DISUSUN OLEH :
LULUK PRAMESTI
MEISY LANTIKA
MOULIZA
NABILA G
NOFI LUTFIAH
NOOR RAMDHANTI
NURMA SUKMAWATI
RESEP DOKTER RESEP 2
RESEP 1
RESEP 1
LASIX ( iso 48; 269) ONDANSENTRON ( iso 48 ; 485)
Komp : furosemide 10 mg/Ml inj ; 40 Komp : ondansentron HCL 8mg/tab; 4mg/2ml;
mg/tab 8mg/4ml inj
In : pencegahan mual dan muntah pasca bedah
Indikasi : edema, liver asites, hipertensi
ringan hingga sedang KI : hipersensitif
Es : ganggguan gastrointestinal ES: konstipasi, sakit kepala
Dosis : tablet, edema, dws awalnya 20-18 Ds : terlampir untuk pasien setelah operasi
mg. Inj : awalnya dws 20-40 mg IV /IM.
Edema paru akut awalnya 40 mg dosis
tunggal IV COMBIVENT ( iso 48 ; 519 )
CEFOPERAZOLE Komp : Ipratrium-Br 0,5 mg ; salbutamol sulfat
2,5 mg/2,5 mk vial unit dosis
In : bronkospasmus yang diikuti dengan
VECTRINE ( iso 48 ; 549) obstruktif Pulmonary disease dan serangan
asma akut yang memerlukan lebih dari 1
Komp : Endostein 150 mg; 300 mg/kap ; bronkodilator
225 mg/sachet granul; 175 mg/5 ml sirup Ds : dws 3-4 x 1 unit vial dose sehari secara
kering nebulasi dan inhalasi
In : mukolitik, pengencer dahak pada
gangguan saluran nafas
PULMICORT (iso 48 ; 522)
KI : Hipersensitif, fenilketonuria Komp : budesonide 100 mcg/isap turbuhaler
Dosis : sehari 2x3 1-2 kap 150 mg atau 1 In : asma bronkial
kap 300 mg
RESEP 2
CETIRIZINE( iso 48 ; 71)
Komp : cetirizine HCL 10 mg
In : alergi, rinitis alergi
Aturan pemakaian : 1x sehari 1 tablet, malam hari , habiskan
2. Kortikosteroid inhalasi
Penggunaan kortikosteroid inhalasi dapat menekan inflamasi, penurunan
respons bronkial dan mengurangi gejala. Kortikosteroid inhalasi direkomendasikan
untuk sebagian besar pasien
Penatalaksanaan PPOK
Penatalaksanaan PPOK pada usia lanjut adalah sebagai berikut:
1. Meniadakan faktor etiologi/presipitasi, misalnya segera menghentikan merokok,
menghindari polusi udara.
2. Membersihkan sekresi bronkus dengan pertolongan berbagai cara.
3. Memberantas infeksi dengan antimikroba. Apabila tidak ada infeksi antimikroba
tidak perlu diberikan. Pemberian antimikroba harus tepat sesuai dengan kuman
penyebab infeksi yaitu sesuai hasil uji sensitivitas atau pengobatan empirik.
4. Mengatasi bronkospasme dengan obat-obat bronkodilator. Penggunaan
kortikosteroid untuk mengatasi proses inflamasi (bronkospasme) masih
kontroversial.
5. Pengobatan simtomatik.
6. Penanganan terhadap komplikasi-komplikasi yang timbul.
7. Pengobatan oksigen, bagi yang memerlukan. Oksigen harus diberikan dengan
aliran lambat 1 - 2 liter/menit.
Penanganan dan pencegahan PPOK
1. Terapi eksaserbasi akut di lakukan dengan :
a. Antibiotik, karena eksaserbasi akut biasanya disertai infeksi. Infeksi ini umumnya
disebabkan oleh H. Influenza dan S. Pneumonia, maka digunakan ampisilin atau
eritromisin. Augmentin (amoksilin dan asam klavulanat) dapat diberikan jika kuman
penyebab infeksinya adalah H. Influenza dan B. Cacarhalis yang memproduksi B.
Laktamase Pemberian antibiotik seperti kotrimaksasol, amoksisilin, atau doksisiklin
pada pasien yang mengalami eksaserbasi akut terbukti mempercepat penyembuhan
dan membantu mempercepat kenaikan peak flow rate.
b. Terapi oksigen diberikan jika terdapat kegagalan pernapasan karena hiperkapnia
dan berkurangnya sensitivitas terhadap CO2.
c. Fisioterapi membantu pasien untuk mengelurakan sputum dengan baik.
d. Bronkodilator, untuk mengatasi obstruksi jalan napas, termasuk di dalamnya
golongan adrenergik b dan anti kolinergik.
Penanganan dan Pencegahan PPOK
2. Terapi jangka panjang di lakukan :
a) Antibiotik untuk kemoterapi preventif jangka panjang, ampisilin 4×0,25-0,5/hari
dapat menurunkan kejadian eksaserbasi akut.
b) Bronkodilator, tergantung tingkat reversibilitas obstruksi saluran napas tiap pasien
maka sebelum pemberian obat ini dibutuhkan pemeriksaan obyektif dari fungsi faal
paru.
c) Fisioterapi
Pencegahan
Mencegah kebiasaan merokok
Infeksi
polusi udara
MATERI BISA CARI DISINI
https://id.quora.com/Apa-perbedaan-antara-Asma-dan-Penyakit-Paru-
Obstruktif-Kronis-PPOK
http://lpkeperawatan.blogspot.com/2014/01/Laporan-pendahuluan-
ppok.html
www.asma.web.id/index.php/definisi-asma.html
ALGORITME PENANGANAN PPOK
CARA PENGGUNAAN
MDI ( METERED DOSE INHALER)
DAN
TURBUHALER
BERIKUT VIDEONYA