Makassar
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Diagnosis dan Penatalaksanaan Asma dari
2 PDPI
(The Indonesia Society of Respirology) Implementasi GINA di Indon
Apa yang terjadi?
Asma ringan/
Asma berat
sedang
Faktor Resiko terjadinya Asma
Inflamasi
Alergen
Infeksi saluran napas
Exercise dan hiperventilasi
Cuaca
Sulfur dioksida
Makanan, bumbu, obat-obatan
TUJUAN PENATALAKSANAAN PADA
EKSASERBASI AKUT
Menghilangkan obstruksi secepat mungkin
Menghilangkan hipoksemi
Mengembalikan faal paru ke normal
secepat mungkin
Mencegah kekambuhan
FAKTOR YANG MENINGKATKAN RISIKO
KEMATIAN KARENA ASMA
Terapi Awal
• Inhalasi 2-agonis kerja cepat secara terus menerus selama 1 jam.
• Oksigen sampai tercapai saturasi O2 > 90% (95% pada anak-anak)
• Steroid sistemik jika tidak ada respons segera, atau jika pasien sebelumnya sudah
menggunakan steroid oral atau jika derajat keparahan sudah berat
• Sedasi merupakan kontra-indikasi terapi asma eksaserbasi.
• Oksigen
• Inhalasi 2-agonis dan anti-kolinergik • Inhalasi 2 -agonis dan anti-kolinergik
setiap 60 menit • Oksigen
• Glukokortikosteroid oral • Glukokortikosteroid sistemik
• Teruskan terapi 1-3 jam jika ada perbaikan • Magnesium IV
Pulangkan ke
Rawat Rumah Sakit
Rumah (acute care setting) Rawat di ICU
• Lanjutkan 2-agonis inhalasi • Inh 2-agonis ± anti-kolinergik • Inh 2-agonis + anti-kolinergik
• Pertimbangkan steroid oral • Steroid sistemik • Steroid IV
• Pertimbangkan inhaler kombinasi • Oksigen • Pertimbangkan 2 -agonis IV
• Edukasi pasien: • Magnesium IV • Oksigen
Cara pakai obat yang benar • Monitor APE, saturasi O2 , nadi • Pertimbangkan teofilin IV
Buat rencana aksi • Intubasi dan ventilasi mekanik jika perlu
Follow-up teratur