Anda di halaman 1dari 32

FARMAKOLOGI

ASMA BRONKIALE

Titiek Nirwana Citra Sari


(11120081)_D3/2C
ASMA BRONKIALE
 Penyakit umum
 Obat asma berkembang (mortalitas, morbiditas
naik) 2 agonis tunggal  bahaya
 Pergeseran pengertian Patofisiologi:
 Bronkokonstriksi (tradisional)
 Inflamasi (kortikosteroid inhalasi)
( target/inti terapi)
 Asma ringan (permasalahan)
Patofisiologi
 TRADISIONAL
(Alergin  sel mast  bronkokonstriksi)
mendapat tantangan beberapa peneliti, tidak dapat
menerangkan proses asma dan dasar terapi
 INFLAMASI
Eosinofil (radang mukosa)  meskipun asma
ringan (BAL). Ada hubungan derajad inflamasi
dan hiperaktiv Bronkus (BHR)
Pandangan Baru

 Asma  inflamasi yg komplek, melibatkan banyak sel-sel


inflamasi yg melepaskan bermacam mediator. Mediator-
mediator inilah mengakibatkan otot halus berkontraksi,
hipersekresi mukus, kebocoran plasma, edema, aktifnya
reflek saraf kolinergik, yg mengakibatkan respon inflamasi
yg meluas.
 Inflamasi yg kronis mengakibatkan perubahan struktur
fibrosis subepitelial dan hipertrofi otot  yg tidak mudah
ke arah normal sesegera mungkin dan seefektif mungkin
untuk mencegah kerusakan yg berlanjut.
 Beberapa peneliti melaporkan lebih 80% penderita
asma keburu meninggal.

 Hal ini antara lain kesalahan dokter dlm menilai


keparahan serangan asma.

 Kesalahan penderita dlm menilai dirinya terhadap


kegawatan sakitnya oleh karena sudah terbiasa
dengan serangan yg berat.

 Karena pemakaian kortikosteroid kurang.


DIAGNOSA (batasan)
 Tidak seragam
 Sindrom klinik dgn adanya obstruksi (tahanan) jalan
nafas dg gejala klinis ringan sampai berat yg dapat
sembuh spontan atau dg pengobatan (Lee, SK, 1985:
Morgenroth, 1987)
 Inflamasi yg khas dari saluran pernafasan yg
menyebabkan kontraksi otot halus saluran nafas
(perembesan mikro vaskuler & hiperesponsif
bronkial (HBR) yg mengakibatkan mengi/wheezing,
batuk berulang) (Barnes, 1989; Ann Woolcock, 1991;
Nana, A, dkk., 1991)
 Pengarahan diagnosa antara lain : serangan sesak nafas,
wheezing berat pada dada batuk (malam hari atau
menjelang pagi hari). Apabila gejala tersebut berulang
secara periodik dg satu atau lebih triger faktor ditambah hal
yg mendukung seperti eksem, rhenitas, hay fever, spirometri
dg FEV1 yg mendukungnya atau arus puncak ekspirasi.
 Tantangan untuk menegakkan diagnosa asma adalah tidak
terdiagnosa dg cepat  terapi yg diberikan kurang terarah
spt langsung diberi obat anti batuk atau anti biotik.
 Klasifikasi keparahan asma perlu dibuat karena penyakit
asma sangat bervariasi.
MEKANISME ASMA
 Penyempitan jalan napas karena pengkerutan otot bronkus pada
dinding saluran nafas  diameter saluran nafas menyempit
dengan cepat.
 Dinding saluran nafas (epitel) dapat mengalami rangsangan
dan kerusakan (rokok, alergi)
 Radang alergi o.k. zat kimia (histamin) yg dikeluarkan
 Dinding membengkak, saluran napas menyempit (obat untuk
melemaskan dan melebarkan tak selalu berhasil, o.k. ada penyebab
yang lain
 Beda dg orang sehat, penderita asma saluran napasnya sangat
sensitif, memberi reaksi yg berlebihan (hipereaktivitas
bronkus) olah raga, udara dingin.
 Beberapa penderita mungkin saluran napas sudah menyempit
sejak lahir.
Tiga sebab sebagai Patofisiologi dari Hiper
Reaktifitas/responsive saluran nafas Alergi Infeksi dan
lingkungan

STATUS ATOPIK Iritan lingkungan asap Gerakan


Rokok SO2,No2, O3 dll Muskosilier ( - )
“EXERCISE”
ALERGI Batuk, udara dingin
ANAFILA
TOXIN INFEKSI
IgE + Ag C3a. C5a
Kompleks
imun GRANULOSIT
Sel Mast
“JUNCTION” ENZIM
terbuka LIZOZOM
HISTAMIN
Reseptor
LT C4,D4, E4 iritan Kerusakan ?
PGD2 jaringan
REFLEKS VAGUS /membran

BETA
Bronkokonstriksi/spasme receptor
Sebab-sebab Asma:

 Alergi
diturunkan. Dokter sulit menentukan seberapa besar kemungkinan
keturunan anda akan menderita asma. Diwariskan secara bebas & harus
ada faktor pencetus. Alergen dihirup menempel dinding, menarik sel mast,
keluar histamin, timbul serangan.
 Infeksi  misal timbul setelah flu. Serangan asma tidak dapat diatasi dg
obat pelawan infeksi
 Tidur malam hari (sering terbangun) Saluran napas lebih lebar pada siang
hari drpd malam hari. Orang sehat perbedaan sangat kecil, sedang
penderita berbeda banyak, apalagi ada pengkerutan  mudah kena
serangan.
 Emosi (?) kalau sudah punya bakat asma, dapat menimbulkan serangan
 Olah raga. Terutama yg perlu waktu yg lama. Uadar dingin yg cepat
melalui saluran nafas kering & dingin  merangsang. Juga menguap,
tertawa, menghela napas.
GEJALA-GEJALA ASMA

 Mengi
mirip musik/bersiul dari rongga dada. Keras dan panjangnya
mengi bukan petunjuk beratnya asma
 Sesak napas
ada yg sebentar, ada yang terus menerus. Beratnya sumbatan tidak
selalu mencerminkan derajad asma.
 Alergi hidung. Sering menderita hay-fever
(alergi serbuk sari, radang mata, pilek, sesak napas) bersin
berulang-ulang
 Bronkitis, mengeluarkan gejala asma
(curigai asma bila bukan perokok, batuk berulang-ulang, TB (-),
Ca (-)
Apakah saya asma ?

 Tes faal paru, ukur APE (memakai alat sederhana, murah,


praktis) pada malam dan pagi hari. Ukur APE setelah
minum obat pelega, bila ada perbedaan yg nyata,
menyokong asma.
 Tes Kulit. Misal ditemukan debu rumah, serpih kulit
berarti mempunyai atopi.
 Tes darah, eosinofil.
 Tes profokasi. Bernafas dalam, di lingkungan pekerjaan,
muncul dalam beberapa saat/malam harinya (ukur APE).
Lari 6 menit, catat APE sebelum dan sesudah tes.
Mencegah Timbulnya ASMA

 Mencegah ?  sulit (turunan/pewarisan bebas)


 Perkecil faktor pencetus
 Waktu sehat kontrol teratur (pantau gejala + APE) (catat
pada Kartu harian/sampaikan keluhan pada dokter)
 Hindari alergen (sulit, misal kutu debu rumah) yg ada di
sprei, selimut, bantal dll).
 Desensitisasi, manfaat pada asma (?)
 Psikologis (faktor tambahan). Jangan memberi obat
penenang.
 Infeksi. Virus (virus influensa tak menyebabkan asma).
Pengobatan ASMA

