Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional

pada hakekatnya adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk mencapai

kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar mewujudkan derajat

kesehatan yang optimal. Pembangunan dan pembinaan Sumber Daya Manusia

(SDM) besar artinya sebagai modal pembangunan nasional. Pembangunan

kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat

dengan menanamkan kebiasaan hidup sehat.

Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan kesehatan, banyak

menghadapi berbagai perubahan dan tantangan strategis yang mendasar baik

eksternal maupun internal yang perlu dipertimbangkan. Untuk itu, dalam

menghadapi tantangan dan berbagai perubahan yang ada maka pemerintah

membuat ketetapan MPR RI tahun 1998 tentang pokok-pokok reformasi

pembanguan diantaranya dengan ditetapkannya visi pembangunan kesehatan di

Indonesia yang baru yaitu Indonesia Sehat 2010.

Salah satu upaya pemerintah dalam menghadapi masalah diatas adalah

dibentuknya 20 program pokok kegiatan puskesmas diantaranya upaya pelayanan

kesehatan masyarakat dengan sasarannya yaitu perawatan pada individu dengan

1
2

penyakit TBC, karena penyakit ini merupakan penyakit yang memerlukan

pengawasan dan penanganan khusus dari tenaga kesehatan maupun masyarakat.

Mycobacterium tubercolosis, kuman penyebab penyakit tubercolosis

(TBC), ditemukan Robert Koch 120 tahun lampau. Saat itu, ilmuwan asal

Jerman tersebut optimis penyakit mematikan ini bisa musnah dari muka bumi.

Kenyataannya, sampai sekarang, delapan juta penduduk di seluruh dunia terkena

infeksi TBC tiap tahun. Dua juta di antaranya berakhir dengan kematian.

Sebagian besar dari mereka tinggal di negara berkembang.

Di Indonesia, penyakit TBC juga disebut tiga B, yaitu : “ Bukan batuk

Biasa “. merupakan salah satu penyakit menular dengan tingkat kematian

tertinggi di dunia setelah India dan Cina. Bayangkan, tiap tahun penderita TBC

di Indonesia bertambah 500.000 orang. Dari jumlah tersebut, 175.000 di

antaranya meninggal dunia. Jumlah ini diduga jauh lebih besar mengingat masih

banyak penderita TBC yang tidak segera berobat, juga tidak tercatat sebagai

pasien. Tiap hari di seluruh dunia ada 425 nyawa melayang akibat digerogoti

kuman mematikan yang sesungguhnya sudah ada obatnya itu. ”Yang jadi

masalah bukan karena tidak adanya obat. Tapi ketaatan pasien terhadap

pemakaian obat itulah yang sering dilanggar,” Padahal kalau penderita TBC mau

disiplin mengonsumsi obat dan mengikuti aturan dokter, maka dalam tempo

enam bulan bisa sembuh 95 persen. Sehingga, dukungan keluarga disini sangat

penting pada penderita TBC, misalnya keluarga mengingatkan dan mengawasi

anggota keluarga yang mengalami sakit TBC untuk minum obat secara teratur.
3

Penderita TBC (75%) adalah mereka yang berusia produktif. Dengan

terganggunya produktivitas kerja maka bukan tidak mungkin penderita TBC

kehilangan pekerjaannya. Ini sama saja dengan hilangnya sumber nafkah

keluarga dan investasi masa depan kelurga itu. Kalau dibiarkan berlangsung

maka keluarga itu bisa semakin terpuruk dalam kemiskinan akibat dari

kekurangan gizi dan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya

Jika dalam sebuah keluarga terdapat usia produktif yang menderita TBC

maka mereka akan kehilangan 20 sampai 30 persen pendapatan rumah tangga.

Tragisnya, penderita TBC yang berasal dari kelas menengah ke bawah tidak

memiliki pengetahuan tentang TBC. Selama ini, jika terserang TBC, mereka

cenderung menganggap remeh dan diobati dengan obat bebas yang dibeli di

warung.

Penyakit TBC ini bisa menular jika penderitanya batuk atau bersin. Tapi

tidak semua orang yang menghirup kuman TBC akan tertular penyakit tersebut.

Pada orang yang sehat, kuman tersebut biasanya menjadi tidak aktif dan orang itu

tetap sehat. Orang yang mudah tertular kuman TBC adalah mereka yang

kekurangan gizi, kondisi fisiknya lemah, terkena penyakit tertentu, pecandu obat

terlarang dan pengguna hormon steroid. Jika menderita batuk yang tidak sembuh-

sembuh selama tiga minggu, demam dan keringat dingin di malam hari serta cepat

lelah, sebaiknya cepat memeriksakan diri ke ahli medis. Pada kondisi kronis, TBC

mempunyai gejala batuk darah disertai sakit di dada. Jika dibiarkan tanpa

perawatan intensif bisa-bisa TBC berkomplikasi pada kelenjar limpa, ginjal,


4

tulang, sendi, usus dan otak. Di tahap inilah, nyawa penderita TBC biasanya tak

tertolong.

B. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah menyelesaikan seminar ini, mahasiswa diharapakan mampu

menjelaskan asuhan keperawatan keluarga dengan penyakit menular (TBC).

2. Tujuan Instruksional Khusus

a. Menjelaskan pengkajian pada asuhan keperawatan keluarga dengan

penyakit tuberculosis.

b. Menjelaskan diagnosa pada asuhan keperawatan keluarga dengan penyakit

tuberculosis.

c. Menjelaskan perencanaan pada asuhan keperawatan keluarga dengan

penyakit tuberculosis.

d. Menjelaskan implementasi pada asuhan keperawatan keluarga dengan

penyakit tuberculosis.

e. Menjelaskan evaluasi pada asuhan keperawatan keluarga dengan penyakit

tuberculosis.

C. Ruang Lingkup Penulisan

Ruang lingkup penulisan makalah ini adalah meliputi konsep teori dan

bentuk asuhan keperawatan kepada keluarga dengan Tuberculosis.


5

D. Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini adalah dengan menggunakan studi

kepustakaan dan pencarian situs internet.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari tiga BAB, diantaranya : BAB I

yang akan membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

penulisan, tujuan penulisan, ruang lingkup penulisan, metode penulisan dan

sistematika penulisan.

Selanjutnya pada BAB II mengenai tinjauan teori. Adapun hal-hal yang akan

dibahas dalam BAB ini adalah tentang Konsep Dasar Keluarga, Konsep Dasar

Penyakit TBC, Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga pada pasien TBC

Pada BAB III mengenai suatu kasus keluarga dengan tuberculosis, sedangkan

pada BAB IV mengenai pembahasan dari kasus keluarga dengan TBC.

BAB V adalah penutup, dimana dalam BAB ini terdiri dari kesimpulan dan

saran.

Anda mungkin juga menyukai