Otot aksesorius dan restriksi Tidak ada Ada Ada Gerakkan paradoks
suprasternal torakoabdominal
Mengi Sedang, terkadang hanya Keras Biasanya keras Tidak ada mengi
saat ekspirasi akhir
Pulsus Paradoksus Tidak ada <10 mmHg Mungkin ada 10 - 25 Ada >25 mmHg (dewasa) Tidak ada kelelahan otot
20-40 mmHg (anak) respirasi
PaO2 (dalam udara) Normal (tidak perlu tes) >60 mmHg <60mmHg
dan /atau Mungkin Sianosis
PaCO2 <45 mmHg <45mmHg <45 mmHg mungkin gagal
napas
Pemeriksaan penunjang :
Spirometer
Peak flow meter
Rontgen Thoraks
Pemeriksaan IgE
Pertanda Inflamasi
Uji Hiperreaktivitas Bronkus
Penatalaksanaan
Tujuan utama penatalaksanaan asma adalah meningkatkan
dan mempertahankan kualitas hidup agar penderita asma
dapat hidup normal tanpa hambatan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari.
Pengobatan non-medikamentosa
Penyuluhan
Menghindari faktor pencetus
Pengendali emosi
Pemakaian oksigen
Pengobatan medikamentosa
Pengobatan ditujukan untuk mengatasi dan mencegah gejala
obstruksi jalan napas, terdiri atas controller dan reliever.
Terapi ASMA
Oksigen : 1-3 Lpm
eta-2 agonis
Pemakaian inhalasi > sistemik (onset cepat, es sedikit, efektif), iv .
Co kerja cepat: salbutamol (onset aksi 5 menit, dgn lama aksi sekitar 6 jam), metaproterol, terbutalin, dan
fenoterol. Dosis : 2-4 puff setiap 20 menit pada 1 jam pertama. Pada saat eksaserbasi ringan, 2-4 puff setiap 3-4
jam dan eksaserbasi moderate 6-10 puff setiap 1-2 jam
Co kerja lambat : levalbuterol, albuterol.
Antikolinergik.
Kombinasi dengan beta-2 agonis diindikasikan utk asma eksaserbasi berat, berhubungan tingkat hospitalisasi yg
rendah dan peningkatan perbaikkan dalam PEV dan FEV1.
Co : ipratropium Bromida. Dosis : 4x semprot (80mg) tiap 10 menit denga MDI atau 500 mg setiap 20 menit
dengan nebulizer akan lbh efektif.
Kortikosteroid
Co kerja pendek : prednison, hidrokortison, metil prednisolon. Dosis : hidrokortison (800 mg) , metilprednisolon
(160 mg) dalam 4 dosis terbagi setiap harinya, prednison : 40-60mg/hari/oral selama 7-14 hari.
Inhalasi > sistemik ( lama perawatan di rumah sakit pd pasien asma akut > plasebo, efektif, utk pasien serangan
asma ringan)
Glukokortikosteroid oral (0,5 1 mg prednisolon /kg yg diberikan dini pada serangan moderate atau severe
membantu perbaikkan inflamasi dan kecepatan recovery
Golongan Metilxantin
Co : Teofilin, aminofilin
Pemberian kombinasi dengan beta-2 agonis tdk memberikan manfaat yg bermakna, malah
meningkatkan ES : tremor, mual, cemas, takiaritmia.
Tdk direkomendasikan utk pemberian rutin utk asma asma akut dan hanya diberikan pasien
tdk respons dgn terapi standar.
Loading dose 6 mg/kg diberikan dalam waktu >30 menit dilanjutkan secara per infus 0,5
mg/kgBB/jam (kadar teofilin dalam darah yang direkomendasikan berkisar 8-12 mg/ml.
Tdk direkomendasikan sbg tambahan pada dosis tinggi inhalasi beta-2 agonis.
Magnesium Sulfat
Dosis : 1,2 2 gram iv, diberikan dlm waktu >20 menit.
Tidak direkomendasikan untuk terapi rutin pada asma akut. Secara inhalasi tdk bermakna.
IV akan memperbaiki fungsi paru bila diberikan sebagai obat tambahan terapi standar dgn
FEV1<20 % prediksi
Antagonis Leukotrin
Efektif utk asma persisten ringan
Co : zafirlukast oral (20 dan 160 mg) dan montelukast iv -> perbaikkan fungsi paru dan skor
sesak napas berkurang walaupun perubahan sedikit > plasebo
Rekomendasi Penatalaksanaan Asma Akut di
IGD
FEV1 atau PEVR >50% FEV1 atau PEFR <50%
Oksigenasi 1-3 lpm melalui nasal Oksigenasi 1-3 lpm melalui nasal
kateter atau pemakaian masker oksigen kateter atau pemakaian masker
dengan konsentrasi rendah sampai
oksigen dengan konsentrasi rendah
SpO2 mencapai >/ 92%
sampai SpO2 mencapai >/ 92%
Beta-2 agonis inhalasi albuterol 4x
semprot (400 microgram) setiap 10 Beta-2 agonis inhalasi +
menit dengan MDI atau 2,5 mg antikolinergik; albuterol +
albuterol dalam 4 ml larutan salin ipratropium bromida 4x semprot
dengan nebulizer 02 (6-8 lpm) setiap 20 (400 microgram dan 80 microgram)
menit. setiap 10 menit dengan MDI
Antikolinergik untuk pasien dengan Inhalasi kortikosteroid dosis tinggi
respon awal yang minimal kortikosteroid sistemik;
kortikosteroid sistemik jika tidak segera
hidrokortikortison 200 mg iv atau
memberikan respons terhadap
bronkodilator metilprednisolon 40 mg tiap 6 jam
Komplikasi
1. Status Asmatikus
2. Ateletaksis
3. Hipoksemia
4. Pneumothoraks
5. Emfisema
Prognosis
Kurang dari 5000 kematian setiap tahun dari populasi berisiko yang
berjumlah kira-kira 10 juta. Sebelum dipakai kortikosteroid, secara
umum angka kematian penderita asma wanita dua kali lipat penderita
asma pria. Juga kenyataan bahwa angka kematian pada serangan
asma dengan usia tua lebih banyak, kalau serangan asma diketahui
dan dimulai sejak kanak kanak dan mendapat pengawasan yang
cukup kira-kira setelah 20 tahun, hanya 1% yang tidak sembuh dan di
dalam pengawasan tersebut kalau sering mengalami serangan
common cold 29% akan mengalami serangan ulang.
Pada penderita yang mengalami serangan intermitten angka
kematiannya 2%, sedangkan angka kematian pada penderita yang
dengan serangan terus menerus angka kematiannya 9%.
TERIMAKASIH