ASMA EKSASERBASI
OLEH:
NOORHADI SUPRAYITNO, AMK
RSUD DR. LOEKMONOHADI KUDUS
DEFINISI ASMA ( NHLBI 2007 )
Penilaian awal
Penanganan awal
Anamnesa meliputi :
● Faktor yang berpengaruh
● Faktor pencetus
● Tanda & Gejala
● Perkembangan penyakit : mulai timbul
serangan, riwayat kes & pengobatan.
● Situasi tempat tinggal
● Riwayat keluarga
PENILAIAN AWAL
● Gejala bervariasi
● Auskultasi
● Kontraksi otot polos saluran napas
● Odema
● Hipersekresi
● Hiper inflasi
● Kerja napas meningkat
● Penggunaan otot bantu napas
● Sesak napas, mengi
● Gelisah, sukar bicara,
Klasifikasi berat serangan / eksaserbasi asma akut
Gejala klinis Ringan Sedang berat
Sesk napas Berjalan Berbicara Istirahat
Berbicara Dapat tidur duduk Duduk
terlentang membungkuk
Kegelisahan Tidak gelisah Kadang gelisah Selalu gelisah
Frekuensi nafas <20 /menit 20-30 /menit >30 /menit
Otot bantu pernafasan Tidak digunakan Digunakan Selalu digunakan
A. Data Fokus
● Wheezeng
● Ekspirasi lambat
● Retraksi otot interkostal & sternal
● Suara napas menurun / tidak ada
● Berkeringat banyak
● Takhikardia, Hipotensi
● Vena jugularis meningkat,
● Sianosis, cemas
Intervensi :
● Monitor sistem pernapasan
● Manitor vital sign
● Atur posisi tidur fowler
● Longgarkan pakaian pasien
● Pertahankan udara segar ,bebas debu & asap rokok.
● Anjurkan berhenti merokok
● Kolaborasi : Lab BGA, O2, Obat-obatan .
Bersihan jalan napas tidak efektif b.d
bronkhospasme & produksi sputum yang
berlebihan
Intervensi :
● Observasi jalan napas
● Observasi perubahan warna kulit
● Atur posisi
● Manajemen air way
● Tingkatkan cairan
● Kolaborasi medis: bronkhodilator, ekspektoran,
anti histamin
Gangguan pertukaran gas bd ketidakmampuan
perfusi ventilasi
Intervensi :
● Observasi gangguan pertukaran gas
● Pantau saturasi
● Kolaborasi BGA
Risiko kurang cairan b.d output yang berlebihan
Intervensi :
● Observasi status hidarasi
● Pantau hemodinamik : vital sign,CVP
● Berikan minum
● Ukur intake dan out put, Balance cairan
● Kolaboratif : pemberian cairan intravena
Kecemasan sedang – berat b.d kesulitan
bernapas, takut serangan berulang
Intervensi:
● Kaji tingkat toleransi aktifitas
● Bantu / penuhi dlm pemenuhan aktifitas
● Latih klien dlm aktifitas
● Berikan feedback setiap aktifitas klien
● Berikan dukungan mental
Kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi,
tidak familier dengan sumber informasi
Intervensi :
● Jelaskan cara / pentingnya pencegahan
● Jelaskan zat-zat iritan / alergen
● Jelaskan situasi berperan sbg stresor
● Ajak & Anjurkan selalu berkomunikasi
● Cegah klien berhub dgn klien yg infeksi
● Jelaskan pentingnya napas dalam, latihan, nutrisi,
cairan.
● Jelaskan gejala yg perlu penanganan segera.
Terimakasih