Pembimbing : dr. H. Mustaring, Sp. A KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ANAK- Pendahuluan RDN : masalah respirasi yang sering dijumpai pada hari-hari pertama kehidupan BBL, ditandai dengan takipnea, napas cuping hidung, retraksi intercostal, sianosis, dan apnu. Penyebab umum: Transient tachypnea of newborn (TTN) (42,7%) infeksi (17,0%) sindrom aspirasi mekonium (10,7%) penyakit membran hialin (9,3%) asfiksia lahir (3,3%) Bayi R, laki-laki, lahir spontan presentasi verteks di rumah sakit pada tanggal 16 Juni 2014, tidak segera menangis. Apgar score 4/5, BBL 3200 gr, PBL 49 cm, ballard skor 32 (tingkat maturitas 36 minggu). Beberapa menit setelah lahir, bayi mengalami kejang.
Pada pemeriksaan fisis didapatkan nadi 142 kali per menit, pernapasan 60 kali per menit, suhu 37 O C. Sclera ikterik (-), Sianosis pada bibir (+), pernapasan cuping hidung (+), merintih (+), dada bentuk datar dan simetris saat bernafas, pernafasan 60 kali/menit tidak beraturan, retraksi intercostal (+), stridor (-), suara pernapasan bronkovesikuler, suara tambahan ronchi basah halus, murmur jantung (-), abdomen scapoid (-). Riwayat maternal: ibu tidak mengkonsumsi obat terlarang (narkoba), diabetes melitus (-), infeksi pada ibu (-). Riwayat obstetrical: ibu mengatakan baru mengandung selama 8 bulan (36 minggu) dan belum saatnya melahirkan sudah diperintahkan berkuat oleh bidan di Desanya. Selama proses kelahiran di Desa, Bidan yang menangani tidak mampu melanjutkan persalinan sehingga dirujuk di RSUB dan melahirkan di Rumah Sakit.
Downes Score = 6 (gawat napas) 0 1 2 Respiration Rate < 60x/min 60-80x/min > 80x/min Retraction No Retraction Mild Retraction Severe Retraction Cyanosis No Cyanosis Cyanosis relieved by O 2
Persistent Cyanotic (with O 2 )
Air entry Good bilateral air entry Decrease in air entry No air entry Grunting No Grunting Audible by stethoscope Audible without stethoscope Diagnosis: RDN Kejang Neonatorum Caput Suksedanum Anjuran pemeriksaan: Foto roentgen thorax Analisa gas darah
Penatalaksanaan: Segera setelah lahir, dilakukan resusitasi Neonatus. Sianosis (+), merintih (+), dilakukan pemasangan O2 lpm Pasang NGT Infus dextrosa 10 % 10 tpm Injeksi vitamin K 2 mg / im Injeksi cefotaxime 2 x 160 mg / iv Luminal injeksi 35 mg Tanggal S O A P 16/06/201 4 Ku: lemah, tanda vital: P:60, N:142, S:37. BBL 3200, Merintih (+), pernapasan cuping hidung (+), kejang (+), retraksi (+), caput (+) BAB (+), BAK (+) RDN Kejang Neonatorum Caput Suksedanum O2 lpm Dekstrosa 10% 10 tpm Luminal injeksi 35 mg Cefotaxime 2 x 160 mg Sonde SF 10 cc 17/06/201 4 Ku: lemah, tanda vital: P:50, N:156, S:36,5. BB: 3300, Merintih (-), pernapasan cuping hidung (-), kejang (+), caput (+) BAB (+), BAK (+) Kejang neonatorum Off O2 Dekstrosa 10% 10 tpm Luminal injeksi 35 mg Cefotaxime 2 x 160 mg Sonde SF 10 cc/2 jam 18/06/2014 Ku: lemah, tanda vital: P:42, N:142, S:37. BB: 3,15 kg. Merintih (-), pernapasan cuping hidung (-), kejang (-), caput (-), BAB (+), BAK (+) Observasi Dekstrosa 10% 10 tpm Cefotaxime 2 x 160 mg Minum SF 15 cc/2 jam 19/06/2014 Ku: baik, tanda vital: P:88, N:168, S:37. BB: 3,4 kg. Merintih (-), pernapasan cuping hidung (-), kejang (-), caput (-), BAB (+), BAK (+) Observasi Cefotaxime 2 x 160 mg ASI 20/06/2014 Ku: baik, tanda vital: S:37,5. BB: 3500. Merintih (-), pernapasan cuping hidung (-), kejang (-), caput (-),BAB (+), BAK (+) Observasi ASI
Penyebab tersering pada bayi prematur yaitu hyalin membran disease, hypotermia, dan pneumonia penyebab pada bayi cukup bulan, antara lain TTN, polisitemia, MAS, asfiksia, cardiac, acidosis, dan pneumonia. asfiksia dan hyalin membran disease (Respiratory distress syndrome) Faktor pendukung: bayi tidak segera menangis dengan apgar score 4/5 serta riwayat obstetrical ibu mengandung selama 36 minggu (preterm). Hialin Membran Disease (Respiratory Distress Syndrome) Terutama pada bayi prematur ibu diabetes, kehamilan multijanin, persalinan seksio sesarea, persalinan cepat, asfiksia dan distress dingin insiden Patomekanisme: defisiensi surfaktan Sintesis surfaktan bergantung pada pH, suhu dan perfusi normal. Keadaan seperti asfiksia, hipoksemia, stress dingin dapat menekan sintesis surfaktan. Pem. Pnunjang: roentgen dada : peripheral air bronchogram, uniform reticulogranular pattern dan ground glass appearance penilaian gas darah Penatalaksanaan Tujuan pengobatan HMD: meminimalkan variasi kelainan fisiologis dan masalah iatrogenik yang menumpangi suhu tubuh dipertahankan antara 36,5-37 o C Kalori dan cairan harus diberikan secara iv. Untuk 24 jam pertama, 10 % glukosa 65-75 ml/kgBB/24 jam selanjutnya 120-150 ml/kgBB/24 jam Oksigen agent antibakteri secara rutin Kejang neonatus Penyebab: asfiksia, infeksi (TORCH, meningitis, septicemia), hipoglikemia, hipokalsemia, hypomagnesemia, perdarahan SSP (intraventrikular, subdural, trauma, dll) Penatalaksanaan Kejang Larutan dextrose 10% (2cc/kg IV) secara empiris kepada neonatus yang sedang mengalami kejang Kalsium glukonat (200mg/kg IV), jika dicurigai adanya hipokalsemia 0,2 ml/kg atau 2 ml Eq/kg Magnesium sulfat 50% Pada ketergantungan pyridoxine, berikan 50 mg pyridoxin IV, kejang akan berhenti dalam beberapa menit Antibiotika diberikan jika dicurigai adanya sepsis Obat anti kejang: phenobarbital (luminal) Lesi Pembengkakan eksternal Setelah lahir Melintasi garis sutura Kaput Suksedaneum Lunak, lekukan Tidak Ya Sefal hematoma Padat, tegang Ya tidak Tidak diperlukan pengobatan khusus karena caput akan menghilang dengan sendirinya. Fototerapi dilakukan jika terjadi hiperbilirubinemia. Daftar Pustaka Aly H, Pediatrics In Review 2004;25:201-208 Behrman Dkk. 2012. Nelson: Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC. Deorari, A. Rd In A Newborn Baby. Teaching Aids On Newborn Care. Nnf. India. 2005 Kasim, S. Dkk. 2012. Buku Ajar Neonatologi. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Kumar A & Bhat Bv. 2014. Epidemiology Of Respiratory Distress Of Newborns. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10829971. Pachman, Daniel. Massive Hemorrhage In The Scalp Of The Newborn Infant: Hemorrhagic Caput Succedaneum. Downloaded From Pediatrics.Aappublications.Org At Indonesia:Aap Sponsored On June 24, 2014 Tjipta, Guslihan Dkk. 2010. Kejang Pada Neonatus. Perinatologi. FK USU/RSUP H.Adam Malik Medan.