Triya Damayanti
Department Pulmonology and Respiratory Medicine
Faculty of Medicine University of Indonesia
Persahabatan Hospital
Jakarta
PENDAHULUAN
Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma
(Updated 2017).
EKSASERBASI ASMA (SERANGAN ASMA)
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Diagnosis dan Penatalaksanaan Asma dari PDPI5dan
(The Indonesia Society of Respirology) Implementasi GINA di Indonesia
PEDOMAN ASMA
Apa yang terjadi pada
serangan ASMA
Normal Asthma
Pencetus Serangan ASMA
Sangat bervariasi
Bersifat individual
Alergen
Perubahan cuaca
Makanan
Aktivitas berlebihan
Polusi udara
Infeksi saluran napas
Emosi yg berlebihan
Zat kimia/obat-obatan
TUJUAN PENATALAKSANAAN
PADA EKSASERBASI AKUT
TERAPI AWAL
SABA: 4-10 semprot dengan MDI + spacer, PINDAHKAN KE FASILITAS
Ulangi setiap 20 menit selama 1 jam PENANGANAN AKUT (UGD)
Prednisolon: dewasa 1mg/kg, maks. 50 mg, anak 1-2 mg/kg, MEMBURUK Selama menunggu: berikan SABA
maks. 40 mg dan ipratropium bromide, O2,
Oksigen (jika ada): target saturasi 93-95% (anak: 94-98%) kortikosteroid sistemik
TINDAK LANJUT
Tentukan terapi berdasarkan status klinis pasien, Konsul ke ICU, terapi dengan SABA dan O2,
Dinilai dari gejala yang paling parah dan persiapkan pasien untuk intubasi
BERAT
RINGAN atau SEDANG
Beta-2-agonis kerja cepat
Beta-2-agonis kerja cepat (SABA)
Ipratropium bromida
Pertimbangkan ipratropium bromida
Kontrol O2 untuk mempertahankan saturasi
Kontrol O2 untuk mempertahankan saturasi
hingga 93-95% (pada anak 94-98%)
hingga 93-95% (pada anak 94-98%)
Kortikosteroid oral atau IV
Kortikosteroid oral
Pertimbangkan kortikosteroid inhalasi
Pertimbangkan magnesium IV
Konsul ke ICU,
Jika pasien terus memburuk, lakukan terapi sebagai terapi dengan SABA & O2,
derajat BERAT dan nilai ulang untuk terapi di ICU dan persiapkan intubasi
1. Oksigen
Untuk mencapai saturasi O2 93-95% (94-98% pada anak usia 6-11 tahun) oksigen
harus diberikan dengan nasal kanul atau masker
2. Inhalasi SABA
Terapi SABA inhalasi harus diberikan secara berulang kali pada pasien asma akut
pMDI dengan spacer merupakan cara pemberian yang efektif dan efisien
Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2017).
Terapi pada perawatan asma akut
Terapi berikut ini biasanya diberikan bersamaan untuk mencapai perbaikan
secara cepat :
4. Kortikosteroid inhalasi:
ICS dosis tinggi yang diberikan pada satu jam pertama akan mengurangi kebutuhan
rawat inap pada pasien-pasien yang tidak menerima kortikosteroid sistemik
(Evidence A).
Secara keseluruhan ICS ditoleransi dengan baik
Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2017).
Peranan Terbutalin Respules (SABA)
Pasien Asma Akut di UGD
Rapid Bronchodilator
Terbutalin Respules
mempunyai efek yang cepat
sebagai bronkodilator
Studi acak, tersamar ganda, crossover pada 21 pasien asma atopik ringan sedang
membandingkan efikasi inhalasi terbutaline 5 mg tanpa preservative, terbutaline 5
mg dengan preservative dan plasebo.
Lai CKW et al. Effect of preservative on the efficacy of terbutaline nebuliser solution in atopic asthma. Thorax; 1993; 48: 566-568
Efektif Meningkatkan nilai FEV1 dan PEF
Kombinasi Terbutalin Respules dan ipratropium bromide efektif untuk
meningkatkan nilai FEV1 dan PEF secara signifikan
**
**
Janson C, Herala M. Plasma terbutaline levels in nebulisation treatment of acute asthma. Paulmonary Pharmacology (1991) 4, 135-1392
Well Tolerated
Kombinasi Terbutalin Respules dan Ipratropium Bromide tidak meningkatkan
denyut nadi dan tremor pasien setelah terapi
Penelitian terdiri atas 11 pasien dengan rata-rata umur 65 tahun yang datang ke IGD dengan kasus asma akut, semua pasien diterapi dengan 5 mg terbutaline (0.05-0.11 mg/kg) (Bricamyl
Astra) dan 0.5 mg ipratropium bromide. Terapi diberikan dengan menggunakan Nebulizer dengan volume 4 ml. Semua pasien mendapatkan terapi betamethasone intravena dan peniliaian
dilakukan sebelum terapi, 60 menit dan 120 setelah terapi
Janson C, Herala M. Plasma terbutaline levels in nebulisation treatment of acute asthma. Paulmonary Pharmacology (1991) 4, 135-139
Peranan Kortikosteroids inhalasi
Pasien Asma Akut
Efikasi Setara dengan Oral Prednisolone
Budesonide Respules
Oral Prednisolone
Hari
Penelitian retrospective pada 28 pasien rawat inap dengan asma eksaserbasi ringan-berat dari Januari-Desember 2003. Pasien ini sudah tidak menggunakan steroid 1
tahun, terapi yang diberikan adalah budesonide inhalation suspension (BIS) 2 x 2 mg bid atau oral prednisolone (OP) 2 x 15 mg bid. Parameter yang diukur adalah PEF,
FEV1 dan skor gejala asma yang dicatat per hari.
Chian CF et al. Five-day course of budesonide inhalation suspension is as effective as oral prednisolone in the treatment of mild to severe acute asthma exacerbations in adults. Pulmonary
Pharmacology & Therapeutics 24 (2011) 256e260
Menurunkan Durasi Rawat Inap
Penelitian di 1 center, acak, buta ganda, paralel menggunakan kontrol plasebo. Pasien anak usia 7 -72 bulan dengan eksaserbasi asma yang dirawat di rumah sakit, clinical
asthma score (CAS) antara 3 and 9 diacak untuk mendapatkan budesonide inhalasi 2 mg/hari (n = 50) atau plasebo (n = 50) sebagai tambahan pada terapi asma standard
yang meliputi inhalasi oksigen, 2 -agonist, antikolinergik and kortikosteroid oral. Lama perawatan di rumah sakit dibandingkan antara kelompok budesonide versus
plasebo.
Razi CH et al. The Addition of Inhaled Budesonide to Standard Therapy Shortens the Length of Stay in Hospital for Asthmatic Preschool Children: A Randomized, Double-Blind, Placebo-
Controlled Trial. Int Arch Allergy Immunol 2015;166:297303
Kesimpulan