Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUANKELAINAN KATUP JANTUNGI.

DEFINISIKelainan katup jantung merupakan keadaan dimana katup jantungmengalami kelainan


yang membuat aliran darah tidak dapat diatur denganmaksimal oleh jantung.Katup jantung yang
mengalami kelainan membuat darah yangseharusnya tidak bisa kembali masuk ke bagian serambi
jantung ketika beradadi bilik jantung membuat jantung memiliki tekanan yang cukup kuat
untukmemompa darah ke seluruh tubuh. Akibatnya orang tersebut tidak bisamelakukan
aktifitas dalam tingkat tertentu.Kelainan katup jantung yang parah membuat penderitanya tidak
dapatberaktifitas dan juga dapat menimbulkan kematian karena jantung tidak lagumemiliki kemampuan
untuk dapat mengalirkan darah.Kelainan katup jantung biasanya terjadi karena faktor genetika
atauketurunan dan terjadi sejak masih dalam kandungan. Kelainan pada katupjantung juga bisa terjadi
karena kecelakaan ataupun cedera yang mengenaijantung. Operasi jantung juga dapat
menyebabkan kelainan pada katupjantung jika operasi tersebut gagal atau terjadi kesalahan
teknis maupunprosedur dalam melakukan oeprasi pada jantung. Penyakit katup jantung
menyebabkan kelainan-kelainan pada alirandarah yang melintasi katup jantung.

Katup yang terserang penyakit dapatmengalami dua jenis gangguan fungsional: regurgitasi-daun katup
tidak dapatmenutup rapat sehngga darah dapat mengalir balik (sinonim denganisufisiensi katup
dan inkompetensi katup) dan stenosis katup-lubang katupmengalami penyempitan shingga aliran
darah mengalami hambatan.

Isufisiensi dapat dan stenosis dapat terjadi bersamaan pada satu katup, dikenalsebagai ”lesi campuran”
atau terjadi sendiri yang disebut sebagai lesi murni.”Berikut tipe-tipe gangguan katub

.a. Stenosis MitralStenosis mitral adalah penebalan progresif dan pengerutan bilah – bilahkatup mitral,
yang menyebabkan penyempitan lumen dan sumbatan progresifaliran darah. Secara normal pembukaan
katup mitral adalah selebar tiga jari.Pada kasus stenosis berat menjadi penyempitan lumen sampai
seleba pensil.Ventrikel kiri tidak terpengaruh, namun antrium kiri mengalami kesulitandalam
menggosongkan darah melalui lumen yang sempit ke ventrikel kiri.Akibatnya antrium akan melebar dan
mengalami hipertrofi karena tidak adakatup yang melindungi vena pulmonal terhadap aliran balik dari
antrium,maka sirkulasi pulmonal mengalami kongesti. Akibatnya ventrikel kananharus
menanggung beban tekanan arteri pulmonal yang tinggi dan mengalamiperegangan berlebihan yang
berakhir gagal jantung.
b. Insufisiensi Mitral (Regurgitasi)Insufisiensi mitral terjadi bilah- bilah katup mitral tidak dapat
salingmenutup selama systole. Chordate tendineae memendek, sehingga bilah katuptidak dapat
menutup dengan sempurna, akibatnya terjadilah regurgitasi aliranbalik dari ventrikel kiri ke antrium kiri.
Pemendekan atau sobekan salah satuatau kedua bilah katup mitral mengakibtakan penutupan lumen
mitral tidaksempurna saat ventrikel kiri dengan kuat mendorong darah ke aorta, sehinggasetiap denyut,
ventrikel kiri akan mendorong sebagaian darah kembali keantrium kiri. Aliran balik darah ini ditambah
dengan darah yang masuk dariparu, menyebabkan antrium kiri mengalami pelebaran dan hipertrofi.
Alirandarah balik dari ventrikel akan menyebabkan darah yang mengalir dari paruke antrium kiri menjadi
berkurang. Akibatnya paru mengalami kongesti, y

LP KELAINAN KATUP JANTUNG

DownloadReport

Published on

11-Aug-2015

View

623

Download

45

Facebook2TwitterGoogle+EmailLagi...

DESCRIPTION

laporan pendahuluan
TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN KELAINAN KATUP JANTUNG I.

DEFINISI Kelainan katup jantung merupakan keadaan dimana katup jantung mengalami kelainan yang
membuat aliran darah tidak dapat diatur dengan maksimal oleh jantung. Katup jantung yang mengalami
kelainan membuat darah yang seharusnya tidak bisa kembali masuk ke bagian serambi jantung ketika
berada di bilik jantung membuat jantung memiliki tekanan yang cukup kuat untuk memompa darah ke
seluruh tubuh. Akibatnya orang tersebut tidak bisa melakukan aktifitas dalam tingkat tertentu. Kelainan
katup jantung yang parah membuat penderitanya tidak dapat beraktifitas dan juga dapat menimbulkan
kematian karena jantung tidak lagu memiliki kemampuan untuk dapat mengalirkan darah. Kelainan
katup jantung biasanya terjadi karena faktor genetika atau keturunan dan terjadi sejak masih dalam
kandungan. Kelainan pada katup jantung juga bisa terjadi karena kecelakaan ataupun cedera yang
mengenai jantung. Operasi jantung juga dapat menyebabkan kelainan pada katup jantung jika operasi
tersebut gagal atau terjadi kesalahan teknis maupun prosedur dalam melakukan oeprasi pada jantung.
Penyakit katup jantung menyebabkan kelainan-kelainan pada aliran darah yang melintasi katup jantung.
Katup yang terserang penyakit dapat mengalami dua jenis gangguan fungsional: regurgitasi-daun katup
tidak dapat menutup rapat sehngga darah dapat mengalir balik (sinonim dengan isufisiensi katup dan
inkompetensi katup) dan stenosis katup-lubang katup mengalami penyempitan shingga aliran darah
mengalami hambatan. Isufisiensi dapat dan stenosis dapat terjadi bersamaan pada satu katup, dikenal
sebagai ”lesi campuran” atau terjadi sendiri yang disebut sebagai lesi murni.” Berikut tipetipe gangguan
katub

. a. Stenosis Mitral Stenosis mitral adalah penebalan progresif dan pengerutan bilah – bilah katup mitral,
yang menyebabkan penyempitan lumen dan sumbatan progresif aliran darah. Secara normal
pembukaan katup mitral adalah selebar tiga jari. Pada kasus stenosis berat menjadi penyempitan lumen
sampai seleba pensil. Ventrikel kiri tidak terpengaruh, namun antrium kiri mengalami kesulitan dalam
menggosongkan darah melalui lumen yang sempit ke ventrikel kiri. Akibatnya antrium akan melebar dan
mengalami hipertrofi karena tidak ada katup yang melindungi vena pulmonal terhadap aliran balik dari
antrium, maka sirkulasi pulmonal mengalami kongesti. Akibatnya ventrikel kanan harus menanggung
beban tekanan arteri pulmonal yang tinggi dan mengalami peregangan berlebihan yang berakhir gagal
jantung.
b. Insufisiensi Mitral (Regurgitasi) Insufisiensi mitral terjadi bilah- bilah katup mitral tidak dapat saling
menutup selama systole. Chordate tendineae memendek, sehingga bilah katup tidak dapat menutup
dengan sempurna, akibatnya terjadilah regurgitasi aliran balik dari ventrikel kiri ke antrium kiri.
Pemendekan atau sobekan salah satu atau kedua bilah katup mitral mengakibtakan penutupan lumen
mitral tidak sempurna saat ventrikel kiri dengan kuat mendorong darah ke aorta, sehingga setiap
denyut, ventrikel kiri akan mendorong sebagaian darah kembali ke antrium kiri. Aliran balik darah ini
ditambah dengan darah yang masuk dari paru, menyebabkan antrium kiri mengalami pelebaran dan
hipertrofi. Aliran darah balik dari ventrikel akan menyebabkan darah yang mengalir dari paru ke antrium
kiri menjadi berkurang. Akibatnya paru mengalami kongesti, yang pada giliranya menambah beban ke
ventrikel kanan. Maka meskipun kebocoran mitral hanya kecil namun selalu berakibat terhadap kedua
paru dan ventrikel kanan.

