Anda di halaman 1dari 32

OLEH KELOMPOK 5

 Tiur Y.M. Gultom (200204052)

 Kholila Ritonga (200204030)

 Mukhlis Laia (200204035)

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK  Nurhandayani Ndruru (200204036)

RESIKO BUNUH DIRI  Ona Riska (200204038)

 Denri Cristiani ( 200204015 )

 Oswald Hutagalung (200204089)

 Yolanda zulisa (200204056)


“PENGERTIAN TAK”

Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi


persepsi adalah terapi yang menggunakan
aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan
pengalaman dan atau kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi
kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi
atau alternatif penyelesaian masalah (Keliat &
Pawirowiyono, 2014).
“Jenis-jenis terapi aktivitas kelompok”
 Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi
persepsi
 Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi
sensori
 Terapi aktivitas kelompok (TAK) orientasi
realitas
 Terapi aktivitas kelompok (TAK) sosialisasi.
“ Pencegahan Resiko Bunuh Diri “

Sesi 1 : Melindungi pasien dari bunuh diri


Sesi 2 : Meningkatkan Harga Diri pasien
Sesi 3 : Menggunakan mekanisme koping yang
adaptif
“ Tujuan TAK “

Tujuan Umum Peserta TAK mampu meningkatkan hubungan


interpersonal anggota kelompok, berkomunikasi, mampu berinteraksi
maupun berespon terhadap stimulasi yang diberikan
2. Tujuan Khusus :
Sesi 1
a. Klien dapat meningkatkan harga diri
b. Klien dapat berpikir positif terhadap dirinya
 
Sesi 2
a. Klien dapat menggunakan mekanisme koping yang adaptif
b. Klien dapat membuat rencana masa depan yang realistis
“ Karakteristik Klien “

1. Kriteria
- Klien yang sehat fisik
- Klien dengan harga diri rendah kronis
- Klien yang memiliki perasaan negatif pada dirinya
- Klien dengan resiko bunuh diri
2. Proses Seleksi
- Berdasarkan observasi klien sehari- hari
- Berdasarkan informasi dan diskusi dengan perawat ruangan mengenai
perilaku klien sehari- hari
- Hasil diskusi kelompok
- Berdasarkan asuhan keperawatan
- Adanya kesepakatan dengan klien
“ Masalah Keperawatan “
Resiko bunuh diri
“ Pengorganisasian TAK “
1. Waktu
a. Hari/ tanggal : Senin, 14 November 2022
b. Jam : 08.00 WIB
2. Tim Terapis
a. Leader
Tugas Leader :
1. Mengkoordinasi seluruh kegiatan.
2. Memimpin jalannya terapi kelompok.
3. Memimpin diskusi.
4. Kontrak waktu
5. Menyimpulkan hasil kegiatan
6. Menutup acara
b. Co Leader
Tugas Co Leader
1. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan.
2. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang.
3. Membantu memimpin jalannya kegiatan.
4. Menggantikan leader jika terhalang tugas.
 
c. fasilitator
Tugas fasilitator
1. Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok.
2. Memotivasi anggota dalm ekspresi perasaan setelah kegiatan.
3. Mengatur posisi kelompok dalm lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan.
4. Membimbing kelompok selama permainan diskusi.
5. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan.
6. Bertanggung jawab terhadap program antisispasi masalah.
d. observer Tugas observer
1. Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang
harus dilakukan
2. Mendampingi peserta TAK
3. Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
4. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
 
e. Tugas Anggota
1. Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapi
 
3. Nama klien yang ikut :
1. Dendri
2. Kholila Ritonga
4. Metode dan media
a. Metode
1. Diskusi
2. Permainan

b. Alat :
1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK.
2. Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK
 
c. Setting :
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
“ Konsep pemberian terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi
pada pasien dengan resiko bunuh diri “

Sesi 1
Stimulasi persepsi
Pencegahan Bunuh Diri Mencegah Keinginan untuk Bunuh Diri
 
A. Pembagian Tugas
1. Leader : Nurhandayani
2. Co Leader : Ona Riska
3. Observer : Tiur Ym Gultom
4. Fasilitator : Yolanda Zulisa
5. Nama klien yang ikut :
1. Dendri Kristiani
2. Kholila Ritonga
B. Tujuan :
1. Klien dapat mengendalikan saat ada keinginan atau dorongan untuk
bunuh diri
2. Klien dapat mengekspresikan perasaannya
C. Setting
1. Terapis dank lien duduk bersama secara melingkar
2. Tempat nyaman dan tenang
D. Alat
1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK.
2. Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK.
E. Metode
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Permainan
F. Langkah Kegiatan

1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan Resiko Bunuh
Diri
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama).
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama).
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah keinginan untuk bunuh diri
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada
terapis.
b. Lama kegiatan 30 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis memperkenalkan diri : nama lengkap dan nama panggilan serta memakai
papan nama.
b. Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
c. Terapis menanyakan apakah klien masih ada keinginan bunuh diri
d. Terapis menanyakan apa yang dilakukan klien saat keinginan tersebut muncul
e. Terapis menjelaskan cara mengalihkan bila keinginan untuk bunuh diri muncul
dengan modifikasi lingkungan psikis.
f. Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien.
4. Tahap terminasi.
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut Terapis
Meminta klien menceritakan kembali cara mengalihkan bila
keinginan bunuh diri muncul secara tertulis.

5. Kontrak yang akan datang.


1. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu mengidentifikasi
hal positif yang dimiliki untuk meningkatkan harga diri
2. Menyepakati waktu dan tempat.
G. Evaluasi dan dokumentasi

a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan
klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK sesi 2 stimulasi
persepsi :pencegahan resiko bunuh diri, kemampuan klien yang
diharapkan adalah mampu menceritakan kembali cara
mencegah bila keinginan bunuh diri
Sesi 2
Stimulasi Presepsi
Pencegahan Bunuh Diri Meningkatkan Harga Diri Klien
 
A. Pembagian Tugas
1. Leader : Nurhandayani
2. Co Leader : Ona Riska
3. Observer : Tiur Y.Gultom
4. Fasilitator : Yolanda Zulisa
5. Nama klien yang ikut :
1. Dendri Kristiani
2. Kholila Ritonga
B. Tujuan
1. Klien dapat mengidentifikasik pengalaman yang tidak
menyenangkan.
2. Klien dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya
C.Setting
1. Terapis dank lien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruang nyaman dan tenang.
D. Alat
1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK.
2. Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK.
E. Metode
1. Diskusi
2. Permainan
F.Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan
konsep diri, harga diri rendah.
b. Membuat kontrak dengan kien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis ( pakai papan nama).
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien ( beri papan nama ).
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bercakap-cakap
tentang hal positif diri sendiri.
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut.
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis.
b. Lama kegiatan 45 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Terapis memperkenalkan diri : nama lengkap dan nama panggilan serta
memakai papan nama.
b. Terapis membagikan kertas dan spidol kepada klien.
c. Terapis meminta tiap klien menulis pengalaman yang tidak
menyenangkan.
d. Terapis memberi pujian atas peran serta klien.
e. Terapis membagikan kertas yang kedua.
f. Terapis meminta tiap klien menulis hal positif tentang diri sendiri,
kemampuan yang dimiliki, kegiatan yang biasanya dilakukan di rumah
dan dirumah sakit.
g. Terapis meminta klien membacakan hal positif yang sudah ditulis
secara bergiliran sampai semua klien mendapat giliran.
h. Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien
4. Tahap terminasi

a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien menulis hal positif lain yang belum
tertulis.
c. Kontrak yang akan dating.
1. menyepakati TAK yang akan datang, yaitu melatih hal positif
diri yang dapat diterapkan dirumah sakit dan dirumah.
2. Menyepakati waktu dan tempat.
G.Evaluasi dan Dokumentasi

a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan
klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi presepsi:
harga diri rendah sesi 3, kemampuan klien yang diharapkan
adalah menuliskan pengalaman yang tidak menyenangkan dan
aspek positif (kemampuan) yang dimiliki.
Sesi 3
Stimulasi Presepsi
Pencegahan Bunuh Diri Menggunakan Mekanisme Koping
Yang Adaptif
 
A. Pembagian Tugas
1. Leader : Nurhandayani
2. Co Leader : Ona Riska
3. Observer : Tiur Y.Gultom
4. Fasilitator : Yolanda Zulisa
5. Nama klien yang ikut :
1. Dendri Kristiani
2. Kholila Ritonga
B. Tujuan
1. Klien dapat mengidentifikasik pengalaman yang tidak menyenangkan.
2. Klien dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya
 
C.Setting
1. Terapis dank lien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruang nyaman dan tenang.
 
D. Alat
1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK.
2. Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK.
 
E. Metode
1. Diskusi
2. Permainan
F.Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan
gangguan konsep diri, harga diri rendah.
b. Membuat kontrak dengan kien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis ( pakai papan
nama).
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien ( beri papan
nama ).
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
 
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bercakap-cakap
tentang hal positif diri sendiri.
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut.
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis.
b. Lama kegiatan 45 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja

a. Terapis membagikan kertas HVS dan spidol, masing-masing satu


buah untuk setiap klien
b. Terapis meminta klien menuliskan siapa orang yang paling
disayangi dan dicintai
c. Terapis meminta klien memilih dari salah satu orang yang dicintai,
siapa yang paling dekat dan paling dipercaya oleh klien
d. Terapis menjelaskan pentingnya koping yang adaptif dan
menganjurkan klien untuk berbagi masalah kepada orang yang
paling dekat dan dipercaya agar klien tidak merasa tertekan dan
terbebani
e. Terapis menjelaskan pentingnya memiliki tujuan hidup (masa
depan) agar bersemangat berusaha mewujudkan dan optimistis
f. Terapis meminta klien menuliskan masing-masing tujuan hidup
(masa depan) klien di kertas yang telah dibagikan.
g. Terapis meminta klien untuk membacakan tujuan hidup (masa
depan) yang telah ditulisnya secara bergantian
h. Terapis memberikan pujian dan mengajak tepuk tangan klien lain
jika satu orang klien telah selesai membacakan.
i. Terapis meminta klien melihat lagi tujuan hidupnya (masa
depannya), mencoret tujuan yang sulit (tidak mungkin) dicapai.
j. Terapis meminta klien membaca ulang tujuan hidup (masa depan)
yang benar- benar realistis ( seperti langkah d).
k. Terapis memberikan pujian kepada klien setiap selesai
membacakan tujuan hidupnya.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
 
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien menulis hal positif lain yang belum
tertulis.

c. Kontrak yang akan dating.


1. menyepakati TAK yang akan datang, yaitu melatih hal positif
diri yang dapat diterapkan dirumah sakit dan dirumah.
2. Menyepakati waktu dan tempat.
G.Evaluasi dan Dokumentasi

a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan
klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi :
Menggunakan mekanisme koping yang adaptif pada sesi III,
kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu
menggunakan mekanisme koping yang adaptif dan mampu
menentukan masa depan yang realistis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai