ANGGOTA KELOMPOK 5
Devia Putri Saraswati G70120003
Aulifa Rana Salsabila G70120018
Andi Patimasang Fadhilah G70120046
Desika Aulia Putri G70120051
Ginamedika Putri G70120069
Nur Ayin Hariyani G70120081
Edwin Aldrin Tambolang G70120072
Riniati RU'U G70120068
Fyolla Patricia Panto G70120065
Definisi
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) atau Chronic Obstructive
Pulmonary Disease (COPD) adalah suatu penyumbatan menetap pada
saluran pernapasan yang disebabkan oleh emfisema dan bronkitis
kronis.Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merujuk pada beberapa
hal yang menyebabkan terganggunya pergerakan udara masuk dan keluar
paru. Meskipun beberapa jenis seperti, bronkitis obstruktif, emfisema,
dan asma dapat muncul sebagai penyakit tunggal, sebagian besar
bertumpangan dalam manifestasi klinisnya.
Etiologi
4. Obat Batuk
Anti Asma
•Prinsip obat yang digunakan:
1.Controller: golongan anti inflamasi steroid, anti leukotrien, teofilin
2.Reliever: golongan bronkodilator β agonis
Agonis β adrenergik
Penggolongan antihistamin
Generasi pertama
•Tipe etilendiamin
•prometasin (phenergan)
•Tipe kolamin
•difenhidramin, klorfenoksamin, doksilamin
•Tipe prophylamin
•feniramin, deksklorfeniramin (Celestamine), klorfeniramin maleat
Antihistamin
•Antihistamin umumnya diberikan pada pasien dengan batuk yang
mengeluarkan mukus.
•Mukus berasal dari pelepasan histamin di bronkus, jadi fungsi histamin
disini adalah sebagai kombinasi obat batuk berdahak.
•Contoh obatnya yaitu ctm dan diphenhidramin
Batuk
•Batuk merupakan suatu mekanisme
pertahanan untuk mengeluarkan gangguan
keluar dari sistem respirasi
•Merupakan manisfestasi fisiologi normal →
jika mengganggu → perlu treatment
Penanganan batuk
•Antitusif
•Prinsip kerjanya menekan pusat batuk (mempengaruhi SSP)
•Berbasis opioid → kodein (Codipront), noskapin
•Tidak berbasis opioid → dekstrometorfan (Benadryl)
•Antihistamin
•Untuk batuk alergi, contoh ctm, difenhidramin
•Mukolitik/ekspektoran
•Prinsipnya → mengurangi produksi mukus dan mengencerkan mukus
•Contoh: bromheksin (Bisolvon), ambroxol, GG, asetil sistein
Antitusif
•Kodein merupakan obat narkotika yang bekerja menekan pusat batuk
•Dosis kodein untuk obat batuk adalah 30-60mg per hari untuk orang
dewasa
•Efek samping:
- Dapat menimbulkan ketergantungan.
- Mual, muntah, idiosinkrasi, pusing, sembelit.
- Depresi pernafasan terutama pada penderita asma, depresi jantung dan
syok
•Pemakaian jangka panjang menyebabkan ketergantungan obat
Dextrometorfan (DMP)
•Untuk mengusir batuk, dosis 15-30 mg 3x/day → relatif aman dan ES
jarang terjadi
•Pada keadaan OD:
•Simulasi ringan pd dosis 100-200mg
•Euforia dan halusinasi pada dosis 200-400 mg
•Gangguan penglihatan dan hilangnya koordinasi gerak tubuh pada dosis
300-600 mg
•Sedasi disosiatif pada dosis 500-1500mg
Gejala lain ODMP:
•Bicara kacau
•Gangguan berjalan
•Sensitif
•Berkeringat
•Bola mata berputar
•DMP pernah ditarik namun sekarang sudah boleh edar asalkan
pelaporannya jelas tidak boleh bentuk tunggal.
•DMP isi tunggal di apotek memiliki form khusus dan dilaporkan
bersama dengan pemakaian psikotropik karena sering disalahgunakan.
Sekian dan Terimakasih