Anda di halaman 1dari 25

Laporan Kasus

DIABETES MELITUS TIPE-II


dengan HIPERGLIKEMIA
Oleh:
Nabila Lisna A
Pembimbing :
dr. Denny Vianto, Sp.PD
dr. Ellen Estriawan

PROGRAM INTERNSHIP
RUMAH SAKIT dr. SUYUDI PACIRAN
2023
PENDAHULUA
N
DIABETES MELITUS
TIPE II
kumpulan gejala yang ditandai oleh hiperglikemia
akibat defek pada kerja insulin (resistensi insulin) dan
sekresi insulin atau kedua-duanya

WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM


tipe 2 di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000
menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030
LAPORAN
KASUS
Identitas Pasien

● Nama : Ny K
● Umur : 69 tahun
● Jenis kelamin : Perempuan
● Alamat : Paciran
● Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
● Agama : Islam
Anamnesis
● Keluhan Utama : Lemas
● Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah
Sakit dr. Suyudi Paciran dengan keluhan lemas sejak 1 hari
SMRS. Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala (+), nyeri perut
(-), mual (+), muntah (-), diare (-), demam (-),sering BAK,
cepat haus dan kulit kering.
● Riwayat penyakit dahulu : DM (-), HT (-)
● Riwayat Penyakit Keluaga : HT (+), DM (+)
● Riwayat Kebiasaan : Sering makan makanan manis dan
goreng-gorengan
Pemeriksaan Fisik

● Keadaan Umum : lemas ● Tekanan darah: 120/70 mmHg


● Nadi : 84 x/menit
● Kesadaran  : Compos mentis ● Frekuensi nafas: 20 x/menit
● Temperatur : 36,7 ºC
● GCS: 456 ● Saturasi Oksigen : 98 %
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Kepala Dan Leher Pemeriksaan Jantung
● Bentuk : Normochepali ● Inspeksi  : Ictus cordis
● Mata : Sklera Ikterik (-/-), tidak tampak
Konjungtiva Anemis (-/-) Palpasi : Ictus cordis tidak
● THT : Tidak ada keluhan teraba, tidak kuat angkat,
● Mulut : dalam batas normal Thrill (-)
● Leher : JPV (-), ● Perkusi : Batas jantung
pembesaran KGB (-) dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung I
dan II normal, reguler, Gallop
(-) Murmur (-)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Pulmo Pemeriksaan Abdomen
● Inspeksi : Simetris kanan-kiri, ● Inspeksi : Tampak flat
tidak ada retraksi,tidak ada ● Auskultasi : Peristaltik (+)
sikatrik normal, meteorismus (-)
● Palpasi : krepitasi (-), nyeri ● Palpasi : Perut tegang, hepar
tekan (-) dan lien tidak teraba, nyeri
● Perkusi : Sonor dikedua tekan (-)
lapangan paru ● Perkusi : Timpani
● Auskultasi : Suara napas
vesikuler (N) dikedua
lapangan paru, ronkhi -/-,
wheezing -/-
Pemeriksaan Fisik

Ekstremitas
● Superior  : Akral hangat,
kering, merah, CRT < 2 detik,
icterus (-), edema (-)
● Inferior  : Akral hangat,
kering, merah, CRT < 2 detik,
icterus (-), edema
● (-), tampak ptekie di region
femur dan cruris dextra dan
sinistra
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Nilai normal Satuan
Darah lengkap
Eritrosit 4.46 3.50-5.50 10^6/uL
Hb 10,9 11.0-16,0 g/dL
Hematokrit 32,6 37-54% %
MCV 80,6 80.00-100 fl
MCH 26,9 27.00-34.00 pg
MCHC 33,4 32.00-36.00 g/dL
RDW-CV 16,8 11-16 %
Trombosit 311.000 150.000-450.000 uL
Leukosit 7.400 4.000-10.000 /uL
Neutrofil 4.410 2000-7000 /uL
Limfosit 2.380 800-4000 /uL
Monosit 380 120-1200 /uL
Eosinophil 180 20-500 /uL
Basofil 50 0-100 /uL
GDA 369 90-200 mg/dL
TATALAKSANA

● infus PZ loading 500cc, lanjut maintenance 1500cc/24jam


● injeksi santagesik 3x1gr
● injeksi ranitidine 2x50mg
● Drip NSB 1x1
● Insulin RCI 1x4 IU IV, lanjut maintenance 3x6 IU SC
TINJAUAN PUSTAKA
DIABETES MELITUS
TIPE II
Definisi dan Etiologi

kumpulan gejala yang ditandai oleh


DM didapatkan kadar gula darah
hiperglikemia akibat defek pada
puasa > 126 mg/dL atau glukosa
kerja insulin (resistensi insulin) dan
darah sesaat > 200 mg/dL. Glukosa
sekresi insulin atau kedua-duanya
darah puasa diartikan tidak adanya
asupan kalori dalam waktu 8 jam.
Peningkatan HbA1c lebih dari 6,5%
termasuk ciri dari DM
Obesitas

Hipertensi

Faktor Resiko Genetik

Dislipidemia

Usia

Alkohol dan rokok


Epidemiologi
Indonesia menempati
peringka ke-4 dalam jumlah
penderita diabetes
terbanyak (8.4 juta jiwa di
tahun 2000)

WHO memprediksi
kenaikan sebesar 2-3 kali
lipat pada tahun 2030
(21,3 juta jiwa)
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Keluhan khas:
● Poliuria
● Polidipsia
● Polifagia

Keluhan tidak khas:


● Lemah
● kesemutan (rasa baal terutama di
ujung-ujung ekstremitas)
● Gatal
● mata kabur
● disfungsi ereksi pada pria
● pruritus vulvae pada wanita
● luka yang sulit sembuh
Penegakan Diagnosis

Gejala klasik DM dengan kadar GDS ≥ 200 mg/dL (11,1


mmol/L).

Gejala klasik DM dengan kadar GDP ≥ 126 mg/dl.

Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa oral


(TTGO) > 200 mg/dL (11,1 mmol/L)
Penatalaksanaan
Komplikasi
• Hiperglikemia

• Hipoglikemia

• Ketoasidosis

• kronik vaskuler
• mikrovaskuler (retinopati, neuropati, dan nefropati)
• makrovaskuler (penyakit jantung koroner, penyakit
vaskuler perifer, dan penyakit serebrovaskuler)

• ulkus diabetikum

Prognosis
• Prognosis umumnya adalah dubia. Karena penyakit ini adalah penyakit kronis, quo ad
vitam umumnya adalah dubia ad bonam, namun quo ad fungsionam dan sanationamnya
adalah dubia ad malam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai