Anda di halaman 1dari 8

NASKAH PATOLOGI KLINIK

“HEMATOLOGI”

KELOMPOK :5
KELAS :A
NAMA ANGGOTA :
LAUDI 2016210136
LIA OKTAVINA 2016210138
MUHAMMAD ZULFIAN 2016210158
NAURA NAZIFAH 2016210167
NURMA SUKMAWATI 2016210176
OSYANA CANDRA 2016210180

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
2018
Pengertian Hematologi :
Post Analitik : Hematologi, dapat dieja juga sebagai haematologi (dari bahasa Yunani
yaitu αἷμα , haima "darah," dan -λoγία, logi "ilmu"), adalah cabang ilmu kedokteran yang
berkaitan dengan studi, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit yang berhubungan
dengan darah.

Sedangkan menurut American Society of Hematology, menyebutkan bahwa pengertian


dari hematologi ialah studi tentang darah baik kesehatan dan juga penyakit. Termasuk
didalamnya adalah masalah dengan sel darah merah, sel darah putih, trombosit, pembuluh
darah, sumsum tulang, kelenjar getah bening, limpa, dan protein yang terlibat dalam
perdarahan dan pembekuan (hemostasis dan trombosis).

Secara umum, hematologi terbagi atas 3 bagian kecil menurut jenis dan grup sel darah yang
dipelajari, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), Plasma darah dan
pembekuan darah. Namun kami akan membahas hasil laboratorium dari hasil pemeriksaan
darah.
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
Pemeriksaan hematologi adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan
darah dan komponen-komponennya. Darah terdiri dari bagian padat yaitu sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), trombosit dan bagian cairan yang berwarna kekuningan
yang disebut plasma. Pemeriksaan hematologi rutin dapat menentukan kualitas kesehatan.
Pemeriksaan hematologi yang umum dilakukan untuk menyelidiki masalah hematologi terdiri
dari:

 Hitung darah lengkap


 Sediaan apus darah

Hematologi dalam hasil laboratorium menunjukkan hasil uji terhadap sampel darah. Jenis
pemeriksaan hematologi antara lain:

nilai
Jenis pemeriksaan satuan
rujukan

Hematologi rutin (Hb, Lk, hitung jenis, Trb,


LED)

Leukosit (WBC) ribu/µL 5-10

Hemoglobin g/dL P 12-15


Trombosit (PLT)) ribu/µL 150-400

LED (ESR) mm/l


P<20
(Westergren) jam

Hitung jenis leukosit


 0-1
 Basofil  %
 1-3
 Eusinofil  %
 2-6
 Batang  %
 50-70
 Segmen  %
 20-40
 Limfosit  %
 2-8
 Monosit  %
 P 37-
 Hematokrit  %
43

Pemeriksaan Hematologi bertujuan untuk :


1. Mendeteksi kelainan hematologi (anemia atau leukemia) di mana diduga ada kelainan
jumlah dan fungsi dari sel-sel darah.
2. Mendeteksi penyakit pendarahan yang menunjukkan kelainan faal hemostasis.
3. Membantu diagnosis penyakit infeksi dengan melihat kenaikan atau penurunan
jumlah leukosit serta hitung jenisnya.
4. Mengetahui kelainan sistemik pada hati dan ginjal yang dapat mempengaruhi sel
darah baik bentuk atau fungsinya.
Pemeriksaan hematologi lengkap
terdiri dari pemeriksaan darah lengkap, dan hitung jenis di mana pemeriksaan ini dikerjakan
untuk menunjang diagnosis penyakit.
 Eritrosit (sel darah merah)
Berfungsi membawa oksigen keseluruh tubuh. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui
keadaan anemia, polisitermia (peningkatan jumlah eritrosit, hb, atau hematokrit. Kehilangan
30 – 40% eritrosit dengan penurunan Hb <>6
/µl) sedang untuk perempuan 4,2 – 5,4 (106/µl)
 Leukosit (sel darah putih)
Berfungsi melindungi tubuh melawan infeksi bakteri dan virus. Pemeriksaan ini dilakukan
untuk mengetahui kelainan sel darah putih yang bertanggungjawab terhadap imunitas tubuh,
evaluasi infeksi bakteri dan virus, proses metabolik toksik dan diagnosis keadaan leukemia.
Nilai normal leukosit adalah 4,80 – 10,8 (103/µl)
 Hemoglobin (Hb)
Merupakan protein yang terdapat dalam eritrosit yang berfungsi membawa oksigen ke dalam
tubuh. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan kosentrasi Hb pada komponen darah,
evaluasi anemia hemolitik (anemia yang disebabkan rusaknya eritrosit lebih cepat). Nilai
normal untuk laki-laki adalah 14 – 18 (g/dL). dan untuk perempuan 12 – 16 (g/dL).
 Hematokrit
Merupakan perbandingan antara sel-sel darah merah, sel-sel darah putih dan sel trombosit
dengan plasma darah. Pemeriksaan hematokrit dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan Hb
dan eritrosit yang digunakan untuk menentukan keadaan anemia, kehilangan darah, anemia
hemolitik, polisitemia. Nilai normal untuk laki-laki adalah 42 – 52 % sedang untuk
perempuan adalah 37 – 47%.
 Nilai-nilai MC
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui ukuran serta kandungan hemoglobin dalam sel
darah merah.
 Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)
Untuk mengetahui rata-rata banyaknya hemoglobin yang terdapat dalam eritrosit, untuk
mendiagnosis keadaan thalassemia dan kelainan hemoglobin lainnya. Nilai normalnya adalah
27 – 31 pg.
 Mean Corpuscular Volume (MCV)
Adalah volume rata-rata sebuah eritrosit yang dapat digunakan untuk mendiagnosis keadaan
thalassemia dan kelainan hemoglobin lainnya. Nilai normal untuk laki-laki adalah 80 – 94 fL
sedang untuk perempuan adalah 81 – 99 fL.
 Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC)
Adalah konsentrasi hemoglobin pada volume eritrosit, pemeriksaan ini dilakukan untuk
menentukan keadaan anemia. Nilai normalnya adalah 33 – 37 g/dL
Beberapa keadaan anemia menunjukkan MCH rendah dan MCV rendah (hipokromik dan
mikrositik) disebabkan oleh defisiensi besi, thalassemia dan anemia karena penyakit kronik.
Sedangkan MCH tinggi dan MCV tinggi (hiperkromik dan makrositik) disebabkan oleh
anemia megaloblastik, yaitu defisiensi asam folat atau defisiensi vitamin B12 dan disebabkan
oleh periode awal setelah perdarahan.
 Trombosit
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengevaluasi, diagnosis dan pemantauan perdarahan,
leukemia, gangguan pembekuan darah (disseminated intravascular coagulation. DIC) dan
lainnya. Dengan nilai normal 150 -450 (103/µl)
Bahasan mengenai hasil laboratorium hematologi
Tahap – tahap pemeriksaan
1) Pre analitik :
Nama : Tn. Djoko (identitas samaran)
Umur : 22 Tahun
Jenis Kelamin : Pria
Tanggal periksa : 26-09-2018
Keterangan : Tenggorokan merah dan bengkak
Pemeriksaan :
 Spesimen : Darah
 Sampel : Darah + Antikoagulan
Parameter Hasil Nilai Normal

