2
FAKTOR RISIKO ASMA
FAKTOR LINGKUNGAN
ALERGEN
Alergen dalam rumah (tungau debu rumah dll)
Alergen luar rumah (serbuk sari dll)
Alergen makanan (udang dll)
Alergen obat-obatan (golongan penisilin dll)
Bahan yang mengiritasi (parfum dll)
FAKTOR LAIN
Ekspresi emosi berlebih
Asap rokok bagi perokok aktif maupun
pasif
Exercise-induced asthma
Perubahan cuaca 3
PATOFISIOLOGI
ANAMNESIS
Batuk, mengi, sesak napas episodik
Bronkitis / pneumonia berulang
Riwayat atopi pada penderita atau
keluarganya
Riwayat faktor pencetus
Perburukan gejala pada malam hari
PEMERIKSAAN FISIS
Tanpa serangan ~ dapat normal
Saat serangan
~ sesak
~ mengi
~ otot bantu napas
Ronkhi +
Wheezing +
LABORATORIUM
Darah rutin eosinofilia
Sputum eosinofil, spiral
Curschmann dan kristal Charcot-
leyden
Serum IgE spesifik
Uji kulit
7
RADIOLOGI
Umumnya normal
Hiperinflasi paru
Spirometri
Uji Bronkodilator
Asma Persisten Sedang Setiap hari sesak napas / kambuh APE 60 80 % prediksi
Gejala asma malam hari > 1 kali seminggu Variabilitas APE > 30 %
Eksaserbasi mengganggu aktivitas dan tidur
11
FARMAKOLOGIS
Tujuan
Mengatasi dan mencegah gejala obstruksi jalan
nafas terdiri dari obat pengontrol danobat pelega
Obat pengontrol (Controllers)
Medikasi asma jangka panjang yang digunakan
untuk mempertahan keadaan asma yang
terkontrol
Obat pengontrol (Controllers)
Kortikosteroid inhalasi
Kortikosteroid sistemik
Metilxantin
Beta 2 agonis kerja lama ( oral dan inhalasi)
Leukotrin modifiers
Sodium kromoglikat
dll
Obatpelega (reliever)
Obat untuk mendilatasi saluran nafas dgn cepat
melalui relaksasi otot polos serta menghambat
bronkokonstriksi
Terdiri atas :
-Beta 2 agonis kerja singkat (salbutamol,
terbutalin dll)
-Antikolinergik
-Aminophilin
-Adrenalin
-Kortikosteroid sistemik
Penatalaksanaan berdasarkan kontrol
menurun
Derajat Kontrol Terapi
TERKONTROL PEMELIHARAAN DAN LANGKAH KONTROL TERENDAH
Meningkat
EKSASERBASI TERAPI EKSASERBASI
Menurun Meningkat
17
Tingkatan berat eksaserbasi asma
18
Penanganan Asma Eksaserbasi di Rumah
Sakit
Penilaian Awal
Anamnesis, PF (auskultasi, penggunaan otot bantu napas, denyut jantung, frekuensi napas),
APE atau VEP1 , saturasi oksigen, dan tes lain yang diperlukan
Terapi Awal
Inhalasi 2-agonis kerja cepat secara terus menerus selama 1 jam.
Oksigen sampai tercapai saturasi O2 > 90% (95% pada anak-anak)
Steroid sistemik jika tidak ada respons segera, atau jika pasien sebelumnya sudah
menggunakan steroid oral atau jika derajat keparahan sudah berat
Sedasi merupakan kontra-indikasi terapi asma eksaserbasi.
Derajat Berat
Derajat Sedang
APE < 60% dari yang diperkirakan
APE 60-80% dari yang diperkirakan PF: gejala berat saat istirahat, retraksi dada
Pem. Fisik : gejala sedang, penggunaan Riwayat faktor resiko mendekati asma yang
otot bantu pernapasan fatal
Tidak ada perbaikan setelah terapi awal
Oksigen
Inhalasi 2-agonis dan anti-kolinergik
setiap 60 menit nhalasi 2 -agonis dan anti-kolinergik
Glukokortikosteroid oral Oksigen
Teruskan terapi 1-3 jam jika ada perbaikan Glukokortikosteroid sistemik
Magnesium IV