Anda di halaman 1dari 2

Script Wawancara

Wawancara A (Teknik Wawancara Urai)

1. (Terapis) Perasaan selama melakukan wawancara


Jawab : Pasien enggan terbuka kepada
2. (Pasien) Perasaan dan pikiran (pengalaman subyektif) saat diwawancara
3. (Terapis) Kesulitan yang dihadapi saat melakukan wawancara
4. (Pasien) Ketidaknyamanan yang dirasakan saat diwawancara
5. (Terapis) Perbaikan yang terpikir bila terulang kembali

Wawancara B
1. (Pasien) Apakah ada perbedaan pengalaman subyektif dengan protokol wawancara B-1?
2. (Pasien) Manakah yang lebih enak dijalani?
3. (Terapis) Apa saja yang berbeda?
Jawab : Teknik Wawancara B-2 adalah Checking Symptoms, Sedangkan yang B-1 terapis
melontarkan pertanyaan-pertanyaan tertutup.

Wawancara C
1. (Pasien) Apakah ada perbedaan pengalaman subyektif dengan protokol wawancara C-1?
2. (Pasien) Manakah yang lebih enak dijalani?
3. (Terapis) Apa saja yang berbeda?
Jawab : Teknik Wawancara C-1 adalah Continuation, sedangkan C-2 adalah Urai.

Wawancara D (Teknik Wawancara Leading Questions)


1. (Terapis) Perasaan selama melakukan wawancara
Jawab :
2. (Pasien) Perasaan dan pikiran (pengalaman subyektif) saat diwawancara
3. (Terapis) Kesulitan yang dihadapi saat melakukan wawancara
4. (Pasien) Ketidaknyamanan yang dirasakan saat diwawancara
5. (Terapis) Perbaikan yang terpikir bila terulang kembali

Wawancara E
1. (Pasien) Apakah ada perbedaan pengalaman subyektif dengan protokol wawancara E-1?
Jawab : Untuk yang bagian E-1 terlalu frontal, tanpa digali terlebih dahulu terkait perasaan
yang dialami pasien.
2. (Pasien) Manakah yang lebih enak dijalani?
Jawab : Bagian E-2 karena terapis mengulang pernyataan pasien, menunjukkan bahwa dia
sedang mendengar pasien. Lalu, terapis juga menanyakan beberapa pertanyaan yang
membuat pasien bercerita tentang perasaannya, sehingga lebih mudah menanyakan terkait
pikiran bunuh diri.
3. (Terapis) Apa saja yang berbeda?
Jawab : Teknik Wawancara
Latihan Bebas

Pasien: “Obat itu membuat saya mengantuk”


Terapis (1): “Hmm, pasien lain tidak mengeluh mengantuk”
Terapis (2): “Oh, begitu? Apa sebelumnya tidak pernah coba obat itu?”
Refleksi :

Anda mungkin juga menyukai