KEDARURATAN ASMA
( EKSASERBASI )
Oleh:
Ari Setiyajati,SKep,Ns
Melihat
adanya komplikasi
(pnemothoraks)
KEADAAN KHUSUS
Keadaan khusus yang mempengaruhi
perburukan asma :
Kehamilan
Pembedahan
Aktifitas jasmani
Occupational asthma
Infeksi saluran napas, rhinitis, sinusitis, polip
nasal
PENATALAKSANAAN SERANGAN
ASMA AKUT ( EKSASERBASI )
Tujuan :
Mencegah kematian akibat asma
Menghilangkan obstruksi saluran napas
Mengatasi hipoksia
Memulihkan fungsi paru segera dan seoptimal
mungkin
Mencegah kekambuhan
Memenuhi harapan & kepuasan klien, keluarga
Penanganan Awal
Mengatasi serangan dgn cepat.
Oksigenasi saturasi > 90 %
Nebulisasi agonis beta 2.
Aminophilin
Korticoteroid
Kriteria rawat bangsal
Respon tdk adequat selama 1-2 jam
Obstruksi saluran napas berat dan
menetap
Adanya faktor risiko tinggi
Riwayat asma berat
Perburukan gejala lama dan
berkepanjangan sebelum di IGD
Kriteria rawat ICU
Tidak ada respon penanganan awal
Kesadaran menurun,mengantuk,
gelisah
Ancaman gagal napas : Hipoksemia
PaO2 < 60 mmhg dan atau PaCO2 >
45 mmhg
RENCANA ASUHAN
PENGKAJIAN : KEPERAWATAN
Data Fokus
Wheezeng
Ekspirasi lambat
Retraksi otot interkostal & sternal
Suara napas menurun / tidak ada
Berkeringat banyak
Takhikardia, Hipotensi
Vena jugularis meningkat,
Sianosis, cemas
Data penunjang:
Laboratorium : BGA (PaCO2 meninggi &
PaCO2 menurun ); Peningkatan IgE &
Eosinofil
Foto thoraks: pengembangan paru
Test kulit : mengetahui penyebab
ekstrinsik
Test fungsi paru : volume kapasitis paru
meningkat atau normal.
Masalah Keperawatan
Tidak efektifnya bersihan jalan napas
Pola napas tidak efektif
Resiko kurang cairan
Kecemasan
Defisit ADL
Intoleransi aktifitas
Kurang pengetahuan ttg perawatan diri, proses
penyakit, upaya pengobatan& perawatan
Jalan napas tidak efektif b.d
bronkhospasme & produksi sputum
yang berlebihan
Berikan minum
Pola napas tidak efektif b.d kelelahan
otot napas,penurunan energi
Intervensi :
Amati tanda & gejala ketidakefektifan napas
Manitor vital sign
Atur posisi tidur fowler
Longgarkan pakaian pasien
Pertahankan udara segar ,bebas debu & asap
rokok.
Anjurkan berhenti merokok
Kolaborasi : Lab BGA, O2, Obat-obatan .
Risiko kurang cairan b.d output yang
berlebihan
Intervensi :
Ukur vital sign
Berikan minum
Ukur intake dan out put,
Balance cairan
Pantau perubahan mental
Kaji tanda dehidarsi
Kolaboratif : pemberian cairan intravena
Kecemasan sedang – berat b.d
kesulitan bernapas, takut serangan
berulang
Intervensi:
Kaji tingkat toleransi aktifitas
Bantu dlm pemenuhan aktifitas
Latih klien dlm aktifitas
Berikan feedback setiap aktifitas klien
Berikan dukungan mental
Kurang pengetahuan b.d kurangnya
informasi, tidak familier dengan sumber
informasi
Intervensi :
Jelaskan cara / pentingnya pencegahan
Jelaskan zat-zat iritan / alergen
Jelaskan situasi berperan sbg stresor
Ajak & Anjurkan selalu berkomunikasi
Cegah klien berhub dgn klien yg infeksi
Jelaskan pentingnya napas dalam, latihan,
nutrisi, cairan.
Jelaskan gejala yg perlu penanganan segera.
Terimakasih
Selamat berkarya
GBU