Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK
DENGAN MASALAH
ASMA BRONCHIALE
DEFINISI
 Asma disebut juga sebagai reactive
air way disease (RAD), adalah suatu
penyakit obstruksi pada jalan nafas
secara riversibel yang ditandai
dengan bronchospasme, inflamasi
dan peningkatan sekresi jalan napas
terhadap berbagai stimulan.
ETIOLOGI
 Faktor ekstrinsik :reaksi antigen- antibodi;
karena inhalasi alergen (debu, serbuk-serbuk,
bulu-bulu binatang).
 Faktor intrinsik; infeksi : para influenza virus,
pneumonia,Mycoplasma..Kemudian dari fisik;
cuaca dingin, perubahan temperatur. Iritan;
kimia.Polusi udara (CO, asap rokok, parfum).
Emosional; takut, cemas, dan tegang.
Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi
faktor pencetus.
Pembagian Asma Pada Anak
1. Asma Episode Jarang, biasanya terdapatr
pada anak umur 3 – 8 tahun.
2. Asma Episode sering, 2/3 golongan ini
serangan pertamanya terjadi pada umur
sebelum 3 tahun
3. Asma kronik, 25 % anak golongan ini
serangan pertama terjadi sebelum umur 6
bulan; 75 % sebelum umur 3 tahun
PENCETUS
 Alergen
 Infeksi
 Iritan
 Cuaca
 Kegiatan jasmani
 Infeksi saluran nafas
 Aktor psikis
PATOFISIOLOGI
 Asma pada anak terjadi adanya penyempitan pada
jalan nafas dan hiperaktif dengan respon terhadap
bahan iritasi dan stimulus lain
 Dengan adanya bahan iritasi atau allergen otot-otot
bronkus menjadi spasme dan zat antibodi tubuh
muncul (immunoglobulin E atau IgE) dengan
adanya alergi. IgE di muculkan pada reseptor sel
mast dan akibat ikatan IgE dan antigen
menyebabkan pengeluaran histamin dan zat
mediator lainnya. Mediator tersebut akan
memberikan gejala asthma
 Respon astma terjadi dalam tiga tahap :
pertama tahap immediate yang ditandai
dengan bronkokontriksi (1-2 jam); tahap
delayed dimana brokokontriksi dapat berulang
dalam 4-6 jam dan terus-menerus 2-5 jam
lebih lama ; tahap late yang ditandai dengan
peradangan dan hiperresponsif jalan nafas
beberapa minggu atau bulan
 Asma juga dapat terjadi faktor pencetusnya
karena latihan, kecemasan, dan udara dingin
 Selama serangan asthmatik, bronkiulus menjadi
meradang dan peningkatan sekresi mukus. Hal ini
menyebabkan lumen jalan nafas menjadi bengkak,
kemudian meningkatkan resistensi jalan nafas dan
dapat menimbulkan distres pernafasan
 Anak yang mengalami astma mudah untuk inhalasi
dan sukar dalam ekshalasi karena edema pada
jalan nafas. Dan ini menyebabkan hiperinflasi pada
alveoli dan perubahan pertukaran gas.Jalan nafas
menjadi obstruksi yang kemudian tidak adekuat
ventilasi dan saturasi 02, sehingga terjadi
penurunan P02 (hipoxia)
 Selama serangan astmatikus, CO2 tertahan
dengan meningkatnya resistensi jalan nafas
selama ekspirasi, dan menyebabkan acidosis
respiratory dan hypercapnea. Kemudian
sistem pernafasan akan mengadakan
kompensasi dengan meningkatkan
pernafasan (tachypnea), kompensasi
tersebut menimbulkan hiperventilasi dan
dapat menurunkan kadar CO2 dalam darah
(hypocapnea).
KOMPLIKASI
 Mengancam pada gangguan keseimbangan
asam basa dan gagal nafas
 Chronik persistent bronchitis
 Bronchiolitis
 Pneumonia
 Emphysema
MANIFESTASI KLINIS
 Auskultasi :Wheezing, ronki kering musikal,
ronki basah sedang.
 Dyspnea dengan lama ekspirasi;
penggunaan otot-otot asesori pernafasan,
cuping hidung, retraksi dada,dan stridor.
 Batuk kering (tidak produktif) karena sekret
kental dan lumen jalan nafas sempit.
 Tachypnea, orthopnea.
 Diaphoresis
 Nyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen
dalam pernafasan.
 Fatigue.
 Tidak toleransi terhadap aktivitas; makan, bermain,
berjalan, bahkan bicara.
 Kecemasan, labil dan perubahan tingkat kesadaran.
 Meningkatnya ukuran diameter anteroposterior
(barrel chest) akibat ekshalasi yang sulit karena
udem bronkus sehingga kalau diperkusi hipersonor.
 Serangan yang tiba-tiba atau berangsur.
 Bila serangan hebat : gelisah, berduduk,
berkeringat, mungkin sianosis.
 X foto dada : atelektasis tersebar, “Hyperserated”
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik
 Foto rontgen
 Pemeriksaan fungsi paru; menurunnya tidal
volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya
meningkat dalam darah dan sputum
 Pemeriksaan alergi
 Pulse oximetri
 Analisa gas darah.
PENGKAJIAN
 Identitas Klien
 Alasan dirawat
 Riwayat peny. sebelumnya
 Riwayat peny. sekarang
 Pemeriksaan fisik
ANALISA DATA
 Data Subjektif dan Data objektif
 Kemungkinan Penyebab Masalah
 Masalah yang muncul
 Prioritas masalah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH
 Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan
jalan nafas dan tidak efektif pola nafas berhubungan
dengan Bronchospasme, edema mucosa, dan
meningkatnya produksi sekret pada saluran napas.
 Fatique berhubungan dengan hipoksia dan
meningkatnya usaha nafas.
 Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan Intake nutrisi
dan minum yang tidak adekuat.
 Kecemasan meningkat berhubungan dengan
distress pernafasan dan hospitalisasi.
RENCANA TINDAKAN PERAWATAN

 Diagnosa keperawatan
 Tujuan
 Kriteria hasil
 Rencana tindakan keperawatan
 Intervensi
 Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai