Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN

ASMA EKSASERBASI

OLEH:
NOORHADI SUPRAYITNO, AMK
RSUD DR. LOEKMONOHADI KUDUS
DEFINISI ASMA ( NHLBI 2007 )

● Asma : Inflamasi kronik saluran nnafas dengan


banyak sel yang berperan terutama sel mast, sel
epitel, eosinofil, limfosit T, makrofag, dan
neutrofil. Pada individu rentan proses tersebut
menyebakan wheezing berulang, sesak nafas, dada
terasa penuh ( chest toghtness) dan batuk
terutama malam hari atau menjelang pagi.
DEFINISI

Eksaserbasi asma adalah periode peningkatan sesak


napas, batuk, mengi rasa berat di dada, atau
kombinasi gejala-gejala tersebut ( Gina, 2010)

Status Asmatikus adalah keadaan kegagalan atau


tidak respon pada serangan asma yang tidak
diterapi secara adekuat baik di unit rawat jalan
maupun di unit gawat darurat (Kotaru, 2008)
Gambar Anatomi Saluran Nafas
FAKTOR RESIKO
Ada 3 faktor resiko:
1. Faktor genetik
Hiperaktivitas
Atopi / alergi bronkus
Excercise dan hiperventilasi
2. Faktor lingkungan
● Indoor alergen : tungau, debu rumah, alergen binatang, jamur
● Outdoor alergen :serbuk sari, biji-bijian, rumput-rumputan,
jamur
● Bahan dilingkungan kerja
● Obat, zat adiktif, makanan, bumbu
● Asap rokok, Perubahan cuaca
Faktor kontribusi

Faktor yang meningkatkan kejadian asma,


antara lain:
1. Merokok aktif/pasif
2. Polusi udara
3. Infeksi saluran nafas
4. Bayi BBLR
5. Diet
6. Gastroesophageal refluk
7. Emosi
8. Kehamilan
KEADAAN KHUSUS
Keadaan khusus yang mempengaruhi perburukan
asma :
● Kehamilan
● Menstruasi
● Pembedahan
● Aktifitas jasmani
● Occupational asthma
● Infeksi saluran napas, rhinitis, sinusitis, polip
nasal
TANDA DAN GEJALA
PATOFISIOLOGI ASMA
Pemeriksaan penunjang

● Laboratorium: peningkatan IgE & Eosinofil


● BGA (PaCO2 meninggi & PaO2 menurun )
● Foto thoraks: pengembangan paru
● Test kulit : mengetahui penyebab ekstrinsik
● Test fungsi paru : volume kapasitis paru
meningkat atau normal.
PENATALAKSANAAN SERANGAN
ASMA AKUT ( EKSASERBASI )
Tujuan :
● Mencegah kematian akibat asma
● Menghilangkan obstruksi saluran napas
● Mengatasi hipoksia
● Memulihkan fungsi paru segera dan seoptimal
mungkin
● Mencegah kekambuhan
● Memenuhi harapan & kepuasan klien, keluarga
PENATALAKSANAAN MEDIS

Penilaian awal

Penanganan awal

Penilaian setelah 1 jam


PENILAIAN AWAL

Anamnesa meliputi :
● Faktor yang berpengaruh
● Faktor pencetus
● Tanda & Gejala
● Perkembangan penyakit : mulai timbul
serangan, riwayat kes & pengobatan.
● Situasi tempat tinggal
● Riwayat keluarga
PENILAIAN AWAL
● Gejala bervariasi
● Auskultasi
● Kontraksi otot polos saluran napas
● Odema
● Hipersekresi
● Hiper inflasi
● Kerja napas meningkat
● Penggunaan otot bantu napas
● Sesak napas, mengi
● Gelisah, sukar bicara,
Klasifikasi berat serangan / eksaserbasi asma akut
Gejala klinis Ringan Sedang berat
Sesk napas Berjalan Berbicara Istirahat
Berbicara Dapat tidur duduk Duduk
terlentang membungkuk
Kegelisahan Tidak gelisah Kadang gelisah Selalu gelisah
Frekuensi nafas <20 /menit 20-30 /menit >30 /menit
Otot bantu pernafasan Tidak digunakan Digunakan Selalu digunakan

Mengi Akhir ekspirasi Akhir ekspirasi Inspirasi dan


ekspirasi
Nadi /menit <100 /mnt 100-120 /mnt > 120 /mnt
Cara berbicara Satu kalimat Beberapa kata Kata demi kata
PO2 Normal ➢60 mmHg < 60 mmHg
PCO2 < 45 mmHg < 45 mmHg >45 mmHg
SaO2 ➢95% 91-95% <90%
Penanganan Awal

● Mengatasi serangan dgn cepat.


● Oksigenasi → saturasi > 90 %
● Nebulisasi agonis beta 2.
● Aminophilin
● Korticoteroid
Penilaian setelah 1 jam

● Pemeriksaan fisik : penggunaan otot bantu


pernapasan, suara nafas, frekuensi.
● Saturasi
● Pemeriksaan penunjang : laboratorium,
BGA
Kriteria Rawat Jalan
● Respons baik menetap 60 menit sesudah t/ terakhir
● Pem. fisik normal
● Tidak ada distres
● Saturasi O2 >90% (anak 95%)
Kriteria rawat bangsal

● Respon tdk adequat selama 1-2 jam


● Obstruksi saluran napas berat dan
menetap
● Adanya faktor risiko tinggi
● Riwayat asma berat
● Perburukan gejala lama dan
berkepanjangan sebelum di IGD
Kriteria rawat ICU

● Tidak ada respon penanganan awal


● Kesadaran menurun,mengantuk,
gelisah
● Ancaman gagal napas : Hipoksemia
PaO2 < 60 mmhg dan atau PaCO2 >
45 mmhg
Penatalaksanaan di ICU

● Mempertahankan jalan napas


● Oksigenasi
● Mempertahankan status hemodinamik
● Mempertahankan kebutuhan cairan dan nutrisi
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN ASMA
EKSASERBASI
PENGKAJIAN

A. Data Fokus
● Wheezeng
● Ekspirasi lambat
● Retraksi otot interkostal & sternal
● Suara napas menurun / tidak ada
● Berkeringat banyak
● Takhikardia, Hipotensi
● Vena jugularis meningkat,
● Sianosis, cemas

B. Data penunjang : Lab, thorax, test alergi


Diagnosa Keperawatan

● Tidak efektifnya bersihan jalan napas


● Pola napas tidak efektif
● Kecemasan
● Defisit ADL
● Resiko kurang cairan
● Intoleransi aktifitas
● Kurang pengetahuan ttg perawatan diri, proses
penyakit, upaya pengobatan& perawatan
Pola napas tidak efektif b.d kelelahan otot
napas,penurunan energi

Intervensi :
● Monitor sistem pernapasan
● Manitor vital sign
● Atur posisi tidur fowler
● Longgarkan pakaian pasien
● Pertahankan udara segar ,bebas debu & asap rokok.
● Anjurkan berhenti merokok
● Kolaborasi : Lab BGA, O2, Obat-obatan .
Bersihan jalan napas tidak efektif b.d
bronkhospasme & produksi sputum yang
berlebihan

Intervensi :
● Observasi jalan napas
● Observasi perubahan warna kulit
● Atur posisi
● Manajemen air way
● Tingkatkan cairan
● Kolaborasi medis: bronkhodilator, ekspektoran,
anti histamin
Gangguan pertukaran gas bd ketidakmampuan
perfusi ventilasi

Intervensi :
● Observasi gangguan pertukaran gas
● Pantau saturasi
● Kolaborasi BGA
Risiko kurang cairan b.d output yang berlebihan

Intervensi :
● Observasi status hidarasi
● Pantau hemodinamik : vital sign,CVP
● Berikan minum
● Ukur intake dan out put, Balance cairan
● Kolaboratif : pemberian cairan intravena
Kecemasan sedang – berat b.d kesulitan
bernapas, takut serangan berulang

● Berikan supoort emosional


● Tingkatkan sistem dukungan
● Pertahankan lingkungan tenang
● Ajarkan teknik relaksasi
● Jelaskan setiap prosedur yang dilakukan
● Jelaskan pentingnya program terapi
● Berikan istrirahat yang cukup.
Intoleransi aktifitas b.d menurunnya kemampuan /
energi, ketidakseimbangan oksigenasi

Intervensi:
● Kaji tingkat toleransi aktifitas
● Bantu / penuhi dlm pemenuhan aktifitas
● Latih klien dlm aktifitas
● Berikan feedback setiap aktifitas klien
● Berikan dukungan mental
Kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi,
tidak familier dengan sumber informasi

Intervensi :
● Jelaskan cara / pentingnya pencegahan
● Jelaskan zat-zat iritan / alergen
● Jelaskan situasi berperan sbg stresor
● Ajak & Anjurkan selalu berkomunikasi
● Cegah klien berhub dgn klien yg infeksi
● Jelaskan pentingnya napas dalam, latihan, nutrisi,
cairan.
● Jelaskan gejala yg perlu penanganan segera.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai