Anda di halaman 1dari 40

PENYUSUNAN PETA GEOMEDIK

GEOMEDIC
MAPPING

SUNARTO,S.ST., Ners., M.Kes


Politeknik Kesehatan Jurusan Keperawatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Surakarta 2020
LATAR BELAKANG
OTODA di Bid. Kesehatan : pemberian
kewenangan kepada daerah untuk merumuskan
& mengembangkan sistem kesehatan
didaerahnya.

Penyusunan peta geomedik dapat merupakan


acuan dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan khususnya kesiapsiagaan
(preparedness) kegawat daruratan.
MANFAAT PENYUSUNAN
PETA GEOMEDIK

Terdapat keterpaduan konsep penyusunan


pelayanan kesehatan dalam penanggulangan
bencana.

Memudahkan mobilisasi sumber daya (SDM,


logistik medik, ambulans) sehingga penanganan
bencana dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan
cermat.
DASAR PENYUSUNAN

WHO constitution : Health is a state of complete


physical , mental and social well being and not
merely the absence of disease and infirmity.
UU no 23 th 1992 ttg Kesehatan
UU no 32 th 2004 ttg Pemerintah Daerah
Perpres RI no 83 th 2005 ttg BAKORNAS PB.
Dasar penyusunan (Lanjutan)
Kep.Menkes RI no 28/Menkes/SK/I/1995 ttg Juklak
umum penanggulangan medik korban bencana
Kep.Menkes RI no 205/Menkes/SK/III/1999 ttg Juklak
permintaan dan pengiriman bantuan medik dan RS
rujukan pada saat bencana
Kep Menkes dan Kessos RI no 265/Menkes
Kessos/SK/IV/2001 ttg Safe Community (Masyarakat
hidup sehat dan aman)
Kep.Menkes RI no 1653/Menkes/SK/IX/2005 ttg
Pedoman penanganan bencana bidang kesehatan
Kep Menkes RI no 1575/Menkes/SK/XI/2005 ttg
Organisasi dan tata kerja Dep Kesehatan.
Deklarasi Makasar th 2000
TUJUAN PENYUSUNAN
Tujuan Umum
– Memberi gambaran kekuatan
(SDM,sarana,prasaran, fas kesehatan)

– Mendapat gambaran lokasi bencana


di Kab/kota/propinsi .
TUJUAN PENYUSUNAN
Tujuan Khusus,
1. Daerah dapat melakukan identifikasi kekuatan dlm
upaya preparedness.
2. Daerah mengetahui potensi bencana &
penanggulangannya
3. Pembuat keputusan didaerah dpt mengambil
langkah dengan potensi yang ada didaerahnya dlm
penanggulangan bencana
4. Sebagai pedoman pada kegawat daruratan bencana
PENGERTIAN
“Hazard”
• Setiap fenomena (alam, buatan manusia/ teknologi,
konflik sosial) yang mempunyai potensi untuk
menimbulkan ancaman terhadap penduduk dan
lingkungan

atau

• Suatu ancaman kehidupan (life), kesejahteraan (well


being) , harta benda (material goods) dan
lingkungan yg diakibatkan oleh proses ekstrim dari
kejadian alam , buatan manusia/teknologi
“Vulnerability”
• Dampak sejumlah faktor yg memperbesar
kemungkinan ketidak mampuan masyarakat
menahan atau mengatasi suatu keadaan kedaruratan
(emergency) atau bencana
• Terdapat 2 aspek
1. Susceptibility
(tingkat pemaparan masyarakat terhadap hazard)
contoh : BANJIR dipengaruhi faktor perencanaan tata ruang, IMB pemukiman. dll
2. Resilience
(Kapasitas atau kemampuan masyarakat menghadapi/
mengatasi kerusakan yg disebabkan keadaan darurat atau
terjadinya bencana)
contoh : Adanya “contigency plan” berupa tersedianya SDM/ masyarakat terlatih didaerah
rawan bencana , ada”Monitoring serta evaluasi yang dilakukan secara teratur”
KOMPONEN
KOMPONEN PETA GEOMEDIK
1. Resource map (peta informasi sumber daya disuatu wilayah
adminitratif – SDM- sarana-prasarana)
2. Hazard map (peta informasi jenis dan karakteristik hazard
disuatu wilayah administratif)
3. Risk map (peta sama dgn hazard map yg menunjukkan
kemungkinan akan terjadinya suatu hazard)
– Vulnerability map (peta distribusi elemen masyarakat :
demografi- kultur-ekonomi-infrastruktur- lingkungan yg dapat mengalami
kerusakan akibat hazard)

4. Community and environmental map(peta info


rinci tentang komunitas disuatu area geografis, kepadatan pddk,
institusi pelayanan utk masyarakat, jejaring transportasi dll)
PETA WILAYAH & DEMOGRAFI
PETA WILAYAH & DEMOGRAFI
PETA WILAYAH & DEMOGRAFI
HAZARD MAP
HAZARD MAP
RESOURCE MAP
Vulnerability map
Peta distribusi elemen masyarakat yg dapat mengalami
kerusakan akibat “hazard”.

1. Demografi
(distribusi berdasarkan umur-sex-vulnerabel group-high risk group-tk
kesehatan-tk pendidikan-ketrampilan masyarakat- mobilisasi)
2. Kultur – budaya
(tradisi-agama-etnis-nilai sosial-perilaku thd hazard-jenis makanan normal
dikonsumsi-kebiasaan makan)
3. Ekonomi
(perdagangan-pertanian/livestock-investasi-industri-kekayaaan)
4. Infrastruktur
(jejaring-komunikasi-transportasi-pelayanan essensial-aset masyarakat-
struktur pemerintahan)
5. Lingkungan
(landforms- geologi-flora-fauna-pengairan)
Community and environmental map
(Peta informasi rinci tentang komunitas disuatu area geografis)

• Kepadatan & komposisi • Tempat distribusi makanan,


penduduk , • Info ttg air bersih dan
• Vunerabel group sanitasi,
(penjara,rmh jompo,rmh • Pos kesehatan,
yatim piatu), • Gudang logistik,
• Lokasi potensial utk shelter, • Pusat bisnis dan pabrik,
• Preparedness focal point, • Jejaring transportasi dan
• Institusi pelayanan darurat komunikasi,
(polisi, Dinas Kebakaran, • Titik2 jalur jalan keluar,
ambulans, TNI)
• Lokasi rmh pejabat, • Public utilities.
LANGKAH2 PENYUSUNAN

1. Prinsip penyusunan
2. Langkah langkah
– Data dasar dan data di daerah rawan bencana (Data
dasar dan data potensi bahaya)
– Analisis data
– Display data
PRINSIP PENYUSUNAN

Dibuat oleh Dinas Kesehatan prop/kab/kota


Disusun potensi ancaman kegawat daruratan
didaerah
Bagaimana penanggulangan potensi saat ini dan
y.a.d
Gunakan simbol yg seragam agar tdk terjadi
miskomunikasi
Didistibusikan/ sosialisasikan kejajarannya
Contoh : Simbol utk SDM & Sarana

Puskesmas Pos P3K

AGD-118
Rumah Sakit

Apotek
Dokter
Spesialis
PMI
Contoh : Simbol utk Peta bencana

• Tanah longsor

• Kecelakaan Lalu lintas

• Kebakaran
PRINSIP PENYUSUNAN (lanjutan)

Termasuk sarana penunjang (transportasi dan


komunikasi)
Tentukan koord intra sektor dan lintas sektor
Tentukan kerjasama didaerah perbatasan wilayah
Lakukan pembaharuan setiap 6 bulan
Tetapkan bersama pusat informasi dan
sosialisasikan
Penyusunan adl kerja lintas sektor, perlu
komitmen pihak terkait
LANGKAH PENYUSUNAN
Buat data dasar
(Data umum dimulai tk kecamatan sampai kabupaten/kota)
1. Demografi dan komposisi penduduk
2. Geografis dan epidemiologis
3. Prevalensi 10 besar penyakit dan 10 besar
kematian
4. Lokasi sarana dan prasarana Kesehatan
5. Jumlah,jenis dan kualifikasi tenaga kesehatan
6. Potensi tenaga non kesehatan berpotensi dlm
penanggulangan bencana
DATA DASAR TAHUN 2020
PER KECAMATAN
• Jumlah penduduk (laki-laki dan perempuan)
• Jumlah penduduk kelompok rentan (bayi, balita,
anak-anak, ibu hamil, lansia)
• Jumlah penduduk miskin
• Jenis penyakit 10 besar
• Penyebab kematian 10 besar
• Jumlah sarana & prasarana kesehatan
(Puskesmas, Pustu, Polindes, POD, Rumah Sakit
Pemerintah dan Swasta, Apotik, Klinik, Gudang
Obat, Ambulans tranportasi/gawat darurat)
DATA DASAR TAHUN 2020
PER KECAMATAN
• Jumlah tenaga kesehatan menurut jenis dan jumlahnya
berdasarkan sarana dan prasarana kesehatan
• Jumlah tenaga kesehatan menurut jenis dan jumlahnya
yang telah mengikuti pelatihan (PPGD, BTLS, BCLS, ATLS,
APLS, Manajemen Bencana, dll) berdasarkan sarana dan
prasarana kesehatan
• Jumlah tenaga non kesehatan (PMI, Pemadam
Kebakaran, Polisi, dll)
• Jumlah sarana dan prasarana lain (pasar, kantor
pemerintahan, dll)

Ket : jenis tenaga kesehatan lht di Profil Kesehatan + lampiran yg


dibagikan
Data potensi bahaya
(dibuat dgn mempertimbangkan faktor spesifik)

• Local specific
contoh : Yogya dgn hazard mapping gn berapi, Sumut dengan
daerah banjir dan tanah longsor.
• Identifikasi “hazard” dan lokasinya
banjir, longsor, gempa, angin topan, kecelakaan kereta api,
kecelakaan lalin, kecelakaan sungai, kerusuhan sosial, rawan
kebakaran dll
• Identifikasi “vulnerabel group” dan lokasinya
anak batita,anak balita, remaja, ibu hamil, usila, kel miskin dll
Analisis data
(analisis data dasar dan data potensi bahaya dgn mempertimbangkan keadaan
“local-specific”)

1. Potensi ancaman/”hazard”
(malnutrisi, dampak industri, social disaster)
2. “Severity hazard”
(potensi pertentangan antar etnis, potensi letusan gunung
berapi, potensi kecelakaan kereta api, potensi banjir dll)
3. Potensi penanggulangan bencana
(sumber daya kesehatan, sumber daya non kesehatan,
sistem yg berlaku)
Display data
• Data yang dikumpulkan dan dianalisa lalu dibuat
display untuk setiap tkt / wilayah administrasi mulai
kecamatan, kab/ kota sampai tkt propinsi

• Data display harus dapat diakses dalam 24 jam


BENTUK
TABEL DATA
Bentuk Tabel data
(Daerah bencana & jenis bencana di kecamatan, kab/kota, propinsi)
Data derah dan jenis bencana
Di ….. ……(kab/kota, propinsi) Periode ………(bln/th)

No Nama kec/kab/kota A B C D E F G H I J

1 Kepil v v v v v

A. .Kecelakaan laut F. Kecelakaan lalu lintas


B. Banjir G. Kecelakaan kereta api
C. Gempa bumi H. Gunung meletus
D. Angin topan I. Kebakaran hutan/asap
E. Tanah longsor J. Konflik sosial
Bentuk Tabel data
(Daerah rawan bencana di kec, kab/kota, propinsi)
Data kec/kab/kota rawan bencana
Di ……………..(kab/kota/propinsi) periode……..(bln/thn)

No Nama kec/ kab/kota Sifat kerawanan Perkiraan


bencana *) penduduk yang
terkena

Jumlah

*) sifat kerawanan bencana A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,L (lain2 dapat disebutkan)


Bentuk Tabel data
(Data sarana, prasarana dan SDM di kec, kab/ kota)

Data sarana, prasarana dan SDM


Di ……..(kec,kab/kota, propinsi) periode ……. (bln/th)

No Nama kec, Puskesmas RS Tenaga Ambulan Sistim Polisi Dinas


kab/kota kes Kom. kebakara
n
1 Purwosari V
V V V
2 Jebres v
v v v v v v

Jumlah
INTERPRETASI DATA
Interpretasi data
• Dapat diketahui daerah dengan potensi
bahaya sangat tinggi (high susceptibility) dan
sangat rendah ketahanannya (low resilience)
dengan sumber daya minimal (low resources)
perlu ditetapkan sbg prioritas.

• Hasil interpretasi dapat digunakan untuk


pengambilan keputusan dalam pengambilan
bencana
TABEL INTERPRETASI
Potensi bahaya Ketahanan Sumber daya Prioritas
Susceptibility Resilience Resources contigency
plan
Tinggi Rendah Terbatas Perlu bantuan

Tinggi Tinggi Tinggi Mandiri

Rendah Rendah Terbatas Perlu bantuan

Rendah Tinggi Tinggi Siap


membantu

Anda mungkin juga menyukai