FARMAKOTERAPI
APOTEKER XXX PAGI
DEFINISI
Gambaran Klinis
1. Anamnesis
Keluhan
Riwayat penyakit
Faktor prediposisi
2. Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Rutin
2. Pemeriksaan Khusus
DIAGNOSIS
TINGKAT KEPARAHAN
PERBEDAAN DIAGNOSIS PADA COPD
TUJUAN TERAPI COPD
TERAPI COPD
Klasifikasi Deskripsi
1. Bp.SMS (65 tahun) pensiunan karyawan pabrik semen, diantar keluarganya ke RS dengan keluhan
sesak nafas 4 hari yang lalu. Beberapa minggu yang lalu dia pernah mengalami sesak nafas, tapi
dapat terkontrol dengan combivent inhaler. Namun 4 hari terakhir ini, gangguan sesak nafasnya
meningkat sehingga sering menggunakan combivent dibanding biasanya dan disertai batuk-batuk
pada malam hari. Batuknya berdahak disertai dahak kental berwarna hijau kekuningan dan demam.
Riwayat sosial :
Merokok sejak 18 tahun 1 pak sehari, sudah 3 tahun banyak berkurang tapi masih tetap merokok.
Diagnosa :
Dari berbagai pemeriksaan dan tes fungsi paru , bp SMS didiagnosis eksaserbasi akut (derajat 3).
JAWABAN
Tata laksana terapi
1. Terapi non farmakologis
• Latihan pernafasan dan fisioterapi
• Mengurangi faktor resiko (berhenti merokok)
• Rehabilitasi paru-paru secara comprehensive
• Hidrasi secukupnya minum 8-10 gelas perhari, hindari
susu karena dapat meningkatkan sekresi mukus
meningkat
• Nutrisi yang tepat diet kaya protein dan mencegah
makanan berat sepanjang tidur
2. Terapi farmakologi
Karena melihat keluhan ada kemungkinan pasien terinfeksi bakteri TBC, dan cek
sputum 3 x sewaktu pagi sewaktu pemeriksaan spesifik untuk TBC
2. Pasien diatas akhirnya didiagnosa COPD oleh dokter,selain
mendapatkan terapi farmakologi, pasien mendapatkan juga
terapi non farmakologi. Terapi non farmakologi yang paling
tepat untuk pasien dimana dapat sangat berpengaruh dengan
perkembangan penyakit adalah:
A. Berhenti merokok
B. Latihan pernafasan
C. Vaksinasi
D. Menggunakan oksigen
E. Diberikan konseling efek samping obat
Indacaterol adalah obat ultra long acting yang bisa diberikan hanya 1 x dosis sehari.
6. Pasien B 55 tahun, sudah mengidap COPD 4 tahun lamanya dan mendapat
terapi metaproterenol inhalasi. 1 bulan belakangan saat kontrol ke dokter
pasien mengeluh batuk sesak muncul lagi. Kemudian dokter menaikkan
dosis terapi obat. Saat dirumah pasien menghubungi Farmasi dan
mengeluh kalau setelah menggunakan obat merasa jantungnya berdebar-
debar. Kemudian petugas Farmasi menghubungi dokter lalu dokter
memerintahkan stop pemakaian dan ganti terapi obat, rekomendasi obat
pengganti apa yang bisa diberikan oleh Farmasi ke dokter untuk pasien?
A. Isoproterenol
B. Isoetharine
C. Ipraptropium
D. Salbutamol
E. Terbutalin
Terbutalin short acting βagonis lebih selectif dan memiliki durasi kerja lebih
panjang sehingga tidak menstimulasi reseptor β1 di jantung.
7. Seorang pasien baru masuk rumah sakit karena mengalami gejala COPD
seperti batuk 1 bulan dengan sesak kalau aktivitas, sputum kental
berwarna kekuningan,demam, dan malaise. Kemudian dokter
mendiagnosa pasien mengalami eksaserbasi akut. Terapi apa yang paling
tepat diberikan oleh dokter untuk pasien?
A. Β2 agonis + teofilin
B. Teofilin + antikolinergik
C. Kortikosteroid + antikolinergik
D. Antibiotik + kortikosteroid
E. Kortikosteroid + β2 agonis