Anda di halaman 1dari 3

6.

1 Tatalaksana
A. Sumbatan saluran payudara
Penanganan dengan memperbaiki pengeluaran ASI, dan mencegah obstruksi aliran ASI
1. Pastikan bayi mempunyai posisi dan kenyutan yang baik
2. Menghindari hal yang dapat menyumbat ASI, sperti pakaian ketat, dan menyangga
payudara dekat dengan puting susu
3. Mendorong ibu untuk menyusui sesering mungkin
4. Menyarankan ibu untuk menggunakan kompres hangat atau pancuran air hangat
(mandi)
Beberapa cara tersebut terkadang tidak dapat menghilangkan gejala, hal ini disebabkan
adanya materi partikel yang menyumbat saluran. Pemijatan payudara dengan jempol pada
benjolan kearah putting susu mungkin membantu namun harus dilakukan dengan lembut,
karena jaringan payudara yang meradang dengan pemijatan dapat memperburuk situasi
Bila terlihat titik putih pada ujung puting susu, bitnik tersebut harus disingkirkan dengan
kuku, kain kasar, atau dengan bantuan jarum steril
B. Mastitis
Prinsip utama :
1. Konseling suportif
2. Pengeluaran ASI efektif
3. Terapi antibiotic
4. Pengobatan simptomatik
Terapi
1. Konseling suportif
Ibu harus diyakinkan kembali tentang menyusui, aman untuk terus diteruskan, ASI
tidak akan membahayakan bayi, payudara akan krmbali pulih baik bentuk maupun
fungsinya
2. Pengeluaran ASI dengan efektif
a. Bantu ibu memperbaiki kenyutan bayi
b. Dorong untuk sering menyusui, sesering selama bayi menghendaki
c. Peras asi dengan tangan, pompa, atau botol panas, sampai menyusui dapat
diulang lagi
3. Terapi Antibiotik
Indikasi:
a. Hitung sel dan koloni bakteri dan biakan yang ada serta menunjukkan
infeksi
b. Gejala berat sejak awal
c. Terlihat putting pecah pecah
d. Gejala tidak membaik setelah 12-24 jam setelah pengeluaran ASI di perbaiki

antibiotic yang tepat harus digunakan. Antibiotic β-laktamase harus ditambahka agar
efektif terhadap Staphylococcus Aureus. Untuk organisme gram negated, sefaleksin
atau amoksisilin paling tepat. Jika mungkin, ASI dari payudara yang sakit sebaiknya
di kultur dan sensitivitas bakteri antibiotic ditentukan

pemakaian harus dalam jangka panjang, dianjurkan pemakaian 10-14 hari,


pemberian jangka pendek berkaitan dengan insiden kekambuhan

4. Pengobatan simptomatik
Nyeri sebaiknya diobati dengan analgesic. Ibuprofen dipertimbangkan sebagai obat
paling efektif dapat mengurangi inflamasi dan nyeri. Parasetamol juga merupakan
obat alternative yang tepat
Tirah baring dengan bayi juga ssngat berguna untuk meningkatkan frekuensi
menyusui dan memperbaiki pengeluaran susu
Kompres hangat pada payudara juga akan menghilangkan nyeri dan membantu
aliran ASI, dan ibu yakinkan bahwa ibu minum cukup cairan

C. Abses payudara
1. Terapi bedah
Dapat dilakukan dengan insisi dan penyaliran, dan membutuhkan anestesia umum, dapat
juga dilakukan secara kuratif dengan aspirasi dengan tuntunan USG. Aspirasi
mempunyai banyak keuntungan, tidak nyeri dibandingkan insisi dan penyaliran, dan
dapat dilakukan anestesia local, biasanya dilakukan pada pasien rawat jalan
2. Dukungan untuk menyusui
Dokter dan petugas kesehatan lain harus meyakinkan ibu bahwa dapat melanjutkan
menyusui, dan tidak membahayakan bayi,
Untuk menjamin agar menyusui dengan baik terus berlangsung, sebaiknya:
a. Bayi tetap bersama ibu sebelum maupun sesudah pembedahan
b. Bayi dapat terus menyusui dari payudara yang sehat
c. Saat ibu mengalami pembedahan, bayi harus diberi makanan lain saat ibu tidak
dapat menyusui lebih dari 3 jam
d. Ibu memeras ASI (dengan payudara yang sehat) saat ibu akan melakukan
pengobatan
e. Setelah ibu sadar setelah anastesi ibu dapat menyusui dengan payudara yang
sehat
f. Setelah nyeri pada payudara berkurang, ibu dapat kembali menyusui dengan
payudara yang terkena, kecuali saat pembedahan dekat dengan putting susu,
berikan analgesic untuk mengontrol nyeri
g. Bantu ibu untuk menjamin kenyutan bayi yang baik
h. Bila ayi tidak mau mengenyut payudara yang terkena, peras ASI sampai bayi
mau mengisap kembali
i. Bila produksi payudara yang terkena berhenti, pengisapan yang sering adalah
jalan untuk merangsang peningkatan produksi
(WHO,2002)

Pengobatan Mastitis dibagi menjadi 2:

A. Non medikamentosa
1. Ibu sebaiknya tirah baring dan mendapat asupan cairan yang lebih banyak
2. Sampel ASI sebaiknya dikultur atau diuji sensitivitas
3. Sangga payudara ibu dengan bebat atau bra yang pas
B. Medikamentosa
1. Berikan antibiotic
a. Kloksasilin 500 mg per oral per 6 jam selama 10 – 14 hari
b. Atau Eritromisin 250 mg per oral 3x1 selama 10 – 14 hari
2. Analgetik parasetamol 3x500 mg per oral
3. Lakukan evaluasi setelah 3 hari
(PPK)

Anda mungkin juga menyukai