DEFINISI
Umur pasien
Status atopi
Faktor keturunan
Faktor lingkungan
MEKANISME
Genitic
factor
AIRWAY
HYPERRESPONSIVENESS
Rinitis : 59,8 %
Alergi Makanan : 9,4 %
Alergi Obat : 8,3 %
Dermatitis : 6,5 %
Urtikaria : 4,7 %
FAKTOR PENCETUS
Alergen : 64,5 %
Iritan (asap) : 63,0 %
Cuaca : 54,2 %
Infeksi : 37,4 %
Emosi : 33,6 %
Some allergens which may cause asthma
Spittle, excrements,
House-dust mites which hair and fur of domestic
live in carpets, mattresses animals
and upholstered furniture
Plant pollen
Pharmacological agents
(enzymes, antibiotics,
Dust of book vaccines,serums) Food components
depo-sitories (stabilizers, genetically
modified products)
PATOGENESIS
PATOGENESIS
NORMAL
DIAGNOSIS
Partly controlled
Characteristic Controlled (Any present in any Uncontrolled
week)
Daytime None (2 or less / More than
symptoms week) twice / week
Limitations of
None Any
activities
3 or more
Nocturnal
features of
symptoms / None Any
partly controlled
awakening asthma present
Need for rescue / in any week
None (2 or less / More than
“reliever” week) twice / week
treatment
Lung function < 80% predicted or
Normal personal best (if known)
(PEF or FEV1) on any day
NON FARMAKOLOGI
FARMAKOLOGI
LANGKAH-LANGKAH
PENATALAKSANAAN ASMA
1
EDUKASI PENDERITA DAN
KELUARGANYA TENTANG ASMA
MASALAH
Masalah EDUKASI
Edukasi PENYAKIT
Penyakit Asma : ASMA
PENCETUS
MENGENALI FAKTOR PENCETUS
Alergen
Non alergen
RELIEVER
CONTROLLER
Dosis kecil
Efek samping minimal
Mobilisasi lendir
Kerja langsung ,onset kerja cepat
Kesalahan : koordinasi kurang dan
tidak dihirup
PENGOBATANASMA
PENGOBATAN ASMA INTERMITEN
INTERMITEN
OBAT PENGONTROL
Tidak perlu
OBAT PELEGA
Bronkodilator aksi singkat
Inhalasi agonis beta-2 bila perlu
PENGOBATAN ASMA PERSISTEN RINGAN
PENGOBATAN ASMA PERSISTEN RINGAN
OBAT PENGONTROL
Inhalasi kortikosteroid < 500 g
Anticholinergic
2-agonists
drugs
inhibit phosphodiesterase
Methylxanthines
5
PENATALAKSANAAN
EKSASERBASI AKUT
EKSASERBASI AKUT
(BEROTEC)
Inhalasi anti kolinergik : ipratropium
(ATROVENT )
Inhalasi salbutamol + ipratropium
(COMBIVENT UDV)
COMBIVENT UDV
Pengobatan awal:
Inhalasi agonis 2 kerja singkat tidak lebih dari 3 kali dalam 1 jam.
(Pasien dengan risiko tinggi berupa asthma related death harus menemui
dokter segera setelah mendapat pengobatan awal)
Respon tidak sempurna bila.. Respon baik bila … … Respon buruk bila …
Gejala berkurang tapi timbul Gejala berkurang setelah Gejala menetap atau
lagi dalam waktu kurang pengobatan awal dan tidak memburuk walaupun telah
dari 3 jam setelah terjadi serangan ulang mendapat peng-obatan awal
pengobatan awal. selama 4 jam dengan 2 agonis
APE 60-80% perkiraan APE > 80% perkiraan APE < 60% perkiraan
Tindakan: Tindakan: Tindakan:
Tambahkan tablet atau 2 agonis diteruskan tiap Tambahkan tablet atau sirup
sirup kortikosteroid 3-4 jam selama 1-2 hari. kortikosteroid
Teruskan 2 agonis Hubungi dokter untuk Ulangi pemberian 2 agonis
Hubungi dokter segera instruksi lebih lanjut. Secepatnya dibawa ke unit
untuk minta petunjuk. gawat darurat di rumah sakit.
Pengelolaan Serangan Asma di Rumah Sakit Menurut GINA
Penilaian Pertama : Tentukan berat ringannya serangan asma
Penanganan Permulaan :
- Inhalasi short acting -2 agonist dengan nebulisasi, 1 dosis selama 20’ dlm 1 jam.
- Oksigen untuk mencapai saturasi 0 – 90% (95% pada anak-anak)
- Kortikosteroid sistemik, jika tidak ada respons segera atau jika ada pasien baru
mendapat steroid per oral, atau jika serangan asmanya berat
- Sedasi merupakan kontra indikasi pada penanganan serangan akut / eksaserbasi
Ulangi Penilaian
Respon Baik Respon tdk baik dlm 1-2 jam Respon Buruk dlm 1 jam
- Respon selama 60’ sesudah - Riwayat pasien risiko
- Riwayat : risiko tinggi
terapi terakhir tinggi
- Pemeriksaan fisik normal, - Pem.fisik : gejala ringan /
- Pemeriksaan fisik :
Jika APE 50% dan terus menerus Jika tidak ada perbaikan dalam
dalam pengobatan peroral / inhalasi 6 – 12 jam
6
PENYAKIT
PEMERIKSAAN FAAL PARU
Evaluasi pengobatan
Menentukan prognosis
EVALUASI PENGOBATAN
LATIHAN/OLAHRAGA
Penatalaksanaan Asma Sesuai dengan
Metode GINA (Global Initiative For
Asthma)
1. Diwaktu serangan
2. Diluar serangan
Penatalaksanaan
asma diwaktu
serangan
Penatalaksanaan
asma diluar
serangan (di
praktek sehari-
hari)