Anda di halaman 1dari 23

Laporan Kasus

SEORANG DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE 2


TAK TERKOGULASI

Oleh:
DEWI MONIM

Pembimbing:
dr. Gracia.Y.V.Daimboa,SpPD
PENDAHULUAN
Organisasi Internasional Diabetes Federation IDF, terdapat 463 juta orang, pada usia 20-79
tahun didunia dengan prevalensi diabetes ditahun 2019 sekitar 9 % pada perempuan dan
9,55 % pada laki-laki

Jantung

DM Gagal gin-
jal
Wilayah asia tenggara indonesia menempati posisi ke tiga, dengan prevalensi 11,3 %,

Kebutaan

Diabetes adalah penyakit menahun (kronis), berupa gangguan metabolik, den-


gan tanda gula darah yang meningkat melewati batas normal. Diabetes militus
di bagi menjadi DM tipe I, DM tipe II, DM gestasional
o Keluhan utama: Napsu makan menurun o Riwayat penyakit keluarga:
o Riwayat penyakit sekarang:
• riwayat penyakit diabetes (-)
Pasien mengeluh lemas sejak 2 hari SMRS Pasien juga • riwayat hipertensi (-)
mengeluh mengalami penurunan napsu makan menu- • Stoke (+)
run, dan batuk (-) demam(-) pilek (-). Tidak ada nyeri • riwayat alergi obat (-)
dada, tidak ada sesak, dan tidak ada mual muntah (-) • riwayat jantung (-)

o Riwayat Sosial ekonomi:


o Riwayat penyakit dahulu:
• Merokok (-)
• Stroke sejak tahun 2020
• Alkohol (-)
• Obat-obatan (-)
• Tatto (-)
• Trasfusi (-)
• Seks bebas (-)
PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI UMUM :

• KEADAAN UMUM : NAPSU MAKAN MENURUN


• KESADARA : COMPOS MENTIS
• WARNA KULIT TAMPAK PUCAT TETAPI TIDAK IKTERIK
• TIDAK ADA TAMPAK SESAK

VITAL SIGN :

• TEKANAN DARAH : 110/80MMHG


• NADI : 81X/MENIT
• RESPIRASI : 20X/MENIT
• SUHU BADAN :36’C
KEPALA DAN LEHER :
• NORMOCHEPALI
• KON
HASIL LABORATORIUM

Tanggal : 17 oktober 2021 (12:43)


Pada pemeriksaan Hematologi rutin didapatkan kadar Hemoglobin 14.1 g/dL, Hematokrit 37.5 %, Leukosit 7.64103/uL,
Trombosit 273 103/uL, Eritrosit 4.8106/uL. Pada pemeriksaan Kimia Darah didapatkan GDS 585 mg/dL. SGOT 14.1 U/L,
SGPT 16.5U/L, BUN 19.0 mg/dL, Creatinin 0.59mg/dL, Kalium Darah 3.70mEq/L, Natrium Darah 120.80 mEq/L, CL darah
9.50 mEq/L, Calsium Ion 1.06 mEq/L.

Tanggal : 17 oktober 2021 (12:43)


Pada hitung jenis Leukosit di dapatkan Sel basofil 0.5%, Eosinofil 0.9%, Neutrofil 47.8%, Limfosit 42.3%, Monosit 18.5%.
PERJALANAN PENYAKIT
Pada hari pertama perawatan (17 oktober 2021) di IGD,
pasien merasa lemas sejak ± 2 hari yang lalu, lemas di seluruh tubuh, pusing, sesak, nyeri ulu hati,
mual, muntah (-), BAK lancar . Keadaan umum pasien tampak sakit sedang, kesadaran: compos men-
tis, TD:118/91 mmHg, N:85menit teratur, SpO 2: 97%, pernapasan 20x/menit, SB:36,80C. Dari pemerik-
saan kepala dan leher tidak ditemukan adanya konjungtiva anemis, sklera ikterik, oral kandidiasis, de-
viasi trakea, dan pembesaran KGB. Pada pemeriksaan thorax didapatkan dada simetris, ikut gerak
napas, vocal fremitus ada kanan dan kiri sama, pada perkusi didapatkan bunyi sonor, pada auskultasi
didapatkan suara napas vesikuler, rhonki dan wheezing tidak ada, iktus kordis tidak terlihat dan tidak
teraba, pada perkusi jantung didapatkan batas jantung normal, bunyi jantung I-II regular. Pada pe-
meriksaan abdomen terlihat bentuk perut cembung, tidak ada jejas, pada auskultasi didapatkan bising
usus normal, pada palpasi didapatkan nyeri tekan (+) pada regio iliaka kanan dan region iliaka kiri,
hepar dan lien tidak teraba membesar, pada perkusi didapatkan suara timpani.
Diagnosa: Diabetes tipe 2 tak terkontrol
Terapi:
- IVFD RL: NaCl 0.9% loading 1000cc.
Pasien direncanakan melakukan pemeriksaan DL, Diff count, DDR, GDS, UL, ureum creatinin,
SGOT/SGPT, dan elektrolit. Pasien masuk di ruang RPDP pukul: 13.00WIT.
Follow up