RBC (Red Blood Cells) 5.25 x 1012/L 4.6-6.1 x 1012/L

HGB (Haemoglobin) 15.4 g/dL 14-18 gr/dL

HCT (Hematocrit) 46.1 % 40-48%

MCV (Mean
Corpuscular Volume) 87.9 fL 82-92 fL

MCH (Mean
Corpuscular
Hemoglobin) 29.3 pg 27-31 pg

MCHC 33.4 g/dL 32-36 %

RDW (Red Cell


Distribution Width) 12.2% 11.5-14.5%

WBC (White Blood


Cells) 12.9 x 109/L 4-10 x 109/L

N (Neutrofil) 24 % 55-70%

L (Limfosit) 73 20-40%

M (Monosit) 0 2-8%

E (Eosinofil) 3 1-3%

B (Basofil) 0 0-1%

PLT 333 x 109/L 150-390 x109/L


2) Analitik :
 Metode yang digunakan : jumlah sel darah dapat dihitung dengan metoda otomatis yang
disebut blood cell counter.
 Pemeriksaan darah yakni :
- kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, hematokrit, nilai eritrosit rerata (nilai NER), jumlah
leukosit,MCHC,MCV,MCH
- pemeriksaan hitung jenis leukosit (differential leukosit)
- Pemeriksaan jumlah platelet
3) Post analitik :
 Hasil hematologi :
 Hemoglobin didapat hasil 15,4 g/dl didapat pada rujukan lab klinik dengan
jenis kelamin pria (14-18 g/dl) memasuki range normal, berarti hemaglobin
Tn. Djoko normal, mendapatkan oksigen yang baik sehingga oksigen yang
dibawa darah ke jaringan ialah normal dan tidak dipengaruhi oleh faktor lain,
dan hormon eritropoietin yang di hasilkan pada ginjal pun berfungsi dengan
baik.
 Hematokrit : yang diuji dengan secara sentrifugasi, hasil yang didapat 46.1 vol
% dengan nilai rujukan pada lab klinik, pria (40-48) dikatakan hasil normal,
dimana hematokrit berhubungan dengan hemoglobin, hemoglobin pada pasien
ialah normal maka hematokrit pun normal dan pasien mendapatkan kecukupan
mineral, oksigen, elektrolit dan mendapatkan asupan cairan yang baik pula.
Dan dapat dikatakan pada pasien dalam keadaan normal tidak dalam keadaan
anemia, kehilangan darah, anemia hemolitik atau polisitemia.
 Leukosit : hasil pada Tn. Djoko ialah 12.9 /mm3 dilihat dari nilai rujukan pada
lab ialah (4-10 /mm3), tinggi, ini menandakan bahwa pada pasien sedang
dalam keadaan dibawah normal( terserang infeksi baik bakteri maupun virus)
karena leukosit merupakan parameter yang berfungsi untuk melawan infeksi
bakteri dan virus yang masuk kedalam tubuh dan bertanggung jawab terhadap
imunitas tubuh Tn.joko
 Thrombosit : didapat hasil pada Tn. Djoko ialah 333 x 109/L dengan nilai
rujukan normal pada lab ialah (150-390 x109/L). Hasil normal, dimana jenis
sel darah yang berfungsi utama dalam proses pembekuan darah (Hemostasis)
dan pemantauan perdarahan atau ganguan pembekuan darah, pada Tn. Joko
normal berarti tidak berada dalam gangguan atau disease.
Differential leukosit
 Basofil, hasil 0% dengan rujukan lab (0-1 %) (normal) dimana kadar basofil
dari jumlah leukosit ialah >1% yang dimana ia memiliki fungsi menyerupai
sel mast yang mengandung histamin yang merupakan parameter alergi, dan
juga dapat sebagai antikoagulan heparin.
 Eusinofil, hasil 3%, nilai rujukan lab (1-3%) , kadar eusinofil itu sendiri dalam
leukosit ialah mencapai 1-3% dan Tn. Djoko, hasil eusinofil nya ialah normal
dimana eusinofil memiliki fungsi yakni detosifikasi histamin yang di produksi
oleh sel mast dan jaringan yang cedera saat inflamasi berlangsung dan sebagai
fagositik lemah yang akan meningkat saat terjadi alergi.
 Neutrofil : hasil 24%. Dengan rujukan 55-70%, pada Tn. Joko sangat terlihat
jelas bahwa neutrofil berada dalam di bawah range normal (abnormal) berarti
dapat disimpulkan bahwa penyebab dari sakit tenggorokan dan pembengkakan
pada kelenjar limfe terlihat dari jumlah neutrofil yang sangat menurun,
