Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion
positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral
(tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Ada
banyak macam garam antara lain: garam netral, garam basa, garam asam
(Kurlansky, 2002)
bagian terbesar Natrium Chlorida (>80%) serta senyawa lainnya seperti Magnesium
(tingkat kepadatan) sebesar 0,8 - 0,9 dan titik lebur pada tingkat
suhu 801oC.
konsumsi dan garam industri. Kelompok kebutuhan garam konsumsi antara lain
untuk konsumsi rumah tangga, industri makanan, industri minyak goreng, industri
antara lain untuk industri perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, CAP (Chlor
Alkali Plant) garam industri yang digunakan untuk proses kimia dasar pembuatan
Yodium adalah mineral yang terdapat di alam, baik di tanah maupun di air
yang merupakan zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh manusia untuk
7
8
berakibat abortus, lahir mati, kelainanan bawaan pada bayi, meningkatnya angka
gangguan fungsi mental dan perkembangan fisik, sedangkan pada orang dewasa
dinamakan GAKY.
merupakan zat gizi esensial bagi tubuh, karena merupakan komponen dari hormon
untuk dipergunakan dalam sintesa hormon tiroksin. Hormon ini ditimbun dalam
yang dikeluarkan dari folikel kelenjar masuk ke dalam aliran darah (Sediaoetama,
2006). Apabila jumlah yodium yang tersedia tidak mencukupi, produksi tiroksin
menurun, akibatnya sekresi triglobulin oleh sel tiroid meningkat yang menyebabkan
2004).
9
tidak mampu mensekresi hormon tiroid dalam jumlah cukup. Jumlah hormon
dan beberapa efek yang bersifat merusak secara kumulatif. Keadaan ini sering
disebut dengan nama Iodium Deficiency Disorder (IDD), atau Gangguan Akibat
GAKY cukup luas, mulai janin sampai dewasa. Penyakit yang ditimbulkan akibat
Tabel 2.1
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
kelenjar tiroid.
2. kelebihan dalam jumlah cukup besar, akan menghambat pelepasan yodium dari
tiroksin pada kelenjar tiroid atau dari kelenjar tiroid dimana pelepasan yodium
mengandung atau yang dicampuri yodium. Garam beryodium berasal dari garam
biasa yang dicampur dengan zat yodium. Istilahnya difortifikasi atau diyodisasi.
30 ppm.
ditambahkan dalam garam sebagai zat aditif atau suplemen dalam bentuk kalium
digunakan di seluruh dunia dalam menanggulangi GAKY. Cara ini dinilai lebih
alami, lebih murah, lebih praktis dan diharapkan dapat lestari di kalangan
Bentuk garam yang beredar di pasaran ada tiga jenis yaitu garam halus,
bata/briket dan curai/krosok. Garam halus adalah garam yang kristalnya sangat
halus menyerupai gula pasir, dan biasa disebut dengan garam meja. Garam halus
curai/krosok. Garam briket adalah garam yang berbentuk bata. Garam ini lebih
adalah garam yang kristalnya kasar-kasar. Di Pulau Jawa disebut dengan garam
krosok. Garam ini mempunyai kualitas paling rendah (Depkes RI, 2001).
cukup atau bahkan tidak mengandung yodium sama sekali, sedangkan garam
lainnya bahwa garam curai adalah garam yang dibuat petani garam atau lebih
(BPS, 2003).
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengawasan berasal dari kata “awas”
yang artinya memperhatikan baik-baik, dalam arti melihat sesuatu dengan cermat
dan seksama, tidak ada lagi kegiatan kecuali memberi laporan berdasarkan
berikut.
12
barang dalam proses dan barang jadi (Sumayang, 2003). Sedangkan menurut
disediakan dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk
memenuhi permintaan dari komponen atau langganan setiap waktu. Menurut Hani
Handoko (2000) persediaan atau inventori adalah suatu istilah umum yang
(2003) mengatakan bahwa persediaan аdalah suatu sumber daya menganggur (idle
assets) уаng menunggu рrοѕеѕ lеbіh lanjut. Prοѕеѕ lеbіh lanjut yang dimaksud
adalah dараt bеruра kegiatan produksi yang ada didalam sistem industri, kegiatan
pemasaran dalam sistem distribusi ataupun kegiatan konsumsi ѕереrtі dijumpai pada
rumah tangga.
Menurut Assauri (2004) persediaan bila dilihat dari jenis atau posisinya
1. Persediaan bahan baku (Raw Material stock) yaitu persediaan dari barang-
barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang mana dapat
menggunakannya.
yang terdiri dari bagian yang diterima dari perusahaan lain, yang dapat secara
sebelumnya.
tiap bagian dalam satu pabrik atau bahan-bahan yang telah diolah menjadi suatu
bentuk, tetapi lebih perlu diproses kembali untuk kemudian menjadi barang
jadi.
5. Persediaan barang jadi (Finished goods stock) yaitu barang-barang yang telah
selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual kepada
antara lain:
14
1. Batch Stock/ Lot Size Inventory yaitu persediaan yang diadakan karena kita
lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu. Keuntungannya adalah
biaya angkutan.
terdapat dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan
persediaan adalah sebagai suatu fungsi terkoordinasi dalam organisasi yang terus
Bahan baku menurut Richardus (2005) adalah bahan mentah yang belum
diolah, yang akan diolah menjadi barang jadi, sebagai hasil utama dari perusahaan
bahan-bahan yang secara fisik akan digabungkan dengan produk yang dihasilkan
persediaan yang dibeli oleh perusahaan untuk diproses menjadi barang setengah jadi
barang yang akan diproses kembali untuk menambah nilai guna menjadi barang
(2004) adalah:
Persediaan membutuhkan biaya investasi dan dalam hal ini menjadi tugas bagi
seefektif mungkin.
proses produksi
direncanakan.
3. Biaya persediaan
adapun jenis biaya persediaan adalah biaya pemesanan (order) dan biaya
pengeluaran dan kerugian yang timbul sebagai akibat adanya persediaan. Biaya
yang terlibat dalam sistem persediaan adalah biaya pembelian, biaya pemesanan,
biaya penyimpanan dan biaya kehabisan stok. Berikut ini akan diuraikan masing-
1. Biaya Pembeliaan (Purchasing Cost) adalah harga per unit apabila item dibeli
dari pihak luar, atau biaya produksi per unit apabila di produksi dalam
untuk membeli barang. Besarnya biaya pembelian ini tergantung pada jumlah
barang yang akan dibeli dan harga satuan barang (Hakim, 2003)
18
sejak dari pesanan (order) dibuat dan dikirim kepenjual, sampai barang-
digudang atau daerah pengolahan (process area). Yang termasuk dalam biaya
semua pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan barang dari luar. Biaya
dan lain–lain.
timbul sebagai akibat terjadinya persediaan yang lebih kecil dari jumlah yang
barang atau bahan yang tersedia tidak tersedia. Disamping juga dapat
yang efisien dilakukan dari menentukan kuantitas pemesanan bahan baku yang
(maximum inventory).
sangat perlu menentukan kuantitas pembelian yang optimal atau sering disebut
penggunaan dalam suatu periode tertentu, biaya pesan dan biaya simpan. Menurut
rumus yang cukup terkenal yaitu Economic Order Quantity (EOQ). Rumus ini
banyak digunakan di perusahaan atas suatu usaha yang dilakukan oleh seorang
konsultan yang bernama Willson. Oleh karena itu rumus ini sering disebut dengan
relatif mudah digunakan. Adapun pengertian EOQ dari beberapa ahli antara lain:
Order Quantity) menunjukan jumlah barang yang harus di pesan untuk tiap kali
sepanjang tahun.
sepanjang tahun.
EOQ = √ √
Keterangan:
disebabkan oleh penggunaan bahan baku yang lebih besar dari perkiraan semula,
atau keterlambatan dalam penerimaan bahan baku yang dipesan maka diperlukan
adanya kekurangan bahan (stock out)”, dan menurut Fien Zulfikarijah (2005)
Safety stock merupakan persediaan yang digunakan dengan tujuan supaya tidak
Menurut Riyanto (2001) “Reorder Point adalah saat titik dimana harus
material yang dipesan itu adalah tepat pada waktu dimana persediaan diatas safety
stock sama dengan nol”. Sedangkan Assauri (2004) mengatakan bahwa “Dalam
bahan selama baha-bahan yang dipesan belum datang dan persediaan minimum”.
strategi operasi persediaan merupakan titik pemesanan yang harus dilakukan suatu
Menurut Assauri (2004) Lead Time atau masa tenggang adalah lamanya
presentase tertentu.
persediaan yang paling besar yang sebaiknya dapa diandalkan oleh perusahaan.
karena adanya bahan baku yang berlebihan, sehingga dapat menimbulkan biaya
23
(safety stock).
Bagi industri skala kecil, mengolah bahan baku menjadi produk jadi
dengan kualitas yang baik merupakan hal yang penting dalam menghadapi
persaingan global. Dalam mengolah bahan baku menjadi produk jadi diperlukan
proses produksi yang lancar. Proses produksi yang berjalan dengan lancar akan
kualitas maupun kuantitas dan proses produksi yang dijalankan perusahaan efektif
dan menghasilkan produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan.
baku tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan maka akan menyebabkan ke tidak
lancaran proses produksi, sehingga output yang diperoleh tidak maksimal. Jumlah
bahan baku yang terlalu banyak akan menyebabkan biaya persediaan yang terlalu
besar, begitu pula dengan jumlah bahan baku yang terlalu sedikit tidak dapat
biaya proses produksi hingga biaya pemasaran produk yang telah jadi. Biaya
pengelolaan bahan baku atau biaya persediaan merupakan salah satu dari jenis biaya
Analisis persediaan bahan baku dilakukan dengan dua hal yaitu dengan
menghitung total biaya aktual dan total biaya normatif. Total biaya aktual adalah
biaya yang terjadi (biaya historis atau masa lalu), yang dibedakan dari biaya yang
2006), sedangkan total biaya normatif adalah total biaya yang dikeluarkan
biaya dalam persediaan. Berdasarkan total biaya aktual dan biaya normatif
tersebut akan diperoleh efisiensi biaya yang merupakan suatu ukuran dalam
(1987). Efisiensi biaya yang diperoleh akan dijadikan pertimbangan oleh pihak
industri dalam mengefisienkan biaya pengadaan bahan baku. Pada Gambar 2.1
UD. Petasikan
Faktor-faktor produksi
perusahaan:
a. Bahan Baku
b. Tenaga Kerja
c. Modal
d. Keahlian
e. Peralatan Mesin
Biaya Normatif
Efisiensi Biaya
Kesimpulan
Rekomendasi
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis Pengawasan Persediaan Bahan Baku Garam Kasar
Pada UD. Petasikan Pesanggaran, Denpasar Selatan