Anda di halaman 1dari 3

Sistem keuangan Indonesia pada prinsipnya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu

sistem perbankan dan sistem lembaga keuangan bukan bank. Lembaga keuangan
ini dapat menerima simpanan dari masyarakat, maka juga disebut depository
financial institutions yang terdiri dari bank umum dan bank perkreditan rakyat.
Sedangkan lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga keuangan selain dari
bank yang dalam kegiatan usahanya tidak diperkenankan menghimpun dana secara
langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Dalam perjalanan sejarah
perkembangan sistem keuangan Indonesia, sistem lembaga keuangan mengalami
perubahan yang sangat fundamental terutama setelah memasuki era deregulasi,
paket kebijakan 27 Oktober 1988 yang kemudian berlanjut dengan diundangkannya
beberapa undang-undang dibidang keuangan dan perbankan sejak tahun 1992 yaitu
:

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan;

Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tentanga Asuransi;

Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun;

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal;

Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 7


Tahun 1992 tentang Perbankan;

Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia.

Konsekuensi dikeluarkannya undang-undang tersebut diatas, adalah perubahan


struktur sistem lembaga-lembaga keuangan di Indonesia. Di samping itu, dari aspek
pengaturan dan pembinaan, lembaga-lembaga keuangan menjadi semakin jelas dan
kuat karena telah memiliki kekuatan hukum terutama dibidang perasuransian dan
dana pensiun yang sebelumnya undang-undang diatas dasar hukum pengaturannya
hanya dilakukan dengan keputusan-keputusan mentri keuangan.

Terdapat tiga alasan utama mengapa Stabilitas Sistem Keuangan itu penting.
Pertama, sistem keuangan yang stabil akan menciptakan kepercayaan dan
lingkungan yang mendukung bagi nasabah penyimpan dan investor untuk
menanamkan dananya pada lembaga keuangan, termasuk menjamin kepentingan
masyarakat terutama nasabah kecil. Kedua, sistem keuangan yang stabil akan
mendorong intermediasi keuangan yang efisien sehingga pada akhirnya dapat
mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. Ketiga, kestabilan sistem
keuangan akan mendorong beroperasinya pasar dan memperbaiki alokasi
sumberdaya dalam perekonomian.

Menjaga Agar Sistem Keuangan Tetap Stabil:


Jika berbicara menegenai menjaga agar sistem keuangan tetap stabil, maka
peranan Bank sentral dalam hal ini Bank Indonesia memiliki peranan yang sangat
penting dalam menjaga sistem keuangan agar tetap stabil. Salah satu yang harus
dilakukan adalah menjaga stabilitas nilai rupiah dan juga melaksanakan kebijakan
moneter. Guna mendukung terwujudnya perekonomian nasional dan juga sistem
keuangan yang semakin maju dan juga semakin kompetitif kebijakan moneter
dititikberatkan untuk memelihara stabilitas nilai rupiah. Untuk menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter yang efektif dan efisien diperlukan sistem
keuangan yang sehat, transparan, terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan
yang didukung oleh sistem pembayaran yang lancar, cepat, tepat dan aman, serta
pengaturan dan pengawasan bank yang memenuhi prinsip kehati-hatian hal itu
sesuai dengan semangat pembuat Undang-Undang ketika mengundangkan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia dan juga
perubahannya Undang-Undang 3 Tahun 2004 Tentang Bank Indonesia

Atas kosekuensi dari lembaga yang menjaga ke stabilan sistem keuangan maka
Bank Indonesia selaku bank sentral mempunyai tugas:

a)Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.

b)Menjaga kelancaran sistem pembayaran.

c)Mengatur dan mengawasi bank. (Source: M.Djumhana; Hukum Perbankan di


Indonesia)

Dalam hal mengatur dan mengawasi bank, hal ini sudah di ambil alih Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Dengan adanya OJK ini sebenarnya akan membantu Bank
Indonesia itu sendiri selaku Bank Sentral untuk dapat menjaga ke stabilan sistem
keuangan di Negara Indonesia.

Hal itu sesuai dengan Visi, dan Misi Bank Indonesia selaku Bank sentral yakni; Visi
bank Indonesia adalah menjadi lembaga bank sentral yang dapat dipercaya
(kredibel) secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai
strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil. Sedangkan
misi Bank Indonesia sendiri adalah memelihara kestabilan nilai rupiah melalui
pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan
untuk pembangunan nasional jangka panjang yang berkesinambungan.
maka keuangan yang kuat menjadi salah satu syarat agar terhindar dari suatu krisis
keuangan, selain kekuatan ekonomi atau keuangan, stabilitas atau menjaga
stabilitas sistem keuangan juga menjadi hal yang penting stabilitas politik di negeri
ini juga memegang peran yang tinggi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan jika
berkaca pada tahun 1998. Selain itu Bank sentral dalam hal ini Bank Indonesia juga
harus bisa menjaga stabilitas nilai rupiah sebagai salah satu kebijakan moneter,
serta menjaga laju inflasi tetap terkendali, dan juga menjaga kelancaran sistem
pembayaran. Jika hal hal tersebut dapat dilakukan secara berkesinambungan maka
Stabilitas Sistem Keuangan Negeri in dapat tercaga.

https://unida.ac.id/fe/artikel/sistem-keuangan-diindonesia
https://www.kompasiana.com/www.kompasiana.co.net/
54f94d15a333110a068b4b37/bagaimana-menjaga-sistem-keuangan-agar-tetap-
stabil

Anda mungkin juga menyukai