Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN TERAPI SEFT

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Keperawatan Komunitas II

Dosen Pengampu: Ns. Diah Ratnawati,M.Kep.,Sp.Kep.Kom

DISUSUN OLEH:
Triwik Hardiyanti 1610711029
Erina Rusmiati 1610711040

S.1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
JAKARTA
2019
STRUKTUR ORGANISASI PENYULUHAN KESEHATAN

Moderator : Ester Ronauli


Pemateri : Erina Rusmiati
Triwik Hardiyanti
Observer : Selvy Juwita S
Notulensi : Berthalia
Fasilitator : Elsa Fitri
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Terapi Seft dan Demonstarasi Terapi Seft


Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan tentang pengertian terapi seft, manfaat terapi seft, indikasi
dan kontraindikasi terapi seft, durasi dan teknik melakukan terapi seft,
serta demonstrasi terapi seft
Sasaran : Warga RT 01 kelurahan limo, depok.
Hari / Tanggal : Senin, 25 Maret 2019
Waktu : 20 Menit
Tempat : Aula kantor kelurahan limo depok
Penyuluh : Mahasiswa tingkat III UPN VETERAN JAKARTA

A. LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari masalah yang selalu terjadi dalam
berbagai aspek pribadi, sosial, belajar dan karier. Disisi lain, keinginan 
untuk bebas dari keterikatan masalah merupakan usaha berbagai pihak dan
pengembangan metode maupun peningkatan pemikiran dan keyakinan. Tujuannya adalah
untuk menemukan solusi terbaik dan memberikan berbagai pilihan alternatif dalam hal
mengatasi tekanan psikologis, sosiologis, maupun ekologis yang mengganggu 
kebahagiaan hidup manusia.
Melihat kompleksnya permasalahan seperti yang telah diuraikan di atas, perlu
kiranya usaha sungguh sungguh untuk mengatasinya ada suatu metode yang dapat
digunakan untuk menurunkan atau meminimkan masalah tersebut, yaitu salah satunya
menggunakan terapi.
Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) merupakan suatu terapi
Psikologi yang pertama kali ditujukan untuk melengkapi alat psikoterapi yang sudah
ada.SEFT adalah salah satu varian dari cabang ilmu baru yang dinamai Energy
Psychology.Selain itu, SEFT adalah gabungan antara Spiritual power dan Energy
Psychology (Zainuddin, 2012).
Menurut zainudin (2006) terapi SEFT (spiritual emotional freedom technique)
adalah terapi dengan menggunakan gerakan sederhana yang dilakukan untuk membantu
menyelesaikan masalah permasalahan sakit fisik maupun psikis, meningkatkan kinerja
dan prestasi, meraih kedamaian dan prestasi serta kebermaknaan hidup.
Terapi Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) merupakan terapi yang
sangat mudah untuk dilakukan. Proses belajar sangat cepat, tanpa obat-obatan, dan tanpa
melakukan prosedur diagnosis yang rumit. Hanya menggunakan ketukan ringan (tapping)
hanya pada 18 titik kunci di sepanjang 12 energy tubuh, dan efek penyembuhan dapat
langsung dirasakan secara instant (one minute wonder). Selain untuk penyembuhan baik
fisik maupun emosi, juga dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi dan kedamaian
hati (Riyanto, 2002)
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa SEFT atau Spiritual
Emotional Freedom Technique (SEFT) adalah suatu teknik terapi yang menggunakan
energi tubuh atau energy meridian yang dilakukan dengan memberikan ketukan-ketukan
ringan pada titik- 15 titik tertentu pada meridian tubuh, sehingga dapat mengatasi
masalah fisik serta emosi.
Oleh karena latar belakang di atas maka penyusun menyusun satuan cara
penyuluhan mengenai terapi seft dengan tujuan supaya setelah dilakukan pedidikan
kesehatan mengenai terapi seft masyarakat mampu melakukan terapi seft secara mandiri
untuk penyembuhan baik masalah fisik maupun emosi, juga dapat digunakan untuk
meningkatkan prestasi dan kedamaian hati.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 45 menit, diharapkan warga RT 01
kelurahan limo depok memahami dan dapat mempraktekkan terapi seft dalam
kehidupan sehari-hari untuk penyembuhan baik masalah fisik maupun emosi, juga
dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi dan kedamaian hati.

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pembelajaran tentang terapi seft dan demonstrasi terapi seft
pada warga RT 01 kelurahan limo depokdiharapkan warga mampu :
a. Menjelaskan pengertian terapi seft
b. Menjelaskan manfaat terapi seft
c. Menyebutkan indikasi dan kontraindikasi dari terapi seft
d. Menyebutkan durasi dan kapan terapi seft dilakukan
e. Memahami teknik terapi seft
f. Mendemonstrasikan terapi seft secara mandiri

C. KEGIATAN PENYULUHAN

Kegiatan
Kegiatan penyuluhan Metode Media Waktu
Audience

Pembukaan :

1. Salam pembukaan - Menjawab Ceramah - 3 menit


2. Apersepsi salam
3. Tujuan - Menyimak
4. Kontrak waktu - Mendengar
kan
Isi :

1. Menjelaskan 10 menit
Menyimak Ceramah
pengertian terapi seft
PPT
2. Menjelaskan manfaat
Menyimak Ceramah
terapi seft &
Menyimak
3. Menjelaskan Indikasi video
Ceramah
dan kontraindikasi terapi seft
Menyimak Ceramah
4. Menjelaskan Durasi
dan kapan terapi seft dilakukan
Menyimak Ceramah
5. Menjelaskan
Teknik/cara melakukan terapi
Menyimak Ceramah
seft
6. mendemonstrasikan
terapi seft
Evaluasi

Peserta peyuluhan dapat: warga dapat Tanya 5 menit


menjawab jawab /
1. Menjelaskan pengertian terapi
semua Diskusi
seft
pertanyaan.
2. Menjelaskan manfaat terapi seft
3. Menyebutkan indikasi dan
kontraindikasi dari terapi seft
4. Menyebutkan durasi dan kapan
terapi seft dilakukan
5. Memahami teknik terapi seft
6. Mendemonstrasikan terapi seft
secara mandiri
Penutup : Warga 2 menit
membalas
1. Menyimpulkan Ceramah
salam dan
2. Salam penutup
terima kasih.

D. METODE
Metode yang digunakan pada saat Pendidikan Kesehatan adalah dengan cara
ceramah dan tanya jawab
Ceramah adalah sebuah metode pengajaran dengan menyampaikan informasi dan
pengetahuan secara lisan kepada audience yang pada umumnya mengikuti secara pasif
(Simamora, Roymond H. 2010)
Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab terutama dari guru kepada siswa tetapi dapat juga dari siswa ke guru (Simamora,
Roymond H. 2010)

E. MEDIA
Laptop, proyektor. (ppt& video)
F. DENAH LOKASI

KETERANGAN:
: PROYEKTOR :NOTULEN

: PENYAJI :AUDIEN

: OBSERVER : FASILITATOR

G. MATERI
Materi yang digunakan untuk Pedidikan Kesehatan sudah terlampir

H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Semua warga rt 01 kelurahan limo depok hadir dalam acara penyuluhan. (minimal
75%)
b. Kesiapan materi penyaji.
c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung.
2. Evaluasi Proses
a. warga hadir sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan
b. warga antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya
c. warga menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
b. Adanya tambahan pengetahuan tentang terapi seft dan bagaimana cara melakukan
terapi seft (demonstrasi) yang diterima oleh audience dengan melakukan evaluasi
melalui tes lisan di akhir ceramah.
Masyarakat dapat menjawab 3 dari 5 butir dibawah
a. Apakah warga dapat menjelaskan kembali tentang pengertian terapi?
b. Apakah warga dapat menjelaskan kembali manfaat terapi seft?
c. Apakah warga dapat menyebutkan kembali indikasi dan kontraindikasi terapi
seft?
d. Apakah warga dapat menyebutkan kembali durasi / waktu yang dapat dilakukan
terapi seft?
e. Apakah warga dapat menjelaskan teknik terapi seft dan mendemostrasikannya
secara mandiri?

I. SUMBER
Anggi, Rosalina , dkk. 2018. Jurnal Penelitian :Pengaruh Terapi Spiritual Emotional
Freedom Technique (SEFT) Terhadap Peningkatan Kualitas Tidur pada Lansia di
Desa Gondoriyo Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Indonesian Journal of
Nursing Research Vol. 1 No. 1 Mei 2018
Wardatul, Ni’matuzzaroh. 2016. Jurnal Penelitian :Terapi Spiritual Emotional Freedom
Technique (Seft) Untuk Menurunkan Tingkat Stres Akademik Pada Siswa Menengah
Atas Di Pondok Pesantren . ISSN: 2301-8267Vol. 04, No.02, Agustus 2016 . Fakultas
Psikologi Universitas Muhamadiyah Malang
Zainuddin, AF. 2009. Spiritual Emotional Freedom Technique.
Jakarta ; AfzanPublising
MATERI PENYULUHAN
TERAPI SEFT

A. Pengertian
Terapi SEFT yang memiliki kepanjangan dari Terapi Spiritual Emotional Freedem
Tehnique ini adalah sebuah terapi emosi yang mampu membangkitkan harapan, percaya diri
pada seseorang serta mampu menyelesaikan masalah psikis dan fisik yang dialami
seseorang. Pada penelitian lain, Terapi SEFT merupakan teknik penggabungan dari sistem
energi tubuh dan terapi spiritual dengan menggunakan metode tapping pada beberapa titik
tertentu pada tubuh dan metode konseling.

B. Manfaat
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari metode terapi SEFT menurut
Iskandar (2010), yaitu :
1. Dapat menyembuhkan penyakit-penyakit fisik maupun psikologis terutama yang
disebabkan oleh emosi misalnya marah, takut, ngeri, depresi dan kesepian.
2. Sangat efektif menyembuhkan atau menghilangkan masalah psikosomatis, seperti
merokok, phobia, traumatik, latah, makan berlebihan dan suka menunda pekerjaan.
3. Menjaga warisan nenek moyang agar bisa hidup harmonis dengan kekuatan alam,
mempraktikkan persahabatan dan persaudaraan antar manusia alam sekitar.

C. Indikasi
Indikasi dari terapi SEFT yaitu :
1. masalah psikosomatis, seperti merokok, phobia, traumatik, latah dll
2. gangguan fisik : sakit kepala, migraine , dll
3. gangguan seksual
4. stress dan kecemasan
5. insomnia
6. dll
D. Kontraindikasi
Kontraindikasi dari terapi SEFT tidak ada.

E. Durasi Pemberian
Durasi Pemberian terapi SEFT yaitu selama 5 menit satu hari sekali diteruskan minimal
3 hari.

F. Teknik Terapi dalam SEFT


Ada dua versi dalam melakukan SEFT.Yang pertama adalah versi lengkap dan yang
kedua adalah versi ringkas (short-cut).Keduanya terdiri dari 3 langkah sederhana,
perbedaannya hanya pada langkah ketiga (the Tapping).Pada versi singkat, langkah ketiga
dilakukan hanya pada 9 titik, dan pada versi lengkap tapping dilakukan pada 18 titik.
Versi lengkap maupun versi ringkas SEFT terdiri dari 3 tahap yaitu: The Set-Up, The
Tune-in dan The Tapping.
 Versi Lengkap SEFT
1. The Set-Up
“The Set-Up” bertujuan untuk memastikan agar aliran energi tubuh kita
terarahkan dengan tepat. Langkah ini kita lakukan untuk menetralisir “Psychological
reversal” atau “perlawanan psikologis” (biasanya berupa pikiran negatif spontan atau
keyakinan bahwa sadar negatif). Contoh Psychological Reversal ini diantaranya:
a. Saya tidak bisa mencapai impian saya
b. Saya tidak dapat bicara di depan publik dengan percaya diri
c. Saya adalah korban pelevehan seksual yang malang
d. Saya tidak dapat menghindari rasa bersalah yang terus menghantui hidup saya
e. Saya marah dan kecewa pada istri/suami daya karena dia tidak seperti yang saya
harapkan
f. Saya kesal dengan anak-anak, karena mereka susah diatur
g. Saya tidak bisa melepaskan diri dari kecanduan rokok
h. Saya tidak termotivasi untuk belajar, saya pemalas
i. Saya tidak mungkin bisa memenangkan pertandingan ini
j. Saya merasa tidak berguna
k. Saya menyerah, saya tidak mampu melakukannya.
l. Saya… Saya… Saya… dll

Jika keyakinan atau pikiran negatif seperti contoh di atas terjadi, maka berdo’a
dengan khusyu’, ikhlas dan pasrah: “Yaa Allah… meskipun saya _______ (keluhan
anda), saya ikhlas, saya pasrah pada-Mu sepenuhnya” Inilah obatnya: kata-kata di atas
disebut The Set-Up Words, yaitu beberapa kata yang perlu anda ucapkan dengan
penuh perasaan untuk menetralisir Psychological reversal (keyakinan dan pikiran
negatif). Dalam bahasa religius, the set-up words adalah “doa kepasrahan” kita pada
Allah swt. Bahwa apapun masalah dan rasa sakit yang kita alami saat ini, kita ikhlas
menerimanya dan kita pasrahkan kesembuhan nya pada Allah swt.
“The Set-Up” sebenarnya terdiri dari 2 aktivitas, yang pertama adalah
mengucapkan kalimat seperti di atas dengan penuh rasa khusyu’, ikhlas dan pasrah
sebanyak 3 kali. Dan yang kedua adalah sambil mengucapkan dengan penuh perasaan,
kita menekan dada kita , tepatnya di bagian “Sore Spot” (titik nyeri = daerah di sekitar
dada atas yang jika ditekan terasa agak sakit) atau mengetuk dengan dua ujung jari di
bagian “Karate Chop”. Setelah menekan titik nyeri atau mengetuk karate chop sambil
mengucapkan kalimat Set-Up seperti di atas, kita melanjutkan dengan langkah kedua,
“the Tune-In”.

2. Tune-In
Untuk masalah fisik, kita melakukan tune-in dengan cara merasakanrasa sakit
yang kita alami, lalu mengarahkan pikiran kita ke tempat rasa sakit dan sambil terus
melakukan 2 hal tersebut, hati dan mulut kita mengatakan, “saya ikhlas, saya pasrah…
yaa Allah..”Untuk masalah emosi, kita melakukan “Tune-In” dengan cara memikirkan
sesuatu atau peristiwa spesifik tertentu yang dapat membangkitkan emosi negatif yang
ingin kita hilangkan. Ketika terjadi reaksi negatif (marah, sedih, takut, dsb.) hati dan
mulut kita mengatakan, Yaa Allah.. saya ikhlas…. Saya pasrah…
Bersamaan dengan Tune-In ini kita melakukan langkah ke 3
(Tapping). Pada proses inilah (Tune-In yang dibarengi tapping) kita menetralisir
emosi negatif atau rasa sakit fisik.
3. The Tapping
Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-titik tertentu di
tubuh kita sambil terus Tune-In. Titik-titik ini adalah titik-titikkunci dari “The Major
Energy Meridians”, yang jika kita ketuk beberapa kali akan berdampak pada
ternetralisirnya gangguan emosi atau rasa sakit yang kita rasakan. Karena aliran energi
tubuh berjalan dengan normal dan seimbang kembali.
Berikut adalah titik-titik tersebut:
 Cr = Crown,Pada titik dibagian atas kepala
 EB = Eye Brow,Pada titik permulaan alis mata
 SE = Side of the Eye Di atas tulang disamping mata
 UE = Under the Eye 2 cm dibawah kelopak mata
 UN = Under the Nose,Tepat dibawah hidung
 Ch = Chin,Di antara dagu dan bagian bawah bibir
 CB = Collar Bone,Di ujung tempat bertemunya tulang dada, collar bone dan
tulang rusuk pertama
 UA = Under the Arm,Di bawah ketiak sejajar dengan putting susu (pria) atau
tepat di bagian tengah tali bra (wanita)
 BN = Bellow Nipple2,5 cm di bawah putting susu (pria) atau di perbatasan
antara tulang dada dan bagian bahwa payudara
 IH = Inside of Hand,Di bagian dalam tangan yang berbatasan dengan telapak
tangan
 OH = Outside of Hand,Di bagian luar tangan yang berbatasan dengan telapak
tangan
 Th = Thumb, Ibu jari disamping luar bagian bawah kuku
 IF = Index Finger,Jari telunjuk di samping luar bagian bawah kuku (dibagian
yang menghadap ibu jari)
 MF = Middle Finger, Jari tengah samping luar bagian bawah kuku (di bagian
yang menghadap ibu jari)
 RF = Ring Finger,Jari manis di samping luar bagian bawah kuku (di bagian
yang menghadap ibu jari)
 BF = Baby Finger, Di jari kelingking di samping luar bagian bawah kuku (di
bagian yang menghadap ibu jari)
 KC = Karate Chop,Di samping telapak tangan, bagian yang kita gunakan
untuk mematahkan balok saat karate
 GS = Gamut Spot,Di bagian antara perpanjangan tulang jari manis dan tulang
jari kelingking.
Khusus untuk titik terakhir, gamut point, sambil men-tapping titik tersebut
kita melakukan the 9 gamut procedure.ini adalah 9 gerakan untuk merangsang
otak. 9 gerakan itu dilakukan sambil tapping pada salah satu titik energi tubuh
" gamut spot". Sembilan gerakan itu adalah:
1) Menutup mata
2) Membuka mata
3) Mata digerakkan dengan kuat ke kanan bawah.
4) Mata digerakkan dengan kuat ke kiri bawah.
5) memutar bola mata searah jarum jam.
6) memutar bola mata berlawanan arah jarum jam.
7) Bergumam dengan berirama selama 3 detik.
8) Menghitung 1,2,3,4,5
9) bergumam lagi selama 3 detik.
Setelah menyelesaikan 9 gamut procedure, langkah terakhir adalah
mengulang lagi tapping dari titik pertama sampai titik ke 17.Dan diakhiri
dengan mengambil nafas panjang dan menghembuskannya, sambil
mengucap rasa syukur.
SEFT begitu sederhana namun memberikan hasil yang besar “so simple but so
powerful.” Semua itu karena SEFT terbentuk dari 15 jenis Teknik Terapi berikut :
1. NLP (Neuro-Linguistic Programming)
2. Systemic Desensitization
3. Psychoanalisa
4. Logotheraphy
5. EMDR
6. Sedona Method (Releasing Technique)
7. Ericksonia Hypnosis
8. Provocative Theraphy
9. Suggestion & Affirmation
10. Creative Visualization
11. Relaxing & Meditation
12. Gestald Therapy
13. Energy Psychology
14. Powerful Prayer
15. Loving-Kindness Therapy

Yang sedemikian rupa diringkas menjadi satu teknik yang efektif, cepat dan mudah
untuk diterapkan oleh siapa saja.Dari ke 15 teknik tersebut 3 teknik: Energy Psychology,
Powerful Prayer, & Loving-Kindness Therapy adalah teknik terkuat dalam SEFT.

G. Peran Perawat
Peran Perawat dalam terapi SEFT yaitu :
1. Edukator
Perawat sebagai educator memberikan pengetahuan kepada sesama perawat atau tenaga
kesehatan lain dalam penerapan intervensi non farmkologis.
2. Pelaksana
Perawat sebagai pelaksana memberikan pelayanan keperawatan secara professional dalam
menerapkan terapi SEFT sebagai salah satu intervensi keperawatan .
3. Supervisor
Perawat memberikan pengawasan dan pendampingan kepada perawat lain dalam
penetapan prosedur terapi SEFT dapat dilakukan sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai