Anda di halaman 1dari 7

115

ANALISA MANAJEMEN RUANG VI RSUD KOTA TASIKMALAYA

ELEMEN STRENGTH WEAKNES OPPORTUNITY THREAT


Kekuatan Kelemahan Kesempatan Ancaman
MAN  Kepala  Kekurangan SDM perawat  Merupakan salah satu ruangan di  Banyaknya tuntutan dari
Ruangan Hanya Memiliki menurut standar Operasional RSUD Kota Tasikmalaya yang masyarakat untuk mendapatkan
Jabatan Sebagai Kepala Prosedur manajemen digunakan sebagai lahan praktek pelayanan yang lebih
Ruangan Dan Adanya 2 Orang keperawatan sekitar 19 perawat bagi mahasiswa institusi profesional.
Perawat Yang Melanjutkan (dari 35 perawat yang pendidikan kesehatan di  Kebersihan ruangan tidak
Pendidikan S1 dibutuhkan) Priangan Timur baik, terjaga
 Perawat Sudah Profesional  Adanya perawat pelaksana yang keperawatan , kebidanan. dan
Dengan Tingkat Pendidikan memiliki tugas rangkap sebagai kedokteran
SDM Terdiri Dari S1 penanggung jawab shift.  Adanya kebijakan untuk
Kepewatan 2 Orang, D IV  Tidak adanya kebijakan mengikuti pendidikan lanjutan
Keperawatan 1 Orang, D III rekruitman SDM Keperawatan. bagi SDM perawat
Keperawatan 12 Orang Dan SPR  Perawat yang sedang mengikuti  Dapat mengikuti pelatihan yang
1 Orang pelatihan dibebaskan dari tugas sesuai dengan kasus di Ruang
 Kepala Ruangan Berpendidikan ruangan Dederuk
S1 Keperawatan  Pembagian makanan bukan oleh  Mahasiswa meringankan beban
 SDM Dokter Terdiri Dari 3 ahli gizi kerja perawat
Orang Dr Spesialis Dalam, Dan  Masih ada perawat yang
2 Orang Dr Umum. berpendidikan SPK sebanyak 1
 Adanya Mahasiswa Praktek Dari orang
Institusi Pendidikan Se-
Priangan Timur
116

MONEY  Tarip relatif terjangkau oleh  Sistem remunerasi yang belum  Rencana adanya perubahan  Pemeliharaan gedung dan
masyarakat menegah ke bawah. jelas. sistem remunerasi pengadaan barang sesuai
 Rekapitulasi pembelian farmasi  Tarif relatif kecil dan prediksi  Jasa TNO masuk ke kas Ruang standar membutuhkan biaya
Ruang VI bulan Januari s/d Juni tidak bisa memenuhi biaya VI. yang cukup tinggi.
2010 adalah Rp. 488.102.311 operasioanal.  Biaya pemeliharaan dan
 Rekapitulasi jasa pemeriksaan  Sulit menganalisa besaran nilai pengadaan barang dibebankan
radiologi dari Ruang VI Bulan uang yang sudah dipakai untuk kepada anggaran RSUD Kota
Januari s/d Juni 2010 adalah pemeliharaan sarana dan Tasikmalaya.
6.761.000 pembelian bahan dan alat ini  Adanya subsidi untuk keluarga
 Rekapitulasi jasa pemeriksaan karena neraca perhitungan RSUD miskin danpeserta jamkesmas
laboratorium dari Ruang VI Kota Tasikmalaya dihitung dan SKTM Kota Tasikmalaya
Bulan Januari s/d Juni 2010 secara umum
adalah Rp. 25.166.600
 Data Rekapitulasi pemakaian
oksigen Ruang VI bulan Bulan
Januari s/d Juni 2010 adalah
Rp. 48.480.000
 Rekapitulasi jasa pelayanan
yang dihasilkan Ruang VI
Bulan Januari s/d Juni 2010
adalah Rp. 69.937.100
MATERIAL  Fasilitas ruangan terdiri dari 25  Bangunan sebagian besar masih  Ruang VI merupakan  Adanya kebijakan RS swasta
TT lama dan 8 TT baru. bangunan lama Kusen dan pintu ruangan yang paling ujung di yang sarana dan prasarana nya
 Ada ruangan baru yang diisi TT sudah banyak yang kropos, atap sebelah timur RSUD lebih baik.
dengan fasilitas cukup nyaman. terdapat bagian-bagian kayu Tasikmalaya dan merupakan  Pelayanan terhadap pasien yang
 Ada penambahan alat dan penyanggah sudah kelihatan Ruang penyakit dalam Kelas III dirawat di ruang VI RSUD
117

