Definisi Asma
Asma merupakan suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami peradangan dan penyempitan
yang bersifat sementara. Ini terjadi karena saluran nafas tersebut sangat sensitive terhadap faktor
khusus yang menyebabkan jalan udara menyempit sehingga aliran udara berkurang dan
mengakibatkan sesak nafas.
1. Aminophillin
2. Dexamethasone
3. Efedrin Hcl
4. Salbutamol
5. Theophilline
6. Terbutaline
1. GOLONGAN XANTIN
a. Aminophylline
b. Theophylline
c. Efedrin Hcl
a. Salbutamol
3. GOLONGAN KORTIKOSTEROID
a. Deksamethasone
4. GOLONGAN SIMPATOMIMETIK
a. Terbutalin
Khasiat Obat Asma
1. Sebagai Adrenergika
Yaitu obat yang memudahkan atau meniru beberapa atau semua tindakan dari system saraf
simpatis. Seperti Salbutamol dan Terbutalin.
Yaitu daya kerjanya atas SSP relative lebih kuat terhadap jantung dan bertahan lebih lama. Selain
bekerja langsung terhadap reseptor di otot polos dan jantung, juga secara tak langsung dapat
membebaskan NA dari depotnya. Seperti Efedrin Hcl.
Yaitu mengabsorbsi dengan kuat sinar UV dan sangat mudah ditentukan dengan menggunakan
pengukuran spektrofotometri. Seperti Theophyllin dan Aminophylline.
4. Sebagai Kortikosteroid
Yaitu golongan obat hormonal yang bekerja dengan mempengaruhi ekspresi gen pada inti sel tubuh
sehingga secara luas mempengaruhi efek kerja tubuh meliputi metabolisme elemen penting tubuh
seperti karbohidrat, protein, lemak, dan keseimbangan cairan serta elektrolit tubuh. Seperti
Deksamethason.
1. Aminophillin
2. Dexamethasone
Sebagai imunosupresan deksametason bekerja dengan menurunkan respon imun tubuh terhadap
stimulasi rangsang. Aktivitas anti-inflamasi deksamethasone dengan jalan menekan atau mencegah
respon jaringan terhadap proses inflamasi dan menghambat akumulasi sel yang mengalami inflamsi,
termasuk makrofag, dan leukosit pada tempat inflamasi.
3. Efedrin Hcl
Efedrin Hcl bekerja mempengaruhi system syaraf adregenik secara langsung maupun tidak langsung.
4. Salbutamol
Salbutamol merupakan suatu senyawa yang selektif merangsang reseptor β2 adregenik terutama
pada otot bronkus. Golongan β2 agonis merangsang produksi AMP siklik dengan cara mengaktifkan
kerja enzim adenil siklase. Efek utama setelah pemberian per oral adalah efek bronku-dilatasi yang
disebabkan terjadinya relaksasi otot bronkus. Dibandingkan dengan isoprenalin, salbutamol bekerja
lebih lama dan lebih aman, karena efek stimulasi pada jantung lebih kecil, maka biasa digunakan
pada pengobatan kejang bronkus pada pasien dengan penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
5. Theophilline
Theophylline merupakan turunan metilxantin yang mempunyai efek anatara lain merangsang
susunan syaraf pusat dan melemaskan otot polos, terutama bronkus.
6. Terbutaline
Simpatomimetik.
1. Aminophylline
Iritasi saluran gastrointestinal, sakit kepala, mual, muntah, gugup, insomnia, palpitasi, tachycardia,
aritmia verticuler tachypnea.
2. Dexamethasone
Efek samping terapi jangka pendek tidak ada. Penggunaan deksamethasone jangka panjang dapat
mengakibatkan kelemahan otot, mudah terkena infeksi, gangguan keseimbangan cairan tubuh dan
elektrolit, kelainan mata, gangguan system endokrin, gangguan saluran pencernaan, sakit kepala
atau atropi kulit.
3. Efedrin Hcl
Pada dosis yang dianjurkan tidak ditemukan adanya efek samping yang serius. Pada pemakaian dosis
besar dapat menyebabkan tremor halus pada otot skelet, palpitasi, kejang otot, takikardia,
ketegangan dan sakit kepala. Efek ini terjadi pada semua perangsang adreno reseptor beta.
Vasodilatasi perifer, gugup, hiperaktif, epitaxis (mimisan), cepat marah, susah tidur.
4. Salbutamol
Mual, muntah, diare, sakit kepala, insomnia, palpitasi, takikardia, aritmia ventrikuler, tachypnea,
ruam kulit, hiperglikemi.
5. Theophylline
Sakit kepala, insomnia, palpitasi, takikardi, aritmia ventrikuler, tachypnea, rash, hiperglikime, mual,
muntah, diare.