Farm
BRONKITIS KRONIS
EMFISEMA
BRONKITIS EMFISEMA
Infeksi pada saluran udara Kondisi rusaknya kantung-
menuju paru-paru yang kantung udara pada paru-
menyebabkan pembengkakan paru yang terjadi secara
dinding bronkus dan produksi bertahap.
cairan di saluran udara
berlebihan.
BRONKITIS KRONIS DAN EMFISEMA
• Bronkitis kronis bercirikan batuk menahun • Emfisema paru berciri sesak napas
dan banyak mengeluarkan sputum (dahak), terus-menerus yang sangat hebat
tanpa sesak napas/sesak napas ringan. pada waktu mengeluarkan tenaga
• Gejala : batuk terus-menerus>3 bulan/tahun. dan seringkali dengan perasaan letih
dan tidak bergairah.
• Penyebab: infeksi virus dan bakteri pada
saluran pernapasan, terutama oleh • Penyebabnya adalah bronchitis
Haemophilus influenza/Streptococcus kronis dan asma.
pneumonia.
• Pengobatan : pemberian antibiotika
amoksisilin, eritromisin, sefadroksil.
Pengobatan
• Pengobatan asma dan bronchitis dibagi menjadi 3 macam:
1. Terapi serangan akut
▪ Pemberian obat bronchospasmolitik untuk
melepaskan kejang bronchi. Obat yang digunakan
adalah Salbutamol/Terbutalin, sebaiknya secara
inhalasi (efek 3-5 menit).
▪ Aminophilin, Efedrin dan Isoprenalin, hidrokortison
dapat diberikan sebagai tablet, namun efeknya baru
kelihatan setelah 1 jam. Inhalasi dapat diulang setelah
15 menit sebelum memberikan efek.
Pengobatan
• Pengobatan asma dan bronchitis dibagi menjadi 3
macam :
2. Status asmatikus
▪ Pada keadaan ini efek bronchodilator hanya
ringan dan lambat. Pengobatan dengan suntikan
IV Aminophilin/ Salbutamol dan Hidrokortison
dosis tinggi (200 – 400 mg per jam sampai
maksimum 4 gram sehari).
3. Terapi Pencegahan
Dilakukan dengan pemberian bronchodilator,
misalnya: Salbutamol, Ipatropium atau Teofilin. Bila
karena alergi perlu ditambahkan Ketotifen.
GLUKOKORTIKOID/KORTIKOSTEROID
• oral : Prednison
• inhalasi : triamsinolon, budesonid, flutikason,
beklometason, flunisolid
• Efek :
• antiinflamasi : menghambat prod sitokin inflamasi
(PG & leukotrien) & me infiltrasi sel inflamatori
(me destruksi epitel, mukus, & bronkonstriksi )
• me hiperreaktifitas bronkial
• me affinitas agonis
• Penggunaan :
- oral : asthma attack, asma berulang
- inhalasi : “first line treatment” asma
ringan s.d berat
- terapi kontrol
• ES kortikosteroid inhalasi : kandidiasis oral, serak, pe massa tulang
Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
OBAT FLU
& BATUK
1. Dekongestan
2. Antitussif
3. Mukokinetik (Ekspektoran,
Mukolitik)
4. Antihistamin
DEKONGESTAN
Tuujuan : untuk meringankan gejala hidung
tersumbat. Misal : influenza dan rinithis alergi
Sistemik (p.o) :
☺ Pseudoephedrine
☺ Phenylpropanolamine (PPA)
☺ Phenylephrine
Lokal (nasal) :
☺ ephedrine
☺ naphazoline HCl
☺ oxymetazoline
☺ phenylephrine
ANTIHISTAMIN
• Mencegah histamin bekerja pada reseptor H-1
• Mencegah stimulasi refleks bersin
• Efek antimuskarinik menurunkan sekresi lendir dan meningkatkan
dilatasi bronkus
❑Mis :
• Chlorpheniramin maleat
• Diphenhydramin
• Prometazin
• ES antihistamin :
• mengantuk
• mulut kering
• retensi urin
• pandangan kabur
BATUK
Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk
merupakan mekanisme pertahanan tubuh di
saluran pernapasan dan merupakan gejala
suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap
iritasi di tenggorokan karena adanya lendir,
makanan, debu, asap dan sebagainya.
Jenis Batuk
Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk
merupakan mekanisme pertahanan tubuh di
saluran pernapasan dan merupakan gejala
suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap
iritasi di tenggorokan karena adanya lendir,
makanan, debu, asap dan sebagainya.
ANTITUSIV
(OBAT BATUK KERING)
• Tuj : Menekan reflek batuk / menekan pusat batuk
• Indikasi : batuk kering / non produktif
• Target kerja :
☺di perifer : me sensitivitas reseptor batuk thd substansi
kimia spt bhn irritan, autokoid
✓uap menthol, miny Eucalyptus (permen batuk)
✓benzonatate
☺di pusat batuk : me sensitivitas ‘cough center’
✓Opioid : codein
✓Non Opioid : Dextromethorpan (d-isomer dari
metil eter opiate), Chlopehedianol,
Diphenhydramin
•Opiate agent : ES=mengantuk,
konstipasi, depresi pernapasan
•Dextromethorphan
potensi antitusif ~ codein
tdk menyebabkan ketergantungan
teratogenic potential
EKSPEKTORAN
• Tujuan : merangsang pengeluaran dahak dari
saluran pernafasan .
• Indikasi : batuk produktif/berdahak
• Ekspektoran terbaik : Air hangat
• Contoh
☺Guaifenesin (Gliseril guaiakolat)
☺Menthol & Camphor
☺amonium klorida (NH4Cl) :
☺Potassium iodide
MUKOLITIK