FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Analisis Makanan dalam
menyelesaikan tugas semester 4 untuk memenuhi persyaratan dalam belajar dan mengajar.
Makalah ini disusun untuk memenuhi persyaratan tugas Analisis Makanan dengan materi
Garam ber-Yodium dengan judul “GARAM BER-YODIUM DALAM PENGARUH PANGAN
DAN KESEHATAN” dengan mengikuti dan mengambil isi makalah dalam beberapa jurnal di
internet guna memenuhi isi dalam makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel ii
Lampiran iv
BAB I PENDAHULUAN 1
I. Latar Belakang 1
II. Tujuan 1
III. Manfaat 1
BAB II Tinjauan Pustaka 2
BAB III Tinjauan Khusus 3
BAB IV PEMBAHASAN 4
IV.1 Gejala dan penyakit akibat kekurangan Yodium 6
IV.2 Upaya penanggulangan GKY 8
Kesimpulan dan Saran 9
DAFTAR TABEL
TABEL 1 (Sumber bahan makanan yang mengandung Yodium) 4
Menurut Pudjiati (2003) yodium adalah merupakan salah satu mineral yang esensial
sehingga keadaan kekurangan akan mengganggu kesehatan dan pertumbuhan.
Keadaan kekurangan pada ibu yang sedang mengandung dapat berakibat abortus, lahir
mati, kelainanan bawaan pada bayi, meningkatnya angka kematian perinatal, melahirkan
bayi kretin, dan sebagainya. Kekurangan yodium yang diderita oleh anak-anak
menyebabkan pembesaran kelenjar gondok, gangguan fungsi mental dan
perkembangan fisik, sedangkan pada orang dewasa berakibat pembesaran kelenjar
gondok, hipotiroidi dan gangguan mental. Kekurangan yodium tidak saja menyebabkan
pembesaran kelenjar gondok melainkan berbagai macam gangguan lain, maka
penyakit tersebut dinamakan GAKY.
Yodium ada di dalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit, yaitu sebanyak kurang lebih
0,00004% dari berat badan atau 15-23 mg. sekitar 75% dari yodium ini ada di dalam
kelenjar tiroid, yang digunakan untuk mensintesis hormon tiroksin, tetraiodotironin, dan
triiodotironin. Hormon-hormon ini diperlukan untuk pertumbuhan normal, perkembangan
fisik dan mental hewan dan manusia. Sisa yodium ada di dalam jaringan lain, terutama di
dalam kelenjar-kelenjar ludah, payudara, dan lambung serta di dalam ginjal. Di dalam
darah yodium terdapat dalam bentuk yodium bebas atau terikat dengan protein.
BAB IV
PEMBAHASAN
Yodium sangat berpengaruh bagi kesehatan manusia, karena yodium merupakan zat
gizi esensial bagi tubuh, karena merupakan komponen dari hormon tirokin. Yodium
dikonsentrasikan didalam kelenjar gondok (glandula thyroide) untuk dipergunakan dalam
sintesa hormon tiroksin. Hormon ini ditimbun dalam folikel kelenjar gondok, terkonjugasi
dengan protein (globulin), dan disebut trioglobulin, bila diperlukan triglobulin dipecah
dan terlepas, hormon tiroksin yang dikeluarkan dari folikel kelenjar masuk ke dalam
aliran darah (Sediaoetama 2006).
Apabila jumlah yodium yang tersedia tidak mencukupi, produksi tiroksin menurun,
akibatnya sekresi triglobulin oleh sel tiroid meningkat yang menyebabkan kelenjar
membesar dan terjadi hiperplasia yang mengakibatkan gondok (Cahyadi, 2009)
Yodium digunakan untuk memproduksi tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang mengatur
aktivitas berbagai organ, mengontrol pertumbuhan, membantu proses metabolisme,
bahkan menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk hidup. Di dalam tubuh,
yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar yang agak besar dan berada di
leher depan bagian bawah). Hormon tiroid mengontrol kecepatan tiap sel menggunakan
oksigen. Dengan demikian, hormone tiroid mengontrol kecepatan pelepasan energi dari
zat gizi yang menghasilkan energi. Yodium berperan pula dalam perubahan karoten
menjadi bentuk aktif vitamin A, sintesis protein dan absorpsi karbohidrat dari saluran
cerna. Yodium berperan pula dalam sintesis kolesterol darah.