17 oktober 2021
s Pasien lemas
o Ttv :
TD : 100/80
N : 89
RR : 20
Sb : 36.1
Spo2 : 99
a
PERJALANAN PENYAKIT
Pada hari kedua perawatan (18 Oktober 2021) di RPDP
pasien merasa lemas,lemas di seluruh tubuh, pusing , nyeri ulu hati, mual, muntah (-), BAK lancar .
Keadaan umum pasien tampak sakit sedang, kesadaran: compos mentis, TD:80/50 mmHg, N:75menit ter-
atur, SpO2: 99%, pernapasan 20x/menit, SB:36,10C. Dari pemeriksaan kepala dan leher tidak ditemukan
adanya konjungtiva anemis, sklera ikterik, oral kandidiasis, deviasi trakea, dan pembesaran KGB. Pada
pemeriksaan thorax didapatkan dada simetris, ikut gerak napas, vocal fremitus ada kanan dan kiri sama,
pada perkusi didapatkan bunyi sonor, pada auskultasi didapatkan suara napas vesikuler, rhonki dan
wheezing tidak ada, iktus kordis tidak terlihat dan tidak teraba, pada perkusi jantung didapatkan batas
jantung normal, bunyi jantung I-II regular. Pada pemeriksaan abdomen terlihat bentuk perut cembung,
tidak ada jejas, pada auskultasi didapatkan bising usus normal, pada palpasi didapatkan nyeri tekan (+)
pada regio iliaka kanan dan region iliaka kiri, hepar dan lien tidak teraba membesar, pada perkusi didap-
atkan suara timpani.
Diagnosa: Diabetes tipe 2 tak terkontrol
Terapi:
-IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
-inj novaraid 10-10-10 unit Pc sebelum makan
-inj Levemir 0-0-10unit Pc sesudah makan jam 22:00
-inj omeprazole 2x1
-drip neurobion 1ampul 8jam
PERJALANAN PENYAKIT
Pada hari ke empat perawatan ( 21 oktober 2021)
Pasien tidak mengeluh apa-apa ,mual, muntah (-),BAK lancar BAB lancar. Keadaan umum pasien
tampak sakit sedang, kesadaran: compos mentis, TD:90/60 mmHg, N:80menit teratur, SpO 2: 97%,
pernapasan 20x/menit, SB:36,10C. Dari pemeriksaan kepala dan leher tidak ditemukan adanya kon-
jungtiva anemis, sklera ikterik, oral kandidiasis, deviasi trakea, dan pembesaran KGB. Pada pe-
meriksaan thorax didapatkan dada simetris, ikut gerak napas, vocal fremitus ada kanan dan kiri
sama, pada perkusi didapatkan bunyi sonor, pada auskultasi didapatkan suara napas vesikuler,
rhonki dan wheezing tidak ada, iktus kordis tidak terlihat dan tidak teraba, pada perkusi jantung dida-
patkan batas jantung normal, bunyi jantung I-II regular. Pada pemeriksaan abdomen terlihat bentuk
perut cembung, tidak ada jejas, pada auskultasi didapatkan bising usus normal, pada palpasi didap-
atkan nyeri tekan (+) pada regio iliaka kanan dan region iliaka kiri, hepar dan lien tidak teraba mem-
besar, pada perkusi didapatkan suara timpani.
Diagnosa: Diabetes tipe 2 + hyponatremia
Terapi:
-IVFD RL: NaCl 0.9% 20 tpm
-inj novaraid 14-14-14 unit Pc sebelum makan
-inj Levemir 0-0-12unit Pc sesudah makan jam 22:00
-inj omeprazole 2x1
PERJALANAN PENYAKIT
Pada hari ke 7 perawatan ( 27 oktober 2021)

Pasien tidak mengeluh apa-apa ,mual, muntah (-),BAK lancar BAB lancar. Keadaan umum pasien
tampak sakit sedang, kesadaran: compos mentis, TD:100/60 mmHg, N:85menit teratur, SpO 2: 99%,
pernapasan 20x/menit, SB:36,50C. Dari pemeriksaan kepala dan leher tidak ditemukan adanya kon-
jungtiva anemis, sklera ikterik, oral kandidiasis, deviasi trakea, dan pembesaran KGB. Pada pe-
meriksaan thorax didapatkan dada simetris, ikut gerak napas, vocal fremitus ada kanan dan kiri
sama, pada perkusi didapatkan bunyi sonor, pada auskultasi didapatkan suara napas vesikuler,
rhonki dan wheezing tidak ada, iktus kordis tidak terlihat dan tidak teraba, pada perkusi jantung dida-
patkan batas jantung normal, bunyi jantung I-II regular. Pada pemeriksaan abdomen terlihat bentuk
perut cembung, tidak ada jejas, pada auskultasi didapatkan bising usus normal, pada palpasi didap-
atkan nyeri tekan (+) pada regio iliaka kanan dan region iliaka kiri, hepar dan lien tidak teraba mem-
besar, pada perkusi didapatkan suara timpani.
Diagnosa: Diabetes tipe 2
Terapi:
IVFD NS 18 tpm IV
PERJALANAN PENYAKIT

pasien sudah tidak ada keluhan.

