas suatu bank dengan cara membandingkan antara
jumlah
ketiga,
Total Kredit
100
Dana pihak ketiga
.......................................
(17)
Perhitungan Tahun 2015
LDR=
Total Kredit
100
Giro+tabunagn +deposito berjangka
14.447 .301.321
100
2.947 .119 .492+6.061 .528 .307+5.716 .778.132
98,11
Tabel 5.3
Bobot PK Komponen LDR (Loan Deposit Ratio)
Periode
LDR
Peringkat
Keterangan
2015
98,11%
3
Cukup Sehat
55
kelemahan
mencerminkan
yang
bahwa
tidak
bank
terlalu
signifikan.
mengalami
Hal
peningkatan
ini
dalam
berkualitas
tinggi
yang
dapat
diagunkan,
tanpa
56
risiko
operasional,
Bank
57
mematuhi
atau
tidak
melaksanakan
peraturan
maupun
berlaku. Dewan Komisaris juga telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib
Kerja sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris Nomor 001/KEP/
DK/BPD/2014 tanggal 10 Juni 2014.
Pengawasan Dewan Komisaris bersifat mengikat bagi setiap
anggota Dewan Komisaris. Selama tahun 2015 Dewan
Komisaris
58
kualitatif
secara efektif dan efisien, sehingga target RBB Tahun 2015 dapat
direalisasi seluruhnya.
b) Me-review kembali ketentuan perkreditan, meningkatkan frekuensi
pemantauan dan pengendalian kredit secara terus menerus terhadap
penyaluran kredit produktif yang relatif besar untuk mengantisipasi
terjadinya potensi risiko kredit (default risk).
c) Melakukan upaya penyelesaian terhadap kredit bermasalah (kredit
macet) dua debitur korporasi secara tuntas sesuai target waktu yang
telah dijadwalkan, mengingat terjadi peningkatan Non Performing
Loan (NPL)
perlu dilakukan
konkrit seperti
59
besar terhadap dana giro Pemda dan mengelola secara baik maturity
profile agar tidak terjadi maturity miss match yang terlalu besar
menjelang akhir tahun anggaran.
f) Melakukan evaluasi dan pengkajian ulang (stress testing) berbagai
skenario melalui sistem informasi terintegrasi terhadap penetapan
risk appetite, risk tolerance yang
Peraturan Bank
dengan
kebijakan
Nominasi
sesuai
dengan
PBI
Dewan
Komisaris
yaitu,
usulan
penggantian
dan/atau
Calon Anggota
60
Rahasia tanggal 26
Umum Pemegang
evaluasi
dengan surat
dan Nominasi
61
pelaksanaan
26
Perubahan Fasilitas
Pengurus dan
29
62
Audit
Audit.
2) Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada
RUPS.
Pertanggungjawaban
Direksi
kepada
RUPS
merupakan
rangka
berdasarkan unsur-
sebagaimana
Keputusan
Direksi
Nomor
dan
tanggung
jawab
Direksi
berlandaskan
asas
63
perundang-undangan,
termasuk
regulasi
sesuai
yang
Daya
pada satuan
64
dapat
dapat
perundang-undangan
sebagaimana
Divisi
dan Divisi
65
tugas dan
perundang-
oleh otoritas
dibidang
Bank
perbankan
dan
Anggaran
Dasar
dalam
66
sesuai
digantikannya;
(4) Dalam hal Direktur Bisnis Non Kredit berhalangan, Direktur lain
dapat menggantikan Direktur Bisnis Non Kredit dengan tugas dan
tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada poin 1) dan 2).
d) Direktur Kredit
(1) Direktur Kredit mempunyai tugas dan tanggung jawab penuh atas
pengurusan Bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan
67
oleh
yang
sesuai
dimaksud
dapat
68
sebagaimana
oleh
yang
69
tugas
tugas dan
komite-
70
dan
pelaporan keuangan.
(2) Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut Komite Audit paling
kurang melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap :
(a) Pelaksanaan tugas SKAI danAnti Fraud.
(b) Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik
dengan SPFAIB
Bank).
(c) Kesesuaian laporan keuangan dengan standar
akuntansi yang
berlaku.
(d) Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI
danAnti Fraud. Akuntan Publik, dan hasil
Indonesia, guna memberikan
pengawasan Bank
Komisaris.
(3) Wajib memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan
Akuntan
71
0045.102.10.2008.2 tentang
Nomor 8/14/PBI/2006
Divisi
Administrasi
Umum
(Keputusan
Jasa),
Divisi
Kredit
Direksi
Nomor
(Keputusan
Direksi
Nomor
72
yang
73
Penyelesaian Kredit
Bermasalah.
(5) Laporan Pengujian Rancangan Keputusan
Penempatan Dana /
Bank
Pelaksanaan Fungsi
Kepatuhan.
Risiko Kepatuhan yang dihadapi.
Potensi Risiko Kepatuhan yang diperkirakan akan dihadapi kedepan.
Mitigasi risiko kepatuhan yang telah dilaksanakan.
Cakupan pengelolaan kepatuhan meliputi peraturan internal
dan
eksternal. Peraturan Internal meliputi kebijakan, prosedur internal dan
penerapannya pada aktivitas operasional Bank.
Peraturan eksternal
dan
74
Sistem
75
Umum.
Nomor
Penugasan Direktur
Tahunan (PKAT) yang sebelumnya telah disetujui oleh Direktur Utama dan
di review oleh Dewan Komisaris dan didukung oleh SDM yang memadai
untuk memaksimalkan fungsi audit internal Bank.
7) Penerapan Fungsi Audit Eksternal
76
telah
Rekan untuk
PT Bank Pembangunan
Dewan
77
Bank Pembangunan Daerah Bali Tahun Buku 2015. Bank senantiasa berupaya
meningkatkan komunikasi antara KAP, Komite Audit dan Manajemen Bank
untuk dapat meminimalisasi kendala-kendala yang terjadi selama proses audit
berlangsung.
Dalam memenuhi kewajibannya, Kantor Akuntan Publik Sriyadi Elly Sugeng
dan Rekan telah menerbitkan laporan yaitu:.
a)
b)
c)
d)
e)
kepada Bank
tentang
Perbankan.
Jasa audit yang dibayarkan sebesar Rp. 491.393.500,00 (empat ratus
sembilan puluh satu juta tiga ratus sembilan puluh tiga ribu lima ratus rupiah).
Selama tahun 2015 KAP tersebut tidak memberikan jasa lain kepada PT Bank
Pembangunan Daerah Bali selain jasa audit, sehingga tidak terjadi benturan
kepentingan dalam pelaksanaan proses audit. Berdasarkan Laporan Auditor
Independen Kantor Akuntan Publik Sriyadi, MM., CPA., BKP sesuai surat
Nomor 007A/GA-BPD.Bali/
pendapat Wajar dalam semua hal yang material posisi Keuangan PT Bank
Pembangunan Daerah Bali tanggal 31 Desember 2015, serta kinerja keuangan
78
dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Selain hal tersebut juga telah dilakukan Evaluasi Kinerja Keuangan
Tahun Buku 2015 yang dilaksanakan oleh Kantor
Akuntan Publik
agar sejalan
Sampai saat ini, Bank BPD Bali senantiasa mengikuti dan menyesuaikan
79
perkembangan
5/8/PBI/2003
produktif dan
penempatan Bank
(credit line).
Secara konkrit, Bank telah meningkatkan spread perbankan atau
NIM dengan meningkatkan porsi kredit konsumtif. Bank
melakukan strategi perbaikan kualitas debitur retail
juga telah
(non korporasi).
80
dengan
kredit yang
eksposur
IRRBB.
Oleh
karenanya
terkait
struktur
bunga dan
81
interbank money
market, saldo BI untuk GWM, daftar credit line, serta rincian penempatan
dan pinjaman. Bank telah memiliki
kewajiban dan 11 larangan serta
Daya
kepada
82
tantiem kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Dalam RBB Tahun 2015
yang disetujui Direksi dan Dewan
menurunkan frekuensi
mitigasi yang akan dilaksanakan, masih terdapat berita negatif yang perlu
disikapioleh Bank. Selain itu OJK menilai perlunya komitmen Bank
untuk melakukan perbaikan pengelolaan TI, yaitu data center security
karena dapat menimbulkan risiko cukup signifikan.
b) Kecukupan Kebijakan, Prosedur, Dan Penetapan Limit Manajemen Risiko
Strategi dan sasaran bisnis Bank terkait jaringan kantor dan
produk/aktivitas baru yang ditetapkan telah sesuai dengan arahan Direksi
yang tertuang dalam RBB Tahun 2015 seperti: penyediaan sarana dan
prasarana untuk mendukung
pemenuhan SDM.
0603/KEP/DIR/MRO/2015 tanggal 31
Bank telah
83
di
Direktur
84
sehingga level LFR masih tetap dalam ambang batas yang ditentukan oleh
regulator.
