Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sury Deasy Dayo

NIM : 18061027

Kelas : A/5

“PENATALAKSANAAN LUKA BAKAR”

Luka bakar sering terjadi diantaranya terkena api, tersiram air panas, minyak panas,
sampai kuah masakan panas. Berat ringan luka bakar sangat tergantung pada luas dan dalam luka
tersebut. Luka bakar dibedakan atas luka bakar kering umumnya karena api, sengatan listrik,
logam panas, cairan panas, air mendidih, uap panas, minyak panas, serta luka bakar karena zat
kimia, asam pekat, dan alkali pekat.

Tanda-tanda luka bakar dilihat sesuai tingkat keparahan :

1. Luka bakar ringan (rasa panas, nyeri, kemerah-merahan, dan kadang-kadang ada
pembengkakan)
2. Luka bakar sedang (bagian yang terkena lebih dalam dari permukaan kulit, rasa panas, nyeri
lebih hebat, kemerahan, gelembung yang berisi cairan)
3. Luka bakar berat (jaringan yang terkena lebih dalam sampai di bawah kulit, tampak ada
jaringan yang mati, dan luas permukaan kulit yang terkena trauma panas)

A. Penatalaksanaan Luka Bakar dirumah (sebelum dibawah dirumah sakit)


Penatalaksanaan luka bakar tergantung pada tingkat keparahannya.
1. Luka bakar ringan : derajat ringan jika luas kurang dari 50%, derajat sedang dengan
luas kurang dari 15%, tau derajat berat kurang dari 2%. Bagian yang terkena panas
dikompres dengan air dingin atau dialiri air dingin. Bila terlalu luas, segera rujuk ke
rumah sakit terdekat. Bagian yang melepuh jangan dipecah, tetapi ditutupi. Tidak
dianjurkan mengoles luka bakar dengan odol/kamfer karena hal tersebut justru akan
memperberat kondisi luka bakar.
2. Luka bakar sedang : derajat ringan dengan luas lebih dari 50%, derajat sedang
dengan luas 15-30%, atau derajat berat dengan luas lebih dari 2% perlu segera
dirujuk ke rumah sakit dengan menutupi bagian yang terkena panas.
3. Luka bakar berat : lebih parah da lebih luas dari kondisi luka bakar sedang, segera
rujuk ke rumah sakit yang lengkap. Obat-obatan yang diperlukan pada luka bakar,
terutama bila permukaan kulit terbuka adalah antiinfeksi yang diberikan secara
oles/topical. Hal lain yang perlu diperhatikan karena dapat mengancam korban luka
bakar adalah kehilangan cairang tubuh (dehidrasi) karena permukaan kulit yang
rusak, infeksi, dan cacat tubuh karena adanya jaringan parut akibat luka bakar
(kontraktur).
Untuk luka bakar karena zat kimia, perlu penatalaksanaan khusus. Secara
umum, luka bakar dialiri air dingin lebih lama (20-30 menit), kemudian tutup
dengan kain halus, dan rujuk ke rumah sakit.

B. Penatalaksanaan Luka Bakar dirumah Sakit


1. Penanganan Luka Bakar Ringan
Perawatan dibagian emergency terdapat luka bakar minor meliputi : managemen
nyeri, profilaksis tetanus dan perawatan luka tahap awal.
a. Managemen nyeri
Managemen nyeri sering kali dilakukan dengan pemberian dosis ringan, seperti
morphine atau mepedifine, dibagian emergensi. Sedangkan analgetik oral
diberikan untuk digunakan oleh pasien rawat jalan.
b. Profilaksis tetanus
Petunjuk untuk pemberian profilaksis tetanus adalah sama pada penderita LB
baik yang ringan maupun yang injuri lainnya. Pada klien yang pernah mendapat
imunisasi tetanus tetapi tidak dalam waktu lima tahun terakhir dapat diberikan
boster tetanus toxoid. Untuk klien yang tidak diimunisasi dengan tetanus human
immune globulin dan karenanya harus diberikan tetanus toxoid yang pertama dari
pemberian aktif dengan tetanus toxoid.
c. Perawatan Luka
Perawatan luka untuk luka bakar ringan terdiri dari membersihkan luka, yaitu
debridemen jaringan yang mati : membuang zat yang merusak (zat kimia, dll)
dan pemberian atau penggunaan krim atau salep antimikroba topical dan balutan
secara steril. Selain itu perawat juga bertanggung jawab memberikan pendidikan
tentang perawatan luka dirumah dan manifestasi klinis dari infeksi agar klien
dapat segera mencari pertolongan. Pendidikan lain yang diperlukan adalah
tentang pentingnya melakukan ROM (Range Of Mation) secara aktif untuk
mempertahankan fungsi sendi agar tetap normal dan untuk menurunkan
pembentukan edema.

2. Penanganan Luka Bakar Berat


Untuk klien dengan luka yang luas maka penanganan pada bagian emergensi akan
meliputi reevaluasi ABC (jalan nafas, kondisi pernafasan, sirkulasi) dan trauma lain
yang mungkin terjadi : resusitasi cairan (penggantian cairan yang hilang),
pemasangan kateter urin, pemasangan NGT.
a. Reevaluasi jalan nafas, kondisi pernafasan, sirkulasi dan trauma lain yang
mungkin terjadi. Menilai kembali keadaan jalan nafas, kondisi pernafasan dan
sirkulasi untuk lebih memastikan ada tidaknya kegawatan dan untuk memastikan
penanganan secara dini.
b. Resusitasi cairan (penggantian cairan yang hilang)
Bagi klien dewasa dengan LB lebih dari 15% maka resusitasi cairan intravena
umumnya diperlukan. Pemberian intravena perifer dapat diberikan melalui kulit
yang tidak terbakar pada bagian proksimal dari ekstremitas yang terbakar.
Sedangkan untuk klien yang mengalami LB yang cukup luas atau pada klien
dimana tempat-tempat untuk pemberian IV yang terbatas, maka dengan
pemasangan kanul pada vena sentral (seperti subklavia, jugularis
internal/eksternal, atau femoral) oleh dokter mungkin diperlukan. Luas atau
persentasi luka bakar harus ditentukan dan kemudian dilanjutkan dengan
resusitasi cairan, adapun cara perhitungan resusitasi cairan adalah sbb : % BSA x
BB x 4.
c. Pemasangan kateter urine
Pemasangan kateter urine harus dilakukan untuk mengukur produksi urine setiap
jam. Output urine merupakan indicator yang reliable ntuk menentukan
keadekuatan dari resusitasi cairan.
d. Pemasangan NGT
Pemasangan NGT bagi klien LB 20%-25% atau lebih perlu dilakukan untuk
mencegah emesi dan mengurangi resiko untuk mencegah terjadinya aspirasi.
Disfungsi gastro intestinal akibat dari ileus dapat terjadi umumnya pada klien
tahap dini setelah LB. Oleh karena itu semua pemberian cairan melalui oral
harus dibatasi pada waktu itu.
REFERENSI
Widyawati, Veni. Jadi Dokter Keluarga di Rumah Sendiri; editor, Liana Putri-cet.
Yokyakarta: Laksana, 2019
Diakses dari https://books.google.co.id/books?
id=pMLEDwAAQBAJ&pg=PA77&dq=penatalaksanaan+luka+bakar&hl=en&sa=X
&ved=2ahUKEwjR_q6rgNLsAhVe73MBHfyUB4cQuwUwA3oECAAQBw#v=onep
age&q=penatalaksanaan%20luka%20bakar&f=false

Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD). Malang: 2019


Diakses dari : https://books.google.co.id/books?
id=DguQDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Penatalaksanaan+luka+bakar&hl=e
n&sa=X&ved=2ahUKEwiK7cSqt9LsAhUBX30KHUvOCYcQ6wEwCHoECAkQB
A#v=onepage&q=Penatalaksanaan%20luka%20bakar&f=false

Anda mungkin juga menyukai