neutrofil berada dalam keadaan melawan adanya infeksi baik virus maupun
bakteri, dimana neutrofil itu sendiri berfungsi untuk melindungi tubuh
melawan infeksi nah berarti neutrofil dalam leukosit Tn. Joko sedang melawan
adanya zat asing dalam tubuh maka dari itu mengalami penurunan kadar
dibawah normal.
 Basofil, hasil 0% dengan rujukan lab (0-1 %) (normal) dimana kadar basofil
dari jumlah leukosit ialah >1% yang dimana ia memiliki fungsi menyerupai
sel mast yang mengandung histamin yang merupakan parameter alergi, dan
juga dapat sebagai antikoagulan heparin.
 Eusinofil, hasil 3%, nilai rujukan lab (1-3%) , kadar eusinofil itu sendiri dalam
leukosit ialah mencapai 1-3% dan Tn. Djoko, hasil eusinofil nya ialah normal
dimana eusinofil memiliki fungsi yakni detosifikasi histamin yang di produksi
oleh sel mast dan jaringan yang cedera saat inflamasi berlangsung dan sebagai
fagositik lemah yang akan meningkat saat terjadi alergi.
 Neutrofil : hasil 24%. Dengan rujukan 55-70%, pada Tn. Joko sangat terlihat
jelas bahwa neutrofil berada dalam di bawah range normal (abnormal) berarti
dapat disimpulkan bahwa penyebab dari sakit tenggorokan dan pembengkakan
pada kelenjar limfe terlihat dari jumlah neutrofil yang sangat menurun,
neutrofil berada dalam keadaan melawan adanya infeksi baik virus maupun
bakteri, dimana neutrofil itu sendiri berfungsi untuk melindungi tubuh
melawan infeksi nah berarti neutrofil dalam leukosit Tn. Joko sedang melawan
adanya zat asing dalam tubuh maka dari itu mengalami penurunan kadar
dibawah normal.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil kasus pemeriksaan darah yang kami miliki di duga bahwa pasien
sedang mengalami gejala infeksi oleh mikroorganisme (bakteri, virus, dan sejenisnya), atau
mengalami gejala alergi dan atau efek samping dari penggunaan obat tertentu dapat dilihat dari
hasil tes differesiasi leukosit dimana ditemukan beberapa ke-tidak normal-an terutama pada sel
darah putih diferential seperti pada jumlah (neutrofil, limfosit dan monosit) berada didalam
jumlah yang abnormal jauh dari % nilai rujukan pada keadaan normal. Dimana pada jumlah
leukosit Tn.joko yang berfungsi sebagai komponen imunitas tubuh, melindungi tubuh melawan
infeksi, melawan bakteri virus atau zat asing yang memasuki tubuh, sedang terserang da
leukosit sedang melindungi dan melakukan penyerangan sehingga pada pasien Tn. Joko
mengalami peradangan dan pembengkakan pada limfe juga pada tengggorokan dan jelas dari
hasil lab hematologi bahwa kondisi yang ditunjukan pasien pada proses pre-analitik yaitu
gejala radang pada tenggorokan disebabkan karena agen penyerang zat asing, agen melawan
infeksi virus dan bakteri sedang mengalami penyerangan sehingga menyebabkan Tn. Joko
mengalami gejala tersebut. Sehingga dari hasil hematologi dapat terlihat keadaan terjadi atau
hasil terjadi terlihat abnormal pada sel darah putih tepatnya pada diferential leukosit yang mana
berada dalam keadaan abnormal, dan pasien mengalami gejala berupa sakit tenggorokan dan
bengkak pada kelenjar limfa ini di sebabkan karena adanya agen infeksi naik virus maupun
bakteri yang masuk kedalam tubuh Tn. Joko yang mana agen melawan zat asing berusaha untuk
melawan memacrofagh zat asing tersebut agar tubuh tidak kalah oleh si infeksi maka kadar
leukosit dan diferentialnya berada dalam keadaan abnormal karena ia sedang aktif dan
melawan zat asing tersebut dan berusaha mengalahkannya.

Anda mungkin juga menyukai