Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Andini Triyani
2. Denny Pratama
3. Khairunnisa Tanjung
4. Rully Sherlyza
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan
makalah ini, tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah
limpahkan kepada jungjunan kita Nabi Muhammad SAW kepada keluarganya,
sahabatnya sehingga sampai kepada umatnya hingga akhir zaman.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah Keperawatan
Jiwa yang berjudul “Asuhan Keperawatan Human Trafficking” tepat pada
waktunya.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran sebagai
bahan untuk pembelajaran untuk menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 3
D. Manfaat Penulisan 3
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 17
B. Saran 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari traffecking ?
2. Apa faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya traffecking ?
3. Apa saja sifat – sifat dari traffecking ?
4. Motif apa saja yang dilakukan oleh traffecking ?
5. Bentuk, proses dan dampak apa saja yang timbul didalam traffecking ?
6. Apa yang bisa dilakukan didalam penanggulangan trafficking ?
7. Kendala apa yang menghalangi didalam trafficking ?
8. Pelayanan apa yang bisa dilkukan dalam trafficking ini ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi trafficking
2. Untuk menegetahui faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya
trafficking.
3. Untuk mengetahui sifat – sifat dari trafficking
4. Untuk mengetahui motif dari traffecking ini.
5. Untuk mengetahui bentuk, proses dan dampak dari trafficking ini.
6. Untuk mengetahui apa yag dilakukan dalam penanggulangan trafficking.
7. Untuk mengetahui kendala yang menghalangi dalam trafficking.
8. Untuk mengetahui pelayanan yang bisa dilakukan dalam trafficking.
D. Manfaat Penulisan
Dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan
pembaca mengenai trafficking dalam menangani masalah meningkatnya
human trafficking juga dapat mengetahui pelayanan yang dapat diberikan
dalam menangani masalah trafficking tersebut.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Traffcking merupakan perekrutan, pengiriman, pemindahan,
penampungan atau penerimaan seseorang dengan ancaman atau kekerasan
atau bentuk-bentuk lain dari pemaksaan,penculikan,penipuan kebohongan
merupakan wujud dari penyalahgunaan kekuasaan yang bertujuan untuk
memperoleh keuntungan agar bisa memperoleh persetujuan dari seseorang
yang berkuasa atas orang lain dengan cara mengeksploitasi. (pasal 3
protokol PBB).
c . Dampak trafficking
a. Fisik
Anak memiliki penyakit yang di timbulkan oleh trafficking
tersebut misalnya pada eksploitasi seksual anak terjangkit penyakit
HIV/AIDS.
b. Psikolog
Selama meraka diberlakukan kekerasan serta ancaman-ancaman
yang membuat mereka tidak mampu mendapat pertolongan dari
luar,mereka pada akhirnya menekan masalah sendiri,tidak jarang
dari mereka akhirnya menjadi depresi atau bahkan mengalami
gangguan kejiwaan.
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses
keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan dara atau informasi tentang
klien agar dapat mengidentifikasi kesehatannya, kebutuhan keperawatan serta
merumuskan masalah dan diagnosa keperawatan klien.
Pengkajian meliputi : Pengumpilan data, analisa data, diagnosa
keperawatan berdasarkan prioritas masalah.
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data bertujuan untuk menilai status kesehatan klien dan
kemungkinan masalah keperawatan yang memerlukan intervensi dari perawat.
Data yang dikumpulkan dapat berupa data subjektif dan data objektif. Data
objektif adalah data yang ditemukan secara nyata, data ini didapatkan secara
observasi atau pemeriksaan langsung oleh perawat. Data subjektif adalah data
yang disampaikan secara lisan oleh klien dan keluarga , data ini didapat melalui
wawancara kepada klien dan keluarga, pengumpulan data ini mencakup :
a) Identitas klien meliputi : Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, agama,
pekerjaan, status mental, suku bangsa, alamat, nomer medrek, ruang rawat,
tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, diagnosa medis.
b) Identitas penanggung jawab : Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, agama, hubungan dengan klien, alamat.
1) Faktor predisposisi
a) Faktor yang mempengaruhi harga diri
Pengalaman masa kanak-kanak dapat merupakan factor kontribusi pada
gangguan atau masalah konsep diri.
Meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistis,
kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal,
ketergantungan pada orang lain, dan ideal diri yang tidak realistis.
b) Faktor yang mempengaruhi penampilan peran
Adalah streotipik peran seks, tuntutan peran kerja, dan harapan peran
kultural.
Peran sesuai dengan jenis kelamin, konflik oerandan peran yang tidak sesuai
muncul dari factor biologis.
c) Faktor yang mempengaruhi identitas diri
Orang tua yang selalu curiga pada anak akan menyebabkan kurang percaya
diri pada anak, teman sebaya merupakan factor lain yang mempengaruhi
identitas.
Ketidakpercayaan orang tua, tekanan dari kelompok sebaya dan perubahan
dalam struktur social.
d) Faktor tumbuh kembang
Pada dasarnya kemampuan hubungan sosisal berkembang sesuai dengan
tumbuh kembang individu mulai dari dalam kandungan sampai dewasa
lanjut. Untuk mengembangkan hubungan social yang positif setiap tugas
perkembangan harus dilalui dengan sukses. Bila salah satu tugas
perkembangan tidak terpenuhi maka akan mengahambat tahap perkembangan
berikutnya. Kemampuan berperan serta dalam proses hubungan diawali
dengan kemampuan berperan serta dalam proses hubungan diawali dengan
kemampuan tergantung pada masa bayi dan perkembangan pada masa
dewasa dengan kemampuan saling ketergantungan.
2) Faktor Presipitasi
1. Faktor Ekstrenal
Contohnya adalah sterssor social budaya, yaitu sress yang di timbulkan oleh
faktor social budaya yang antatra lain adalah keluarga.
2. Faktor Internal
Contohnya adalah stressor psikologis, yaitu sres terjadi akibat ansietas yang
berkepanjangan dan terjadi bersamaan dengan keterbatasan kemampuan individu
untuk mengatasinya. Ansietas ini dapat terjadi akibat tuntutan untuk berpisah
dengan orang terdekat atau tidak terpenuhinya kebutuhan ketergantungan
individu.
b. Pengkajian Fisik
Pemeriksaan fisik mencakup semua system yang ada hubungannya dengan
klien depresi berat di dapatkan pada system integumen klien tampak kotor, kulit
lengket di karenakan kurang perhatian terhadap perawatan dirinya bahkan
gangguan aspek dan kondisi klien
c. Status Mental
a) Penampilan
Biasanya pada pasien menarik diri klien tidak terlalu memperhatikan
penampilan, biasanya penampilan tidak rapi, cara berpakaian tidak seperti
biasanya (tidak tepat).
b) Pembicaraan
Cara berpakaian biasanya di gambarkan dalam frekuensi, volume dan
karakteristik. Frekuansi merujuk pada kecepatan pasien berbicara dan volume di
ukur dengan berapa keras pasien berbicara. Observasi frekuensi cepat atau lambat,
volume keras atau lambat, jumlah sedikit, membisu, dan di tekan, karakteristik
gagap atau kata-kata bersambungan.
c) Aktifitas Motorik
Aktifitas motorik berkenaan dengan gerakan fisik pasien. Tingkat aktifitas :
letargik, tegang, gelisah atau agitasi. Jenis aktifitas : seringai atau tremor. Gerakan
tubuh yang berlebihan mungkin ada hubunganya dengan ansietas, mania atau
penyalahgunaan stimulan. Gerakan motorik yang berulang atau kompulsif bisa
merupakan kelainan obsesif kompulsif.
d) Alam Perasaan
Alam perasaan merupakan laporan diri pasien tentang status emosional dan
cerminan situasi kehidupan pasien. Alam perasaan dapat di evaluasi dengan
menanyakan pertanyaan yang sederhana dan tidak mengarah seperti “bagaimana
perasaan anda hari ini” apakah pasien menjawab bahwa ia merasa sedih, takut,
putus asa, sangat gembira atau ansietas (cemas).
e) Afek
Afek adalah nada emosi yang kuat pada pasien yang dapat di observasi oleh
perawat selama wawancara. Afek dapat di gambarkan dalam istilah sebagai
berikut : batasan, durasi, intensitas, dan ketepatan. Afek yang labil sering terlihat
pada mania, dan afek yang datar,tidak selaras sering tampak pada skizofrenia.
f) Persepsi
Ada dua jenis utama masalah perceptual : halusinasi dan ilusi. Halusinasi di
definisikan sebagai kesan atau pengalaman sensori yang salah. Ilusi adalah
persepsi atau respon yang salah terhadap stimulus sensori. Halusinasi perintah
adalah yang menyuruh pasien melakukan sesuatu seperti membunuh dirinya
sendiri, dan melukai diri sendiri.
g) Interaksi selama wawancara
Interaksi menguraikan bagaimana pasien berhubungan dengan perawat.
Apakah pasien bersikap bermusuhan,tidak kooperatif, mudah tersinggung,
berhati-hati, apatis, defensive,curiga atau sedatif.
h) Proses pikir
Proses pikir merujuk “ bagaimana” ekspresi diri pasien proses diri pasien di
observasi melalui kemampuan berbicaranya. Pengkajian dilakukan lebih pada
pola atas bentuk verbalisasi dari pada isinya
i) Isi Pikir
Isi pikir mengacu pada arti spesifik yang di ekspresikan dalam komunikasi
pasien. Merujuk pada apa yang di pikirkan pasien walaupun pasien mungkin
berbicara mengenai berbagai subjek selama wawancara, beberapa area isi harus di
catat dalam pemeriksaan status mental. Mungkin bersifat kompleks dan sering di
sembunyikan oleh pasien.
j) Tingkat Kesadaran
Pemeriksaan status mental secara rutin mengkaji orientasi pasien terhadap
situasi terakhir. Berbagai istilah dapat di gunakan untuk menguraikan tingkat
kesadaran pasien seperti bingung, tersedasi atau stupor.
k) Memori
Pemeriksaan status mental dapat memberikan saringan yang cepat tehadap
masalah-masalah memori yang potensial tetapi bukan merupakan jawaban
definitive apakah terdapat kerusakan yang sfesifik. Pengkajian neurologis di
perlukan untuk menguraikan sifat dan keparahan kerusakan memori. Memori di
definisikan sebagai kemampuan untuk mengingat pengalaman lalu.
l) Tingkat konsentrasi dan kalkulasi
Konsentrasi adalah kemampuan pasien untuk memperhatikan selama
jalannya wawancara. Kalkulasi adalah kemampuan pasien untuk mengerjakan
hitungan sederhana.
m) Penilaian
Penilaian melibatkan perbuatan keputusan yang konstruktif dan adaftif
termasuk kemampuan untuk mengerti fakta dan menarik kesimpulan dari
hubungan
n) Daya titik diri
Penghayatan merujuk pada pemahaman pasien tentang sifat penyakit. Penting
bagi perawat untuk menetapkan apakah pasien menerima atau mengingkari
penyakitnya.
Diagnosa Perencanaan
Intervensi Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria hasil
Isolasi Sosial 1. Klien dapat Ekspresi wajah Bina hubungan saling percaya dengan Hubungan saling percaya
membina bersahabat menunjukkan mengungkapkan prinsip komunikasi terapeutik. merupakan dasar untuk
hubungan saling rasa senang, ada kontak a. sapa klien dengan ramah baik verbal maupun kelancaran hubungan interaksi
percaya mata, mau berjabat non verbal selanjutnya
tangan, mau menjawab b. perkenalkan diri dengan sopan
salam, klien mau duduk c. tanyakan nama lengkap klien dan nama
berdampingan dengan panggilan yang disukai klien
perawat, mau d. jelaskan tujuan pertemuan
mengutarakan masalah e. jujur dan menempati janji
yang dihadapi. f. tunjukkan sifat empati dari menerima klien
apa adanya.
g. Beri perhatian kepada klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien
2. Klien dapat Klien dapat menyebutkan 1. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku Diketahui penyebab akan dapat
menyebutkan penyebab menarik diri menarik diri dan tanda-tandanya dihubungkan dengan faktor
penyebab yang berasal dari : 2. Beri kesempatan kepada klien untuk resipitasi yang dialami klien
menarik diri 1. Diri sendiri mengungkapkan perasaan penyebab menarik
2. Orang lain diri atau tidak mau bergaul
3. Lingkungan 3. Diskusikan bersama klien tentang perilaku
menarik diri tanda-tanda serta penyebab yang
muncul
4. Berikan pujian terhadap kemampuan klien
dalam menggunakan peraasaannya
3. klien dapat 1. klien dapat 1. kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan Klien harus dicoba berinteraksi
menyebutkan menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain secara bertahap agar terbiasa
keuntungan keuntungan 2. beri kesempatan dengan klien untuk membina hubungan yang sehat
berhubungan dengan berhubungan dengan mengungkapkan perasaan tentang dengan orang lain
orang lain dan orang lain keuntungan berhubungan dengan orang lain
kerugian tidak 3. diskusikan bersama klien tentang keuntungan
berhubungan dengan berhubungan dengan orang lain
orang lain 4. beri reinforcement positif terhadap
kemampuan pengungkapan perasaan tentang
keuntungan berhubungan dengan orang lain
6. klien dapat 1. keluarga dapat : 1. Bisa berhubungan saling percaya dengan Keterlibatan keluarga sangat
memberdayakan - menjelaskan keluarga : mendukung terhadap proses
sistem pendukung perasaannya - Salam, perkenalkan diri perubahan perilaku klien
atau keluarga - menjelaskan cara - Sampaikan tujuan
mampu merawat klien - Buat kontrak
mengembangkan menarik diri - Eksplorasi perasaan keluarga
kemampuan klien - mendemontrasikan 2. Diskusikan dengan anggota keluarga tentang:
untuk cara perawatan klien - Perilaku menarik diri
berhubungan menarik diri - Penyebab perilaku menarik diri
dengan orang lain - berpartisipasi dalam - Akibat yang akan terjadi jika prilaku
perawatan klien menarik diri tidak ditanggapi
menarik diri - Cara keluarga menghadapi klien menarik
diri
3. Dorong anggota keluarga untuk memberikan
dukungan kepada klien untuk berkomunikasi
dengan orang lain
4. Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan
bergantian menjenguk klien minimal satu
minggu sekali
5. Beri reinforcement atas hal-hal yang telah
dicapai oleh keluarga
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Traffcking merupakan,pengiriman, penampungan, penerimaan seseorang
dengan ancaman, pemaksaan,penculikan dan kebohongan dengan cara
mengeksploitasi untuk memperoleh persetujuan menggunakan orang yang
berkuasa yang meliputi adopsi, pemekerjaan, motif eksploitasi seks dan
transplantasi organ.
B. Saran
1. Untuk Masyarakat
Masyarakat seharusnya mempunyai anggapan harus melaporkan
kepada pihak kepolisian apabila terjadi traffcking.
2. Untuk Pemerintah
Pemerintah harus mengeluarkan tentang regulasi khusus mengenai
perdagangan perempuan dan anak selain keppres no 88 tahun 2002
mengenai penghapusan perdagangan perempuan dan anak. Pemerintah
juga harus melakukan sosialisai.
3. Untuk Mahasiswa
membantu program pemerintah dalam menjalankan sosialisi terhadap
trafficking dan membantu korban dalam hal psikologisnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://nasional.sindonews.com/read/1036327/15/korban-human-trafficking-di-
indonesia-capai-1-juta-per-tahun-1440387040
https://indonesia.iom.int/id/aktivitas-kami/pemberantasan-perdagangan-manusia
https://www.google.co.id/amp/amp.kompas.com/megapolitan/read/2010/07/29/09
450559/3.cara.mencegah.quothuman.traffickingquot