Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN

KEDARURATAN ASMA
( EKSASERBASI )
Oleh:
Ari Setiyajati,SKep,Ns

PELATIHAN PENANGANAN PENDERITA


GAWAT DARURAT BAGI PERAWAT
RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA
2006
PENDERITA GAWAT
DARURAT
 Penderita yang oleh karena suatu
penyebab ( penyakit, kecelakaan )
bila tidak segera ditolong akan
mengalami cacat, kehilangan
organ, atau meninggal.

 TINDAKAN CEPAT, TEPAT,


CERMAT
DEFINISI ASMA ( NHLBI
1995 )
 Asma : Inflamasi kronik saluran napas
 Sel yg berperan :sel mast, eosinofil, limfosit T.
 Pada individu yg peka dapat tjd episode
berulang berupa : mengi, sesak napas, rasa
berat didada tengah malam dan atau dini hari.
 Inflamasi  meningkatan kepekaan saluran
napas thd berbagai rangsangan
DEFINISI SERANGAN ASMA
AKUT ( Eksaserbasi )
 Adalah episode perburukan gejala secara
progresif berupa : sesak napas, batuk,
mengi , rasa berat di dada atau kombinasi
gejala tersebut dan sering disertai gawat
napas.
( respiratory distres )
FAKTOR RISIKO

Adalah faktor penyebab yang


merupakan interaksi kompleks antara
faktor predisposisi, faktor kausal dan
faktor kontribusi.
a. Faktor predisposisi :
Atopi
Produksi antibodi IgE berlebihan dlm
kontak dgn alergen lingkungan.
Ditandai :
- Peningkatan IgE
- Test kulit positif
b. Faktor Kausal :
Adalah faktor yang mensensitisasi
saluran napas
 Indoor alergen : tungau, debu rumah,
alergen binatang, jamur
 Outdoor alergen :serbuk sari, biji-bijian,
rumput-rumputan, jamur
 Bahan dilingkungan kerja
 Obat, zat adiktif, makanan, bumbu
c. Faktor Konstribusi
 Faktor yang meningkatkan risiko
terjadinya asma
Faktor-faktor ini :
 Merokok aktif / pasif
 Polusi udara
 Infeksi saluran napas,
 BB bayi rendah,
 Diet.
FAKTOR PENCETUS
EKSASERBASI
Alergen
Polusi udara
Perubahan cuaca
Infeksi saluran napas
Exsercise & hiperventilasi
Makanan, zat adiktif, obat-obatan
Faktor lain:(Gastroesopageal refluk,
Emosi, Rhinitis, Sinusitis, kehamilan,
Menstruasi, )
PATOGENESES

Proses Inflamasi kronik

Obstruksi, hiperaktifitas, inflamasi

Terbatasnya aliran udara


PEMERIKSAAN
Anamnesa meliputi :
 Faktor yang berpengaruh
 Faktor pencetus
 Tanda & Gejala
 Perkembangan penyakit : mulai timbul
serangan, riwayat kes & pengobatan.
 Situasi tempat tinggal
 Riwayat keluarga
Pemeriksaan
 Gejala bervariasi
fisik :
 Kontraksi otot polos saluran napas
 Odema
 Hipersekresi
 Hiper inflasi
 Kerja napas meningkat
 Penggunaan otot bantu napas
 Sesak napas, mengi
 Gelisah, sukar bicara,
Laboratorium :