Bank telah menyempurnakan SOP dan mekanisme uji kepatuhan
yang mengatur kriteria uji kepatuhan oleh Divisi Kepatuhan. Susunan
organisasi dan uraian tugas yang baru telah menjelaskan susunan dan
uraian tugas pada jajaran Divisi Kepatuhan. Bank telah menyempurnakan
sistem SDM dan menata
BPP
SOP
SDM
melalui
sosialisasi
secara
berkesinambungan
c) Sistem pengendalian intern yang menyeluruh
Bank telah melakukan pemisahan tugas atau segregation of duties
dalam menerapkan four eyes principle sebagai pelaksanaan pengendalian
intern pada bidang perkreditan. Dalam penyelesaian kredit bermasalah,
Bank akan meningkatkan pengawasan dan pengendalian intern baik di
Kantor Pusat maupun Kantor Cabang.
secara kuantitatif dan kualitatif telah dievaluasi setiap bulan pada masingmasing unit. Bank mengatasi keluhan nasabah dan gugatan hukum dengan
melakukan komunikasi kepada nasabah secara kontinyu dan melakukan
perundingan dengan nasabah sebagai langkah
85
tuntutan hukum.
melakukan validasi atas penetapan tingkat suku bunga DPK dan kredit
pada unit operasional. Pemeriksaan SKAI danAnti Fraud saat ini telah
dilakukan
perkreditan,
CSR.
SKAI danAnti Fraud telah melakukan kaji ulang, seperti
contohnya
melakukan
validasi
atas
penetapan
dan
pengkinian
86
untuk
mendasari
dokumentasi atau
pelaksanaan terhadap
upaya
perbaikan data center security yang cukup signifikan dan hasil program
strategis bank yang tidak sesuai dengan RBB. Hasil audit menunjukkan
masih adanya temuan audit
87
terus
Pembangunan
Daerah Bali pada setiap tingkatan dan pada setiap pelaksanaan aktivitas
operasional dan non operasional perbankan.
9) Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party)
dan
diatur
dalam
Keputusan
Direksi
Nomor
waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku selama tahun 2015.
88
26
Denpasar.
b) Surat Dewan Komisaris Nomor: 046/DK/BPD/2015 tanggal
16
Komisaris PT Bank
16
PT Bank
tanggal 18
89
24
Pembangunan
Daerah Bali.
j) Surat Dewan Komisaris Nomor: 169A/DK/BPD/2015
Agustus 2015 perihal Persetujuan Kredit
tanggal 28
Mahyuni, istri dari Wisnu Bawa Temaja, S.H., M.H. Anggota Dewan
Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Bali (Pihak Terkait).
k) Surat Dewan Komisaris Nomor: 186/DK/BPD/2015 tanggal
Terkait).
l) Surat Dewan Komisaris Nomor: 190/DK/BPD/2015 tanggal
16
22
17
I Gde
90
18
I Made
Kariani, S.H., M.kn (istri dari DR. I Ketut Sukawati Lanang Putra
Perbawa,
S.H.,M.Hum)
Komisaris
Independen
PT.
Bank
kepada
pemangku
kepentingan
(stakeholders)
non
dan
Peraturan
di
Bank
(www.bpdbali.co.id).
Laporan
Publikasi
91
Bank Indonesia.
Otoritas Jasa Keuangan.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
Lembaga Pemeringkat di Indonesia yaitu PT Pemeringkat Efek
Daerah
(ASBANDA),
(PERBANAS)
dan
Perhimpunan
Himpunan
Bank
Bank
Negara
(Himbara).
(6) Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI).
(7) 2 (dua) lembaga penelitian di bidang ekonomi dan keuangan,
yaitu LPEM Universitas Indonesia dan Centre for Strategic
Indonesia Studies.
(8) 2 (dua) majalah ekonomi dan keuangan, yaitu Majalah
InfoBank dan Majalah Investor.
Selain
itu,
PT
Bank
Pembangunan
Daerah
Bali
juga
yaitu
92
disusun
sesuai visi dan misi Bank dalam bentuk Rencana Bisnis (Business Plan). Hal
tersebut sesuai ketentuan yang berlaku,
Nomor 12/21/PBI/2010 dan
dilakukan
kepada
Bank
Indonesia
sesuai
surat
Bank
Nomor
93
tanggal 08
Tahun 2016.
b) Penyusunan Kebijakan Umum Direksi dengan Keputusan Direksi Nomor
0464/KEP/DIR/RENSTRA/2015 tanggal 08 Oktober 2015.
c) Rapat Penyelarasan data yang sudah terkumpul dari unittanggal 30
Oktober 2015.
d) Rapat Kerja penyusunan RBB Tahun 2016-2018 tanggal 21-
22
RENSTRA/2015
Desember 2015
94
Kinerja Bank.