penggantian alat yang rusak lapuk, bangunan kelihatan kusam yang mempunyai: Tasikmalaya tidak dapat
secara bertahap. dan kotor. - 1 maksimal karena kurangnya
 Memiliki jumlah alat pencatatan  WC dan Kondisi Air, ruang kantor dan 1 ruang sarana dan prasarana tidak
dan dokumentasi yang sudah kamar mandi/ WC pasien mahasiswa yang merupakan mendukung dalam rangka
cukup memadai dalam rangka jumlahnya kurang rasional yaitu ruang terdepan. pelayanan asuhan keperawatan.
menunjang kegiatan pencatatan 4 Kamar Mandi/ WC untuk 33 - 1
dan pelaporan ruang rawat inap pasien, porselen / tegel kamar ruang kamar ganti perawat
mandi sudah kusam, air berwarna yang sekaligus biasa
kekuningan. digunakan untuk sholat.
 Saluran Pembuangan - 1
Limbah, saluran pembuangan ruang tata usaha di dekat
limbah dari WC kurang lancar ruang mahasiswa
sehingga di bagian belakang - 5
ruangan tercium bau kurang ruang perawatan terdiri dari
sedap, parit pembuangan air Kamar 1 terdiri dari 4 tempat
hujan tertutup dan terhalang tidur untuk peyakit
bangunan baru sehingga rawan gastroenteritis, kamar 2 trerdiri
banjir dari 6 tempat tidur untuk
 Ruang Kantor dan ruang penyakit pernafasan menular,
bimbingan peserta didik kurang kamar 3,5A dan 5B terdiri dari
presentatif karena terlalu kecil 17 tempat tidur untuk penyakit

 Penggunaan bak inbstrumen endokrin,hematologi,

belum maksimal ada 3 sedangkan pernafasan tidak menular dan

tindakan kadang ada saat urologi,kamar 4 terdiri dari 4

bersamaan. tempat tidur untuk penyakit

 Tidak ada cadangan lampu di hepatitis, kamar 5C terdiri dari

ruangan . 3 tempat tidur untuk penyakit


118

 Tidak ada tempat penampungan kardiovaskuler. Jarak antara


air. tempat tidur ± 75 s/d 100
 Gorden di ruang lama Cuma 1 cm.setiap tempat tidur
set. dilengkapi laken, bantal,akan
 Kebutuhan alat masih ada yang tetapi hanya sebagian tempat
belum sesuai SOP . tidur yang dilengkapi perlak.
- 1
ruang untuk ruangan dapur.
- 2
ruangan digunakan untuk
gudang yaitu di bangunan baru
untuk persediaan alat tenun
dan di bangunan lama untuk
alat kebersihan.
- 1
WC untuk karyawan ruang
VI.
- 4
WC untuk pasien.
 Adanya program Gakin, yang
dirawat di ruang VI RSUD
Tasikmalaya, memungkinkan
ruangan mendapatkan dana
bantuan dalam pemenuhan
kebutuhan sarana.
MARKET  Sebagai rumah sakit rujukan dari  Belum ada sistem pemasaran jasa  Tidak ada kompetitor ruangan  Adanya kebijakan tentang
Puskesmas maka sebagian besar Ruang VI. penyakit dalam dan jantung adanya ruang pasien transit.
119

penduduk yang mempunyai  Pengunjung masih susah diatur kelas III di internal RSUD kota  Adanya kebijakan RS swasta
jamkesmas memilih ruang VI sehingga terlihat kumuh dan tasikmalaya. yang sarana dan prasarana nya
sebagai sarana awal untuk berdampak pada kepuasan  Penentuan pemasaran merujuk lebih baik dan menjadi rujukan
mencari pengobatan. pelanggan itu sendiri. pada masukan masyarakat pasien jamkesmas.
 Sebagai ruangan kelas III maka  Ruangan dalam digunakan melalui survey terutama
ruang VI dapat dijangkau semua sebagai lahan praktek bagi mengenai parameter kepuasan
segmen sosial ekonomi. beberapa mahasiswa AKPER dan bila di rawat di rung VI RSUD
 Pelayanan prioritas yang STIKes Tasikmalaya oleh bidang
disediakan adalah pelayanan pelayanan.
spesialis Penyakit Dalam dan  Adanya subsidi untuk keluarga
kardiovaskuler seta konsultasi. miskin peserta jamkesmas dan
 Satu satunya ruang kelas III SKTM Kota Tasikmalaya
penyakit dalam dan
kardiovaskuler di RSUD kota
Tasikmalaya.
 Adanya kegiatan penilaian dari
konsumen yang berhubungan
dengan kepuasan terhadap asuhan
keperawatan yang diberikan
 Dari 33 responden yang kami
dapat dengan 24 item pertanyaan
didapat rata-rata responden
menjawab ya yaitu 68,6% yang
berarti kepuasan baik (>50%)

METHODE  Metoda asuhan keperawatan  Askep belum dilaksanakan  Adanya kebijakan RS untuk  Tuntutan pelayanan
menggunakan metode mix yaitu dengan optimal memperbaiki pelayanan yang keperawatan yang profesional.
120

masih campuran metode tim dan  Dokumentasi askep masih belum profesional.  Meningkatnya kesadaran dan
metode fungsional. berkualitas.  Adanya supervisi keperawatan tuntutan akan pelayanan
 Ada struktur organisasi yang  Timbang terima pasien belum /kontrole secara periodik keperawatan yang berkualitas
sesuai SOP. optimal.  Adanya SOP manajemen dan dan tuntutan secara hukum.
 Ada pendelegasian pemegang  Visi dan misi pelayanan SOP teknis keperawatan.  Semakin berkembangnya kasus
program dan rekapitulasi keperawatan belum dilakukan  Adanya visi dan misi RSUD penyakit dalam.
pencataan dan pelaporan dari evaluasi . Kota tasikmalaya.  Adanya undang undang
masing masing pemegang laporan  Perawat tidak hanya melakukan perlindungan konsumen.
sebagai indikator pelayanan. tindakan rutin tetapi juga
 Cara pengambilan keputusan melakukan kegiatan administrasi
dengan cara musyawarah dalam sehingga menambah beban kerja
rapat ruangan. perawat
 Format pengkajian terpisah dari  Pendekatan asuhan keperawatan
status pasien. pada orang dewasa dan anak-
 Timbang terima pasien dilakukan anak dibeda-bedakan berdasarkan
di ruang VI dengan melihat perbedaan usia
langsung seluruh pasien yang  Tidak terdapat case conference
dirawat rencana tindakan  Beban kerja di ruang Dederuk
dilakukan melalui lisan dan cukup tinggi dilihat dari klien
tulisan. yang dirawat terdiri dari berbagai
 Pengaturan dinas dengan system tingkat usia, lebih dari
rotasi tiap dua hari setengahnya memiliki tingkt
 Ada peraturan dan sanksi bagi pendidikan SD, dan lebih dari 50
perawat yang izin sakit, tanpa % termasuk dalam kategori
keterangan ataupun yang perawatan maksimal, serta
melakukan kesalahan adanya klien ODS sebanyak 4
121

 Adanya protap yang jelas untuk orang rata-rata perhari.


tiap tindakan keperawatan di  Sistem timbang terima lebih
ruangan banyak menginformasikan tugas-
 Komunikasi antar perawat tugas yang bersifat kolaboratif
berjalan melalui catatan perawat daripada tugas-tugas mandiri
mengenai keadaan klien dan perawat (respon klien yang
tindakan yang telah dilakukan berkaitan dengan KDM)
pada klien dan rencana tindakan
yang akan dilakukan.
 Pemerimaan Pasien Baru
berdasarkan hasil kesepakatan
dengan Bidang Perawatan dan
supervisor UGD bahwa Ruang VI
menerima pasien baru Ruang IGD
(transit), Poliklinik dan Ruang
rawat inap lain.
 Program bimbingan rohani
dilaksanakan kepada pasien juga
ada bimbingan rohani kepada
karyawan setiap pagi sambil pre
konfrens

Anda mungkin juga menyukai