Anda di halaman 1dari 14

LABORATORIUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL

JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR

INFUS INTRAVENA
KAEN-MG3

OLEH :
ANDI NUR IZNI (PO713251181.053)
ANDI YUNISA (PO713251181054)
MUH. RUSMIN (PO713251181.066)
NUR HUDA MULIYA RESKY (PO713251181.072)
NUR QAMARADIYAH (PO713251181.073)
NUR SALSABILA (PO713251181.074)

KELOMPOK : 4 (EMPAT)
HARI PRAKTIKUM : RABU
PEMBIMBING : MULI SUKMAWATI , S.Si., Apt

JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
2019
MASTER FORMULA

A. Formula Asli
KAEN-MG3
(ISO Volume 51 – 2017/2018)
Komposisi : Na 50 mEq
K 20 mEq
Cl 50 mEq
Laktat 20 mEq
Glukosa 100 g tiap liter
Indikasi : Ketidak seimbangan karbohidrat dan elektrolit pada
keadaan insufisiensi asupan makanan peroral, prosedur
pembedahan, neonatologi, asidosis diabetikum.
KI : Hiperkalemia, peny. Addison, luka bakar berat dan aritmia
jantung.
Efek samping : Edema otak, paru dan jaringan perifer, intoksikasi air,
hyperkalemia dan thrombophlebitis.
Dosis :500-1000 ml pada 1 kali pemberian secara perlahan mil
infus IV drips.

B. Rancangan Formula
R/ Infus KAEN-MG3
Komposisi : KCl
NaCl
Natrium Laktat
Glukosa
Norit
A.P.I

C. Master Formula
1. Nama produk :KA-EN MG3 INFUS
2. Nama pabrik :PT. DHIRBY Pharmaceutical
3. Jumlah sediaan :1 botol infuse @ 500 ml
4. No. Reg :GKL 1912100549A1
5. No. Batch :J905005

Glukosa 5% Infusum

PT. DHIRBY Tgl. Formulasi Tgl. Produksi Disetujui Oleh Dibuat oleh
No. PHARMACE-UTICAL

Nama Bahan Kegunaan Perdosis perbatch

1. DP- KA-EN MG3 - 001 Glukosa Zat Aktif 55,288 g 55,288 g

2. DP- KA-EN MG3 - 002 NaCl Zat Aktif 964,26 mg 964,26 mg

3. DP- KA-EN MG3 - 003 KCl Zat Aktif 820,05 mg 820,05 mg

Natrium 1232, 66
4. DP- KA-EN MG3 - 004 Zat Aktif 1232, 66 mg
Laktat mg

5. DP- KA-EN MG3 - 005 Norit Adsorben 0,825 g 0,825 g

6. DP- KA-EN MG3 - 006 A.P.I Pelarut ad 550 ml ad 550 ml


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Infus cairan adalah proses mengektraksi unsur unsur subtansi terlarutkan
(khususnya obat) atau terapi dengan cara memasukkan cairan kedalam
tubuh.infus adalah pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh melalui sebuah
jarum kedalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan cairan
atau zat zat makanan dari tubuh.
Cairan,elektrolit obat intravena dan nutrisi parenteral kedalam tubuh
melalui intravena. Tindakan ini sering dilakukan pada keadaan kehilangan
cairan yang banyak,dehidrasi,syok,karena itu keberhasilan terapi dan cara
pemberian yang aman diperlukan pengetahuan dasar tentang keseimbangan
cairan dan elektrolit serta asam basa. Tindakan ini merupakan metode efektf
dan efesien dalam memberikan suplai cairan kedalam kompartemen
intraveskuler.
Tipe-tipe dari sediaan infus adalah
1. Cairan hipotonik,yaitu osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan semua
(konsentrasi ion Na lebih rendah dibandingkan serum), sehingga larut
dalam garam dan menurunkan osmolaritasnya,maka cairan “ditarik dari
dalam pembuluh darah keluar kejaringan sekitarnya (prinsip cairan
berpindah dari osmolaritasnya rendah dari ke osmolaritas tinggi). Sampai
akhirnya mengisi sel sel yang dituju
2. Cairan isotonik, yaitu osmolaritasnya (tingkat kepekatan)cairannya yang
mendekati serum(bagian cairan dari komponen darah)sehingga terus
berada didalam pembuluh darah.

B. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui cara pembuatan infus intravena yang baik dan benar
2. Mengetahui formulasi infus intravena KA-EN MG3
3. Mampu membuat infus intravena KA-EN MG3
C. Manfaat Praktikum
1. Mampu mengetahui dan memahami pembuatan rancangan formula dari
sediaan infus intravena KA-EN MG3
2. Mampu dan mengetahui cara perhitungan osmolaritas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. TEORI UMUM
Menurut farmakope Indonesi edisi IV larutan intravena volume besar
adalah injeksi dosis tunggal untuk intravena dan dikemas dalam wadah
bertanda volume lebih dari 100 ml.
Menurut farmakope edisi III,infus intrvena adalah sediaan steril berupa
larutan emulsi,bebas pirogen dan sedapat mungkin dibuat isotonis terhadap
darah. Disuntikkan langsung kedalam vena. Dengan volume relatif banyak.
Kecuali dinyatakan lain, infus intravenous tidak diperbolehkan mengandung
bakterisida dan zat dapar. Larutan untuk infus intravinous harus jerni dan
praktis dan bebas pertikel.
KA-EN MG3 adalah salah satu jenis obat yang banyak digunakan oleh
masyarakat dan dijual di apotik sebagai obat yang dapat digunakan untuk
membantu proses penyembuhan aneka macam infeksi bakteri. Seperti infeksi
saluran kemih. Saluran pernafasan serta berguna, dan bermanfaat untuk
memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dalam tubuh pasien.
Fungsi dari obat KA-EN MG3 berguna untuk kesehatan pasien dengan
bekerja untuk mambantu proses penyembuhan diare, mencegah infeksi,
memberikan kebutuhan karbohidrat. Dosis obat ini bersifat individual jadi
setiap pasien memiliki dosis yang berbeda. Obat KA-EN MG3 harus
disimpan pada tempat yang jauh dari pancaran sinar matahari jika obat
digunakan dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan penyakit ginjal,
inpotensi, demam, mual, sesak nafas, muntah, kejang demam, pemakaian
KA-EN MG3 hanya bisa diberikan selama kurun waktu 3 hari.
Injeksi volume besar atau injeksi yang dimaksudkan untuk memberikan
langsung ke dalam pembuluh darah vena harus steril dan isotonis dengan
darah, langsung darah dikemas dalam wadah tunggal berukuran 100 ml-2000
ml. Tubuh manusia mengandung 60 air dan terdiri atas cairan intraseluler (di
dalam sel). 40 yang mengandung ion-ion, sulfat, fosfat, protein secara
senyawa organik asam fosfat seperti ATP, heksosa, monofosfat, dan lain-lain.
Air mengandung cairan ekstraseluler (di luar sel). Sekurang yang
mengandung 3 liter air dan terbagi atas cairan interversier (diantara kapiler)
plasma darah 5 dalam sistem peredaran darah serta mengandung beberapa ion
klorida dan karbonat (Arief, 2008).

B. URAIAN BAHAN
1. NaCl
Nama resmi :NATRII CHLORIDUM
Nama lain :Natrium Klorida
Pemerian :Hablur halus hidral, tidak berwarna atau serbuk
Hablur putih tidak berbau, rasa asin
Kelarutan :Larut dalam 2,7 bagian air mendidih dan dalam
lebih kurang 10 bagian gliserol
Kegunaan :Zat aktif
2. KCl
Nama resmi :KALII CHLORIDUM
Nama lain :Kalium Klorida
Pemerian :Hablur tidak berwarna, transparan, atau butiran
serbuk putih, tidak berbau, rasa asin dan agak
pahit.
Kelarutan :Larut dalam lebih kurang 200 bagian etanol (90%)
Kegunaan :Zat aktif.
3. Glukosa
Nama resmi :GLUCOSUM
Nama lain :Glukosa, dekstrosa
Pemerian :Hablur tidak berwarna, serbuk hablur, atau butiran
putih, tidak berbau, rasa manis.
Kelarutan :Mudah larut dakam air, sangat mudah larut dalam
air mendidih agak sukar larut dalam etanol (95%)
P.
Kegunaan :Zat aktif
4. Aqua pro injeksi
Nama resmi :AQUA PRO INJECTIONE
Nama lain :Air untuk injeksi
Pemerian :Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau.
Kegunaan :Zat pembawa.
BAB III
METODE KERJA

A. Alat Dan Bahan


Alat yang digunakan adalah Erlenmeyer, beaker gelas, gelas ukur, corong
gelas, batang pengaduk, sendok porselin, timbangan, kain putih, spoit, oven,
autoklaf, botol infus, gelas arloji, kertas pH.
Bahan yang digunakan adalah Nacl, Na laktat, KCl, Glukosa, Aqua pro
injeksi.

B. Perhitungan
1. Perhitungan volume
Volume obat : 500 ml
Volume penambah : 2 % x 500 : 10 ml
Volume pembilas : ad 550 ml
Total volume : 500 ml +10 ml + 40 ml = 550 ml
2. Perhitungan bahan
Na+ = 50 mEq
Lakctat- = 20 mEq
K+ = 20 mEq
Cl- = 50 mEq
Glukosa = 100 g hingga 1000 ml larutan
a. K+ + Cl- = KCl
20 mEq + 20 mEq = 20 mEq x BM
=20 x 74,55 = 1490 mg = 1490 mg/L
Untuk 550 ml = 550 ml / 1000 ml x 1491 = 820,05 mg

b. Cl- + Na+ = NaCl


30 mEq + 30 mEq = 30 mEq x BM Nacl
= 30 mEq x 58,44 = 1753 mg/L
Untuk 550 ml = 550 / 1000 ml x 1753 = 964, 26 mg
c. Na+ + lactat- = Na lactat
20 mEq + 20 mEq = 20 mEq x BM
=20 x 112 = 2241mg/L
Untuk 550 ml = 550 / 1000 ml x 2241 = 1232, 66 mg

d. Glukosa = 550/1000 ml x 100 g = 55 g


e. Norit = 0,15 / 100 ml x 550 g = 0,825 g
35
𝐺𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 𝑛𝑜𝑟𝑖𝑡 = 10 × 0,825 𝑔 = 0,288 𝑔