Individual
Tabel 5.4
Hasil Self Assessment GCG
Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG
Peringkat Definisi Peringkat
Mencerminkan Manajemen Bank telah
melakukan penerapan Good Corporate
Governance yang secara umum baik. Hal ini
2
tercermin dari pemenuhan yang memadai atas
prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan
prinsip Good Corporate Governance, maka
secara umum kelemahan tersebut kurang
95
96
Pendapatan Operasional
(BOPO).Tetapi disini saya hanya menghitungan untuk rasio ROA dan NIM
saja.Rasio pertama adalah rasio Return On Asset (ROA). Rasio ini dihitung
untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam menghasilkan laba.Semakin
kecil rasio ini berarti manajemen bank kurang mampu dalam mengelola aset
untuk meningkatkan pendapatan dan menekan biaya. Informasi keuangan
yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah Laba Sebelum Pajak dan
rata-rata Total Aset.
ROA=
644.851.715
100
16.951.302 .729+ 19.538.021 .662/2
ROA=1,76
Tabel 5.6
Bobot PK Komponen ROA (Return On Assets)
97
Periode
ROA
Peringkat
2015
1,76%
2
Sumber : Data Diolah (2016)
Keterangan
Sehat
Rasio kedua adalah rasio Net Interest Margin (NIM). Informasi keuangan
yang dibutuhkan untuk menghitung rasio ini adalah Pendapatan Bunga Bersih
danRata-RataTotal Aktiva Produktif. Pendapatan bunga bersih adalah
pendapatan bunga
(19)
Perhitungan tahun 2015 :
NIM =
NIM =3,33
Tabel 5.7
Bobot PK Komponen NIM (Net Interest Margin)
Periode
NIM
Peringkat
Keterangan
2015
3,33%
2
Sehat
Sumber : Data Diolah(2016)
5.5 Permodalan (Capital)
Penilaian terhadap faktor permodalan (Capital) meliputi
penilaian
98
CAR=
Modal
100
.............. (20)
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
36.036 .785
100
222.977.935
24,44
Tabel 5.8
Bobot PK Komponen CAR (Capital Adequacy Ratio)
Periode
CAR
Peringkat
Keterangan
2015
24,44%
1
Sangat Sehat
Sumber : Data Diolah(2016)
5.6Pembahasan
1) Penetapan Peringkat Komposit Penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan
BPD metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning,
Capital
Tabel 5.9
Penilaian tingkat kesehatan bank BPD periode 2015
Komponen
Rasio
%
Peringkat Kriteria
faktor
Rasio
Profil
NPL
1,94
1
Sangat
Risiko
Sehat
LDR
98,11
3
Cukup
Sehat
Rentabilita
ROA
1,76
2
Sehat
s
NIM
3,33
2
Sehat
99
Permodala
CAR
24,44
n
Peringkat Komposit
Sangat
Sehat
SEHAT
risiko
mempertimbangkan
bank
aktivitas
BPD
termasuk
bisnis
yang
peringkat
dilakukan
1,
karena
oleh
bank,
permodalan bank yang dinyatakan dengan rasio NPL dan LDR yaitu 1,94
dan 98,11. Peringkat faktor rentabilitassehat, karena laba melebihi target dan
mendukung pertumbuhan permodalan bank yang dinyatakan dengan rasio
ROA dan NIM,
100
101
102
103
DAFTAR PUSTAKA
Ade Putri Diarto, Dr. Sito Aisjah SE.,MS.,CSRS. (2015). Analisis Tingkat
Kesehatan Bank dengan Menggunakan metode RGEC (Risk Profile,
Good Corporate Governance, Earning, Capital). (Studi pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (PERSERO), Tbk Periode 2011-2014).
Adinda Putri Ramadhany, Suhadak, dan Zahroh Z.A. (2015). Analisis
Perbandingan Tingklat Kesehatan Bank berdasarkan Risk Profile, Good
Corporate Governance, Earning, dan Capital(RGEC) pada Bank
Konvensional BUMN dan Swasta. (Studi pada Bank Umum Milik
Negara dan Bank Swasta Nasional Devisa yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2011-2013).
Aprilina, V Ade Arthesa. dan Edia Handiman. 2006. Bank dan Lembaga Kuangan
Bukan Bank. PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta.
Annual Report. PT. Bank Pembangunan Daerah Bali. 2015.
Bank Indonesia. 2011. Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 Tentang
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia
Bank Indonesia. 2011. Surat Edaran Nomor 13/24/DPNP Tanggal 25 Oktober
2011 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank
Indonesia.
Ball, R., S. Kothari and A.Robin. 2000. The effect of international institutional
factors on properties of accounting earnings. Journal of Accounting and
Economics 29, 1-51
Baridwan, Zaki.2002. Intermediate Accounting. Edisi 7. Yogyakarta: Penerbit
BPFE.
Bannet, Roger dan Helen Gabriel. 2001. Reputation, Trust and Supplier
Commitment The Industrial Marketing, Vol 16 p. 424-438.
Ciurlau, L. 2009. Studies, Reserches, Analysis and Sintheis, Equltura
AcademicRomana. InstitusiEconomic, Ar.V 2009.PP 105.
Daniri, Mas Achmad. 2005. Good Corporate Governance: Konsep dan
Penerapannya Dalam Konteks Indonesia. Jakarta: PT Ray Indonesia.
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Cetakan
Kedua. Ghalia Indonesia: Bogor Jakarta.
Fitrianto, Hendra dan Mawardi, Wisnu. 2006. Analisis Pengaruh Kualitas Aset,
Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi Terhadap Rasio Kecukupan Modal
Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Studi
Manajemen & Organisasi Universitas Diponegoro Semarang, 3 (1), pp:
1-11.
104
Gulam, Rhumi. 2011. Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank pembangunan
Sulawesi Selatan (menggunakan metode CAMEL). Skripsi. Universitas
STIE Malang.
Hasan, Amir. 2012. Analisis Pengaruh LDR, NPL,dan CAR, Terhadap Risiko
Likuiditas Bank Pembangunan Daerah Bali Se-Indonesia tahun 20072011. Skripsi. Universitas STIE Malang.
Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Enny. 2003. Dasar-dasar Manajemen Keuangan
Yogyakarta : Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Heidy Arrvida Lasta, Zainul Arifin, Nila Firdausi Nuzula. (2014). Analisis
Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Pendekatan RGEC (Risk
Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital). (Studi pada PT
Bank Rakyat Indonesia Tbk Periode 2011-2013).
Ikatan Akuntan Indonesia.(2007).Standar Akuntansi Keuangan per 1 September
2007.Jakarta : Salemba empat.
Ita Purnamasari, dan Harta Mimba. (2014). Penilaian Tingkat Kesehatan PT. BPD
Bali Berdasarkan Risk Profile, GCG, Earning, dan Capital. (Studi Pada
PT. Bank Pembangunan Daerah Bali pada Tahun 2011). Jurnal Akuntansi
Vo. 7 No. 23 Maret 2013. Universitas Udayana.
Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 13 No. 2 Agustus 2014. Universitas Brawijaya.
Idx.co.id diakses 5 Januari 2015 pukul 13.20
Ktut Silvanita (2009) Bank dan Lembaga Keuangan Lain.Jakarta : Erlangga.
Khisti Minarrohmah, Fransisca Yaningwati, dan Nila Firdausi Nuzula. (2014).
Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunkan Pendekatan
RGEC (Risk profile, Earnings, Good Corporate Governance, dan
Capital) (Studi pada PT. Bank Central Asia, Tbk Periode 20102012).Jurnal Administrasi Bisnis.Vol. 17 No. 1 Desember 2014.
Universitas Brawijaya.
Lestari, Venny Dwi. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Bank-Bank Pemerintah
Dengan Menggunakan Metode Camels Dan Analisis Diskriminan
Periode 2006-2008.http://gunadarma.ac.id/. Diunduh tanggal 29, bulan
April, tahun 2014.
Lotus Mega Fortrania (2015).Analisis Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah dengan Metode CAMELS dan RGEC. (Studi
pada Bank Syariah periode 2011-2013).
Lukman Dendawijaya. (2009). Manajemen Perbankan.Jakarta : Ghalia Indonesia.
Ngadirin Setiawan. (2012). Analisis Laporan Keuangan : Penilaian
Kesehatan Bank (Bahan Perkuliahan). Yogyakarta : UNY
Martono. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta: Ekonisia
105
106
107
LAMPIRAN