Bab 1
Pendahuluan
a. Latar belakang
ginjal merupakan organ terpenting bagi kehidupan manusia . tanpa ginjal kita tidak akan dapat melakukan sekresi urine. banyak orang yang sering
melalaikan fungsi kerja organ ini. dengan tidak menjaga kesehatan, pola hidup yang tidak teratur, jarang minum dsb. dari hasil penelitian banyak orang
dewasa yang terkena gagal ginjal kronik. oleh karena itu kita dari sekarang harus sadar akan menjaga kesehatan organ kita, terutama ginjal.
b. Rumusan masalah
- Apakah yang dimaksud dengan gagal ginjal kronik
- Bagaimana etiologi, dan tanda gejala dari gagal ginjal kronik
- Bagaimana patofisiologi dari penyakit GGK
- Bagaimana komplikasi serta penatalaksanaan dari gagal ginjal kronik
- Bagaimana asuhan keperawatan dari penyakit gagal ginjal kronik
c. Tujuan
- Untuk mengetahui definisi dari gagal ginjal kronik
- Untuk mengetahui etiologi,dan tanda gejala dari gagal kronik
- Untuk mengetahui patofisiologi dari penyakit GGK
- Untuk mengetahui komplikasi serta penantalaksanaan dari gagal ginjal kronik
- Untuk mengetahui asuhan keperawatan dari penyakit gagal ginjal kronik
Bab 2
Tinjauan Pustaka
a. Definisi
Gagal ginjal kronik (GGK) adalah suatu sindroma klinis yang disebab kan oleh
penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun berlangsung progresif dan cukup lanjut.
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal
yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia ( Smaltzer,
2001:1448).
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa gagal ginjal kronis adalah kondisi dimana
ginjal tidak mampu mengeluarkan sisa-sisa metabolik dan kelebihan air dari darah yang
disebabkan oleh hilangnya sejumlah nefron fungsional yang bersifatirreversible.
b. Anatomi fisiologi
Setiap manusia memiliki saluran kemih yang terdiri dari ginjal yang terus menerus menghasilkan
urine, dan berbagai saluran dan reservoir yang dibutuhkan untuk membawa urine keluar
tubuh. Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak dibagian belakang
abdomen atas, di belakang peritonium, didepan dua iga terakhir, dan tiga otot besar tranversum
abdominis, kuadratus tumborum,dan psoas mayor.ginjal terlindung dengan baik dari trauma
langsung disebelah posterior dilindungi oleh iga, dianterior dilindungi oleh bantalan usus yang
tebal. 9 Price, 2005:867-868)
Pemeriksaan fisik
Tanda tanda vital
- Tekanan Darah : 160/90 mmHg
- Nadi : 96 x /menit
- RR : 24 x /menit
fisik
- Kulit : turgor kulit kering, mudah mengelupas
- Rambut : rambut kusam dan warna kemerahan
- Mata :Pada klien GGK mata mengalami pandangan kabur .
- THT :Pada GGK telinga hidung dan tenggorokan tidak mengalami
gangguan pada mulut ditemukan adanya perdarahan pada gusi dan lidah.
- Pada thorax dan abdomen.
Pada pemeriksaan abdomen dan thorak ditemukan adanya nyeri pada dada dan abdomen
ditemukan disternsi perut (asietas atau penumpukan cairan, pembesaran heper pada stadium
akhir).
- Sistem kardiovaskuler.
GGK berlanjut menjadi tekanan darah tinggi, detak jantung menjadi irregular ( termasuk
detak jantung yang mengancam kehidupan atau terjadi fibrilasi), pembengkakan, gagal ginjal
kongestif.
- Sistem genitourinaria.
Karena ginjal kehilangan kesanggupan mengekskresi natrium, penderita mengalami retensi
natrium dan kelebihan natrium sehingga penderita mengalami iritasi dan menjadi lemah.
Pengeluaran urine mengalami penurunan serta mempengaruhi komposisi kimianya,
berkurangnya frekwensi kencing, urine sedikit, urine tidak ada pada gagal ginjal, perut
mengembung, diare atau justru sulit BAB, perubahan warna urine misalnya :
Kuning, coklat, merah, gelap, urin sedikit dan beda negative.
- Sistem gastrointestinal.
Pada saluran pencernaan terjadi peradangan ulserasi pada sebagaian besar alat pencernaan.
Gejala lainnya adalah terasa metal di mulut, nafas bau amonia, nafsu makan menurun, mual
muntah, perut mengembung, diare atau justru sulit BAB.
- Sistem neuromuscular
Didapatkan penurunan tingkat kesadaran, disfungsi serebral. Klien sering terjadi kejang ( tremor)
- Sistem kardiovaskuler
Hipertensi akibat penimbunan cairan dan garam / peningkatan aktivitas sistem rennin-
angiotensin-aldosteron. Nyeri dada dan sesak napas akibat perikarditis, efusi pericardial,penyakit
jantung koroner akibat ateroskelerosisyang timbul dini, serta gagal jantung akibat penimbunan
cairan dan hipertensi.
- Sistem perkemihan
Penurunan urine output < 400 ml / hari
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Data focus
Data objek Data subjek
klien tampak terengah-engah Klien mengeluh sesak napas
Klien terlihat gelisah Klien mengatakan tekanan darah tinggi
Klien tampak menggaruk-garuk kulit Klien mengeluh gatal-gatal
klien tamapak memegangi kulit
Klien tampak pucat Klien mengeluh lemas
Klien tampak tidak bertenaga Klien mengeluh mudah capek
B. Analisa data
Data Etiologi Masalah
Ds : klien mengeluh sesak Oedema anasarka Gangguan pola napas
napas
Do : klien tampak terengah-
engah saat bernapas sesak napas
Karena ada tek. Pd organ
paru
Ketidakefektifan pola napas
Ds : klien mengatakan Hipertensi Ketidakefektifan perfusi
tekanan darahnya tinggi Kecilnya pembuluh darah renal
Do : saat dikaji TD 160/100
mmHg
Suplai oksigen
hipoperfusi ketidakefektifan
perfusi renal
aktifnya angiotensin 1
Vasokontriksi
Ds : klien mengeluh gatal- Oedema anasarka Gangguan integritas kulit
gatal
Do : klien tampak
menggaruk-garuk kulit Ureum
Klien tamapak memegangi
kulit
Terjadi
penumpukanurokrum pd
kulit
C. Diagnosa Keperawatan
Dx 1 : ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan adanya tekanan pada organ paru akibat
oedema anasarka.
Dx 2 :ketidakefektifan perfusi jaringan renal berhubungan hipoperfusi akibat hipertensi
Dx 3 : Gangguan integritas kulit berhubungan dengan penumpukan urokrum akibat oedema
anasarka
D. Intervensi
NO Dx Tujuan dan KH intervensi rasional Ttd
kep
1 1 Selama dilakukan Mandiri : Agar perawat dapat
asuhan keperawatan Observasi pola membantu
selama 2x24 jam napas menegakkan
diharapkan klien: -dapat Ajarkan diagnosa dan
bernapas dengan lega pola napas dalam mengetahui pola
-pola napas kembali Berikan posisi napas klien
normal semiflowler Untuk melatih
-napas tidak terengah- Kolaborasi : pernapasan agar
engah Berikan oksigen mengurangi sesak
sesuai dengan Agar pasien dapat
indikasi hasil GDA
merasa nyaman
dan toleransi Membantu
pasien memudahkan klien
untuk bernapas
2 2 Selama dilakukan Mandiri : Agar dapat
asuhan keperawatan Pantau tekanan mengetahui
selama 2x24 jam darah perubahan tekanan
diharapkan klien: Kaji lingkungan darah darah pada
-Tekanan darah kembali Pertahankan klien
normal 120/80 mmHg pembatasan Supaya klien dapat
aktivitas ( di merasa rileks
tempatan tidur atau Untuk menurunkan
kursi) stres dan ketegangan
Lakukan tindakan yang mempengaruhi
-tindakan yang tekanan darah dan
nyaman seperti perjalanan penyakit
pijatan punggung hipertensi
dan leher Untuk mengurangi
Ajarkan teknik ketidak nyamanan
relaksasi, panduan dan dapat
imajinasi, aktivitas menurunkan
pengalihan. rangsangan simpatis
Kolaborasi dengan Dapat menurunkan
tim medis : rangsangan yang
Berikan obat dapat menimbulkan
diuretik tiazid stres, membuat efek
Kolaborasi dengan tenang sehingga
tim gizi: menurunkan tekanan
Berikan diet darah
rendah garam dan
diet rendah Tiazid di gunakan
kolesterol untuk menurunkan
tekanan darah pasien
Diuretiknya
memperkuat agen-
agen hipertensif lain
dengan membatasi
retensi cairan.
Untuk menjaga
tekanan darah agar
stabil
3 3 Selama dilakukan Mandiri : Perubahan mungkin
asuhan keperawatan Kaji terhadap disebabkan oleh
selama 2x24 jam kekeringan kulit, penurunan aktivitas
diharapkan klien: dan infeksi kelenjar keringat atau
-tidak mengeluh gatal- Gunting kuku pengumpulan
gatal lagi pertahankan kuku kalsium dan posfat
terpotong bersih pada lapisan
Kolaborasi kutancus
Berikan Area-area ini sangat
pengobatan mudah terjadinya
antipruritis sesuai infeksi
pesanan Mengurangi
stimulus gatal pada
kulit
E. Implementasi hari-1
No Dx .Implementasi Respon klien Ttd
kep
1 1 Mengobservasi pola napas Do :pola napas klien belum teratur
Mengajarkan pola napas Ds :klien mengatakan napasnya
dalam masih sesak
Memberikan posisi Do: klien tampak kooperatif terhadap
semiflowler anjuran perawat
Memberikan oksigen sesuai Ds: pasien mengatakan napasnya
dengan indikasi hasil GDA sedikit lega
dan toleransi pasien Do: klien terlihat nyaman
Ds: klien mengatakan merasa
nyaman
Do:klien tampak kooperatif
Ds: klien mengatakan napasnya agak
lancar
2 2 Memantau tekanan darah Do : klien tampak kooperatif
mengkaji lingkungan Ds :
mempertahankan Do: klien terlihat rileks
pembatasan aktivitas ( di Ds: klien mengatakan merasa
tempat tidur atau kursi) nyaman
Do:klien tampak sedikit stres dan
melakukan tindakan kurang tenang
tindakan yang nyaman seperti Ds: klien mengatakan dirinya kurang
pijatan punggung dan leher tenang dan sedikit mengalami stres
mengajarkan teknik Do: klien tampak sedikit rileks
relaksasi, panduan imajinasi, Ds: klien mengatakan sedikit merasa
aktivitas pengalihan. rileks
Kolaborasi dengan tim Do: klien tampak kooperatif
medis : Ds: klien mengatakan sudah sedikit
memberikan obat bisa untuk berimajinasi
diuretiktiazid Do: saat dikaji Tekanan Darah :
Kolaborasi dengan tim gizi: 140/90 mmHg.
memberikan diet rendah Ds:
garam dan diet rendah Do: klien tampak kooperatif
kolesterol Ds:
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC
Doenges E, Marilynn, dkk. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk
Perancanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta : EGC
Long, B C. (1996). Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses Keperawatan) Jilid 3.
Bandung : Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan
Price, Sylvia A dan Lorraine M Wilson. (1995). Patofisiologi Konsep Kllinis Proses-proses
Penyakit. Edisi 4. Jakarta : EGC
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta :EGC
Doenges, Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
Supartondo. ( 2001 ). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Diposkan oleh Dian Ayi di 01.01