Anda di halaman 1dari 8

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI

Disusun Oleh:

1. Istantia Putri Werdani P17079


2. Miladia Ayu Ainnur Usna P17084
3. Pebriana Puji Rahayu P17089
4. Risma Anjarwati P17092
5. Widi Astatik P17103

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIII

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2019
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI

A. Topik

Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mengekspresikan pikiran,


mengontrol dan memilih aktifitas.

B. Tujuan

a. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti terapi aktivitas kelompok atau simulasi terapi
aktivitas kelompok (TAK) klien dapat meningkatkan kernampuan dalam
mempersepsikan simulasi yang dilakukan sehingga dapat mengontrol
halusinasinya.
b. Tujuan Khusus
1) Klien mampu mengekspresikan pikiran dan perasaannya melalui
aktivitas menggambar.
2) Klien dapat berkonsentrasi dengan penuh.
3) Klien dapat mengekspresikan perasaan setelah berinteraksi kelompok.
C. Latar Belakang

Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap


lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga
semakin jauh dari hubungan sosial dengan lingkungan disekitarnya.

Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Therapy Aktivitas


Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi stimulasi dapat tertolong
dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang
mengikuti therapy ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari
halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak
mengganggu anggota kelompok yang lain.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan
aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman atau kehidupan
untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternative penyelesaian masalah (Kelliat, 2005).

D. Waktu dan Tempat

Tempat : R Pandu

Hari : Sabtu 16 mei 2012

Waktu : pukul 10.00 – 11.00 WIB

E. Metode Terapi Aktifitas Kelompok

Metode yang digunakan pada therapy aktifitas kelompok (TAK) ini adalah
metode:

1. Diskusi dan tanya jawab.

2. Kegiatan game kelompok

3. Melengkapi jadwal harian.

Kegiatan TAK menggunakan sistem Sesi yang dibagi menjadi lima sesi,
setiap sesi memiliki tujuan khusus yang berbeda.

F. Media dan Alat

TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik, penggunaan
alat hanya yang ada diruangan saja seperti:

1. Spidol/Bolpoin

2. Kertas HVS
3. Tape Recorder untuk game.

4. Bola

G. Pelaksana

Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap Sesi
yang telah disepakati. Sebagai berikut:

a. Leader :

b. Fasilitator 1 :

c. Fasilitator 2 :

d. Fasilitator 3 :

e. Observer :

H. Seting Tempat
I. Uraian Tugas Pelaksana

a. Leader

Tugas:

a) Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok serta membuka acara.

b) Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapy.

c) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.

d) Memimpin diskusi kelompok.

b. Fasilitator

Tugas:

a) Ikut serta dalam kegiatan kelompok.

b) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif


mengikuti jalannya therapy.

c. Observer

Tugas:

a) Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang


tersedia).
b) Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan.

J. Tata tertib

1) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK dan berkonsentrasi.

2) Peserta wajib mengikuti TAK dari awal sampai akhir kegiatan

3) Apabila ingin keluar ijin terlebih dahulu

K. Pelaksanaan

a. Fase prainteraksi (10 menit)

1) Mengucapkan salam.

2) Memperkenalkan anggota yang hadir.

3) Membaca tata tertib pelaksanaan. ,

4) Membuat kontrak waktu.

5) Terapi menjelaskan tujuan TAK.

6) Menjelaskan topik yang akan dibahas

b. Fase Kerja (30 menit)

1) Leader menjelaskan menjelaskan topik dan jenis permainan.

2) Leader menjelaskan manfaat permainan.

3) Peserta menyimak penjelasan yang diberikan oleh leader.

4) Leader menjelaskan bentuk terapi yang akan dilakukan.


Langkah-langkah kegiatan :

1. Sesi 1: Menggambar

Pasien diminta untuk menggambar sesuai dengan harapan, cita cita


sesuai perasaannya.

Selarna menggambar klien didampingi oleh fasilitator.

Waktu untuk menggambar adalah 5 menit.

2. Sesi II: Mengungkapkan gambar yang telah dibuat

Musik dinyalakan kemudian bola tenis mulai diputar hingga musik


berhenti. pasien yang memegang bola diharuskan untuk menceritakan isi
dari gambar yang telah dibuatnya. Klien yang tidak bercerita diharuskan
untuk mendengarkan cerita dari klien lain kemudian menceritakan
kembali apa yang telah pasien ceritakan. Kegiatan dilakukan berulang
hingga seluruh pasien menceritakan isi dari gambar yang dibuatnya.

3. Berikan pujian tepuk tangan pada klien.

c. Fase Akhir (10 menit)

1) Leader memberikan kesompatan kepada klien beristirahat sejenak

2) Leader meminta tanggapan dari klien terhadap kegiatan yang telah


dilakukan dan menanyakan bagaimana perasaannya setelah niengikuti
TAK

3) Menyimpulkan kegiatan yang sudah dilakukan dan memotivasi anggota


kelompok untuk mengikuti kegiatan lainnya yang positif.

4) Observer memberikan tanggapan terhadap jalannya TAK.


5) Menutup acara

6) Berdo’a

L. Evaluasi

a. Evaluasi Proses

1) Leader menjelaskan aturan main dengan jelas.

2) Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien.

3) Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk


dapat mengawasi jalannya permainan.

4) 100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan


dengan aktif dari awal sampai selesai.

b. Evaluasi Hasil

1) Klien mengekspresikan perasaan

2) Klien menceritakan harapannya

3) Klien aktif berinteraksi dan mengungkapkan perasaan

M. Penutup

Demikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungan serta
partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai