IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. R
Umur
: 21 Tahun
Alamat : Jl. Anawai
Status
: Menikah
Suku
: Tolaki
Agama : Islam
Pendidikan terakhir :
SMA
Pekerjaan
: Ibu
Rumah Tangga
Pekerjaan suami
: Swasta
ANAMNESIS
Keluhan utama
ANAMNESIS OBSTETRIK :
Riwayat
Pernikahan dan
Kehamilan Dahulu
Menikah
Riwayat
Menstruasi
Menarche
: 14 tahun, Siklus :
Teratur, Lamanya : 5-6 hari
Dismenorea (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Status
Jantung
Status Obstetri
Pemeriksaan
Luar :
Xypoideus
dan
umbilikus,
kesan bokong
Leopold 2: Punggung kiri
Leopold 3: kesan kepala
Leopold 4: 4/5
His (-)
DJJ 154x/menit
Pemeriksaan Dalam
TBJ: 2135 gr
Vulva/vagina dalam batas normal
Vagina :
DIAGNOSIS
G1P0A0 Gravid Preterm 36 minggu +
KPD + Oligohidramnion
PENATALAKSANAAN
IVFD RL 28 tpm
Cefotaxime 1 Amp/12 Jam
Dexamethason 1 Amp/ 6 jam
Observasi DJJ, tanda vital ibu
Bed rest
Pasang kateter urine tetap
FOLLO
W UP
Hari,
Tanggal
Jam
21/9/2015
11.00
15.00
16.30
17.00
17.05
22/9/2015
Perjalanan
Penyakit
Rencana Terapi
R/ Observasi
Tanda Vital ibu
DJJ,
His,
R/ Observasi
Tanda Vital ibu
DJJ,
His,
R/ Pimpin persalinan
R/ Lakukan
aktif kala III
manajemen
R/
pemantauan
persalinan kala IV
R/ amoxilin 3x500mg
As. Mef 3x500mg
SF 2x1 tab
Pada
EPIDEMIOLOGI
Insiden KPD di Indonesia: 4,5% - 7,6% dari
seluruh kehamilan
94% pada kehamilan aterm
50%-75% mengalami persalinan secara
spontan dalam waktu 48 jam,
33% akan mengalami sindrom gawat napas,
32%-76% mengalami kompresi tali pusat,
13%-60% mengalami khorioamnionitis,
4%-12% mengalami abruption plasenta
1%-2% kemungkinan mengalami kematian
janin.
ETIOLOGI
Idiopatik
FAKTOR RISIKO
Status sosial ekonomi rendah
Indeks masa tubuh rendah (<19,8)
Kekurangan gizi
Merokok
riwayat persalinan prematur
infeksi saluran kemih
Cerclage
amniosentesis
Normalnya, Terdapat
keseimbangan antara sintesis dan
degradasi ekstraseluler matriks
PATOFISIOLOGI
Aterm
Kematian Sel Terprogram
Aktivasi Enzim Katabolik
(kolagenase)
Ketuban Pecah
KPD
Ketuban Pecah
DIAGNOSIS
Nitrazin
Pengukuran pH vagina dengan kertas lakmus
PENATALAKSANAAN
Penilaian
awal
Memastikan
diagnosis
Menentukan usia kehamilan
Evaluasi infeksi maternal atau janin.
Pertimbangkan butuh antibiotik/tidak
terutama jika ketubah pecah sudah lama
Dalam kondisi inpartu, ada gawat janin atau
tidak
KPD
dirawat
di RS untuk diobservasi
(minimal 48 jam)
Jika air ketuban tidak keluar lagi
BOLEH PULANG
Jika persalinan kala aktif,
korioamnionitis, gawat janin
TERMINASI
KPD pada persalinan prematur
Tatalaksana persalinan
preterm
Konservatif
Usia Gestasi
Penatalaksanaan
< 32 minggu
Rawat inap
Beri steroid, antibiotik, observasi
kondisi ibu dan Janin
32-37 minggu
>37 minggu
Aktif
Kehamilan > 37 minggu, induksi oksitosin atau
misoprostol 25g-50g intravaginal tiap 6 jam
maksimal 4 kali.
Bila ada tanda infeksi berikan antibiotik dosis
tinggi dan diterminasi. Bila gagal,
pertimbangkan SC.
Penatalaksanaan
Lanjutkan untuk pelahiran, biasanya dengan
induksi persalinan
Disarankan
untuk
profilaksis
streptokokus grup B
Penatalaksanaan kehamilan
terhadap
ekspektansi
profilaksis
terhadap
streptokokus grup B
Sebelum 24 minggu
Penatalaksanaan
kehamilan
ekspentansi
PENATALAKSANAAN PADA
KASUS:
IVFD RL 28 tpm
Cefotaxime 1 Amp/12 Jam
Dexamethason 1 Amp/ 6 jam
Observasi DJJ, tanda vital ibu
Bed rest
Pasang kateter urine tetap
DIAGNOSIS BANDING:
KOMPLIKASI:
kelahiran kurang bulan, sindrom gawat napas,
kompresi tali pusat, khorioamnionitis, abruption
plasenta, infeksi maternal/neonatus, hipoplasia
pulmonal ,sampai kematian janin,
Semakin lama KPD, semakin besar
kemungkinan komplikasi yang terjadi
Persalinan Prematur
DEFINISI
Pada
Multifaktorial
Riwayat
persalinan preterm
Ketuban pecah dini
Perdarahan antepartum (mis: solusio placenta)
Distensi uterus berlebihan (polihidramnion, multiple
gestation)
Trauma /anomali uterus (leiomioma uteri, uterus bikornu,
riwayat pembedahan serviks)
Stress psikologi
Etnik
Indeks masa tubuh
Usia ibu
Infeksi
Faktor fetal: abnormalitas kongenital, pertumbuhan janin
terhambat, fetal gender
PATOFISIOLOGI
Infeksi
mikro-organisme
menghasilkan respon
inflamasi
Mekanisme lain:
Iskemik uteroplacental
Ekspansi uterus yang
berlebihan
aktivasi fosfolipase
A2
selaput amnion janin
melepaskan asam
arakidonat
Sintesis
prostaglandin
Inkompetensi cerviks
Menginisiasi proses
persalinan
DIAGNOSIS
Manifestasi klinis
perdarahan
per
vagina, pecahnya
ketuban, gejala2
infeksi
Terdapat gejala-gejala
inpartu, Tidak jarang,
kontraksi yang timbul
pada kehamilan tidak
benar-benar
merupakan ancaman
persalinan.
FETAL FIBRONECTIN
Terdapat dalam konsentrasi tinggi dalam darah
ibu dan cairan amnion
memainkan peran dalam adhesi selama
implantasi dan pada pertahanan adhesi plasenta
ke desidua uterus
Deteksi fibronectin yang sekresi servikovaginal
sebelum pecahnya ketuban merupakan penanda
yang mungkin untuk impending persalinan
prematur.
50 ng / mL dianggap positif
PENATALAKSANAAN
Kortikosteroid
PENCEGAHAN
Hindari persalinan pada ibu terlalu muda
Hindari jarak kehamilan terlalu dekat
Menggunakan kesempatan periksa hamil dan
memperoleh pelayanan antenatal yang baik
Anjuran untuk tidak merokok maupun
mengonsumsi obat terlarang (narkotik)
Hindari kerja berat dan perlu cukup istirahat
Obati penyakit yang dapat menyebabkan
persalinan preterm
Kenali dan obati infeksi genital/ saluran kencing
Deteksi dan pengamanan faktor risiko terhadap
persalinan preterm.