Non Bank
Tugas 2
Cherly Devid Alexander
NIM 021613243, Hp 085641151177
dan jaringan kantor bank yang diikuti oleh peningkatan volume usaha dan
jenis produk yang ditawarkan. Jumlah bank sebelum Pakto88 hanya 63
buah bank dan 1.863 kantor bank. Secara kumulatif pasca Pkato88 sampai
dengan 1997 jumlah bank menjadi 238 buah bank dan 7.775 buah kantor
bank. Dengan struktur kelembagaan tersebut kegiatan operasional bank
mengalami perkembangan yang sangat pesat sekali, hal ini tercermin dari
hasil pengerahan dana masyarakat dari Rp. 37,5 trilyun pada tahun 1987
menjadi Rp. 357 trilyun pada tahun 1997. (Sumber : Bank Indonesia).
Perkembangan mobilisasi dana masyarakat yang tinggi mununjukkan betapa
besar kepercayaan masyarakat terhadap bank, dengan kata lain banking
habit masyarakat sudah tinggi. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini
tentang perkembangan jumlah bank dan kantor bank , serta perkembangan
simpanan masyarakat, khususnya di wilayah Propinsi Jawa Barat yang
ditetapkan sebagai obyek penelitian.
Mengingat kepercayaan masyarakat merupakan modal pokok dari kegiatan
usaha bank, sementara dilain pihak bahwa bank merupakan urat nadi bagi
kelancaran kegiatan perekonomian melalui fungsinya sebagai intermediary
service. Menciptakan dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap
bank, tidak hanya menjadi tanggung jawab industri perbankan, akan tetapi
menjadi tanggung jawab pemerintah dengan lembaga-lembaga terkait.
Dengan demikian kepercayaan masyarakat terhadap bank merupakan suatu
hal yang sangat penting dalam menjaga kontinuitas usaha bank ,
menciptakan dan menjaga kestabilan moneter disatu pihak dan stabilitas
ekonomi dilain pihak. Untuk itu sudah saatnya dilakukan penelitian untuk
mengkaji perihal kepercayaan masyarakat pada bank, dan penelitian ini
dilakukan
dengan
mengambil
judul
Analisi
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi Kepercayaan Masyarakat Terhadap Bank. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
kepercayaan masyarakat terhadap bank, dengan pembatasan masalah yang
akan diteliti adalah (a) bagaimana nasabah dapat mengetahui kriteria bank
yang sehat, (b) faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepercayaan
masyarakat terhadap bank dan (c) sampai seberapa besar faktor-faktor
tersebut mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap bank.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik bagi obyek
penelitian, maupun bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Kerangka
pemikiran penelitian ini didasakan pada landasan teori yang relevan,
dimana bank sebagai lembaga kepercayaan yang merupakan bagian dari
sistem moneter merupakan sarana untuk pembentukan dana alokasi
tabungan masyarakat, maka peranan kebijakan moneter dalam suatu
perekonomian sangat penting dalam menciptakan dan memelihara suatu
tingkat kestabilan ekonomi. Sesuai dengan pengertian bank menurut UU-RI
No. 10/1998 tentang Perbankan , bahwa Bank adalah badan usaha yang
PEMBAHASAN
I. KRITERIA KESEHATAN BANK
Pada akhir tahun 2001 Bank harus memenuhi persyaratan Kesehatan Bank
dari Bank Indonesia :
CAR minimal 8 %
NPL maksimal 5 %
II. TAHAPAN PENYUSUNAN CETAK BIRU PERBANKAN
1. Langkah1
Analisa
CAMEL
berdasarkan
peraturan
Bank
Indonesia
mengklasifikasikan Bank sehat dan Bank tidak sehat
untuk
2. Langkah2
Klasifikasi Bank. Proses penyaringan Bank sehat menjadi Bank kuat dan
Bank lemah
Parameternya adalah sebagai berikut :
a. Kualitas SDM
- Manajemen profesional
- Uji kepatutan (Fit and Proper Test) pemegang saham
b. Kemampuan finansial
- Tingkat permodalan
- Skala ekonomi
- Efisiensi dari akumulasi dana / pendanaan
- Kemampuan menyalurkan kredit kepada sektor riil
c. Tingkat keunggulan kompetitif secara regional
d. Good Governance
Manajemen kredit yang prudent
3. Langkah3
Evaluasi terhadap Nilai Waralaba (Franchise Value untuk Bank yang tidak
sehat. Melakukan evaluasi terhadap Nilai Waralaba (Franchise Value) dari
Bank yang tidak sehat untuk menentukan apakah Bank tersebut
diikutsertakan dalam proses konsolidasi atau harus ditutup.
4. Langkah4
Pemetaan Perbankan Nasional. Proses pemetaan Bank yang kuat dan Bank
yang lemah untuk menentukan posisi relatif dari setiap Bank di dalam
Perbankan
5. Langkah5
Proses Pengelompokan . Proses untuk menentukan Kelompok Bank dengan
cara:
Penggabungan Bank-Bank (Merger Banks)
1. Sesuai dengan Program Aksi Prioritas Sektor Riil yang telah disampaikan
pada Sidang Kabinet tanggal 8 Pebruari 2001 (Dokumen II), khususnya