𝐺𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 = 55 𝑔 + 0,288 𝑔


= 55,288 g

f. Aqua Pro Injeksi ad 550 ml


3. Perhitungan osmolaritas
Na. lactat = (2.240 mg) / 112 x 2 = 40 mOsm/L
NaCl = (1753 mg) / 58,44 x 2 = 59,99 mOsm/L
KCl = (1490) / 75,55 x 2 = 40 mOsm/ L
Glukosa untuk 1000 ml = 1000 ml / 500 ml x 50 gr = 100.000 mg
= 100.000 / 180 x 1
= 555,0621 mOsm /L
Total osmolaritas larutan infus 695 mOsm/L (Hipertonis)

C. Prosedur Kerja
1. Penyiapan wadah
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Wadah gelas sebaiknya dicuci dengan menggunakan senyawa sintetik
sabun sebaiknya tidak digunakan karena censerung untuk
mengendapkan lapisan sabun sebaiknya tidak dugunakan karena
cenderung untuk mengemdapkan lapisan film dan sabun kalsium dan
magnesium pada permukaan gelas deterjen basanya natrium lauryl
sulfas
c. Wadah yang telah dicuci kemudian dilap hingga kering
sempurna,ditutup mulut wadah dengan sumbat kapas
d. Wadah kemudian dibungkus
e. Disterilisasi didalam oven selama 2 jam,terhitung pada suhu 160ᵒC
2. Cara kerja
a. Disiapkan alat dan bahan yang telah disterilkan
b. Dibuat larutan Natrium laktat
Ditimbang NaOH lalu dimasukkan kedalam erlenmeyer, dilarutkan
dalam 200 ml A.P.I ditambahkan asam laktat,dipanaskan pada suhu
115-116ᵒ selama 1 jam
c. Ditimbang Nacl 964,26 mg,kck 820,05 mg, dilarutkan dengan 200 ml
A.P.I
d. Ditambahkan larutan NA.Laktat yang baru dibuat, diaduk hingga
homogen.
e. Ditimbang glukosa sebanyak (55,2887 gram) diaduk ad homogen
f. Diukur pH larutan sampai mencapai pH 5,0 sampai 7,0
g. Diukur volume ad 550 ml, lalu ditambahkan norit 0,825 g dan dikocok
ad 15 menit
h. Disaring hingga bebas serat, lalu dimasukkan ke dalam wadah
sebanyak 510 ml tutup wadah dengan tutu karet, ikat dan sterilkan
dioutoklof.
BAB IV
HASIL DAN PEMBEHASAN

A. Hasil
Evaluasi
Sediaan wadah Volume
Warna Kejernihan Ph Uji kebocoran
Infus intra Botol kaca 550 ml Tidak Jernih 6 Tidak bocor
vena 500 ml berwarna

B. Pembahasan
Pada percobaan ini bertujuan untuk membuat sediaan infus KA-EN
MG3, bagaimana cara formulasi, pembuatan dan cara sterilisasi, serta
pemeriksaan sediaan tersebut. Infus adalah larutan dalam jumlah besar
terhitung mulai dari 100 ml yang diberikan melalui intravena tetes demi tetes
dengan bantuan peralatan yang cocok. Ketika terjadi gangguan homeostatis,
maka tubuh harus segera mendapatkan terapi untuk mengembalikan cairan
ataupun untuk memulihkan kesehatan tubuh. Fungsi dari KA-EN MG3
berguna untuk membantu proses penyembuhan diare, mencegah infeksi,
memberikan daya tahan tubuh. KA-EN MG3 juga diindikasikan untuk
perawatan kadar kalium rendah, nutrisi pengganti, kekurangan kalium. Infus
KA-EN MG3 mengandung glukosa, natrium klorida, kalium klorida, natrium
laktat, norit, dan pelarut. Pada pembuatan infus KA-EN MG3 dilakukan
sesuai dengan prosedur dan pembuatan dilakukan dengan hati-hati agar hasil
yang didapatkan yaitu steril dan bebas dari unsur pirogen yang dapat
menyebabkan demam.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada pembuatan steril infus berupa infus KA-EN MG3 ini tidak dapat
dipastikan kestrilannya karena tidak dilakukan uji kestrilan, hanyak uji
kejerniaan, pH dan penampilan.

B. Saran
Sebaiknya praktikum lebih terliti dalam menimbang dan lebih berhati-
hati dalam proses pembuatan infus.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Depkes RI

Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Depkes RI

Tim penyusun, 2018. Penuntun praktikan sediaan steril. Makassar Poltekkes


Kemenkes Makassar

Husnaini. 2013. Farmasetikan laporan infus


http.//husnaeniunnack.blogspot.com/2012/07/farmasetikalaporaninfus.html

Anda mungkin juga menyukai