Anda di halaman 1dari 22

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama diseluruh dunia. Dengan
tema ini, pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai pemberi pelayanan
harus menampilkan akuntabilitas sosial mereka dalam memberikan pelayanan yang mutakhir
kepada konsumen yang berdasarkan standar profesionalisme, sehingga diharapkan dapat memenuhi
harapan masyarakat. Sebagai konsekuensinya peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang
diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan yang berdasarkan standar tertulis.

Dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap, standar sangat membantu perawat untuk
mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga harus berfikir realistis tentang pentingnya evaluasi
sistematis terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas tinggi Namun keberhasilan dalam
mengimplementasikan standar sangat tergantung pada individu itu sendiri, usaha bersama dari
semua staf serta partisipasi dari seluruh anggota profesi.

Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit perlu di tingkatkan dan dikembangkan secara
berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan , pengobatan, perawatan , ke
pasien baik dengan penyakit menular atau penyakit tidak menular.

Standar yang dikembangkan dengan baik akan memberikan ciri ukuran kualitatif yang tepat
seperti yang tercantum dalam standar pelaksanaannya Standar selalu berhubungan dengan mutu
karena standar menentukan mutu. Standar dibuat untuk mengarahkan cara pelayanan yang akan
diberikan serta hasil yang ingin dicapai.

Standar merupakan pernyataan-pernyataan tertulis mengenai harapan –harapan singkat


ketrampilan/kompetensi untuk memastikan pencapaian suatu hasil tertentu. Untuk menjamin mutu
asuhan yang diberikan, standar merupakan landasan normatif dan parameter untuk menentukan
tingkat keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan yang seharusnya. Dalam penyusunan standar
diharuskan untuk memperhatikan proses dan harapan yang akan terjadi dalam upaya meningkatkan
mutu layanan.
Standar praktik sangat diperlukan dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap. Standar sangat
membantu keperawatan untuk memcapai asuhan yang berkualitas. Standar digunakan terutama
pada tiga proses evaluasi yaitu menilai diri sendiri, inspeksi dan akreditasi.

I.2. Tujuan
1. Memberikan Pelayanan kepada pasien rawat inap sesuai dengan standar asuhan
keperawatan yang tepat.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada pasien serta mempunyai keinginan
yang terus menerus untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan dalam
memberikan pelayanan
3. Memberikan Asuhan keperawatan kepada pasien untuk kesembuhan yang optimal
sehingga dapat memuaskan pasien
4. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan ramah, sopan, dan hangat sehingga
memberikan kesan yang positif
5. Memberikan pelayanan Informasi kesehatan dengan tepat pada pasien dan keluarga,
sehingga dapat memenuhi hak pasien dan keluarga

I.3. Pengertian dan batasan


Pengertian unit kerja
Untuk tiap-tiap rumah sakit akan mempunyai ruang perawatan dengan nama sendiri –
sendiri sesuai dengan tingkat pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh pihak rumah sakit
kepada pasiennya.
Standar Unit Kerja Rawat Inap di rumah sakit meliputi Ruang rawat pasien, ruang
pos perawat, ruang konsultasi, ruang tindakan, ruang daministrasi, ruang dokter, ruang
perawat, ruang loker, ruang kepala rawat inap, ruang linen kotor, ruang linen bersih,
spoolhoek, kamar mandi/toilet, pantri, ruang janitor, gudang bersih, gudang kotor. Adapun
kondisi unit rawat inap di Rs.Khusus Bedah Rawamangun terdiri dari .
✓ Ruang Pasien rawat inap .
Ruangan untuk pasien yang memerlukan asuhan keperwatan dan pengobatan secara
berkesinambungan lebih dari 24 jam.
✓ Ruang Administrasi
Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi khususnya pelayanan pasien di ruang
rawat inap. Ruangan ini menjadi satu dengan nurse station di ruang rawat inap bagian depan
lantai 2 ruangan ini dilengkapi meja kursi, lemari berkas/ arsip. Telepon. dan komputer
Kegiatan di ruangan ini meliputi : Tempat serah terima pasien barum dan pulang,
pendatanganan surat pernyataan keluarga pasien ( apabila diperlukan persetujuan pengobatan,
tindakan perawatan ataupun tindakan bedah ).
✓ Ruang kepala rawat inap
Ruangan ini bergabung dengan ruangan Bidang keperawatan yang mana ruangan terserbut
untuk melakukan menejemen asuhan dan pelayanan keperwatan diantaranya pembuatan
program kerja dan pembinaan.
✓ Ruang Linen bersih
Ruang untuk menyimpan bahan – bahan linen bersih yang akan di gunakan di ruang rawat ,
dan linen bersih tersebut di tempatkan di dalam lemari yang ada di nurse station.
✓ Ruang linen kotor
Ruang untuk menyimpan bahan – bahan linen kotor yang telah di gunakan di ruang rawat
inap sebelum di bawa ke ruang cuci ( laundri ) di lengkapi wadah seperti ember untuk linen
yang kotor.
✓ Spoolhoek.
Fasilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien khususnya yang berupa cairan.
Pada ruangan spoolhoek harus di sediakan kran air bersih untuk tempat mencuci tangan atau
tempat cairan.
✓ Kamar mandi / toilet
Fasilitas diatur kebutuhan dan harus dijaga kebersihannya karena dengan kamar mandi/toilet
yang bersih.