c. Stenosis Aorta Stenosis katup aorta adalah penyempitan lumen antara ventrikel kiri dan aorta. Pada
orang dewasa stenosis bisa merupakan kelainan bawaan atau dapat sebagai akibat dari
endokarditisrematik atau kalsifikasi kuspis dengan penyebab yang tidak diketahui. Penyempitan terjadi
secara progresif selama beberapa tahun atau beberapa puluh tahun. Bilah – bilah katup aorta saling
menempel dan menutup sebagaian lumen diantara jantung dan aorta. Ventrikel kiri mengatasi
hambatan sirkulasi ini dengan berkontraksi lebih lambat tapi dengan energi yang lebih besar dari
normal, mendorong darah melalui lumen yang sangat sempit. Mekanisme kompesansi jantung mulai
gagal dan munculah tanda – tanda klinis. Obstruksi kalur aliran aorta tersebut menambahkan beban
tekanan ke ventrikel kiri, yang mengakibatkan penebalann dinding otot. Otot jantung menebal
(hipertrofi) sebagai respons terhadap besarnya obstruksi ; terjadilah gagal jantung bila obsruksinya
terlalu berat. d. Insufiensi Aorta (Regurgitasi) Insufisiensi aorta disebabkan oleh lesi peradangan yang
merusak bentuk bilah katup aorta,sehingga masing – masing bilah tidak bisa menutup lumen aorta
dengan rapt selama diastole dan akibatnya menyebabkan aliran balik darah dari aorta ke ventrikel kiri.
Defek katup ini bisa disebabkan oleh endokarditis, kelainan bawaan, atau penyakit seperti sifilis dan
pecahnya aneurisma yang menyebabkan dilatasi atau sobekan aorta asendens Karena kebocoran katup
aorta saat diastole , maka sebagaian darah dalam aorta, yang biasanya bertekanan tinggi, akan mengalir
ke ventrikel kiri, sehingga ventrikel kiri harus mengatasi keduanya yaitu mengirim darah yang secara
normal diterima dari atrium kiri ke ventrikel melalui lumen ventrikel, maupun darah yang kembali dari
aorta. Ventrikel kiri kemudian melebar dan hipertrofi untuk mengakomodasi peningkatan volume ini,
demikian juga akibat tenaga mendorong yang lebih normal untuk memompa darah, menyebabkan
tekanan darah sistolik meningkat. Sistem kardiovaskuler berusaha mengkompesansi melalui refleks
dilatasi pembul;uh darah arteri perifer melemas sehingga tahanan perifer turun dan tekanan diastolic
turun drastis.

II. ETIOLOGI Penyakit katup jantung dahulu dianggap sebagai peyakit yang hampir selalu disebabkan
oleh rematik, tetapi sekarang telah lebih banyak ditemukan penyakit katup jenis baru. Penyakit katup
jantung yang paling sering dijumpai adalah penyakit katup degeneratif yang berkaitan dengan
meningkatnya masa hidup rata-rata pada orang-orang yang hidup di negara industri dibandingkan
dengan yang hidup di negara berkembang. Meskipun terjadi penurunan insidensi penyakit demam
rematik , namun penyakit rematik masih merupakan penyebab lazim deformitas katup yang
membutuhkan koreksi bedah. Selain penyakit rematik, telah dikenal beberapa penyebab lain yang
semakin sering menimbulkan perubahan bentuk dan malfungsi pada katup yaitu endokartis bakterialis,
defek jaringan penyambung sejak lahir, disfungsi dan reptura otot papilaris karena aterosklirosis koroner
dan malformasi kongnital

