Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK( TAK ) STIMULASI PERSEPSI PADA KLIEN


DENGAN RESIKO BUNUH DIRI

A. Pengertian
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk
mengakhiri kehidupannya. (Ade Herman, 2011)
Resiko bunuh diri adalah resiko untuk mencederai diri sendiri yang dapat mengancam
kehidupan. Bunuh diri merupakan kedaruratan psikiatri karena merupakan perilaku untuk
mengakhiri kehidupannya. Perilaku bunuh diri disebabkan karena stress yang tinggi dan
berkepanjangan dimana individu gagal dalam melakukan mekanisme koping yang digunakan
dalam mengatasi masalah. Beberapa alasan individu mengakhiri kehidupan adalah kegagalan
untuk beradaptasi, sehingga tidak dapat menghadapi stress, perasaan terisolasi, dapat terjadi
karena kehilangan hubungan interpersonal/ gagal melakukan hubungan yang berarti, perasaan
marah/ bermusuhan, bunuh diri dapat merupakan hukuman pada diri sendiri, cara untuk
mengakhiri keputusasaan (Stuart, 2006).
Terapi aktivitas kelompok merupakan terapi yang bertujuan mengubah perilaku klien
dengan memanfaatkan dinamika kelompok.
Terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah aktifitas membantu anggotanya untuk
mengatasi identitas hubungan yang kurang efektif dan mengubah tingkah laku yang adaptif.

B. Topik
Pencegahan Resiko Bunuh Diri
Sesi 1 : Melindungi pasien dari bunuh diri
Sesi 2 :Meningkatkan Harga Diri pasien
Sesi 3 : Menggunakan mekanisme koping yang adaptif
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Peserta TAK mampu meningkatkan hubungan interpersonal anggota kelompok,
berkomunikasi, mampu berinteraksi maupun berespon terhadap stimulasi yang diberikan
2. Tujuan Khusus
Sesi 1
a. Klien dapat meningkatkan harga diri
b. Klien dapat berpikir positif terhadap dirinya
1
Sesi 2
a. Klien dapat menggunakan mekanisme koping yang adaptif
b. Klien dapat membuat rencana masa depan yang realistis
D. Karakteristik Klien
1. Kriteria
- Klien yang sehat fisik
- Klien dengan harga diri rendah kronis
- Klien yang memiliki perasaan negatif pada dirinya
- Klien dengan resiko bunuh diri
2. Proses Seleksi
- Berdasarkan observasi klien sehari- hari
- Berdasarkan informasi dan diskusi dengan perawat ruangan mengenai perilaku klien
sehari- hari
- Hasil diskusi kelompok
- Berdasarkan asuhan keperawatan
- Adanya kesepakatan dengan klien
E. Masalah Keperawatan
Resiko bunuh diri
F. Pengorganisasian TAK
1. Waktu
a. Hari/ tanggal : Senin, 03 April 2017
b. Jam : 08.00 WIB
c. Tempat : Laboratorium
2. Tim Terapis
a. Leader
Tugas Leader :
1. Mengkoordinasi seluruh kegiatan.
2. Memimpin jalannya terapi kelompok.
3. Memimpin diskusi.
4. Kontrak waktu
5. Menyimpulkan hasil kegiatan
6. Menutup acara

2
b. Co Leader
Tugas Co Leader
1. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan.
2. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang.
3. Membantu memimpin jalannya kegiatan.
4. Menggantikan leader jika terhalang tugas.
c. fasilitator
Tugas fasilitator
1. Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok.
2. Memotivasi anggota dalm ekspresi perasaan setelah kegiatan.
3. Mengatur posisi kelompok dalm lingkungan untuk melaksanakan kegiatan.
4. Membimbing kelompok selama permainan diskusi.
5. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan.
6. Bertanggung jawab terhadap program antisispasi masalah.
d. observer
Tugas observer
1. Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan
2. Mendampingi peserta TAK
3. Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
4. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
e. Anggota
Tugas Anggota
1. Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapi
3. Nama klien yang ikut :
1. Anita Fadhilah
2. Cici Intan
3. Dyas Ayu
4. Khurnila W
5. M. Hamim J
6. Sari Murdiyani
4. Metode dan media
a. Metode
1. Diskusi
2. Permainan
3
b. Alat :
1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK.
2. Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK.
c. Setting :
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.

CO LEADER LEADER

PASIEN PASIEN

FASILITATOR OBSERVER

4
Sesi 1
Stimulasi persepsi
Pencegahan Bunuh Diri Mencegah Keinginan untuk Bunuh Diri
A. Pembagian Tugas
1. Leader : Khurnila Wulandari
2. Co Leader : Anita Fadhilah
3. Observer : Sari Murdiyani
4. Fasilitator : Cici intan
5. Nama klien yang ikut : 1. M. Hamim Jazuli
2. Dyas Ayu
B. Tujuan :
1. Klien dapat mengendalikan saat ada keinginan atau dorongan untuk bunuh diri
2. Klien dapat mengekspresikan perasaannya
C. Setting :
1. Terapis dank lien duduk bersama secara melingkar
2. Tempat nyaman dan tenang.
D. Alat :
1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK.
2. Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK.
E. Metode
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Permainan
F. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan Resiko Bunuh Diri
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama).
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama).
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
5
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah keinginan untuk bunuh
diri
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis.
b. Lama kegiatan30 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis memperkenalkan diri : nama lengkap dan nama panggilan serta memakai
papan nama.
b. Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
c. Terapis menanyakan apakah klien masih ada keinginan bunuh diri
d. Terapis menanyakan apa yang dilakukan klien saat keinginan tersebut muncul
e. Terapis menjelaskan cara mengalihkan bila keinginan untuk bunuh diri muncul
dengan modifikasi lingkungan psikis.
f. Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien.
4. Tahap terminasi.
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut.
Terapis meminta klien menceritakan kembali cara mengalihkan bila
keinginan bunuh diri muncul secara tertulis.
5. Kontrak yang akan datang.
1. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu mengidentifikasi hal positif yang
dimiliki untuk meningkatkan harga diri
2. Menyepakati waktu dan tempat.
G. Evaluasi dan dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK sesi 2 stimulasi persepsi :pencegahan resiko bunuh diri, kemampuan klien yang

6
diharapkan adalah mampu menceritakan kembali cara mencegah bila keinginan
bunuh diri. Formulir evaluasi sebagai berikut :
Nama Peserta TAK
No Aspek yang Dinilai

1 Menyebutkan
cara yang selama ini digunakan
untuk mengalihkan bila muncul
keinginan bunuh diri
2 Menyebutkan efektivitas cara

3 Memperagakan mengalihkan bila


keinginan bunuh diri muncul

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.
2. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu.
b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki oleh klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi , TAK stimulasi persepsi
pencegahan resiko bunuh diri. Klien mampu menuliskancara mengalihkan bila
keinginan bunuh diri muncul dan tingkatkan reinforcement (pujian).

7
Sesi 2
Stimulasi persepsi
Pencegahan Bunuh Diri Meningkatkan Harga Diri Klien
A. Pembagian Tugas
1. Leader : Anita Fadhilah
2. Co Leader : Cici Intan
3. Observer : Dyas Ayu
4. Fasilitator : M. Hamim J
5. Nama klien yang ikut : 1. Khurnila Wulandari
2. Sari Murdiyani
B. Tujuan
1. Klien dapat mengidentifikasik pengalaman yang tidak menyenangkan.
2. Klien dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya
C.Setting
1. Terapis dank lien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruang nyaman dan tenang.
D. Alat
1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK.
2. Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK.
E. Metode
1. Diskusi
2. Permainan
F.Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan konsep diri,
harga diri rendah.
b. Membuat kontrak dengan kien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis ( pakai papan nama).
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien ( beri papan nama ).

8
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.

c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bercakap-cakap tentang hal positif
diri sendiri.
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut.
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis.
b. Lama kegiatan 45 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Terapis memperkenalkan diri : nama lengkap dan nama panggilan serta
memakai papan nama.
b. Terapis membagikan kertas dan spidol kepada klien.
c. Terapis meminta tiap klien menulis pengalaman yang tidak menyenangkan.
d. Terapis memberi pujian atas peran serta klien.
e. Terapis membagikan kertas yang kedua.
f. Terapis meminta tiap klien menulis hal positif tentang diri sendiri, kemampuan
yang dimiliki, kegiatan yang biasanya dilakukan di rumah dan dirumah sakit.
g. Terapis meminta klien membacakan hal positif yang sudah ditulis secara
bergiliran sampai semua klien mendapat giliran.
h. Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut.
Terapis meminta klien menulis hal positif lain yang belum tertulis.
c. Kontrak yang akan dating.
1. menyepakati TAK yang akan datang, yaitu melatih hal positif diri yang dapat
diterapkan dirumah sakit dan dirumah.
2. Menyepakati waktu dan tempat.

9
G.Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulasi presepsi: harga diri rendah sesi 3, kemampuan klien yang diharapkan adalah
menuliskan pengalaman yang tidak menyenangkan dan aspek positif (kemampuan) yang
dimiliki. Formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 2
Stimulasi presepsi: harga diri rendah
Kemampuan menulis pengalaman yang tidak menyenangkan dan hal positif diri sendiri
No. Nama klien Menulis pengalaman yang Menulis hal positif diri
tidak menyenangkan sendiri
1
2
3
4
5
6
7
8

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menulis pengalaman yang tidak
menyenangkan dan aspek positif diri sendiri. Beri tanda cek jika klien mampu dan tanda
silang jika klien tidak mampu.
b. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperaawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 3, TAK stimulasi persepsi
harga diri rendah. Klien mampu menuliskan tiga hal pengalaman yang tidak
menyenangkan, mengalami kesulitan menyebutkan hal positif diri.Anjurkan klien
menulis kemampuan dan hal positif dirinya dan tingkatkan rinforcement (pujian).

10
Sesi 3
Stimulasi persepsi
Pencegahan Bunuh Diri Menggunakan mekanisme koping yang adaptif
A. Pembagian Tugas
1. Leader : M. Hamim
2. Co Leader : Sari Murdiyani
3. Observer : Khurnila Wulandari
4. Fasilitator : Dyas Ayu
5. Nama klien yang ikut : 1. Anita Fadhilah
2. Cici Intan
B. Tujuan :
1. Klien dapat mengenali hal-hal yang ia sayangi
2. Klien dapat menggunakan mekanisme koping yang adaptif
3. Klien dapat merencanakan dan menetapkan masa depan yang realistis
C. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama secara melingkar
2. Tempat nyaman dan tenang.
D. Alat
1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK.
2. Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK.
E. Metode
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Permainan
F.Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 4.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapiutik.
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Klien dan terapis pakai papan nama.
b. Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.

11
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan TAK
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :
a. Jika ada kien yang meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada
terapis.
b. Lama kegiatan30 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis membagikan kertas HVS dan spidol, masing-masing satu buah untuk
setiap klien
b. Terapis meminta klien menuliskan siapa orang yang paling disayangi dan
dicintai
c. Terapis meminta klien memilih dari salah satu orang yang dicintai, siapa yang
paling dekat dan paling dipercaya oleh klien
d. Terapis menjelaskan pentingnya koping yang adaptif dan menganjurkan klien
untuk berbagi masalah kepada orang yang paling dekat dan dipercaya agar klien
tidak merasa tertekan dan terbebani
e. Terapis menjelaskan pentingnya memiliki tujuan hidup (masa depan) agar
bersemangat berusaha mewujudkan dan optimistis
f. Terapis meminta klien menuliskan masing-masing tujuan hidup (masa depan)
klien di kertas yang telah dibagikan.
g. Terapis meminta klien untuk membacakan tujuan hidup (masa depan) yang telah
ditulisnya secara bergantian
h. Terapis memberikan pujian dan mengajak tepuk tangan klien lain jika satu orang
klien telah selesai membacakan.
i. Terapis meminta klien melihat lagi tujuan hidupnya (masa depannya), mencoret
tujuan yang sulit (tidak mungkin) dicapai.
j. Terapis meminta klien membaca ulang tujuan hidup (masa depan) yang benar-
benar realistis ( seperti langkah d).
k. Terapis memberikan pujian kepada klien setiap selesai membacakan tujuan
hidupnya.

12
4. Tahap terminasi.
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian kepada kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk menyimpan kertas tersebut dan
menuliskan lagi tujuan hidup yang mungkin masih ada dan pengalaman-
pengalaman yang menyenangkan bersama orang yang dicintai dan membacanya
kembali agar bisa menggunakan mekanisme koping yang adaptif
c. Kontrak yang akan dating
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang,
2. Menyepakati waktu dan tempat untuk TAK
G.Evaluasi dan dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK stimulasi persepsi : Menggunakan mekanisme koping yang adaptif pada sesi III,
kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu menggunakan mekanisme koping yang
adaptif dan mampu menentukan masa depan yang realistis. Formulir evaluasi sebagai
berikut :
Nama Peserta TAK
No Aspek yang Dinilai

1 Menyebutkan orang yang paling


dicintai dan disayangi
2 Memilih orang yang paling dekat
dan dipercaya
3 Menyebutkan cara menggunakan
koping yang adaptif
4 Menuliskan tujuan hidup (masa
depan)
5 Membaca tujuan hidup (masa
depan)

13
6 Memilih tujuan hidup (masa
depan) yang realistis

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.
2. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu.
b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien.Contoh : klien mengikuti sesi 4, TAK stimulasi persepsi :
Menggunakan Mekanisme Koping yang Adaptif. Misalnya : Klien mampu berbagi
masalah dengan keluarga. Anjurkan dan jadwalkan agar klien melakukannya serta
berikan pujian.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, E.B (1998). Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo &
Istiwidayanti.Jakarta: Erlangga.

Atkinson (1999).Pengantar Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mappiare, A. (1992). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Kartono, K. (1981). Patologi Sosial. Jakarta: Rajawali Pers.

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, Fourth Edition.Washington, DC,


Amerika Psychiatric Association, 1994.

15

Anda mungkin juga menyukai