Lingkup kerja unit


Memberikan pelayanan rawat inap pada pasien dewasa, anak, geatri, umum , yang meliputi :
1. Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter spesialis dan sub spesialis
2. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan
3. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis dan atau dokter sub spesialis
4. Pemeriksaan penunjang diagnostik
5. Tindakan medis yang bersifat diagnostik, terapeutik dan operatif
6. Pemberian obat- obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan
intruksi dokter spesialis dan sub spesialis
7. Pelayanan tranfusi darah
8. Pemberian surat rujukan
9. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen.
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Jumlah Tenga Menurut Kualifikasi


Berikut ini adalah daftar kualifikasi SDM di unit kerja Rawat Inap ,adapun daftar
kualifikasi ketenagaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

No. Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi Jumlah

Tenaga
1 Kepala Instalasi Dokter Pelatihan penatalaksanaan 1
pasien Terminal
Penanggulangan pasien
infeksi
Pelatihan ATLS
Pelatihan manajement rawat
inap
2 Kepala Ruangan S 1/ D III Pelatihan BTCLS 1
Keperawatan Pelatihan manajemen bangsal
Pelatihan penatalaksanaan
ruang isolasi
Pelatihan penanggulangan
infeksi

3 Katim S1/ D III Pelatihan Basic Life Support 2


Keperawatan
4 Perawat S1/ D III pelatihan Basic Life Support 15
pelaksana Keperawatan

1. Penetapan jam kerja


Hari kerja perusahaan adalah 6 ( enam ) hari kerja dalam seminggudan jam kerja standar
perusahaan adalah 40 jam dalam satu minggu. Rumah sakit Rawamangun merupakan rumah
sakit yang beroperasional selama 24 jam sehari untuk melayani masyarakat umum dan
disesuaikan dengan jam kerja perusahaan.
Bagi karyawan yang berkerja secara shift, maka waktu kerja akan diatur secara mandiri
oleh unit kerja yang bersangkutan dan tetap mengacu pada jam kerja standar yaitu selama 40
jam dalam satu minggu dengan 6 hari kerja. Untuk karyawan yang berkerja melebihi jam kerja
standar maka kelebihan tersebut akan diperhitungkan dalam kebijakan lembur perusahaan.

Adapun untuk tata tertib jam kerja adalah sebagai berikut :

1. Batas keterlambatan karyawan dalam satu bulan adlah 30 menit.


2. Apabila keterlambatan melebihi batas toleransi yang diberkan maka karyawan
tersebut akan mendapatkan evaluasi keisiplinan dari atasan langsung.
3. Apabila terjadi keterlambatan selama 3 bulan dalam satu tahun karyawan akan
diberikan surat peringatan.
4. Izin meninggalkan dinas maksimal adalha 3 jam dalam satu hari kerja dengan
persyaratan mengisi fom izin meninggalkan dinas (IMD) yang ditanda tangani oleh
atasan langsung dan dapat dipertanggung jawabkan urgensinya.
Pengaturan tenaga kerja di RS. Khusus Bedah rawamangun berdasarkan shift dan non
shift dapat dibawah ini :

a. Karyawan shift
 Senin- Minggu
o Shift I : 08.00-15.00
o Shift II : 15.00-21.00
o Shift III : 21.00-08.00
b. Karyawan non shift
 Senin-jum’at : 08.00-16.30

2. Kuantitas SDM
Pengaturan tenaga kerja di unit Rawat Inap RS. Khusus Bedah Rawamangun berdasarkan
shift. Tenaga kerja di unit Rawat Inap saat ini berjumlah yang memegang tanggung jawab
sebagai :

1) Kepala Instalasi : 1 orang


2) Kepala Ruangan : 1 orang
3) Ketua Tim : 2 orang
4) Perawat pelaksana : 15 orang
5) Pos perawat : 2 orang

Tenaga kerja di unit Rawat Inap ini berkerja dengan jadwal sebagai berikut :

1) Kepala instalasi : Senin s.d. Jumat dimulai pukul 08.00 – 16.00


2) Kepala Ruangan : Senin s.d Jumat dimulai pukul 08.00 – 16.00
Setiap sabtu masuk sebanyak 1 x dlm sebulan
3) Perawat Katim : Senin s.d Jumat , dan berdinas di sabtu dan minggu secara
Secara bergantian , jam kerja sesuai dengan shift pagi dan sore
4) Perawat pelaksana : Bekerja sesuai dengan shift yang sudah di jadwalkan
5) Pos Perawat : bekerja sesuai dengan shift pagi dan sore
BAB III STANDAR FASILITAS

III.1. Bangunan
A. Lokasi
Bangunan rawat inap terletak pada lokasi yang tenang , aman, dan nyaman serta memiliki
aksesibilitas atau pencapaian dari sarana penunjang rawat inap. Lokasi rawat inap Rs.Khusus Bedah
Rawamangun terletak di lantai 2 dan lantai 3, yang terdiri dari ruang Nurse station, ruang rawat
inap kelas 1 ada 7 kamar, 1 kamar isolasi, 1 kamar bangsal anak , 2 kamar VIP, dan ruang HCU,
ruangan tersebut berada di lantai 2. Sedangkan lantai 3 terdiri dari kelas 2 ada 1 kamar, kelas 3 di
bedakan menjadi dua yaitu 2 kamar untuk pasien laki- laki dan 2 kamar untuk pasien perempuan.
B. Denah
Berikut adalah denah rawat inap :

R. INAP R. INAP
II I

MUSHOLA

RUANG
PERSALINAN NS.
STASION

TOILET

R. IGD

POJOK
SKRINING
BACA
Luas ruangan kerja
Luas Lantai 2 : 646,56 m2
Rekam Medik, NS, Kelas Rawat VIP, Kelas 1, Bangsal Anak, Isolasi, HCU, OK, Musola,
Ruang Kabid Perawataan, Ka Inst Ranap
Luas Lantai 3 : 615,58 m2
Perkantoran, Kelas2, 3, Gizi,Laundri

III.2. Penyimpanan arsip / Tata Arsip


Penyimpanan arsip sebagai berikut :
✓ Status Pasien di tempatkan dengan menggunakan Brief Ordner (map besar
berpenjepit) yang mana di dalamnya berisikan ringkasan penyakit pasien , dan hasil-
hasil pemeriksaan selama perawatan.status pasien tersebut di simpan di dalam lemari
yang yang terbuat dari kayu ada di nurse station , dan cara penyimpanannya di
urutkan berdasarkan ruangan di mulai dari kelas 1 diikuti kelas berikutnya, sehingga
mudah untuk di cari jika di butuhkan untuk keperluan visit dokter, dan lain-lain.
✓ Formulir – formulir pemeriksaan yang di butuhkan untuk pasien di simpan di dalam
laci yang terbuat dari kayu yang berbeda disusun secara rapi sehingga mudah untuk
di ambil jika di perlukan
✓ Catatan perkembangan perawatan di letakan pada Snelhechter (map berpenjepit)
berukuran A4. Pada map tersebut di berikan nama ruangan kamar. Dan catatn tersebut
di urutkan sesuai kamar pasien yang sedang dirawat.
✓ Formulir Bukti tindakan rawat inap yang berwarna hijau yang sudah di tandatangani
bagian kasir di simpan dalam Brief Ordner (map besar berpenjepit) di simpan di
dalam lemari dan penyimpanan diurutkan Sistem Tanggal (Chronological Filing
System)
✓ Surat permintaan barang , surat nota dinas , bukti permintaan uang di simpan dalam
map penjepit Snelhechter. Yang di pisah dan di simpan dalam lemari kayu yang
disusun sesuai dengan tanggal.
✓ Buku Register rawat inap, buku ekpedisi pemeriksaan penunjang, buku observasi
ttv, buku pembagian tugas, buku ronde rawat inap, buku expedisi permintaan obat,
di simpan dalam lemari terbuat dari kayu dan diurutkan menggunakan sistem Sistem
Nomor (Numeric Filing System)

III.3. Sarana dan Prasarana


1. Standar pelayanan Minimal unit Rawat Inap
a. Pemberian pelayanan di rawat inap
b. Dokter penaggung jawab pasien rawat inap
c. Ketersediaan pelayanan rawat inap
d. Jam praktek dokter spesialis
e. Pelaporan adanya kejadian pasien resiko jatuh / jatuh yang berakibat kecacatan/
kematian
f. Pelaporan dan pencatatan kematian pasien  48 jam setelah masuk rawat inap
g. Pelaporan pasien TBC di rawat inap yang di tangani dengan strategi DOTS
h. Pelaporan angka kejadian infeksi nosokomial di rawat inap

2. Standar Minimal Peralatan di Rawat Inap


No. Peralatan Medis Keterangan
1. Saction Ada
2. Minor Set Ada
3. Stetoskop Ada
4. Tensi Meter Ada
5. Termometer Digital Ada
6. Pen Light Ada
7. Nebulizer Ada
8. Standar Infus Ada
9. Amu Bag Ada
10. Box Emergency Ada
11. Tourniket Ada
12. Tongoe Spatel Ada
13. Tabung O2 Ada
14. Flowmeter Ada
15. Humidefier Ada
16. Tromol Ada
17. Korentang Ada
18. Troli Ada
19. Gunting Ada
20. Bak Instrumen Ada
21. Bengkok Ada
22. Lampu pembaca rontgen Ada
23. Kulkas penyimpan Obat Ada
24. Nursing Call Ada
25. Urinal Ada
26. Laken Ada
27. Tempat tidur pasien Ada
28. Pispot Ada
29. Buli – buli Ada
30. Baskom Mandi Ada
31. Box amprah darah Ada
32. Box Infus Ada
33. Kursi Roda Ada
34. Lampu UV Ada
35. Tangga pasien Ada
3. Sarana kerja di ruang rawat inap .

No. Sarana Kerja Keterangan


1. CPU Ada
2. Mouse Ada
3. Keyboard Ada
4. Monitor Ada
5. Kalkulator Ada
6. Kipas angin Ada
7. Papan Daftar nama pasien Ada
8. Televisi Ada
9. Braket tv Ada
10. APAR (Alat Pemadam Api Rendah ) Ada
11. Pesawat Telephone Ada
12. File catatan perawatan Ada
13. Buku folio Ada
14. Keranjang infuse Ada
15. Lemari /cabinet Ada
16. Kursi kerja Ada
17. Laci penyimpanan obat Ada
18. Meja Komputer Ada
19. Wastafel Ada
20. Tool Box Ada
21. Peralatan tulis Ada
22. Jam dinding Ada
23. Vas Bunga Ada
24. Pigura Ada
25. Kotak Kunci Ada
26. Tempat Sampah Ada
4. Fasilitas Ruang Rawat
Fasilitas ruang rawat inap antara lain ruang rawat bedah ( pre operasi/ pos operasi),
ruang rawat anak, ruang rawat dewasa, kamar rawat di rawat inap terdiri dari (kelas
VIP, kelas I, kelas II, kelas III dan perawatan anak , ruang rawat isolasi,). Jumlah
tempat tidur yang tersedia di pelayanan rawat inap sebanyak 36 buah. Berikut ini
adalah keterangan fasisilitas di setiap ruangan rawat :

No . Ruangan Rawat Fasilitas Keterangan


1. AC Sharp
Aero Spray
Bantal Panjang
Tempat tidur
VIP
( Berlian ) pasien 2 Kamar Rawat
Cermin
Jam Dinding
Vas Bunga
1 Set kursi tunggu
Gambar Dinding
Kulkas panasonik
TV LG
Meja Troli
makan Sofa
Remote AC
Sharp Remote TV
LG Jemuran
Handuk Lemari
Tangga pasien
Telepon
Gayung, Ember
Tempat Remot
AC/TV
Shower, Closet ,
Keset
Papan nama
Tempat sampah
Tiang Infus,
Kunci Kamar
Korden , tirai
Buku Display
2. AC Sharp
Bantal
Tempat tidur
Cermin
Kelas 1 Jam dinding 7 Kamar Rawat
( Biduri Bulan ) Vas bunga
1 set kursi tunggu
Gambar dinding
Kulkas mitsubisi
Televisi Samsung
Sofa
Remote AC
sharp Remote TV
samsung
Jemuran handuk
Lemari
Tangga pasien
Gayung
Ember
Shower
Closet
Tempat sampah
Tiang Infus
Papan nama
Kunci Kamar
Korden
Keset
Buku Dysplay
3. AC Mitsubisi
Isolasi Bantal 1 Kamar Rawat
( Cempaka ) 2 Tempat
tidurPasien Jam
dinding
kursi tunggu
Gambar dinding
Remote AC
mitsubisi Jemuran
handuk Lemari
Tangga pasien
Gayung
Ember
Shower
Closet
Tempat sampah
Tiang Infus
Papan nama
Kunci Kamar
Korden
Keset
Buku Dysplay
Wastafel
Pispot
Urinal
Wastafel
Tensi Berdiri
lampu uv
4. AC Sharp
Bangsal Anak TV Sharp 1 Kamar Rawat
( Intan ) Bantal
3 Tempat tidur
pasien Jam dinding
Cermin
kursi tunggu
Gambar dinding
Remote AC
Sharp Remote TV
Sharp Jemuran
handuk Lemari
Tangga pasien
Gayung
Ember
Shower
Closet
Tempat sampah
Tiang Infus
Papan nama
Kunci Kamar
Korden
Keset
Buku Dysplay
Tempat remote
tv/ac
5. AC National
Kelas 2 TV Sharp 1Kamar Rawat
(Safir) Bantal
3 Tempat tidur
pasien Jam dinding
Cermin
kursi tunggu
Gambar dinding
Remote AC
National Remote TV
Sharp Jemuran
handuk Lemari
Tangga pasien
Gayung
Ember
Shower
Closet
Tempat sampah
Tiang Infus
Papan nama
Kunci Kamar
Korden
Keset
Buku Dysplay
Tempat remote
tv/ac
6. AC Sharp kecil
Kelas 3 Bantal 2 Kamar rawat
( Mutiara ) Tempat tidur perempuan
Jam dinding 2 kamar rawat
Cermin
kursi tunggu laki-laki
Gambar dinding
Remote AC
Sharp Jemuran
handuk Lemari
Tangga pasien
Gayung
Ember
Shower
Closet
Tempat sampah
Tiang Infus
Papan nama
Kunci Kamar
Korden
Keset
Buku Dysplay
Tempat remote
tv/ac
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

4.1. Peningkatan Mutu Pelayanan


Untuk peningkatkan mutu pelayanan di rawat inap , maka rawat inap memfasilitasi
pasien yang di rawat untuk mendapatkan berbagai jenis pelayanan di rawat inap
sebagai berikut :
Jenis pelayanan di rawat inap
1. Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter spesialis dan sub spesialis
2. Perawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan secara berkala
3. Edukasi pasien oleh perawat atau dokter
4. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan
5. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis dan atau dokter sub spesialis
6. Pemeriksaan penunjang diagnostik
7. Tindakan medis yang bersifat diagnostik, terapeutik dan operatif
8. Pemberian obat- obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan
intruksi dokter spesialis dan sub spesialis
9. Pelayanan tranfusi darah
10. Pemberian surat rujukan
11. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen.

Alur Pelaporan Mutu


Adapun pelaporan mutu pelayanan di ruang rawat inap RS.Khusus Bedah
Rawamangun , seperti :
1. Pelaporan pemasangan tindakan invasive
2. Pelaporan monitoring mutu keperawatan dengan 9 indikator
3. Pelaporan mutu pasien safety rawat inap dengan 20 indikator
a. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan
✓ Kegiatan asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien ditulis pada
catatan keperawatan yang sudah tersedia setiap harinya
✓ Monitoring tindakan invasive di lakukan setiap setelah tindakan yang di
lakukan. Dan di dokumentasikan.
✓ Monitoring mutu keperawatan dan pasien safety di monitoring dan di catat
1x24 jam dan pelaporan di laporkan kepada bagian Kasie Mutu
Keperawatan di akhir bulan.
✓ Informasi pasien tertulis di dalam catatan keperawatan pasien
✓ Setiap shift jaga melakukan pelaporan dan serah terima pasien
4.2. Upaya Keselamatan Pasien
a. Pengandaan sarana dan prasarana
Pengadaan sarana dan prasarana seperti alat kesehatan dan obat adalah suatu
prosedur penyediaan alat kesehatan dan obat – obatan yang digunakan oleh pasien di
ruang rawat inap, dan sebagai penggantinya di bebankan kepada pasien melalui resep
dan dibuat oleh dokter .Untuk alat habis pakai perawat menulisnya di lembar alkes
dan di tandatangani oleh perawat.

b. Tujuan
✓ Agar alat – alat dan obat – obatan emergency stok yang ada di ruang rawat
inap
✓ mencegah kesalahan dalam pemberian obat,dengan cara 10 benar
✓ Tetap terjaga dalam segi kualitas dan kuantitas
✓ Memudahkan di dalam penggunaan dan pengawasannya

c. Prosedur permintaan alat kesehatan dan obat – obatan

✓ Jenis obat stok, yang akan dipakai dan alat kesehatan yang akan diminta di
tulis pada resep oleh dokter ruangan, dan jika selain obat di tulis oleh perawat
pada form alkes
✓ Resep dan form alkes yang sudah di isi dengan lengkap diserahkan ke bagian
farmasi
✓ Bila alat kesehatan ( alkes ) dan obat – obatan yang diminta sudah tersedia
akan diserah terimakan ke ruang ruang inap, lembar putih untuk farmasi dan
yang merah di status pasien.
d. Prosedur pengganti alat kesehatan dan obat yang telah di gunakan

✓ Alat kesehatan yang sudah digunakan oleh pasien ditulis pada resep rangkap 2
putih dan biru
✓ Obat – obatan yang sudah digunakan ditulis pada resep dan di buat resep oleh
dokter, jika alkes di tulis oleh perawat pada form alkes
✓ Resep yang telah diisi dengan lengkap oleh perawat, diserahkan ke bagian
farmasi dengan menggunakan buku expedisi
✓ Bila alat kesehatan dan obat yang sudah di siapkan oleh bagian farmasi, di
serahkan ke perawat rawat inap
✓ Alat kesehatan yang sudah digunakan oleh pasien ditulis pada resep rangkap 2
putih dan biru
✓ Obat – obatan yang sudah digunakan ditulis pada resep dan di buat resep oleh
dokter, jika alkes di tulis oleh perawat pada form alkes
✓ Resep yang telah diisi dengan lengkap oleh perawat, diserahkan ke bagian
farmasi dengan menggunakan buku expedisi
✓ Bila alat kesehatan dan obat yang sudah di siapkan oleh bagian farmasi, di
serahkan ke perawat rawat inap

A. Alur pelaporan Keselamatan Pasien


1. Apabila terjadi suatu insiden dirumah sakit, wajib segera ditindak
lanjuti(dicegah/ditangani) untuk mengurengi dampak / akibat yangb tidak
diharapkan.
2. Setelah ditindaklanjuti, segera buat laporan insiden dengan mengisi formulir
laporan insiden pada akhir jam kerja/shift kepada atasan langsung. Paling lambat
2x24 jam; jangan menunda laporan.
3. Setelah selesai mengisi fomulir, segera serahkan kepada atasan langsung pelapor.
(Atasan langsung disepakati sesuai keputusan manajemen : Supervisor/ kepala
bagian/ instalasi/ departemen/ unit, ketua komite medis/ ketua K.SMF)
4. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading resiko terhadap
insiden yang dilaporkan
5. Hasil granding akan menentukan bentuk intevensi dan analisa yang akan dilakukan
sebagai berikut;
✓ Grade biru : investigasi sederhana oleh atasan langsung , waktu maksimal 1
minggu
✓ Grade hijau : intervensi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 2
minggu
✓ Grade kuning : intervensi komprehensif /analisa akar masalah/RCA oleh tim
KP di RS, waktu maksimal 45 hari
✓ Grade merah : investigasi komprehensif / analisis akar masalah/RCA oloeh
tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari
6. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporkan hasil investigasi dan
lapor insiden dilaporkan ke tim KP di RS
7. Tim KP di RS akan menganalisa kembali hasil investasi dan laporan inseden untuk
menentukan aapakah perlu investigasi lanjutan ( RCA) dengan melakukan
regdrading
8. Untuk grade kuning / merah, tim KP di RS akan melakukan analisa akar masalah /
root cause analysis( RCA)
9. Setelah melakukan RCA, tim KP di RS akan membuat laporan dan recomendasi
untuk perbaikan serta “pembelajaran” berupa petunjuk/ “safety alert” untuk
mencegah kejadian berulang
10. Hasil RCA, recomendasi danrencana kerja dilaporkan kepada direksi
11. Rekomendasi untuk “ perbaikan dan pembelajaran “ diberikan umpan balik kepada
nit terkait
12. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian disatuan kerjanya masing-masing
13. Monitoring dan perbaikan oleh tim KP di RS

B. Tata cara konsultasi medis


1. Konsultasi
✓ DPJP menginformasikan kepad penanggung jawab pasien terkait dengan
konsultasi ke dokter spesialis
✓ DPJP menuliskan pada rekam medis pasien pada lembar konsultasi
✓ Penangung jawab pasien menandatangani inform consent
✓ Perawat ruang intensif menghubungi dokter spesialis yang dikonsultan
✓ Penanggung jawab pasien diinformasikan tentang hasil konsultasi oleh dokter
konsultan
2. Indikasi dan prosedur laboratorium dan radiologi
✓ DPJP menginformasikan indikasi pemeriksaan laboratorium dan radiologi kepada
penanggung jawab pasien
✓ Penagnggung jawab pasien menandatangani formulir inform consent pemeriksaan
radiologi dan laboratorium
✓ Perawat ruang rawat inap menginformasikan tentang pemeriksaan laboratorium
dan radiologi kepada bagian terkait
✓ Perawat rawat inap melengkapi form pemeriksaan dan menyerahkan kepada
petugas radiologi dan laboratorium
✓ Pasien di tindak lanjuti sesuai dengan jenis tinda
BAB V
PENUTUP

Petunjuk Teknis pelayanan di Rawat Inap ini di susun dalam rangka memberikan
Acuan bagi di RS. Khusus Bedah Rawamangun dalam menyelenggarakan pelayanan yang
bermutu, aman, efekrtif dan efesien dengan mengutamakan keselamatan pasien.
Buku ini mempunyai peranan yang penting sebagai pedoman, sehingga bermutu
pelayanan yang di berikan kepada pasien terus meningkat.
Penyusunan Buku Pedoman Rawat Inap ini Adalah Suatu langkah awal kesuatu
proses yang panjang, sehingga memerlukan dukungan dan kerjasama dari berbagi pihak
dalam penerapannya untuk mencapai tujuan.

Anda mungkin juga menyukai