 Darah : Peningkatan IgE dan Eosinofil

 Sputum : ditemukan spiral curschman dan


krital charcot – leyden

 Uji kulit : menentukan asma alergi


Pemeriksaan radiologis
 Adanya hiperinflasi

 Melihat adanya penyakit lain

 Melihat
adanya komplikasi
(pnemothoraks)
KEADAAN KHUSUS
Keadaan khusus yang mempengaruhi
perburukan asma :
 Kehamilan
 Pembedahan
 Aktifitas jasmani
 Occupational asthma
 Infeksi saluran napas, rhinitis, sinusitis, polip
nasal
PENATALAKSANAAN SERANGAN
ASMA AKUT ( EKSASERBASI )
Tujuan :
 Mencegah kematian akibat asma
 Menghilangkan obstruksi saluran napas
 Mengatasi hipoksia
 Memulihkan fungsi paru segera dan seoptimal
mungkin
 Mencegah kekambuhan
 Memenuhi harapan & kepuasan klien, keluarga
Penanganan Awal
 Mengatasi serangan dgn cepat.
 Oksigenasi  saturasi > 90 %
 Nebulisasi agonis beta 2.
 Aminophilin
 Korticoteroid
Kriteria rawat bangsal
 Respon tdk adequat selama 1-2 jam
 Obstruksi saluran napas berat dan
menetap
 Adanya faktor risiko tinggi
 Riwayat asma berat
 Perburukan gejala lama dan
berkepanjangan sebelum di IGD
Kriteria rawat ICU
 Tidak ada respon penanganan awal
 Kesadaran menurun,mengantuk,
gelisah
 Ancaman gagal napas : Hipoksemia
PaO2 < 60 mmhg dan atau PaCO2 >
45 mmhg
RENCANA ASUHAN
PENGKAJIAN : KEPERAWATAN
Data Fokus
 Wheezeng
 Ekspirasi lambat
 Retraksi otot interkostal & sternal
 Suara napas menurun / tidak ada
 Berkeringat banyak
 Takhikardia, Hipotensi
 Vena jugularis meningkat,
 Sianosis, cemas
Data penunjang:
 Laboratorium : BGA (PaCO2 meninggi &
PaCO2 menurun ); Peningkatan IgE &
Eosinofil
 Foto thoraks: pengembangan paru
 Test kulit : mengetahui penyebab
ekstrinsik
 Test fungsi paru : volume kapasitis paru
meningkat atau normal.
Masalah Keperawatan
 Tidak efektifnya bersihan jalan napas
 Pola napas tidak efektif
 Resiko kurang cairan
 Kecemasan
 Defisit ADL
 Intoleransi aktifitas
 Kurang pengetahuan ttg perawatan diri, proses
penyakit, upaya pengobatan& perawatan
Jalan napas tidak efektif b.d
bronkhospasme & produksi sputum
yang berlebihan

Intervensi independen Intervensi kolaboratif


 Auskultasi paru
 Bronkhodilator
 Lakukan suction
 Ekspektoran
 Anjurkan klien untuk
 Anti Histamin
batuk
 Fisioterpai dada  Steroid

 Berikan minum
Pola napas tidak efektif b.d kelelahan
otot napas,penurunan energi
Intervensi :
 Amati tanda & gejala ketidakefektifan napas
 Manitor vital sign
 Atur posisi tidur fowler
 Longgarkan pakaian pasien
 Pertahankan udara segar ,bebas debu & asap
rokok.
 Anjurkan berhenti merokok
 Kolaborasi : Lab BGA, O2, Obat-obatan .
Risiko kurang cairan b.d output yang
berlebihan
Intervensi :
 Ukur vital sign
 Berikan minum
 Ukur intake dan out put,
 Balance cairan
 Pantau perubahan mental
 Kaji tanda dehidarsi
 Kolaboratif : pemberian cairan intravena
Kecemasan sedang – berat b.d
kesulitan bernapas, takut serangan
berulang

 Berikan supoort emosional


 Tingkatkan sistem dukungan
 Pertahankan lingkungan tenang
 Ajarkan teknik relaksasi
 Jelaskan setiap prosedur yang dilakukan
 Jelaskan pentingnya program terapi
 Berikan istrirahat yang cukup.
Defisit ADL b.d kelemahan fisik
Intervensi :
 Kaji kemampuan ADL
 Penuhi / bantu dalam perawatan diri
 Latih dan anjurkan klien latihan
mobilisasi sesuai kemampuan
Intoleransi aktifitas b.d menurunnya
kemampuan / energi,
ketidakseimbangan oksigenasi

Intervensi:
 Kaji tingkat toleransi aktifitas
 Bantu dlm pemenuhan aktifitas
 Latih klien dlm aktifitas
 Berikan feedback setiap aktifitas klien
 Berikan dukungan mental
Kurang pengetahuan b.d kurangnya
informasi, tidak familier dengan sumber
informasi
Intervensi :
 Jelaskan cara / pentingnya pencegahan
 Jelaskan zat-zat iritan / alergen
 Jelaskan situasi berperan sbg stresor
 Ajak & Anjurkan selalu berkomunikasi
 Cegah klien berhub dgn klien yg infeksi
 Jelaskan pentingnya napas dalam, latihan,
nutrisi, cairan.
 Jelaskan gejala yg perlu penanganan segera.
Terimakasih

Selamat berkarya
GBU

Anda mungkin juga menyukai