 Pelega
 Pencegah
pelega : - Salbutamol (ventolin)
- Terbutalin (Bricanyl, Bricasma)
- Fenoterol (Berotec)
- Reproterol (Bronchodil)
- Peniterol (Pulmadil)
- Metaproterol (Alupent)
- Salmeterol (jangka panjang) (Serevent)
- Formoterol (jangka panjang)
Anti vagus - Ipratropium bromida (Atrovent)
 Obat pelega (B2 agonis) zat yg mirip dg penghantar zat kimia di dlm tubuh di
sistem saraf simpatis, shg B2 reseptor mudah menerima  nafas longgar.
 Anti vagus melawan efek vagus  nafas longgar
 Anti vagus melawan efek vagus  nafas longgar
Pencegahan
 Dengan kortikosteroid:
 Tablet
 Inhaler
 Turbuhaler
 Nebulizer
 Preparat:
 Beklometason dipo propionat (BDP) (Becotide)
 Budesonide (Pulmicort)
 Prednison
Penilaian Keparahan Asma
(Sistem Skoring)

Gejala Penggunaan Variabilitas APE


Bronkodilator

Terjaga malam hari 4 >4 x/hari 4 >25 % 4


Gejala malam hari 3 1 – 4 x/hari 3 15-25 % 3
Gejala < tiap hari 1 x/minggu 2 < tiap hari 2 10- 15% 2
< minggu/pada olah raga 1 < 1 /minggu 1 6-10% 1
3 bulan tanpa gejala 0 3 bulan 0 <6% 0

Maksimum = 12 ; Ringan = 1-5; Sedang = 6-8; Berat = 9-1


Cara Pemberian Obat
 Asma ringan
Bronkodilator bila perlu
 Asma Sedang (skor 6-8)
Kortikosteroid inhaler dosis rendah
Bronkodilator 2x sehari untuk gejalanya
 Asma Berat (Skor 9-12)
Kortikosteroid inhaler dosis tinggi
Bronkodilator teratur dengan atau tanpa Teofilin
(Ann Wool Cock,
1991)
Penatalaksanaan Asma

Derajad Gejala Obat Variabel


peak-flow
meter
Gangguan fungsi B2 Agonis inhaler kadang-kadang (2-3x2 10-20%
Ringan ringan (> 1 bln) pyff/mgg) Exercise 2 puff sebelumnya
wheezing lebih -B Agonis inhaler + steroid inhaler
2
sering
+Teofilin + steroid inhaler
Sedang Gangguan fungsi -B2 Agonis inhaler (2-3 x 2 puff) 20-30%
lebih nyata tdk + steroid inhaler)
lebih 1 x/mgg
+ Teofilin (lepas lambat)
Gangguan
- kadang2 oral steroid
kadang2 berat
Kronik Serangan > 1 x B2 Agonis inhaler (16 puff = Adrenalin) > 30%
Berat /mgg + steroid inhaler
+ teofilin
+spratrepium bromide
+ prednison
 Perlu dijelaskan pada pasien bahwa pengobatan pencegah
mempunyai efek sangat minimal pada saat serangan asma.
 Pengobatan pelega tidak dapat menjamin kelangsungan
jangka panjang sebab tidak dapat mempengaruhi penyebab
yang sangat mendasar yaitu inflamasi yang merupakan biang
keroknya asma.
 Memilih obat inhalasi: lebih menjanjikan daripada bentuk
tablet atau sirup.
 Konsentrasi yang tinggi disebar langsung pada saluran nafas
dengan efek kuat dan sedikit efek sistemik.
 Obat pelega cepat menghilangkan sesak nafas, batuk, dada
tertekan dan wheezing.
Agonis beta 2 inhalasi, kegunaan, dan resiko

Agonis beta 2 inhalasi kerja cepat : Agonis beta 2 kerja lama :

 Lama kerja 4-6 jam  Memperkuat pengontrolan lama,


 Selama serangan berat, aksi kerja termasuk serangan asma malam
lebih pendek  Masa kerja lebih 12 jam

 Penggunaan tunggal jangka lama  Tidak mengurangi inflamasi

merugikan pengontrolan karena  Dikombinasi dengan obat

tidak mencegah pencegah


 Resiko terlalu percaya obat  Resiko  dapat berpengaruh pada

pelega, pemakaian lama akan kardiovaskuler, tremor, sakit


menutupi bahaya yang akan kepala, ketakutan.
muncul
Perlu digarisbawahi bila penggunaan obat pelega setiap hari
atau lebih 4x/minggu, harus ditambah obat pencegah.
Obat pencegah (jangka panjang):

 Melindungi gejala asma persisten dan mencegah serangan.


 Dipakai setiap hari dalam jangka waktu lama.
 Anti inflamasi dan bronkodilator kerja lama (lepas lambat)
 Memperlihatkan hasil setelah dipakai beberapa hari
 Paling handal dan efektif yaitu kortikosteroid inhalasi
 Obat pencegah menangkal inflamasi : inhalasi kortikosteroid,
sistemik kortikosteroid, inhalasi sosium kronoglikat, inhalasi
sodium nedocromil.
Penggunaan Kortikosteroid dan kerugiannya

Inhalasi Kortikosteroid: Tablet/sirup Kortikosteroid:


 Aman dan efektif untuk pemakaian  pada jangka pendek (3-10) berguna
jangka panjang dengan dosis kecil, atau untuk mencapai pengontrolan optimal.
dosis besar dalam jangka pendek. Sedang untuk pemakaian jangka
panjang dg tablet/sirup seling) harus
memperhatikan efek pengaruh efek
Resiko pemakaian jangka lama
sampingnya.
dengan dosis inhalasi lebih 800
mcg/hari ialah adanya sistemik
 resiko pemakaiannya : hipertensi
osteoporosis, diabetes, katarak,
kegemukan. Hati-hati untuk pasien
tuberkulosis, DM, depresi, glaukoma,
ulkus peptikum)

Setelah diketahui tahap keparahan asma harus diterapi sesuai tahap (step)nya.
STATUS ASMATIKUS
 Serangan berat pada asma walau sudah berobat teratur.
 Oleh karena radang dinding saluran napas (penuh lendir, menyumbat).
 Sebabnya infeksi, masuknya alergen berlebihan.
 Bantuan keluarga :
 Tenangkan
 Duduk
 Jangan napas terlalu cepat (supaya mengurangi kerja otot penepasan)
 Beri bantuan obat pelega (jangan terlalu banyak)
 Banyak minum
 Biasanya serangan pada malam hari.
PENATALAKSANAAN STATUS ASMATIKUS
 Ringan: B2 Agonis nebuliser (dapat dengan injeksi) (0,01-0,03 cc/kg)
max 1 cc dlm 5% solution larutkan sampai 3 cc/4 jam

gagal

 Sedang: - Aminofilin I.v. (bolus 5-6 mg/kg BB  ada efek


samping  stop) teruskan infus 0,6 mg/kg/jam.
+ Hidrocortison I.v 200 mg/4-6 jam

gagal

 Berat: Nebuliser Salbutomal 1 –2 mg/jam


+
Alat bantu respirasi
Gambar . Penanganan Serangan Asma : Pengobatan di Rumah

Menilai Beratnya Penyakit Pengobatan Awal


Batuk, sesak napas, bernafas terengah-engah, dada spt Inhalasi beta2 agonis aksi cepat sampai 3 pengobatan
terjepit menggunakan otot-otot bantu nafas, retraksi dlm 1 jam. (pasien asma yg mempunyai resiko terhadap
suprasternal, dan tidur terganggu. PEF kurang dari 80% kematian harus segera menghubungi dokter setelah
nilai prediksi atau nilai personal terbaik. pengobatan awal)

Respon terhadap pengobatan awal adalah ……


Baik jika …. Tidak lengkap jika …. Jelek jika …….

Gejala berkurang setelah Gejala menurun tetapi kembali Gejala menetap atau memburuk
pemberian beta2 agonis dan lagi dalam waktu kurang dari 3 meskipun telah mendapat
merasa lega yang bertahan jam setelah pengobatan awal pengobatan awal dengan beta2
selama 4 jam. dengan beta2 agonis. agonis.
PEF lebih besar dari 80% nilai PEF antara 60-80% dari nilai PEF kurang dari 60% nilai
prediksi atau nilai personal prediksi atau nilai personal prediksi atau nilai personal
terbaik. terbaik. terbaik.
TINDAKAN: TINDAKAN: TINDAKAN:
 Teruskan pemberian beta  Tambahkan kortikosteroid  Tambahkan kortikosteroid
2
agonis setiap 3-4 jam selama 1-2 tablet atau sirup. tablet atau sirup
hari.  Beta agonis diteruskan
2
 Segera ulangi pemberian beta
2
 Hubungi dokter untuk agonis.
Segera minta nasehat dokter
mendapat petunjuk lebih lanjut. untuk mendapat petunjuk lebih  Segera kirim ke rumah sakit
GAMBAR. DAFTAR OBAT-OBAT ASMA (PENCEGAH)

OBAT-OBAT PENCEGAH JANGKA PANJANG


Nama & Nama Mekanisme Efek samping (resiko efek Efek Efek
juga Generik Kerja samping yg berat) jangka pelega
dikenal panjang cepat
sbg.

Kortikoste Inhalasi : Sbg obat anti Inhalasi : kortikosteroid (+) sedikit Inhalasi: + Inhalasi
roid Beklometason inflamasi yg diketahui mempunyai efek ++ :-
Adrenokor Mencegah & samping. Penggunaan spacer dan
Budesonid
tikoid menghambat mencuci mulut setelah inhalasi dpt
Flunisolid mencegah kandidiasis mulut. Dosis
aktifasi & migrasi
Flutikason sel-sel inflamasi, diatas 1 mg sehari mungkin
Triamsinolon mengurangi menyebabkan penipisan kulit,
Tablet atau sirup pembongkaran sel, mudah bengkak & supresi adrenal.
nafas, produksi Tablet atau sirup kortikosteroid (++
Prednisolon
mukus & kebocoran +) penggunaan jangka panjang bisa
Prednison menyebabkan osteoporosis,
mikrovaskuler,
Metilprednison meningkatkan hipertensi arterial, diabetes, katarak,
respon beta reseptor sekresi thd aksis hipofalamus-
otot polos. hipofise adrenal, penipisan kulit
atau kelemahan otot.
GAMBAR. DAFTAR OBAT-OBAT ASMA (PENCEGAH)

OBAT-OBAT PENCEGAH JANGKA PANJANG


Nama & juga Nama Mekanisme Efek samping (resiko efek Efek Efek
dikenal sbg. Generi Kerja samping yg berat) jangka pelega
k panjang cepat
Sodium Sbg obat anti (-) efek samping minimal, batuk + -
kromoglikat inflamasi : mungkin terjadi selama inhalasi.
Kromolin menghambat
aktifasi &
Kromolin
sodium pelepasan
mediator dari sel-
Kromon sel inflamasi
Nedokromil Sbg obat (-) tidak diketahui + -
Kromon antiinflamasi :
menghambat
Nedokromil
sodium aktifasi &
pelepasan
mediator dari sel-
sel inflamasi
GAMBAR. DAFTAR OBAT-OBAT ASMA (PElega)

OBAT-OBAT PENCEGAH JANGKA PANJANG


Nama & juga Nama Mekanisme Efek samping (resiko Efek Efek
dikenal sbg. Generik Kerja efek samping yg jangka pelega
berat) panjan cepat
g
Beta2 agonis Inhalasi : Bronkodilator : Inhalasi beta 2 agonis Inhalas Tidak
lepas lambat Salmeterol Membuka jalan mempunyai efek i : ++ diguna
Beta Formoterol nafas melalui samping yg lebih kecil kan
adrenergik Tablet lepas relaksasai otot & kurang bermakna untuk
Tablet :
kerja lama lambat : polos sal. Nafas, bila dibandingkan dg terapi
+/-
Terbutalin meningkatkan tablet. saat
simpatomime
salbutamol pembersihan Tablet beta2 agonis (+) seranga
tik
mukosilier & n
mungkin menyebabkan
menurunkan stimulasi
permeabilitas kardiovaskuler,
vaskuler kecemasan, pyrosis,
tremor otot skeletal,
sakit kepala atau
hypokalemia.
GAMBAR. DAFTAR OBAT-OBAT ASMA (Pelega)

OBAT-OBAT PENCEGAH JANGKA PANJANG

Nama & Nama Mekanisme Kerja Efek samping (resiko efek Efek Efek
juga Generi samping yg berat) jangka pelega
dikenal k panjang cepat
sbg.
Teoflin Bronkodilator dg (++) mual & muntah + ++
lepas efek anti paling sering didptkan.
lambat inflamasi yg Efek samping yg berat
tidak jelas : terjadi pd konsentrasi
menghambat serum yg lebih tinggi
reaksi cepat dan tmk kejang takikardi &
lambat yang aritmia. Pengawasan
ditimbulkan oleh thdp teofilin sering
energen diperlukan
ketotifen Obat anti alergi Mungkin menyebabkan + anak-
ngantuk & penambahan anak
berat badan
Daftar Obat ASMA (Pelega)
OBAT PELEGA
NAMA NAMA CARA KERJA EFEK SAMPING EFEK EFEK
GENERIK JANGKA PELEG
PANJANG A
2 Albuferol Bronkodilator : Inhalasi 2 agonis Inhalasi : Inhalas
Agonis Bitolferol membuka jln mempunyai efek +/- i : +++
aksi cepat Fenoferol udara dg samping yg kurang
adrenergi merelaksasikan bermakna drpd
k 2 Isoetarine otot halus, Tablet atau sirup.
stimulan Metaproter meningkatkan Tablet atau sirup Tablet Tablet
simpatom enol efektifitas 2 (+) agonis dpt atau sirup atau
in etik mukociliari & merangsang :+/- asirup :
Pributerol
mengurangi kardiovaskuler, ++
Salbutamol
permeabilitas Tremor otot
Terbutalin
vaskular skeletel, sakit
kepala & iritasi
Daftar Obat ASMA (Pelega)

OBAT PELEGA
NAMA NAMA CARA KERJA EFEK SAMPING EFEK EFEK
GENERI JANGKA PELEGA
K PANJANG

Anti Ipratropi Bronkodilator : (-) Minimal mulut - ++


kolinergik um mengurangi kering atau nafsu
Bromida reflek vagal ke makan
Oxitropi jln udara. Hasil
um kerja kurang
cepat drpd 2
Bromida agonis
Theopilin Bronkodilator (++) mual, +/- +
aksi cepat muntah,
Aminopilin konsentrasi
serum tinggi,
takikardi
Daftar Obat ASMA (Pelega)

OBAT PELEGA
NAMA NAMA CARA KERJA EFEK EFEK EFEK
GENE SAMPING JANGKA PELEGA
RIK PANJANG
Epenepri Bronkodilator (++) sama, Tidak Umumnya
ne/ Dapat juga sebagai tapi lebih disarankan tidak di-
adrenali terapi anaphylaksis bermakna untuk sarankan
n injeksi dan angio edema dari 2 jangka untuk
agonis, panjang terapi
disertai serangan
adanya asma jika
kejang, dpt
menggigil,
demam &
halunisasi.

Anda mungkin juga menyukai