Anda di halaman 1dari 5

1.

Definisi mastitis
Mastitis merupakan salah satu masalah yang terjadi saat ibu menyusui, yaitu
terjadinya peradangan payudara yang dapat di sertai dengan adanya infeksi
maupun tidak. Infeksi ini biasanya terjadi yang disebabkan oleh
Staphilococcus aureus. Penyakit ini menyertai laktasi yang juga dapat disebut
dengan mastitis laktasional atau mastitis puerperalis. Mastitis umumnya
terjadi pada masa awal menyusui di minggu ketiga atau keempat. Mastitis
akan berakibat fatal bila tidak segera diberikan tindakan yang adekuat.
2. Patofisiologis mastitis
Penyebab mastitis biasanya berupa mikroorganisme yaitu staphylococcus
aureus dari tenggorokan atau hidung neonates, dari ibu, atau mikroorganisme
yang dibawa petugas rumah sakit seperti S.aureus yang resisten mestisilin
(MRSA: methicillin-resistant S.aureus)
3. Tanda dan gejala mastitis
3.1 Terjadi inflamasi, keluhan mengigil, yang diikuti dengan kenaikan suhu
tubuh, serta peningkatan frekuensi denyut nadi.
3.2 Ibu biasanya sering merasakan lesu dan nyeri pada payudaranya.
3.3 Tidak nafsu makan.
3.4 Payudasa membekak.
3.5 Kulit payudara memerah pada satu tempat.
4. Pencegahan mastitis
4.1 Melakukan perawatan payudara khususnya perawatan putting susu di
masa menyusui merupakan usaha pentng untuk mencegah mastitis.
4.2 Usahakan untuk menghilangkan kerak dan susu yang sudah mengering,
lakukan kompres dengan kasa yang sudah di olesi baby oil.
4.3 Sebelum dan sesudah menyusui olesi putting susu dengan sedikit ASI
gunanya untuk melunakkan putting susu.
4.4 Bila putting mengalami luka atau lecet sebaiknya bayi disusukan pada
bagian payudara yang tidak sakit sampai luka dan lecetnya berkurang.
ASI dapat di keluarkan dengan dengan cara dipijat.
5. Penanganan mastitis
5.1 Memberi dukungan
Mastitis merupakan keadaan yang sangat nyeri sehingga ibu sering
merasa cemas, ibu pun merasa bingung apakah harus nelanjutkan
menyusui atau tidak. Banyak di jumpai bahwa ibu cenderung tidak mau
melanjutkan menyusui karena merasakan sangat sakit pada bagian
payudaranya. Oleh karena itu, ibu harus diberi dukungan untuk tetap
menyusui bayinya atau bisa dilakukan pengosongan payudara dengan
cara diperah sehingga payudaranya akan kembali pulih.
5.2 Pengeluaran ASI dengan Efektif
Terapi antibiotik dan simptomatik diberikan untuk ibu agar merasa lebih
nyaman dalam beberapa waktu.
5.2.1 Memberi dukungan untuk ibu untuk selalu menyusui bayinya
sesering mungkin.
5.2.2 Memperbaiki teknik menyusui dan isapan bayi agar
pengeluarannya lebih banyak.
5.2.3 Perah ASI dengan tangan atau dengan alat pemompa ASI.
5.3 Terapi antibiotik
Terapi antibiotik diberikan pada mastitis yang terinfeksi dengan
pemberian dosis yang tepat.
5.4 Terapi simptomatik
Terapi nyeri ini biasanya dengan diberikan analgesik. Bisa diberikan
paracetamol atau ibuprofen untuk mengurangi rasa nyeri dan mencegah
kenaikan suhu tubuh. Melakukan perawatan payudara dengan kompres
hangat pada payudara untuk membantu aliran ASI dan usahakan ibu
minum air putih yang banyak.
5.5 Apabila terdapat abses atau nanah perlu dikeluarkan dengan sayatan
kecil dibagian absesnya. Untuk mencegah kerusakan pada duktus
laktiferus, sayatan dibuat sejajar.
A. Konsep Dasar Nifas
1. Pengertian masa nifas
Masa nifas (puerperium) merupakan pemulihan segera setelah lahirnya bayi
dan plasenta serta mencerminkan keadaan fisiologi ibu, terutama system
2. Tahap pemulihan masa nifas

Anatomi dan Fisiologi Payudara


Payudara tersusun dari jaringan kelenjar, jaringan ikat, dan jaringan lemak.
Jaringan payudara terentang dari sekitar iga kedua sampai keenam (dengan postur
tubuh). Diameter payudara sekitar 10-12 cm. pada wanita yang tidak hamil
beratnya berkisar 400-600 gra, dan menyusui beratnya mencapai 600-800 gram.
Payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu sebagai berikut:
1. Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.
2. Areola, yaitu bagian tengan yang bewarna kehitaman.
3. Putting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara. Ada empat macam
bentuk putting, yaitu bentuk normal?umum, pendek, datar, panjang dan
terbenam.

1. Pengertian Laktasi
Laktasi merupakan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai proses
bayi menghisap dan menelan ASI. Masa laktasi mempunyai tujuan
meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan meneruskan pemberian ASI
sampai anak umur 2 tahun secara baik dan benar.
2. Manajemen Laktasi
Manajemen laktasi berdasarkan faktor-faktor dala periode kehamilan adalah
sebagai berikut:
1. Periode prenatal
a. Pendidikan dan penyuluhan kepada pasien dan keluarga tentang
manfaat menyusui.
b. Adanya dukungan keluarga.
c. Adanya dukungan dan kemaampuan petugas kesehatan.
d. Pemeriksaan payudara
e. Persiapan payudara dan putting susu
1) Penggunaan air untuk membersihkan putting susu, upayakan
hindari menggunakan sabun.
2) Pemeliharaan dan mempersiapkan putting susu.
3) Pemakaian BH yang memeadai.
f. Gizi yang bermutu.
1) Ekstra 300 kalori per hari terutama protein.
2) Pemberian preparat besi dan asam folik.
3) Tidak melakukan diit untuk mengurangi berat badaan.
g. Cara hidup sehat.

1. Periode nifas dini


a. Ibu dan bayi harus siap menyusui.
b. Segera menyusui setelah bayi lahir.
c. Teknik menyusui yang benar.
d. Menyusui harus sering sesuai kebutuhan.
e. Tidak memberikan susu formula.
f. Tidak memakai putting buatan atau pelindung.
g. Menggunakan kedua payudara, mulai menyusui dengan putting yang
berganti-ganti.
h. Perawatan payudara
1) Membersihkan putting susu sebelum dan sesudah menyusui
dengan air
2) Setelah menyusui, payudara dikeringkan.
3) Memakai BH yang memadai.
i. Memelihara psikis dan fisik.
j. Makanan yang bermutu.
k. Istirahat yang cukup.

1. Periode nifas lanjut-sistem penunjang


a. Sangat ideal bila dalam 7 hari setelah pulang dari rumah sakit, si ibu
dihubungi atau dikunjungi untuk melihat perkembangan atau situasi
rumahnya, persoalan biasanya timbul pada minggu pertama.
b. Adanya sarana pelayanan atau konsutasi bila secara mendadak si ibu
mendapat persoalan dengan laktasi dan menyusui.
c. Adanya keluarga atau teman yang menmbantu di rumah.

Mulyani, N. S. 2013. ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta: Nuha


Medika.

Anda mungkin juga menyukai