a. Stenosis Mitral stenosis


katup mitral terjadi terutama pada orang tua yang pernah menderita demam rematik pada
masa kanak-kanak dan mereka tidak mendapatkan antibiotik. Di bagian dunia lainnya, demam
rematik sering terjadi dan menyebabkan stenosis katup mitral pada dewasa, remaja dan kadang
pada anak-anak. Yang khas adalah jika penyebabnya demam rematik, daun katup mitral
sebagian bergabung menjadi satu
b. Insufisiensi Mitral
Berdasarkan etiologinya insufisiensi atau regurgitasi mitral dapat dibagi atas reumatik dan non
reumatik(degenaratif, endokarditis, penyakit jantung koroner, penyakit jantung bawaan, trauma
dan sebagainya). Di negara berkembang seperti Indonesia, penyebab terbanyak insufisiensi
mitral adalah demam reumatik.
c. Stenosis Aorta
Berdasarkan etiologinya stenosis katup aorta merupakan penyakit utama pada orang tua, yang
merupakan akibat dari pembentukan jaringan parut dan penimbunan kalsium di dalam daun
katup. Stenosis katup aorta seperti ini timbul setelah usia 60 tahun, tetapi biasanya gejalanya
baru muncul setelah usia 70-80 tahun. Stenosis katup aorta juga bisa disebabkan oleh demam
rematik pada masa kanak-kanak. Pada keadaan ini biasanya disertai dengan kelainan pada katup
mitral baik berupa stenosis, regurgitasi maupun keduanya. Pada orang yang lebih muda,
penyebab yang paling sering adalah kelainan bawaan. Pada masa bayi, katup aorta yang
menyempit mungkin tidak menyebabkan masalah, masalah baru muncul pada masa
pertumbuhan anak. Ukuran katup tidak berubah, sementara jantung melebar dan mencoba
untuk memompa sejumlah besar darah melalui katup yang kecil. Katup mungkin hanya memiliki
dua daun yang seharusnya tiga, atau memiliki bentuk abnormal seperti corong. Lama-lama,
lubang/pembukaan katup tersebut, sering menjadi kaku dan menyempit karena terkumpulnya
endapan kalsium.
d. Insufisiensi Aorta Penyebab terbanyak adalah demam reumatik dan sifilis. Kelainan katub dan
kanker aorta juga bias menimbulkan isufisiensi aorta. Pada isufisiensi aorta kronik terlihat
fibrosis dan retraksi daun-daun katub, dengan atau tanpa kalsifikasi, yang umumnya merupakan
skuele dari demam reumatik

. III. TANDA DAN GEJALA

Jika stenosisnya berat, tekanan darah di dalam atrium kiri dan tekanan darah di dalam vena paru-paru
meningkat, sehingga terjadi gagal jantung, dimana cairan tertimbun di dalam paru- paru (edema
pulmoner). Penderita yang mengalami gagal jantung akan mudah merasakan lelah dan sesak nafas. Pada
awalnya, sesak nafas terjadi hanya sewaktu melakukan aktivitas, tetapi lama-lama sesak juga akan
timbul dalam keadaan istirahat. Sebagian penderita akan merasa lebih nyaman jika berbaring dengan
disangga oleh beberapa buah bantal atau duduk tegak. Warna semu kemerahan di pipi menunjukkan
bahwa seseorang menderita stenosis katup mitral. Tekanan tinggi pada vena paru-paru dapat
menyebabkan vena atau kapiler pecah dan terjadi perdarahan ringan atau berat ke dalam paru-paru.
Pembesaran atrium kiri bisa mengakibatkan fibrilasi atrium, dimana denyut jantung menjadi cepat dan
tidak teratur.

a. Stenosis Mitral Sangat cape, lemah, dyspnea, capek bila ada kegiatan fisik, nocturnal dyspnea, batuk
kering, bronchitis, rales, edema paru-paru, hemoptysis/batuk darah, kegagalan pada sebelah kanan
jantung. Auskultasi: teraba getaran apex S1 memberondong, peningkatan bunyi. Murmur:lemah,
nada rendah, rumbling/gemuruh, diastolic pada apex. B
b. . Insufisiensi Mitral Sangat cape, lemah, kehabisan tenaga, berat badan turun, napas sesak bila
terjadi kegiatan fisik, ortopneu, paroxysma noktural dipsneu rales Tingkat lanjut: edema paru-paru,
kegagalan jantung sebelah kanan. Auskultasi: terasa getaran pada raba apex, S1 tidak ada, lemah,
murmur. Murmur: bernada tinggi, menghembus, berdesis, selam systoll(pada apex) S3 nada rendah.
c. Stenosis Aorta Angina, syncope, capai, lemah, sesak napas saat ada kegiatan ortopneu, paroxysmal
nokturial, edema paru-paru, rales. Tingkat lanjut: kegagalan sebelah kanan jantung Murmur: nada
rendah, kasar seperti kerutan, systoll(pada basis atau carctis) gemetar systoll pada basis jantung. d.
Insufisiensi Aorta Palpitasi, sinus tacikardi, sesak napas bila beraktifitas ortopnew, paroxysmal noktural
dyspnea, diaphoresis hebat, angina. Tingkat lanjut: kegagalan jantung sebelah kiri dan kanan. Murmur:
nada tinggi, menghembus diastole (sela iga ke-3) murmur desakan systoll pada basis.

V. KOMPLIKASI o Komplikasi-komplikasi yang terjadi pada kelainan katup o Angina pectoris o Bedah
jantung o Gagal jantung kongestif o Disritmia o Kondisi inflamasi jantung o Aspek-aspek psikososial
perawatan akut o Penyakit jantung rematik o Penyakit jantung iskemik

VI. PENATALAKSANAAN

1. Stenosis Mitral Terapi antibiotic diberika untuk mencegah berulangnya infeksi. Penatalaksanaan gagal
jantung kongesti adalah dengan memberikan kardiotinikum dan diuritik. Intervensi bedah meliputi
komisurotoomi untuk membuka atau “menyobek” komisura katub mitral yang lengket atau mengganti
katub miral dengan katub protesa. Pada beberapa kasus dimana pembedahan merupakan kontraindikasi
dan terapi medis tidak mampu menghasilkan hasil yang diharapkan, maka dapat dilakukan valvuloplasti
transluminal perkutan untuk mengurang beberapa gejala.

2. Insufisiensi Mitral Penatalaksanaannya sama dengan gagal jantung kongestif, intervensi bedah
meliputi penggantian katup mitral.

3. Stenosis Aorta Penatalaksanaan yang sesuai untuk stenosis aorta adalah penggantian katub aorta
secara bedah. Terdapat resiko kematian mendadak pada pasien yang diobati saja tanpa tindakan bedah.
Keadaan yang tak dikoreksi tersebut dapat menyebabkan gagal jantung permanen yang tidak berespond
terhadap terapi medis.

4. Insufisiensi Aorta Penggantian katub aorta adalah terapi pilihan, tetapi kapan waktu yang tepat untuk
penggantian katub masih kontroversial. Pembedahan dianjurkan pada semua pasien dengan hipertropi
ventrikel kiri tanpa memperhatikan ada atau tidaknnya gejala lain. Bila pasien mengalami gejala gagal
jantung kongestif, harus diberikan penatalaksanaan medis sampai dilakukannya pembedahan.

VII. DATA FOKUS PENGKAJIAN


a. Wawancara menanyakan atau tanya jawab yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien
dan merupakan suatu komunikasi yang direncanakan. Dalam berkomunikasi ini perawat mengajak
klien dan keluarga untuk bertukar pikiran dan perasaannya yang diistilahkan teknik komunikasi
terapeut
b. b. Pemeriksaan fisik pemeriksaan berjalan secara logis dari kepala ke kaki, yaitu keadaan umum,
tekanan darah, nadi, tangan, kepala dan leher, jantung, paru, abdomen dan kaki serta tungkai.
Dalam pemeriksaan selanjutnya pada jantung disamping ditemukan adanya hasil pemeriksaan
normal, juga bisa dapati kelainan-kelainan hasil pemeriksaan fisik yang meliputi antara lain : batas
jantung yang melebar, adanya berbagai variasi abnormal bunyi jantung dan bunyi tambahan berupa
bising (murmur).
c. c. Pemeriksaan diagnostik
- Laboratorium (nilai normalnya) - Ro foto - CT Scan - MRI, USG, EEG, ECG, dll.
VIII. ANALISA DATA
Kelompok Data 1. DO:  Aritmi  Brakikardia  Perubahan EKG  Takikardia  Penurunan tekanan
vena  Keletihan  Murmur 2. DO:  Sianosis  Dispnea  Tachikardia  Gas darah arteri abnormal 
Pucat kehitaman 3. DO :  Perubahan denyut jantung  Kedok wajah  Ungkapan nyeri  Gangguan
tidur Nyeri dada Iskemi jaringan miokard Kerusakan pertukaran gas Kongesti paru Etiologi Resiko
tinggi menurunnya curah jantung Masalah Disfungsi katup  Perubahan nafsu makan 4. DO: 
Hilangnya nafsu makan  Mulut kering  Kontak mata buruk  Pasien terlihat cemas  Gugup Situasi
kritis, Takut akan kematian Ansietas 5. DO: - Sering bertanya - salah intruksi Kurangnya informasi,
keterbatasan kognitif Deficit pengetahuan
IX. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Resiko tinggi penurunan curah jantung b.d disfungsi katup b. Gangguan pertukaran gas b.d
odema paru c. Nyeri dada b.d iskemik jaringan miokard d. Situasi kritis, takut akan kematian b.d
ansietas e. Defisit pengetahuan b/d kurangnya informasi tentang katup jantung ditandai
dengan permintaan informasi pasien
b. DAFTAR PUSTAKA
Baradero, Mary. 2005. Patiens With Cardiovascular and Hematological System Problem.
Banjarmasin Germativum, Fahmi. 2002. Asuhan Keperawatan Kelainan Jantung.
(http://fahmifununi.blogspot.com/2012/07/asuhan-keperawatanpada-kelainan.html diakses
tanggal 16 Februari 2013)
Jackson Lee, Jackson Marilynn, 2011. Seri Panduan Praktis Keperawatan Klinis. Jakarta: Erlangga
Muttaqin, Arif, 2006. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Banjarmasin

RECOMMENDED

Jantung (Katup, Bunyi, Dan Kelainan Katup)

JANTUNG (KATUP, BUNYI, DAN KELAINAN KATUP)

DOCUMENTS

Anestesia pada Penderita Kelainan Katup Jantung

ANESTESIA PADA PENDERITA KELAINAN KATUP JANTUNG

DOCUMENTS

GAMBARAN KELAINAN KATUP JANTUNG PADA PASIEN ...

GAMBARAN KELAINAN KATUP JANTUNG PADA PASIEN ...

DOCUMENTS

Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Kelainan Katup Jantung

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KELAINAN KATUP JANTUNG

DOCUMENTS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelainan katup jantung ...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG KELAINAN KATUP JANTUNG ...

DOCUMENTS

Tabel Perbedaan Kelainan Katup


TABEL PERBEDAAN KELAINAN KATUP

DOCUMENTS

Makalah Penyakit Katup Jantung

MAKALAH PENYAKIT KATUP JANTUNG

DOCUMENTS

Interna - Penyakit Katup Jantung

INTERNA - PENYAKIT KATUP JANTUNG

DOCUMENTS

Penyakit Katup Jantung (Presentasi)

PENYAKIT KATUP JANTUNG (PRESENTASI)

DOCUMENTS

Asuhan Kerperawatan Kelainan Katup Jantung.docx

ASUHAN KERPERAWATAN KELAINAN KATUP JANTUNG.DOCX

DOCUMENTS

Kelainan katup AKPER PEMKAB MUNA

KELAINAN KATUP AKPER PEMKAB MUNA

DOCUMENTS

1. Operasi jantung ganti katup

1. OPERASI JANTUNG GANTI KATUP

DOCUMENTS

Askep Penyakit Katup Jantung Ppt

ASKEP PENYAKIT KATUP JANTUNG PPT


DOCUMENTS

penyakit jantung katup kamal fauzee.doc

PENYAKIT JANTUNG KATUP KAMAL FAUZEE.DOC

DOCUMENTS

Anestesi Pada Penyakit Jantung Katup

ANESTESI PADA PENYAKIT JANTUNG KATUP

DOCUMENTS

Cara Mengobati Infeksi Katup Jantung

CARA MENGOBATI INFEKSI KATUP JANTUNG

DOCUMENTS

KUESIONER KELAINAN JANTUNG BAWAAN - . Bagaimana derajat dari penyakit jantung bawaan yang
diderita ? 3. ... Dan apakah katup jantung Pasien sudah menutup sempurna saat ini ? 11.

KUESIONER KELAINAN JANTUNG BAWAAN - . BAGAIMANA DERAJAT DARI PENYAKIT JANTUNG BAWAAN
YANG DIDERITA ? 3. ... DAN APAKAH KATUP JANTUNG PASIEN SUDAH MENUTUP SEMPURNA SAAT INI ?
11.

DOCUMENTS

Jantung Memiliki 4 Katup Dan Ini Adalah Katup Aorta

JANTUNG MEMILIKI 4 KATUP DAN INI ADALAH KATUP AORTA

DOCUMENTS

Makalah Kelainan Katub Jantung

MAKALAH KELAINAN KATUB JANTUNG

DOCUMENTS

Kelainan Jantung Kongenital Makalah


KELAINAN JANTUNG KONGENITAL MAKALAH

DOCUMENTS

View more >

About Us

Contact

Term

DMCA

Cookie Policy

STARTUP - SHARE TO SUCCESS

a. Wawancara

menanyakan atau tanya jawab yang berhubungan dengan masalah

yang dihadapi klien dan merupakan suatu komunikasi yang direncanakan.

Dalam berkomunikasi ini perawat mengajak klien dan keluarga untuk

bertukar pikiran dan perasaannya yang diistilahkan teknik komunikasi

terapeuti

b. Pemeriksaan fisik

pemeriksaan berjalan secara logis dari kepala ke kaki, yaitu

keadaan umum, tekanan darah, nadi, tangan, kepala dan leher, jantung,

paru, abdomen dan kaki serta tungkai.

Dalam pemeriksaan selanjutnya pada jantung disamping ditemukan


adanya hasil pemeriksaan normal, juga bisa dapati kelainan-kelainan hasil

pemeriksaan fisik yang meliputi antara lain : batas jantung yang melebar,

adanya berbagai variasi abnormal bunyi jantung dan bunyi tambahan

berupa bising (murmur).

c. Pemeriksaan diagnostik

- Laboratorium (nilai normalnya)

- Ro foto

- CT Scan

- MRI, USG, EEG, ECG, dl

https://dokumen.tips/documents/lp-kelainan-katup-jantung.html

KELAINAN KATUB JANTUNG

A. Pengertian

Penyakit katup jantung adalah penyakit yang muncul akibat adanya kelainan atau
gangguan pada salah satu atau lebih dari keempat katup jantung, sehingga darah sulit
mengalir ke ruangan atau pembuluh darah selanjutnya, atau sebagian justru berbalik

Katup jantung atau klep jantung merupakan organ yang memiliki mekanisme seperti
gerbang atau pintu satu arah yang terdapat pada jantung. Katup jantung berfungsi
menjaga aliran darah yang berasal dari jantung dapat mengalir dengan benar, baik antar
ruangan jantung atau dari jantung keluar ke pembuluh darah. Ada empat katup jantung
yang masing-masing terletak:
 Di antara serambi (atrium) kanan dengan bilik (ventrikel) kanan, bernama katup
trikuspid.
 Di antara serambi kiri dengan bilik kiri, bernama katup mitral.
 Di antara bilik kanan dengan pembuluh darah paru-paru (arteri pulmonaris), yaitu
pembuluh darah yang membawa darah menuju paru-paru untuk memperoleh
oksigen, bernama katup pulmonal.
 Di antara bilik kiri dengan pembuluh darah arteri besar (aorta), yaitu pembuluh
darah yang membawa darah berisi oksigen dari jantung ke seluruh tubuh, bernama
katup aorta.

Jika terdapat salah satu atau beberapa dari katup jantung mengalami kelainan, seluruh
proses aliran darah termasuk oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh akan terganggu.

https://www.alodokter.com/penyakit-katup-jantung

Anda mungkin juga menyukai