ANESTESI
Pembimbing:
Dr. Andityo Sumbarwoto, Sp.An
Oleh:
KELOMPOK J31
Thasia Isabelita 201820401011109
Muhammida Fahrina S. 201820401011104
Dian Sella Rahmasari 201820401011108
Juliatika 201820401011120
Syamsul Amar Hidayat 201820401011165
Tindakan anestesi adalah menghilangkan rasa sakit seluruh tubuh secara sentral disertai
hilangnya kesadaran dan bersifat reversible.
Pemantauan
Oksigenasi Ventilasi
jalan napas
EFEK :
Efek anelgesia kurang baik
Relaksasinya cukup
Mendepresi pernafasan
Menghambat kerja otot jantung dan pembuluh darah
KONTRA INDIKASI :
Seksio sesarea : dosis rendah pun dapat menghambat kontraksi otot rahim serta mengurangi efektivitas
ergotonin dan oksitoksin
Gangguan hati dan riwayat penggunaan halotan dalam waktu 3 bulan sebelumnya Menyebabkan
hepatotoksisitas
Pasien risiko peningkatan tekanan intrakranial
EFEK SAMPPING :
Sistem Kardiovaskular
Halotan mendilatasi jaringan vaskular kulit dan otak menyebabkan berkurangnya perfusi organ-organ
tersebut penurunan tekanan darah.
Sisfem Saraf
meningkatkan tekanan intrakranial pada pasien dengan massa intrakranial yang mendiami rongga, udem otak,
atau hipertensi intrakranial yang sudah ada sebelumnya.
Otot
menyebabkan relaksasi otot skeletal melalui efek depresan pusatnya
Ginjal, Hati, dan Saluran Gastrointestinal
penurunan aliran darah ginjal, laju filtrasi glomerular , hepatik dan splanknik.
Induksi dengan isofluran dan pemulihannya terjadi dengan
relatif cepat. Lebih dari 99% isofluran yang dihirup diekskresikan
tanpa perubahan meIalui paru-paru, bukan merupakan mutagen,
teratogen, atau karsinogen.
Otot
Merelaksasi sebagian otot rangka melalui efek sentralnya
Merelaksasi otot polos uterus dan tidak direkomendasikan untuk analgesia atau
anestesia pada persalinan dan pelahiran pervaginal.
Ginjal, Hati, dan Saluran Gastrointestinal
Mereduksi aliran darah splanknik dan hepatik, ginjal dan laju filtrasi glomerulus.
Anestesia dan pemulihan relatif lambat
Sisfem Respirasi
Enfluran menghasilkan efek depresi yang lebih besar pada respons ventilasi terhadap
hipoksia dan hiperkarbia dibandingkan dengan halotan dan isofluran.
Sistem Saraf
Vasodilator serebral yang meningkatkan tekanan intrakranial pada beberapa pasien.
Obat ini dapat menurunkan konsumsi O
Otot
Enfluran menghasilkan relaksasi otot rangka, merelaksasi otot polos uterus.
Dalam waktu 5 menit setelah pemberian, Waktu yang dibutuhkan untuk sadar
kembali biasanya tidak melebihi 5-10 menit
Desfluran banyak digunakan pada operasi pasien rawat jalan karena memiliki
onset dan kinetika kembalinya kesadaran yang cepat.
Sistem Kardiovaskular
Desfluran menurunkan tekanan darah.
Sisfem Respirasi
meningkatkan kecepatan respirasi dan penurunan volume tidal
senyawa ini juga merupakan iritan kuat bagi saluran tidak digunakan
untuk induksi anestesia.
Sisfem Saraf
Desfluran menurunkan resistensi vaskular serebral dan konsumsi O2
metabolik serebral.
meningkatkan aliran darah serebral dan dapat meningkatkan ICP
EFEK SAMPING:
Sisfem Kardiovaskular
Hipotensi
Sisfem Respirasi
Reduksi pada volume tidal dan peningkatan kecepatan pernapasan
Sisfem Saraf
Meningkatkan ICP
ANASTESI GAS
Induksi cepat anesfesia dan kesadaran cepat setelah penghentian
pemberian.
Afinitas lebih besar dari oksigen berbahaya
Senyawa ini memproduksi efek analgesia yang signifikan pada
konsentrasi serendah 20% dan biasanya menghasilkan efek sedasi
pada konsentrasi antara 30% -80%.
Umumnya N2O digunakan sebagai tambahan untuk anesterik lain.
Sistem Kardiovaskular
Diberikan bersama dengan anestetik terhalogenasi peningkatan frekuensi tekanan
jantung, tekanan darah arterial, dan curah jantung.
Jika N2O diberikan bersama opioid, senyawa ini umumnya menurunkan tekanan darah
arteri dan curah jantung.
Sisfem Respirasi
Dinitrogen monoksida dapat menyebabkan sedikit peningkatan kecepatan respirasi dan
penurunan volume tidal
Otot
Dinitrogen monoksida tidak merelaksasi otot rangka
Neurological
Neurological
blockade perifer
blockade central
Nerve block
Spinal Anaesthesia
IV regional
Epidural
anestesia
Anaesthesia
Indikasi:
Bedah ekstremitas bawah
Bedah panggul
Bedah obstetri-ginekologi
Bedah urologi
Kontraindikasi:
Teknik:
Efek Samping:
Bradikardi
Hipotensi
Apnea
Mual muntah
Indikasi:
untuk memberikan anestesi ke perut dan ekstremitas bawah
Kontraindikasi:
Teknik Bromage score
ANESTESI LOKAL
ESTER
• Relatif tidak stabil dalam bentuk larutan
• Dimetabolisme dalam plasma oleh enzim pseudocholinesterase
• Masa kerja pendek
• Relatif tidak toksik
• Dapat bersifat alergen
AMIDA
• Lebih stabil dalam bentuk larutan
• Dimetabolisme dalam hati
• Masa kerja lebih panjang
• Tidak bersifat alergen
Berdasarkan potensi dan lama kerjanya, obat anestesi lokal
dibedakan menjadi 3 group.
Group I meliputi prokain yang memiliki potensi lemah dengan
lama kerja singkat
Group II meliputi lidokain dan mepivakain yang memiliki
potensi dan lama kerja sedang
Group III meliputi tetrakain dan bupivakain yang memiliki
potensi kuat dengan lama kerja panjang
ESTER
FARMAKODINAMIK FARMAKOKINETIK INDIKASI EFEK SAMPING DOSIS, SEDIAAN, CARA PEMBERIAN
Mencegah transmisi Procaine dimetabolisme Diberikan Efek samping yang Dosis 15 mg/kgbb.
impuls saraf menjadi asam intarvena serius adalah Untuk infiltrasi : larutan 0,25-0,5
(blokade konduksi) paminobenzoiz (PABA) yang untuk hipersensitasi, yang dosis maksimum 1000 mg. Bisa
dengan menghambat dikaitkan dengan reaksi pengobatan kadang-kadang pada ditambah adrenalin (1 : 100.000)
pengiriman ion alergi. aritmia dosis rendah sudah Untuk blok epidural (maksimum)
natrium melalui selama dapat 25 ml larutan 1,5%
gerbang ion natrium Anestesi infiltrasi: onset anestesi mengakibatkan Untuk kaudal : 25 ml larutan 1,5%
selektif pada kerja 2-5 menit,durasi 30-45 umum, kolaps dan untuk spinal : 50-200 mg
membran saraf menit, efek puncak <30 bedah kematian. Efek tergantung efek yang di kehendaki
menit jantung, samping yang harus
atau induced dipertimbangkan Sediaan prokain kadar 1-2% dengan
Anestesi epidural: onset hypothermia pula adalah reaksi atau tanpa epinefrin untuk
kerja 5-15 menit, durasi 30- alergi terhadap anesthesia infiltrasi dan blockade
90 menit, efek puncak <30 kombinasi prokain saraf serta 5-20% untuk anestesi
menit penisilin. Berlainan spinal
dengan kokain, zat
Anestesi spinal: onset 2-5 ini tidak Cara pemberiaan dengan cara
menit, durasi 30-45 menit, mengakibatkan injeksi intravena
efek puncak <30 menit adiksi.
FARMAKODINAMIK FARMAKOKINETIK INDIKASI EFEK SAMPING DOSIS, SEDIAAN, CARA PEMBERIAN
Menstabilkan Onset kerja: Infiltrasi 15 Diberikan - Pusing, seperti Dosis aman maksimum: 1,0-1,5
membran neuron menit; spinal <10 menit sebagai akan pingsan mg/kg tanpa epinefrin; 2,5 mg/kg
dan mencegah suntikan - Tremor, dengan epinefrin
inisiasi serta Efek puncak: 15 menit-1 jam epidural ke mengantuk berat Spinal: Bolus/infus, 5-20 mg
transmisi impuls dalam tulang - Lemah, bernafas (larutan 1%)
saraf Durasi kerja: Infiltrasi 2-3 belakang terengah-engah Topikal (Spray): Gunakan larutan
jam; Spinal 1,25 jam-3 jam - Sakit kepala 2% selama 1 detik
parah, leher
kaku, Sediaan tetracaine yaitu larutan 1%
peningkatan
kepekaan Cara pemberiaan dengan cara
terhadap cahaya injeksi intravena 1% dalam
- Mati rasa, dekstrosa 10%
kesemutan, rasa
nyeri yang
seperti terbakar,
nyeri yang terasa
berlebihan di
bagian tubuh
tertentu
FARMAKODINAMIK FARMAKOKINETIK INDIKASI EFEK SAMPING DOSIS, SEDIAAN, CARA PEMBERIAN
Menstabilkan Onset kerja: 15-30 detik Anestesi Kardiovaskuler: Dosis topikal
membran neuron topikal Hipotensi
dengan menghambat Efek puncak: 1 menit Pulmonal: Depresi Sediaan benzocaine yaitu
flux ion yang pernafasan salep/krim, semprot dan
diperlukan untuk Durasi kerja: 12-15 menit SSP: Serangan supositoria
inisiasi dan konduksi kejang
impuls Alergi: Urtikaria,
eritema, reaksi Cara pemberiaan sesuai sediaan
anafilaktoid
(jarang)
FARMAKODINAMIK FARMAKOKINETIK INDIKASI EFEK SAMPING DOSIS, SEDIAAN, CARA PEMBERIAN
Menstabilkan Anestesi infiltrasi: onset Sering Efek samping yang Dosis 3-4 mg/kgBB, bila
membran neuronal kerja ½ - 1 menit, durasi 30- dipakai serius adalah ditambahkan adrenalin dosis
dengan menghambat 60 menit, efek puncak <30 untuk hipersensitasi, yang maksimal mencapai 6 mg/kgBB
flux natrium yang menit surface kadang-kadang pada Blok/Infiltrasi: 0,5-5 mg/kg
diperlukan untuk analgesi, dosis rendah sudah (larutan 0,5-2%)
inisiasi dan konduksi Anestesi epidural: onset blok dapat Epidural: 200-400 mg (larutan 1-
impuls kerja 5-15 menit, durasi 1-3 infiltrasi, mengakibatkan 2%)
jam, efek puncak <30 menit spinal, kolaps dan Spinal: 50-200 mg (larutan 0,5-5%)
Bersifat neurotoksik, epidural dan kematian. Lidokain Kaudal: 150-300 mg (15-20 mL
jika berlebihan Anestesi spinal: onset 5-15 caudal menyebabkan larutan 1% atau 1,5%)
menyebabkan kejang menit, durasi 1-3 jam, efek analgesia penurunan tekanan
puncak <30 menit dan nerve intrakranial Sediaan Infiltrasi: 0,5%, 1%, 1,5%, 2
Ditambhan adrenalin blok lainnya. (tergantung dosis) % dengan atau tanpa epinefrin
untuk mengurangi Juga dipakai yang disebabkan 1:50.000, 1:100.000, 1:150.000,
penyerapan secara oleh efek sekunder 1:200.000
intravena peningkatan Epidural: 1%,1,5%, 2%
IV aman karena untuk resistensi vaskuler Spinal: larutan 1,5%, 5% dengan
tidak ada mengobati otak dan penurunan dekstrosa/glukosa 7,5%
kardiotoksik aritmia aliran darah otak
selama
anesthesia Cara pemberiaan dengan cara
FARMAKODINAMIK FARMAKOKINETIK INDIKASI EFEK SAMPING DOSIS, SEDIAAN, CARA PEMBERIAN
Menstabilkan Onset Kerja: Infiltrasi, 2-10 Anestesi lokal Kardiovaskular: Dosis aman maksimum: 2 mg/kg
membran neuron dan menit; epidural, 4-17 menit; dan regional Hipotensi, aritmia, tanpa epinefrin; 2-3 mg/kg dengan
mencegah inisiasi spinal, >2 menit henti jantung epinefrin.
serta transmisi impuls Pulmonal : Gangguan
Efek Puncak: pernapasan, henti Infiltrasi/Blok Saraf Perifer: <150 mg
Bersifat kardiotoksik Infiltrasi/epidural, 30-45 napas (larutan 0,25%, 0,5%)
sehingga tidak boleh menit; spinal, 15 menit SSP: Serangan Epidural:
diberikan melalui kejang, tinitus, Bolus: 50-150 mg (larutan 0,175%-
pembuluh darah, Durasi Kerja: penglihatan kabur 0,75%); (larutan 0,175%-0,5%).
sehingga diberikan Infiltrasi/epidural/spinal, 200- Alergik: Urtikaria, Infus: 6-12 mL/jam (larutan 0,0625%-
epineprin untuk 400 menit (memanjang dengan edema angioneurotik, 0,125%)
mengurangi efek epinefrin); intrapleura, 12-48 gejala-gejala Spinal: Bolus/infus, 7-15 mg (larutan
tksiknya tidak untuk jam anafilaktoid 0,75%).
memperpanjnag Epidural/KaudaI/Spin
durasi al: Blok spinal tinggi,
hipotensi, retensi Sediaan lnjeksi: 0,25%, 0,5%, 0,75%
urin, kelemahan dan dengan dan tanpa epinefrin
paralisis ekstremitas 1:200.000
bawah, hilangnya
kontrol sfingter, nyeri
kepala, nyeri Cara pemberiaan dengan cara injeksi
punggung, palsi
saraf-saraf kranial,
FARMAKODINAMIK FARMAKOKINETIK INDIKASI EFEK SAMPING DOSIS, SEDIAAN, CARA PEMBERIAN
Menstabilkan Onset kerja: Infiltrasi 3-5 Anestesi Kardivaskuler: Dosis aman maksimum: 4 mg/kg
membran neuron menit; epidural 5-15 menit regional, Hipotensi, tanpa epinefrin; 7 mg/kg dengan
dan mencegah anestesi bradikardia, blok epinefrin 1:200.000
inisiasi serta Efek puncak: Infiltrasi blok, jantung, aritmia
transmisi impuls /epidural 15-45menit anestesi Pulmonal: Depresi Blok/Infiltrasi: 50-400 mg (larutan
kaudal, napas, henti napas 0,5-1,5%)
Durasi kerja: Infiltrasi 45 anestesi SSP: Nyeri kepala Epidural:
menit-1,5 jam (dengan epidural pascaspinal, tinitus, Bolus:200-400 mg (larutan 1-2%)
epinefrin 2-6 jam); Epidural serangan kejang, Infus: 6-12 mL/jam (larutan 0,25-
3-5 jam memanjang dengan hilang pendengaran, 0,5%)
epinefrin euforia, disforia Kaudal: 150-400 mg (15-20 mL
Alergi: Urtikaria, larutan 1-2%)
eritema, edema
angioneurotik
Epidural/Kaudal: Sediaan Injeksi: 1%, 1,5%, 2%, 3%
Hilangnya kontrol
vesika urinaria dan
usus, defisit Cara pemberiaan dengan cara
motorik, sensorik, injeksi intravena
dan autonom
(kontrol sfingter)