Sumber bahan makanan yang mengandung Yodium (TABEL 1)
Bahan Makanan Berat bersih Berat Kering
Susu 47 35-56 - -
Telur 93 - - -
Serealia 47 22-72 65 34-92
Buah-buahan 18 10-29 154 62-277
Kacang-kacangan 30 23-36 234 223-245
sayuran 29 12-201 385 304-636
Angka Kecukupan Yodium pada setiap seseorang memiki angka kecukupan Yodium yang
berbeda, sesuai dengan golongan umur, jenis kelamin, faktor ibu hamil dan menyusui karna
faktor umur pun mempengaruhi metabolisme bagaimana kerja atau proses adsorbsi dalam
tubuh oleh pencernaan dan oleh ginjal dalam glomerulus dan tubulus proksimal ginjal,
distribusi ke seluruh tubuh sehingga tercukupinya hormon tiroksin dalam tubuh ,
metabolisme dalam tubuh oleh enzim dan pencernaan, dan sekresi oleh urin yang memiliki
kerja dan daya tampung yang berbeda.
Dalam tabel dibawah ini dapat dilihat bahwa jumlah kebutuhan yodium setiap hari untuk
mencegah terjadinya defisiensi tergantung dari usia dan kondisi fisiologi, tetapi tidak
dipengaruhi oleh jenis kelamin. Asupan Yodium yang dianjurkan dari makanan (atau AKG
yodium) untuk berbagai kelompok umur dan bagi ibu hamil serta menyusui. Dapat dilihat
pada tabel berikut. (TABEL 2)
Golongan umur AKY* Golongan umur AKY*
(mg) (mg)
0-16 bln 90 Wanita
7-11 bln 120 10-12 thn 120
1-3 thn 120 13-15 thn 150
4-6 thn 120 16-18 thn 150
7-9 thn 120 19-29 thn 150
30-49 thn 150
Pria 120 50 – 64 thn 150
10-12 thn 150 ≥ 65 thn 150
13-15 thn 150 Hamil + 50
16-18 thn 150 Menyusui
19-29 thn 150 0-6 bln + 50
30-49 thn 150 7-12 bln + 50
50-64 thn 150
≥ 65 thn 150
*Angka Kecukupan Iodium
a. Penyakit Gondok merupakan penyakit yang umum yang terjadi akibat kekurangan
yodium, dengan gejala berupa pembesaran pada kelenjar tiroid. Pembesaran kelenjar
pada awalnya menyebar (difus) dengan permukaan yang licin. Jika kekurangan yodium
pada seseorang terjadi terus-menerus, bentuk permukaan kelenjar tiroid yang membesar
akan tampak berbenjol-benjol (nodular). Gondok pada anak-anak umumnya merupakan
gondok difus, sedangkan pada orang dewasa umumnya merupakan gondok nodular. Jika
gondok berkembang menjadi cukup besar, dapat muncul gejala-gejala berikut:
Sakit tenggorokan
Sesak napas
Batuk
Sulit menelan
b. Hipotiroidisme. adalah keadaan di mana kelenjar tiroid tidak dapat mengasilkan
hormon yang cukup. Salah satu penyebab keadaan ini adalah adanya kekurangan yodium
berat yang terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama. Kurangnya kadar yodium
menyebabkan hormon tiroid, yaitu T3 dan T4, dalam darah berkurang secara
signifikan.Pada orang dewasa, hipotiroidisme dapat diamati dari gejala-gejalanya.
Sedangkan pada anak-anak dan janin, hipotiroidisme dapat menyebabkan kretinisme,
keterlambatan perkembangan sistem saraf pusat, keterbelakangan mental permanen,
kelainan saraf, dan pertumbuhan abnormal. Gejala hipotiroidisme adalah sebagai berikut:
Lelah atau letih
Kenaikan berat badan
Kulit kering
Sembelit
Depresi
Intoleransi terhadap suhu dingin
Gangguan daya ingat
Detak jantung melemah
Gangguan pada pola menstruasi atau mengalami menstruasi lebih berat dari
biasanya
Pada anak-anak, gejala hipotiroidisme yang dapat terobservasi dan berbeda dari gejala
hipotiroidisme pada dewasa adalah sebagai berikut:
- Pertumbuhan yang buruk (menyebabkan tubuh lebih pendek dari rata-rata)
- Keterlambatan perkembangan gigi tetap
- Keterlambatan perkembangan pubertas
- Gangguan perkembangan mental
Pada bayi, gejala hipotiroidisme yang dapat terobservasi adalah sebagai berikut :
Kulit menguning (jaundice)
Sering tersedak
Lidah yang besar dan terjulur (menonjol)
Wajah seperti membengkak
Tanpa penanganan medis yang baik, hipotiroidisme dapat menimbulkan berbagai
komplikasi seperti gangguan jantung, gangguan mental, kemandulan (terutama pada
wanita), kelainan pada bayi pasca kelahiran.
c. Kretinisme merupakan kelainan yang muncul akibat kekurangan yodium yang terjadi
pada janin sewaktu masih dalam kandungan. Kretinisme merupakan bentuk kekurangan
yodium yang paling ekstrim pada seseorang. Kretinisme dibagi menjadi dua jenis yaitu
kretinisme neurologis dan kreinisme miksedema.
1. Kretinisme neurologis disebabkan oleh kekurangan yodium dan hipotiroidisme pada
ibu selama mengandung janin. Ciri-ciri kretinisme neurologis yaitu:
Keterbelakangan mental
Cara berjalan yang tidak normal
Bisu-tuli pada anak
2. Kretinisme miksedema disebabkan oleh kekurangan yodium dan hipotiroidisme pada
ibu hamil, terutama pada akhir kehamilan atau fase neonatal. Ciri-ciri kretinisme
miksedema yaitu:
Keterbelakangan mental
Bertubuh pendek
Gondok pada anak
Hipotiroidisme pada anak
IV.2 UPAYA PENANGGULANGAN GEJALA KEKURANGAN YODIUM (GKY)
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2010
TENTANG PEDOMAN PENANGGULANGAN GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM DI
DAERAH
Pasal 6
(1) Gubernur melakukan penanggulangan GAKY di provinsi.
(2) Penanggulangan GAKY sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. menyiapkan kebijakan tentang penangulanan GAKY mulai dari aspek produksi,
distribusi dan konsumsi garam beryodium;
b. koordinasi penanggulangan GAKY dengan bupati/walikota;
c. fasilitasi pengembangan kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan dalam
penanggulangan GAKY;
d. koordinasi pengawasan terhadap garam yang beredar di pasar termasuk pelarangan
garam tidak beryodium dan garam beryodium yang tidak memenuhi SNI;
e. koordinasi pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan penanggulangan
GAKY di kabupaten/kota; dan
f. koordinasi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan penanggulangan GAKY
di kabupaten/kota.
Pasal 8
a. menyiapkan kebijakan tentang penanggulangan GAKY mulai dari aspek produksi,
distribusi dan konsumsi garam beryodium;
b. mendorong produsen garam untuk melakukan fortifikasi garam;
c. penyuluhan dan pendidikan kepada masyarakat untuk meng konsumsi garam
beryodium;
d. mendorong ketersediaan garam beryodium yang memenuhi persyaratan SNI melalui
produksi dan/atau peredaran sampai ke seluruh pelosok wilayah kabupaten/kota;
e. mendorong produsen garam untuk melakukan pengolahan garam beryodium;
f. pembinaan terhadap petani garam, produsen, pedagang garam, serta industri garam
g. pengawasan terhadap petani garam, produsen, pedagang garam, serta industri
garam; dan
h. pengawasan terhadap garam yang beredar di pasar; dan
i. pelarangan garam tidak beryodium dan garam beryodium yang tidak memenuhi
SNI.
DAFTAR PUSTAKA
1. erepo.unud.ac.id/10857/3/d1c90d47221c6112780b9a6b4dc6fc98.pdf
2. https://www.alodokter.com/kekurangan-yodium
3. http://hermawankesling.blogspot.com/2014/08/makalah-garam-beryodium.html
4. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2010
TENTANG PEDOMAN PENANGGULANGAN GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM DI
DAERAH