Diagnosa:diabetes tipe 2

Terapi
:IVFD RL: NaCl 0.9% 20 tpm
-inj novaraid 14-14-14 unit Pc sebelum makan
-inj Levemir 0-0-12unit Pc sesudah makan jam 22:00
-inj omeprazole 2x1
-drip neurobion 1ampul
PEMBAHASAN

Patofisiologi Diabetes Mellitus Klasifikasi Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus

Umumnyafungsi ginjal pada pasien sin-


drom nefrotik adalah normal,tetapi pada
Faktor Resiko
sebagian kasus dapat berkembang men-
jadi gagal ginjal yang progresif
Gejala

Napsu makan menurun

lemas

Lemah pada kaki kiri


Tanda

Tanda dari pasien lemas dan memiliki masalah pada pola makan.
Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaanfisik PemeriksaanPenunjang

• Pasien datang den- • Tanda vital dalam • Pemeriksaan darah:


gan keadaan keluhan batas normal • GDS
lemas
Diagnosis banding

Sembabnon renal :gagal jantung kongestif, gangguan nutrisi(kwasiorkor), edema hepatal, edema
Quincke

Glomerulonefritis akut

Lupus eritematosus sistemik 


P
A • Disebabkan karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin
• sehingga mengakibatkan terjadinya penumpukan gula dalam darah yang
T penyakit dimana kadar glukosa di dalam darah tinggi
menyebabkan terjadinya hiperglikemia

O
F
I
• Pengendalikan kadar glukosa dalam darah dengan mengatur produksi dan
S penyimpanannya.
Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh pankreas yang
I berfungsi sebagai

O
L
O • menyebabkan kadar glukosa darah dalam plasma tinggi atau
hiperglikemi
G Defisiensi insulin ini menyebabkan penggunaan glukosa dalam
tubuh menurun

• menyebabkan terjadinya glukosuria


• dimana keadaan ini akan menyebabkan gejala umum diabetes mellitus
hiperglikemi ini akan menyebabkan yaitu polyuria, polydipsia, dan polyphagia
Pada pemeriksaan penunjang yang bermakna didapatkan pada pemeriksaan kimia
darah CL darah meningkat menjadi 103.60, mEq/L (H),calcium ion 0,93mEq/L (L),
pemeriksaan hematologi didapatkan hemoglobin 14,1 g/dL (L), hematocrit 37,5%
(L), Leukosit 7,64 103/uL (L), (H). Basofil 0,5% (L), Eosinofil 0,9% (H), Monosit 8,5%
Komplikasi

Komplikasi Komplikasi
atherosklerosis)
mikrovaskular Macrovaskular

jantung koroner,
dislipidemia dan atau
Hiperglikemia kegemukan hipertensi, dan
stroke

Hiperkoagulasi Malnutrisi
Terapi
Penatalaksanaan diabetes mellitus adalah untuk meningkatkan tingkat daripada kualitas hidup pasien penderita
diabetes mellitus
Terap nonfarmkologi: Terapi farmakologis

Edukasi Obat Hipoglikemik Oral (OHO)

Terapi Nutrisi Medis Injeksi Insulin

Latihan Jasmani (3)Chlorambucil

(4)Terapi hiperlipidemia: Untuk menurunkan kadar lipidpada penderita DM,dapat di- (4)CyclosponneA (CyA)
gunakan golongan HMG-Co Areductase inhibitor;

(5)Hiperkoagulabilitas: Warfarin (5)Azathioprine

(6)Pengobatan infeksi:antibiotic yang tepat;

(7)Pengobatan hipertensi:Diberikan ACE inhibitor, ARB, Non-Dihydropyridin caChannel


Blocker(CCB)

(8)Cairan dibatasi;

(9)Pemberian kalsium dan vitamin D.


Pada pasien diberikan terapi:

IVFD RL: NaCl 0.9% 20 tpm


-inj novaraid 14-14-14 unit Pc sebelum makan
-inj Levemir 0-0-12unit Pc sesudah makan jam 22:00
-inj omeprazole 2x1
-drip neurobion 1ampul NaCl 500cc 20tpm 8jam
KESIMPULAN

Seorang laki-laki Tn. N, usia 57 tahun datang ke RS dengan keluhan


utama lemah ± 2 hari SMRS. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya, maka
penderita di diagnosis mengalami diabetes tipe 2.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai