Anda di halaman 1dari 46

xPEFLORESENSI KULIT

Nama Definisi Contoh Gambar Nama Definisi Contoh Gambar

LESI PRIMER

Makula Kelainan kulit Freckles Pustul Vesikel yang berisi nanah, Pustular psoriasis
berbatas tegas bila nanah mengendap di
berupa bagian bawah vesikel
perubahan disebut vesikel hipopion
warna
semata-mata,
ukuran <1 cm

Patch Kelainan kulit Nevus congenital, Bula Vesikel berukuran lebih Luka bakar, bullous
berbatas tegas vitiligo besar >1 cm, juga dikenal pemphigoid
Kata dr. Sylvia → pake berupa istilah bula hemoragik, bula
makula aja gapapa tp perubahan purulen, bula hipopion
tambahin ukurannya warna
berapa semata-mata,
ukuran >1 cm

Eritema Kemerahan Erythema Kista Ruangan berdinding dan Ganglion cyst


pada kulit yang nodosum, berisi cairan, sel, dan sisa
disebabkan erythema sel.
pelebaran infectiosum
pembuluh
darah kapiler &
bersifat
reversibel

Urtika Edema Intradermal skin Abses Kumpulan nanah dalam Diabetic abscess, wound
setempat yang test, Hives jaringan, bila mengenai infection
timbul (urticaria) kulit berarti di dalam kutis
mendadak dan atau subkutis
hilang
perlahan-lahan

Vesikel Gelembung Herpesvirus Papul Penonjolan di atas Dermatitis atopik, mole


berisi cairan infection permukaan kulit, (nevus)
serum, beratap, sirkumskrip, diameter <1
ukuran <1 cm cm, berisikan zat padat.
garis tengah,
mempunyai
dasar (vesikel
isi darah
disebut vesikel
hemoragik)
Nodul Massa padat Lymphoma Plak Lesi makula yang Psoriasis
sirkumskrip, mengalami peninggian,
terletak di kutan diameter >1 cm
atau subkutan,
dapat menonjol,
jika diameter
<1cm disebut
nodulus

Tumor Benjolan akibat Squamous cell


pertumbuhan carcinoma
sel dan jaringan

LESI SEKUNDER

Nama Definisi Contoh Gambar Nama Definisi Contoh Gambar

Belahan kulit Xerosis, Chronic Cairan tubuh (darah, serum, Impetigo krustosa
Fisura / rhagades (linear) akibat Eczema, Krusta pus, dsb) yang mengering
- Lecet tarikan jaringan Psoriasis, Angular - Keropeng/ diatas kulit
- Retak sekitar, pada Cheilitis koreng
permukaan kulit
atau mukosa

Hilangnya Pemphigus Saluran keluar dari fistula Pilonidal sinus


Erosi lapisan kulit, Bullosa → Sinus Fistula: saluran di bawah
tidak melebihi Nikolsky + rongga kulit
st. basal
Impetigo Bullosa,
Epidermolysis
Bullosa

Hilangnya Menggaruk kulit Skuama/ Lapisan st. korneum yang Pityriasis alba, Pityriasis
Ekskoriasi lapisan kulit, Skin-picking scaling terlepas dari kulit rosea
hingga disorder Scale
st. basal → Skuama halus/ kasar
ujung papila Skuama tipis/ tebal Psoriasis
dermis Lamellar Ichthyosis

Lamellar Ichthyosis

Psoriasis
Hilangnya Ulkus dekubitus, Likenifikasi Penebalan kulit disertai Lichen Simplex
Ulkus lapisan kulit, Dermatitis stasis, relief kulit Chronicus, Dermatitis
melebihi st. Ulkus DM kronis, Dermatitis Atopik
basal → dermis
hingga
subkutan

Sikatrik Normotrophic Jaringan parut Anetoderm Hilangnya elastisitas kulit, Cutaneous T Cell
s/ scar/ scar disertai jaringan a/ “Macular tanpa perubahan berarti Lymphoma
jaringan yang tidak utuh, Atrophy” yang jika ditekan akan
parut relief kulit tidak terbentuk cekungan
normal, licin,
dan tidak ada Atrofi epidermis
adnexa
Hypertrophic Jaringan parut Atrophoder Hilangnya elastisitas kulit Bekas jerawat → ice pick
scar yang melebihi ma/ yang disertai dengan scar, rolling scar
tinggi luka asli, “Macular depresi dari permukaan
namun tidak Atrophy” kulit Atrofi kulit akibat steroid
melebihi lebar -Bopeng
Atrofi dermis/subkutan Bekas vaksin BCG
dengan epidermis yang
intak

Keloid Jaringan parut


yang melebihi
tinggi dan lebar
dari luka asli
PENYAKIT KULIT

Nama Etiologi Gejala Pemeriksaan Penunjang DD Treatment


Penyakit

INFEKSI BAKTERI STAPHYLOCOCCUS & STREPTOCOCCUS

Pioderma Staphylococcus Klasifikasi : Pada pemeriksaan laboratorium I. Sistemik


aureus, A. pioderma primer → infeksi terjadi pada terdapat leukositosis 1. Penisilin G prokain
Streptococcus B kulit yang normal, biasanya disebabkan - Penisilin G prokain dosis 1,2 juta/hari IM (sudah
haemolyticus oleh satu macam mikroorganisme Bila diperlukan: tidak dipakai)
B. pioderma sekunder → Pada kulit telah - Pewarnaan Gram - Ampisilin 4x 500mg a.c.
ada penyakit kulit lain, gejala klinis tidak - Kultur dan resistensi - Amoksisilin 4 x 500mg p.c.
khas dan mengikuti penyakit yang telah ada spesimen lesi/aspirat - Kloksasilin 3 x 250mg a.c. (penisillin resisten)
2. Linkomisin dan klindamisin
Bentuk Pioderma: - Linkomisin 3 x 500 mg/hari
Pioderma superfisialis lesi terbatas pada - Klindamisin 4 x 150mg
epidermis *pada infeksi berat 4x 300-450 mg/hari
- Impetigo non bulosa 3. Eritromisin 4x500mg
- Impetigo bulosa 4. Sefalosporin
- Ektima - Sefadroksil 2 x 500mg atau 2 x 1000 mg
- Folikulitis
- Furunkel II. Topikal
- Karbunkel Dapat menggunakan berbagai macam obat
Pioderma profunda, mengenai epidermis topikal, namun hendaknya yang tidak digunakan
dan dermis secara sistemik, contohnya basitrasin, neomisin,
- Erisipelas mupirosin
- Selulitis
- Flegmon Kompres terbuka: larutan permanganas kalikus
- Abses multipel kelenjar keringat 1/5000, larutan rivanol 1%, dan yodium povidon
- Hidradenitis 7,5% dilarutkan 10 kali.

Impetigo Streptococcus β - Hanya terdapat pada anak Ektima Jika krusta sedikit → dilepaskan dan diberi salep
Krustosa haemolyticus - Tempat : wajah (sekitar lubang antibiotik
hidung dan mulut) Bila banyak : antibiotik sistemik
- Kelainan : eritema dan vesikel yang
cepat memecah, krusta tebal
berwarna kuning seperti madu

Impetigo Staphylococcus - Tempat : ketiak, dada, punggung - Jika bula pecah, dermatofitosis Vesikel : dipecahkan → bersihkan dengan NaCl →
Bullosa aureus - Sering bersama miliaria diberi salep antibiotik / cairan antiseptik
(cacar - Terdapat pada orang dewasa dan
monyet) anak Jika banyak → diberi antibiotik sistemik
- Kelainan: eritema, bula, bula
hipopion → khas ○ Topikal: Mupirocin 2% cream, dioleskan 3
dd 1 selama 7-10 hari
○ Sistemik: Amoxicillin 125 mg 2 dd 1

- Pasien dapat datang dengan bula


yang sudah pecah sehingga tampak
hanya koleret dasar eritematosa
Impetigo - Dapat disertai demam Sifilis kongenital - Antibiotik sistemik
Neonatoru - Lokasi menyeluruh - Topikal: bedak salisil 2%
m - Kelainan: mirip dengan impetigo
bulosa
- Hanya terdapat pada neonatus

Folikulitis Staphylococcus Klasifikasi : Tinea barbe Antibiotik sistemik/topikal


aureus a. Folikulitis superfisialis (terdapat
dalam epidermis)
- Predileksi : tungkai bawah
- Kelainan: papul atau pustul
yang eritematosa dan
ditengahnya terdapat rambut,
biasanya multipel

b. Folikulitis profunda (sampai ke


subkutan)
- Predileksi : dagu, atas bibir
- Klinisnya mirip dengan
folikulitis superfisialis, namun
teraba infiltrat di subkutan

Furunkel/ - Nyeri Jika sedikit → antibiotik topikal


Karbunkel - Predileksi : aksila, bokong Banyak → antibiotik topikal + antibiotik sistemik
- Kelainan : nodus eritematosa
kerucut, di tengah terdapat pustul →
melunak → abses berisi pus dan
jaringan nekrotik → fistel

Furunkel pada bibir atas

Furunkel multipel. Abses multipel pada


pantat

Karbunkel

Ektima Streptococcus β - Predileksi : tungkai bawah (tempat Impetigo krustosa Jika sedikit: krusta diangkat, lalu diolesi dengan salep
haemolyticus yang banyak mengalami trauma) antibiotik
- Kelainan : krusta tebal berwarna Jika banyak: antibiotik topikal + antibiotik sistemik
kuning, jika krusta diangkat terdapat
ulkus dangkal
Pionikia Streptococcus β Didahului trauma, diwali infeksi pada lipat Kompres dengan larutan antiseptik dan berikan
haemolyticus dan kuku, terlihat tanda-tanda radang kemudian antibiotik sistemik
Staphylococcus menjalar ke matriks dan lempeng kuku (nail Jika terdapat abses subungual: ekstraksi kuku
aureus plate), dapat terbentuk abses subungual

Erisipelas Streptococcus β - demam , malaise Selulitis - Istirahat


haemolyticus - Didahului trauma, oleh karena itu - Elevasi tungkai bawah
tempat predileksinya di tungkai - Antibiotik sistemik
bawah. - Topikal : kompres terbuka dengan larutan
- Kelainan: eritema yang berwarna antiseptik
merah cerah, berbatas tegas dan
pinggirnya meninggi dengan
tanda-tanda radang akut. Dapat
disertai edema, vesikel, dan bula
- Jika tidak diobati dapat menjalar ke
sekitarnya terutama ke proksimal
Selulitis - Mirip dengan erisipelas, batas difuse Erisipelas - Istirahat
- Terdapat infiltrat difus di subkutan - Elevasi tungkai bawah
dengan tanda-tanda akut - Antibiotik sistemik
- Topikal : kompres terbuka dengan larutan
antiseptik

Flegmon - Selulitis yang mengalami supurasi


Ulkus Ulkus dengan pus
Piogenik

Abses Staphylococcus - Didapati pada anak furunkulosis - Antibiotik sistemik dan topikal
Multipel aureus - Sering bersama miliaria
Kel. - Predileksi : tempat yang banyak
Keringat keringat
- Kelainan : Nodus eritematosa,
multiple, tidak nyeri berbentuk
kubah, lama tidak memecah

Hidraadenit Staphylococcus - Terdapat pada usia sesudah akil - Terdapat leukositosis skrofuloderma Antibiotik sistemik
is aureus balik sampai dewasa muda → jika terdapat abses, diinsisi
- Didahului trauma/mikrotrauma → jika belum melunak diberi kompres terbuka
(banyak keringat, pemakaian
deodoran, rambut aksila digunting)
- Demam, malaise
- Lokasi: aksial, perineum
- Kelainan: nodus dengan 5 tanda
inflamasi, dapat melunak menjadi
abses dan memecah membentuk
fistel (hidraadenitis supurativa)

SSSS Staphylococcus - Demam yang tinggi, infeksi saluran - Jika terdapat infeksi di Nekrolisis epidermal toksik - Antibiotik
aureus napas bagian atas tempat lain (saluran napas ● Kloksasilin 3 x 250mg untuk dewasa
- Kelainan: eritema yang timbul atas), sebaiknya dilakukan ● Kloksasilin 3 x 50 mg untuk neonatus
mendadak pada wajah, leher, aksila, pemeriksaan bakteriologik, ● Obat lainnya : klindamisin
dan lipat paha, kemudian mengenai tipe kuman - Topikal : krim antibiotik
menyeluruh dalam waktu 24 jam. - Histopatologi → gambaran - Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit
Dalam 24-48 jam timbul bula-bula lepuh intraepidermal, celah
besar berdinding kendur. terdapat di stratum
- Tanda Nikolsky positif granulosum. Ruang lepuh
- Dalam 2-3 hari terjadi pengeriputan mengandung sel-sel
spontan disertai pengelupasan akantolitik, epidermis
lembaran-lembaran kulit sehingga sisanya tampak utuh tanpa
tampak daerah-daerah erosif. disertai nekrosis sel
Daerah tersebut akan mengering
dan terjadi deskuamasi

INFEKSI BAKTERI MYCOBACTERIUM

TB Kulit Mycobacterium Klasifikasi: - Cek LED → meningkat Sifilis, sarkoidosis, leprosy, SCC OAT
tuberculosis 1. Tuberkulosis kutis sejati - Pemeriksaan bateriologi - INH: 5-10 mg/kgBB
(91,5%), atipikal a. Tuberkulosis kutis primer - Pemeriksaan histopatologi - Rifampisin: 10 mg/kgBB
(8,5%) seperti b. Tuberkulosis kutis sekunder: - Tes tuberkulin (berarti pada - Pirazinamid: 20-35 mg/kgBB
M.scrofulaceum, tuberkulosis kutis miliaris, usia 5 tahun ke bawah → - Etambutol: bulan I/II 25 mg/kgBB, berikutnya
M.bovis, M.avium skrofuloderma, tuberkulosis kutis bila + → pernah atau 15 mg/kgBB
verukosa, tuberkulosis kutis gumosa, sedang menderita penyakit - Streptomisin: 25 mg/kgBB
tuberkulosis kutis orifisialis, lupus tuberkulosis R: 10 mg/kgbb
vulgaris - PCR/polymerase chain H: 5-10 mg/kgbb
2. Tuberkulid reaction test Z: 20-35 mg/kgbb
a. Bentuk papul: lupus miliaris E: 25 mg/kgbb
diseminatus fasiei, tuberkulid
papulonekrotika, liken skrofulosorum
b. Bentuk granuloma dan
ulseronodulus: eritema nodosum,
eritema induratum

Gambaran klinis
1. Inokulasi tuberkulosis primer
(tuberculous chancre)
- Papul, pustul, atau ulkus indolen,
berdinding bergaung, di sekitarnya
livid, limfangitis dan limfadenitis
beberapa minggu kemudian, reaksi
tuberkulin +

2. Tuberkulosis kutis miliaris


- Penjalaran ke kulit dari fokus di
badan, reaksi tuberkulin (-), ruam
berupa eritema sirkumskrip, papul,
vesikel, pustul, skuama, atau
purpura generalisata, prognosis
buruk
3. Skrofuloderma
- Cold abses, pembesaran banyak
KGB, ulkus, sikatriks

4. Tuberkulosis kutis verukosa


- Bakteri masuk eksogen→ predileksi
tungkai bawah dan kaki, lutut,
ekstensor
- ruam : papul lentikular diatas kulit
yang eritematosam sikatriks

5. Tuberkulosis kutis gumosa


- Karena hematogen
- Kelainan kulit berupa guma yakni
infiltrat subkutan, sirkumskrip dan
kronis kemudian melunak dan
destruktif
6. Tuberkulosis kutis orifisialis
- Sinonim: tuberkulosis kutis ulserosa
- Ulkus berdinding bergaung dan
sekitarnya livid
7. Lupus vulgaris
- Nodus eritematosa berubah warna
jadi kuning pada penekanan (apple
jelly colour)

8. Lupus miliaris disemiantus fasiei


- Ruam papul bulat, diameter tidak
lebih 5 mm, eritematosa, sikatriks
9. Tuberkulosis papulonekrotika
- Papulonekrotik, papulopustul

10. Liken skrofulosorum


- Eritema, skauama halus, papul miliar
11. Eritema nodosum (EN)
- Lepra sebagai eritema nodosum
leprosum
12. Eritema induratum (EI) Bazin
- Supurasi sehingga membentuk
ulkus, regresi, hipotrofi

Kusta/ Mycobacterium Tipe I = Indeterminate - Bakterioskopik (kerokan - Dermatofitosis Diaminodifenil sulfon (DDS)
Morbus leprae jaringan kulit) - Tinea vesikolor 100 mg 1x1 3-6 bulan
Hansen - Pemeriksaan histopatologik - Pitiriasis rosea
- Pemeriksaan serologik - Pitiriasis alba Efek samping: nyeri kepala, erupsi obat, anemia
- Dermatitis seboroika hemolitik, leukopenia, insomnia, neuropati perifer,
- Psoriasis sindrom DDS, nekrolisis epidermal toksik, hepatitis,
- Neurofibromatosis hipoalbuminemia, methemoglobinemia
- Granula anulare
- Xantomatosis Rifampisin
- Skleroderma 10 mg/kgBB, diberikan setiap hari atau setiap bulan
- Leukemia kutis Tidak boleh diberikan sebagai monoterapi karena
- Tuberkulosis kutis verukosa memperbesar kemungkinan resistensi
- Birthmark
Efek samping: hepatotoksik, nefrotoksik, gejala GI,
flu-like syndrome, erupsi kulit
Klasifikasi Ridley dan Jopling
- TT: Tuberkuloid polar, bentuk stabil Klofazimin (lampren)
50 mg 1x1, 100mg selang sehari, atau 3x100 mg
setiap minggu

Efek samping: warna merah kecoklatan pada kulit,


warna kekuningan pada sklera, nyeri abdomen,
nausea, diare, anoreksia dan vomitus.

Protionamid
5-10 mg/kg bb / hari, di Indonesia obat ini tidak atau
jarang dipakai

MDT
- Ti: Tuberkuloid indefinite MB (BB, BL, LL, semua tipe BTA positif)
- BT: Borderline tuberkuloid - Rifampisin 600mg setiap bulan
- DDS 100 mg setiap hari
- Klofazimin 300 mg setiap bulan, diteruskan 50 mg
sehari atau 100 mg selang sehari atau 3x100 mg
setiap minggu
- Terapi 24 dosis dalam 24-36 bulan
PB (I, TT, BT, dengan BTA negatif)
- Rifampisin 600 mg setiap bulan
- DDS 100 mg setiap hari
- Terapi 6 dosis dalam 6-9 bulan

- BB: Mid borderline


- BL: Borderline lepromatous

- Li: Lepromatosa indefinite


- LL: Lepromatosa polar, bentuk stabil

WHO:
- Multibasilar (MB) = mengandung banyak
kuman, indeks bakteri> 2+ (LL, BL, BB)
- Pausibasilar (PB) = mengandung sedikit
kuman, indeks bakteri <2+ (TT, BT, I)

Gambaran Klinis MB
LL
- Lesi
o Bentuk: makula, infiltrat
difus, papul, nodus
o Jumlah: tidak terhitung
o Distribusi: simetris
o Permukaan: halus berkilat
o Batas: tidak jelas
o Anastesia: tidak ada
sampai tidak jelas
- BTA
o Lesi kulit: banyak (ada
globus)
o Sekret Hidung: banyak (ada
globus)
- Tes Lepromin: negatif

BL
- Lesi
o Bentuk: makula, plakat,
papul
o Jumlah: sukar dihitung,
masih ada kulit sehat
o Distribusi: hampir simetris
o Permukaan: halus berkilat
o Batas: agak jelas
o Anastesia: tak jelas
- BTA
o Lesi kulit: banyak
o Sekret Hidung: biasanya
negatif
- Tes Lepromin: negatif

BB
- Lesi
o Bentuk: plakat, dome
shaped, punched out
o Jumlah: dapat dihitung, kulit
sehat jelas ada
o Distribusi: asimetris
o Permukaan: agak kasar,
agak berkilat
o Batas: agak jelas
o Anastesia: lebih jelas
- BTA
o Lesi kulit: agak banyak
o Sekret Hidung: negatif
- Tes Lepromin: biasanya negatif

Gambaran Klinis PB
TT
- Lesi
o Bentuk: makula saja,
makula dibatasi infiltrat
o Jumlah: satu, dapat
beberapa
o Distribusi: asimetris
o Permukaan: kering bersisik
o Batas: jelas
o Anastesia: jelas
- BTA
o Lesi kulit: hampir selalu
negatif
- Tes Lepromin: positif kuat (3+)

BT
- Lesi
o Bentuk: makula dibatasi
infiltrat, infiltrat saja
o Jumlah: beberapa atau satu
dengan satelit
o Distribusi: masih asimetris
o Permukaan: kering bersisik
o Batas: jelas
o Anastesia: jelas
- BTA
o Lesi kulit: negatif atau
hanya 1+
- Tes Lepromin: positif lemah

I
- Lesi
o Bentuk: hanya makula
o Jumlah: satu atau beberapa
o Distribusi: variasi
o Permukaan: halus, agak
berkilat
o Batas: dapat jelas atau
dapat tidak jelas
o Anastesia: tak ada sampai
tidak jelas
- BTA
o Lesi kulit: biasanya negatif
- Tes Lepromin: dapat positif lemah atau
negatif

Diagnosis klinis menurut WHO


Lesi kulit (makula datar, papul yang
meninggi, nodus)
- PB
o 1-5 lesi
o Hipopigmentasi/eritema
distribusi tidak simetris
o Hilangnya sensasi jelas
- MB
o > 5 lesi
o Distribusi lebih simetris
o Hilangnya sensasi kurang
jelas

Kerusakan saraf (menyebabkan hilangnya


sensasi/kelemahan otot yang dipersarafi
oleh saraf yang terkena)
- PB
o Hanya satu cabang saraf
- MB
o Banyak cabang saraf

INFEKSI BAKTERI LAINNYA

Anthrax Bacillus Gejalanya ada 3: Laboratorium Selulitis akut ec staphylococcus 80-90% antraks kulit bsa sembuh sendiri tapi edema
anthracis : 1) Antraks kulit (kutaneus) 95% - WBC ↑ terutama leukosit PMN dgn lesi pustular ditengah atau ny menetap beberapa minggu.
aerobik, gram +, 2) Antraks saluran nafas 5% karbunkel + krusta nekrotik : ada rasa
berkapsul 3) Antraks GI <1% Mikrobiologis nyeri Non-medikamentosa
(makanya sulit di - Pengecatan Mc Fadyean atau Curiga ada paparan → lepaskan semua pakaian dan
fagositosit), bsa Lokasi plg sering di kulit terbuka (tangan, tinta cina → kelihatan kumannya masukan ke kantong plastik, diikat rapat! Terus harus
berubah jadi wajah, leher). mandi dengan sabun!
spora, punya BISA ASIMPTOMATIK. Histopatologik
toksin edema - Edema hemoragik Medikamenosa
dan letal Prosesnya - Dilatasi pemb darah limfe - Kristalin penisilin G parenteral 2jt Unit setiap 6 jam
- Masa inkubasi 1-12 hari (bsa smpe 6 - Nekrosis pada epidermis selama 7-14 hari (smpe edema lokal menghilang
Di Tanah / di mgg) atau lesi kulit mengering).
alam - Gejala prodromal: ga spesifik (demam, Biakan / Kultur
- Bentuk lemas, sakit kepala) - Agar nutrisi 5% CO2 atau Selanjutnya
vegetatif cuma - Papul merah kecil ga nyeri. Bisa ada medium suplemen basal lain
bsa bertahan < gatal / rasa terbakar dgn 0,8% natrium bikarbonat - Siprofloksasin 20-30 mg/kgBB dibagi dlm 2 dosis
24 jam - Stadium vesikuler: Minggu berikutnya. (max 500 mg bid) ATAU doksisiklin 100 mg bid oral
- Berubah jdi Vesikel diameter 1-2 cm berisi cairan Direct fluorescent antibody selama 60 hari
spora → bsa jernih (serosanguinosa) - Lesi ny : konfirmasi ada
bertahan smpe - Vesikel membesar jdi hemoragik → ulkus kumannya Anak2 dan wanita menyusui: amoksilin 40
puluhan tahun dgn eskhar nekrotik kehitaman dikelilingi mg.kgBB (BB<20 kg) dibagi 3 dosisi atau 500 MG
→ zona edema non-pitting kecoklatan. Bisa Lumbar pungsi (meningitis) 3X1 utk anak BB > 20kg atau dewasa
disalahgunakan ada lesi satelit yaitu vesikel2 kecil - CSF hemoragik
mjd - Ada efek toksik → menjadi bula multipel - Basil gram +
bioterrorism - Eskhar mengering dan rontok dalam 1-2
minggu ninggalin jaringan parut minimal

- Edema lesi lokal (karakteristik ny) : krn


kumannya punya toksin edema

*Lokasi memang sering di tangan.


Gejala tambahan yg bisa ada
-Limfadenitas regional non spesifik + nyeri
+ tanda2 limfangitis lainnya

Komplikasi:
-10-20% pasien yg ga diobati →
Bakteremia berat → demam tinggi →
meningitis atau kematian cepat
-Edema masif terutama pada wajah / leher
→ syok

Frambusia Treponema Transmisi: Pemeriksaan Penunjang Diagnosis Banding Tatalaksana


pertenue Ditularkan melalui kontak langsung Treponema spp tidak dapat dilihat 1. Syphilis Pilihan antibiotik pertama untuk Frambusia adalah
non-seksual melalui eksudat dan serum dengan pewarnaan Gram biasa 2. Ecthyma pemberian Benzathine Penicillin G atau Azithromycin
dari lesi kulit pasien 3. Tropical Ulcer dengan dosis sebagai berikut:
I - Dark Field Microscopy 4. Skin TB
Inkubasi Deteksi langsung dari Treponema 5. Leprosy 1. Benzathine Penicillin G
10-90 hari spp yang menyediakan bukti <10 tahun: 1x600.000 IU IM single dose
definitif dari infeksi ≥10 tahun: 1x1.200.000 IU IM single dose
Faktor Risiko 1. Bersihkan krusta dari
1. Jarang mengganti pakaian permukaan lesi 2. Azithromycin
2. Bergantian menggunakan pakaian 2. Permukaan lesi dibersihkan 1x30 mg/kg (maksimum 2.000 mg) PO single
dengan pasien Frambusia menggunakan NS 0.9% dan dose
3. Poor Hygiene kassa steril
4. Low Socioeconomic Status 3. Permukaan lesi dipencet Antibiotik alternatif yang dapat diberikan termasuk
hingga eksudat keluar Tetracycline, Doxycycline, dan Erythromycin
Kelainan Kulit 4. Eksudat diambil dan dibuat
I - Primary Yaws (Stadium 1) apusannya 1. Tetracycline
Papul tunggal/multiple eritematosa yang 5. Fiksasi spesimen 8-15 tahun: 4x250 mg PO selama 15 hari
pruritik yang berubah menjadi: menggunakan NS 0.9% dan >15 tahun: 4x500 mg PO selama 15 hari
- Papilloma Eksudatif berukuran 2-5 dilihat di bawah dark field
cm atau microscope 2. Doxycycline
- Ulkus Basah yang mengeluarkan 2x100 mg PO selama 15 hari
getah → menjadi Krusta Papilloma Treponema spp memiliki bentuk
ramping dan berlekuk-lekuk 3. Erythromycin
Lokasi paling sering pada kaki dan tumit (spirochaeta) 4x8-10 mg/kg PO selama 15 hari
Lokasi lain pada wajah, pantat, tangan, dan Dosis dewasa 4x500 mg PO selama 15 hari
lengan
Respon Terapi
Treponema menghilang dari lesi dalam kurun waktu
8-10 jam setelah pemberian penicillin
- <1 Bulan : lesi kulit sembuh
- 12 Bulan : uji RPR seronegatif atau
penurunan >4x

Sediaan dapat diwarnai


menggunakan pewarnaan Giemsa
atau Wright untuk menyingkirkan
kemungkinan diagnosis parasit lain

II - Pemeriksaan Serologi
Pemeriksaan serologi sama
dengan Syphilis, terdiri dari uji
serologi Non-Treponema dan uji
Treponema
Gejala Sistemik pada Stadium I termasuk: Uji Non-Treponema
1. Limfadenopati Regional Uji VDRL dan RPR → mendeteksi
2. Demam antibodi pasien terhadap antigen
3. Malaise kardiolipin, lecithin, dan kolestero
4. Arthralgia/Myalgia
Kelebihan:
II - Secondary Yaws (Stadium 2) 1. Memonitor aktivitas penyakit
Lesi sekunder timbul akibat penyebaran 2. Mampu mendeteksi
limfatik dan hematogen (1-2 bulan setelah reinfeksi
lesi primer)
Kekurangan:
Kelainan kulit tersebar luas dan hampir 1. Bersifat non-spesifik
simetris → sama dengan stadium 1 namun
lebih banyak dan tersebar dengan Uji Treponema
tambahan: Uji Treponema mencakup TPPA
1. Telapak Tangan/Kaki (hiperkeratosis, dan TPHA → mendeteksi antibodi
fisura, dan nyeri) pasien terhadap fragmen
2. Kelainan Tulang (osteoperiostitis) Treponema itu sendiri

Kelebihan:
1. Lebih Sensitif

Kekurangan:
1. Tidak bisa digunakan untuk
mendeteksi re-infeksi
2. Tidak bisa digunakan untuk
memonitor respon terapi

III - Pemeriksaan Histopatologi


Dilakukan menggunakan
pewarnaan Warthin Starry atau
Levaditi Silver → treponema
ditemukan di antara sel-sel
epidermal
1. Akumulasi neutrofil di
III - Tertiary Yaws (Stadium 3) epidermis
10% pasien Frambusia berlanjut ke 2. Infiltrasi sel plasma di
Stadium 3 → ditandai dengan adanya dermis
gumma (benjolan yang mengalami 3. Hiperplasia epidermis dan
pelunakan, ulserasi, dan destruksi terhadap papillomatosis (stadium I)
jaringan di bawahnya)

Contoh gumma:
- Gangosa (hidung keropos)
- Juxta-Articular Nodes (benjolan
sendi)
- Goundou (eksostosis tulang maksila)
- Sabre Tibia (kelainan tulang seperti
pedang)
Semua kelainan stadium 3 akan sembuh
dengan scarring (deformitas dan kontraktur)

INFEKSI VIRUS

HSV HSV-1 (biasa di Transmisi: -PCR Orolabial: Non-medikamentosa:


orofacial) Kontak langsung dengan cairan tubuh atau -Kultur -Apthous ulcers -Counseling (risk of STD, including HSV)
HSV-2 (biasanya lesi penderita. -Serologi (IgG antibodies to HSV) -Syphilis
genital infection) Genital menular melalui hubungan seksual, -Direct fluorescent antibody -Herpangina Medikamentosa:
bisa juga dari ibu ke bayi staining -Erythema multiform Dewasa:
-Tzanck test (less sensitive than -Stevens-Johnson syndrome -Asiklovir 5x200mg atau 3x400mg PO
Inkubasi: culture) (scraping the base of a -Valacyclovir 2x1g PO
2-12 hari freshly-ruptured vesicle → Giemsa Genital: -Famciclovir 3x250mg PO
or Wright stain -Chancroid
Kelainan kulit: -Syphilis Anak:
Developmental stage: prodomal, eritema, -Lymphogranuloma venereum -Asiklovir 15mg/kg, 5 times a day PO
papul -Granuloma Inguinale Durasi:
Disease stage: vesikel, ulkus, krusta 7-10 hari
Resolution stage: dry flaking, residual
swelling
Lesi membaik dalam 5 - 15 hari
Positive Giemsa staining for
Tzanck cells. (a giant,
multinucleated keratinocyte)

Primary Herpetic Gingivostomatitis

Eritema dan early vesicles Primary genital herpes with vesicles

Molluscum DNA genus Transmisi: Dapat dideteksi dgn: -Milia Prinsip:


Contagiosu Mulluscipox Kontak kulit langsung, otoinokulasi, atau -PCR -Folikulitis Mengeluarkan masa yang mengandung badan
m melalui benda yang terkontaminasi -Histologi: badan moluskum -Lesi awal varisela moluskum → pakai alat (ekstraktor komedo, jarum
Menyerang anak, (intracytoplasmic inclusion body) suntik, kuret)
kadang orang Inkubasi: mengandung partikel virus → cara lain: elektrokauterisasi atau bedah beku
dewasa dan 2-8 minggu dengan CO2 dan N2.
imunokompremai
s Lokasi: Medikamentosa:
Wajah, leher, ketiak, badan, ekstremitas -obat topikal kantaridin 0.7-0.9%
(jarang di telapak tangan atau kaki), pada -kombinasi kantaridin-salisilat
dewasa di daerah pbuis dan genetalia -krim imiquimod 1-5%
eksterna
Pada dewasa:
Kelainan kulit: -Obati juga pasangan seksual
Papul, bulat mirip kubah
Ukuran miliar - lentikular (1-5mm) Pasien imunokompremais:
Warna putih, berkilat spt lilin -Terapi antivirus PO, spt cidofovir
Papul membesar → tengahnya terdapat
lekukan (delle)
Biasanya tanpa inflamasi

Komplikasi:
Infeksi sekunder akibat garukan
Pasien imunokompremais:
Lesi moluskum cepat tumbuh, besar, dan
banyak sampai ratusan, dan tersebar

VZV Transmission: Diagnosis dilakukan secara klinis Diagnosis Banding Tatalaksana


Respiratory droplets (direct) namun dapat ditunjang dengan 1. HFMD I - Non-Medikamentosa
Fomites (indirect) pemeriksaan berikut 2. Herpes Simplex 1. Menjaga higienitas (mandi air dingin tiap hari)
3. Herpes Zoster Diseminata 2. Jangan menggaruk lesi
Inkubasi I - Histopatologi Tzanck Smear
10-21 hari (mean 14-17 hari) Dilakukan scraping pada dasar lesi II - Medikamentosa
yang akan menunjukkan Topikal → calamine lotion
Manifestasi Klinis multinucleated giant cells Sistemik
I - Fase Prodromal 1. Antipiretik dan antihistamin
Masa prodromal berlangsung 2-3 hari 2. Antivirus
dengan keluhan: Pada immunocompetent dan tanpa komplikasi
- Demam ➢ Acyclovir 5x800 mg PO selama 7 hari
- Nyeri Kepala ➢ Valacyclovir 3x1000 mg PO selama 7
- Malaise hari
- Anoreksia
- URTI Pada immunocompromise
➢ Acyclovir 3x10 mg/kg IV selama 7-14
II - Fase Vesikular hari
Lesi kulit ditandai dengan adanya makula, II - Polymerase Chain Reaction
papula, vesikel, dan krusta in various Pemeriksaan penunjang terbaik Indikasi Antivirus
stages of evolution dalam satu daerah pada untuk deteksi VZV → terutama 1. Usia ≥12 tahun
kulit untuk CSF dan spesimen retina 2. Usia ≥1 tahun dengan penyakit kulit/paru
- Lesi Awal → makulopapular dengan kronis dan terapi salisilat
dasar eritematosa Spesimen yang digunakan 3. Immunocompromise
- Lesi Lanjut → vesikel (dalam termasuk: 4. Complicated/Severe (superinfection,
jam-hari, dinding tipis, pada dasar - Cairan Vesikel meningoencephalitis, pneumonia, dsb)
eritematosa) dan pustul - Krusta
- Tahap Akhir → krusta - Biopsi
- Sampel CSF dan Retina
III - Serologi
Mendeteksi antibodi terhadap
membran antigen VZV
menggunakan FAMA atau ELISA

II - Lesi Membran Mukosa


Lesi membran mukosa pecah dengan cepat
→ cenderung tersisa ulkus dangkal 2-3 mm

Herpes Varicella Zoster Gejala prodormal : Tidak ada Herpes Simpleks ANTIVIRUS:
Zoster Virus dsDNA - Sistemik : demam, pusing, malese. Varicella Zoster Acyclovir 5x800 mg → Choice
- Lokal : nyeri otot tulang, gatal, pegal Dermatitis Kontak Alergi Famciclovir 3x500 mg
Bahasa awam: Dermatitis Venenata Valasiklovir 3x1000 mg
cacar ular Timbul eritema vesikel berkelompok dan --- Pemphigus Vulgaris
edema berisi cairan jernih kemudian Kalo nyebar batas tengah tubuh → Bullous Pemphigoid Steroid
menjadi keruh pustul krusta. bilateral, perlu curiga pasiennya Prednisone 3x5mg
immunocompromised → herpes
KHAS: DEWDROP ON A ROSE PETAL zoster diseminata Analgetik
Paracetamol 3x500 mg
DISEMINATA GAK HARUS NSAID 3x500 mg
SELURUH TUBUH!
Topikal
ODHA perlu dicurigai kena herpes Kompres dengan alumunium asetat 5% 4-6x/hari
zoster diseminata kalo ada selama 30-60 menit (u/ lesi akut mengurangi gatal
vesikel2 terutama kalo ada riwayat dan nyeri)
varicella Kompres cold pack jg bisa

Salep antibiotik u/ cegah infeksi sekunder jg boleh


dikasih
P
Tanda infeksi sekunder :
- ulkus sikatriks
- Unilateral dan dermatomal
- Hiperestesi pada daerah yang
terkena

KOMPLIKASI!
- Neuralgia pasca herpetik : nyeri
pada daerah bekas penyembuhan
lebih dari sebulan setelah
penyakitnya sembuh pada umur >40
tahun.
- Herpes zoster oftalmikus
- Paralisis motorik
- Infeksi menjalar ke organ dalam

Variola Genus : Transmission : Special test : - Papulovesicular eruption Profilaxis :


Orthopoxvirus Respiratory droplets, aerosol - RT-PCR - Secondary syphilis Vaksinasi metode multiple puncture
- Viral culture - Varicella
Species : Inkubasi : - Electron microscopy - Drug eruption Non-medikamentosa :
Variola virus 2-3 minggu - Serology testing - Erythema multiforme Karantina
(smallpox) Gejala 4 stadium : (immunofluorescence, Makan lunak (lesi di mulut)
Prodromal → 3-4 hari enzyme-linked immunosorbent Hemorrhagic : Kompres antiseptik
2 strains : - demam tinggi (39°-41°C) assay) - Meningococcemia
1) Variola major - menggigil - Disseminated intravascular Medikamentosa :
(severe, lethal - myalgia Lab test : coagulation Antiviral (asiklovir, valasiklovir)
form, suhu - muntah-muntah - WBC ↑(pustular) Analgetik/antipiretik
38-38.5) - sakit kepala (7-17 hari setelah exposure) (Hemorrhagic) Mucosal : Cairan elektrolit
- Thrombocytopenia - Hand-foot-and mouth ds Salep antibiotik
2) Variola minor Makulopapular → 1 hari setelah demam - ↓faktor V - Steven-Johnson syndrome
(milder, - makula eritema pada mulut, lidah, - ↑thrombin time
less-lethal form, orofaring (dimulai dari wajah dan
suhu <38) ekstremitas, tersebar cepat ke seluruh Pathology :
tubuh termasuk telapak tangan dan kaki - Skin biopsy (edema, dilatasi
dalam 24-48 jam) kapiler)
- skin rash (exanthem), demam turun - epidermis vacuolated, swollen,
Vesiculo-Pustulosa ballooning degeneration
- progres lesi macular, papular, vesikular, - vesikel karakteristik
pustular (setiap stage berlangsung 1-2 hari) intracytoplasmic inclusion bodies
*) Makula menjadi papul 2-3 mm (1-2 hari) (Guarnieri bodies)
→ firm, deep-seated pustules (4-7 hari) → - pustules dengan migrasi
crust (8-10 hari) polymorphonuclear cells menjadi
- Demam akan muncul kembali saat lesi vesikel
pustular, terutama jika disertai infeksi - pustules crust dengan new
bakteri epithelium growing repair
Resolusi - extensive necrosis epithelial cells
- Berlangsung 2 minggu → ulceration
- Krusta, suhu tubuh ↓
- Krusta lepas, jadi sikatriks dan atrofi

3 bentuk klinis :
1) modified smallpox (5-7%)
2) Flat smallpox/malignant smallpox (5%)
3) Hemorrhagic smallpox(<1%)

Veruka Nama lain : warts Klinis pada kulit : Penunjang : DD : Non medikamentosa :
Vulgaris - Lesi papul padat verukosa, keratotik - Histopatologis : acanthosis, - Keratosis seboroik -> lebih - Menjaga hygine tubuh
Definisi : - Ukuran mm-1cm digitated epidermal hiperpigmentasi
Papul verukosa - Lokasi sering : punggung tangan, hyperplasia, papillomatosis, - Nevus verukosis -> tersusun Medikamentosa
yang disebabkan tangan, jari tangan compact orthokeratosis, linier dan pada bayi - Asidum salisilikum 25-50%
oleh infeksi HPV hypergranulosis, tortuous - Triklorasetat 25%
2 (paling sering) capillaries within the dermal - Fenol liquefaktum
HPV 1 & 4 papillae, and vertical tiers of - Tindakan bedah
parakeratotic cells with red
Transimisi blood cells entrapped above
- Kontak the tips of the digitations.
langsung - Lab HPV
- Kontak
tidak
langsung

Klinis
- Asimptomatik
- Nyeri -> lokasi di palmar, plantar
- Kuku rusak

Veruka Definisi : Klinis pada kulit : Penunjang DD Non medikamentosa :


Plana Papul datar kecil - Papul datar agak menimbul - Biopsi kulit - Liken planus -> lokasi di - Menjaga hygine tubuh
yang disebabkan - Permukaan licin - Histopatologi -> lengan, gatal
infeksi HPV - Warna : kulit / abu / hitam hiperkeratosis, akantosis, - Akrokeratosis verusiformis Medikamentosa
HPV 3 dan 10 - Bentuk bulat / poligonal tanpa papilomatosis -> papul simetris di punggung - Asidum salisilikum 15-25%
- Ukuran 1-5 mm tangan - Triklorasetat 25%
- Tersusun linier
- Lokasi : wajah, punggung tangan,
tungkai bawah

Rubeola Nama lain: Manifestasi Klinis ● Diagnosis ditegakkan DD Treatment


Campak/Measles ● Periode inkubasi: 10-15 hari secara klinis dan dapat ● Rubella ● Self limiting 10-12 hari, pengobatan yang
● Gejala prodromal: Demam, malaise, dikonfirmasi dengan Disseminated Maculopapular diberikan dalam bentuk suportif seperti anti
Etiologi: Measle gejala ISPA (rhinitis, bark-like laboratorium Eruption: piretik dan cairan
Morbillivirus cough), konjungtivitis, periorbital ● Pemeriksaan laboratorium ● Morbilliform drug eruption ● Penanganan fokus terhadap komplikasi yang
edema terdiri dari PCR dan serologi (Drug hypersensitivity dapat ditimbulkan rubeola → diare berat,
Faktor Risiko: ● Exanthem: Pada demam hari ke 4, ● PCR: deteksi virus measles reaction) pneumonia, otitis media atau ensefalitis
Anak yang tidak muncul makula dan papul di jidat dari swab tenggorokan, ● Scarlet fever ● Rekomendasi WHO: Pemberian Vitamin A
divaksin hingga ke belakang telinga. Lalu darah, atau urin. Sebaiknya ● Kawasaki disease pada anak-anak dapat mengurangi morbiditas
menyebar secara cranial-caudal ke dilakukan dalam 3 hari Notes: scarlet dan kawasaki ada kulit dan mortalitas
Transmisi: bagian muka, dada, ekstremitas, dan pertama setelah demam kelupas namanya sandpaper like skin ● Post Exposure Prophylaxis: Pemberian
Airborne → mencapai kaki setelah 3 hari. (Pada ● Serologi: IgM (+) untuk measles immunoglobulin pada individu yang
Respiratory rubella, lesi juga muncul di daerah measles → diagnosis memiliki risiko tinggi terhadap terjadinya
droplets saat wajah namun penyebaran ke dada terkonfirmasi. IgM positif komplikasi atau penyakit menjadi berat (infant
batuk atau dan ekstremitas langsung terjadi pada hari pertama lesi <1 tahun, ibu hamil, orang yang tidak
bersin. dalam hari yang sama) muncul dan bertahan diimunisasi, dan immunokompromise) jika
● Lesi di muka yang awalnya diskret hingga 30 hari datang dalam 6 hari setelah eksposure.
Patofisiologi: akan menjadi konfluens dalam 2 ● Pada 72 jam pertama, IgM ● Measles immunoglobulin dapat diberikan
Virus memasuki hari, sedangkan lesi pada dada dan mungkin negatif. Jika secara IM (0.5mL/kg; maks: 15mL) atau IV
respiratory tract tangan akan tetap berbentuk diskret terdapat high suspicion, (400mg/kg).
→ berkembang ● Lesi akan hilang dalam 4-6 hari maka ulangi pemeriksaan ● Pada individu yang sehat, dapat diberikan
biak → pindah ke meninggalkan deskuamasi dan ● Jika menggunakan IgG, vaksin MMR sebagai booster dalam 72 jam
lymph node → dispigmentasi berwaran kecoklatan harus terdapat peningkatan pertama setelah eksposure.
secara sebanyak 4 kali untuk
hematogen mengonfirmasi measles. Prevention
berpindah ke Sehingga sediaan diambil ● 2 doses live attenuated measles vaccine
kulit dan mukus saat hari pertama dan ● Dapat memberikan lifelong immunity
membran beberatpa minggu ● Rekomendasi American Academy of
kemudian. Pediatrics: dosis pertama saat usia 12-15
bulan dan dosis kedua sebelum masuk ke
sekolah, 4-6 tahun
● Kontraindikasi vaksin:
○ Penyakit measles sedang hingga berat
○ Terdapat reaksi anafilaksis saat divaksin
MMR sebelumnya
○ Ibu hamil
○ Pasien imunokompromais (HIV, terapi
imunosupresi)
● Reaksi hipersensitivitas dapat terjadi karena
beberapa komponen yang ada di vaksin
seperti gelatin, neomisin, atau protein putih
● telur
● Enanthem: Muncul 2 hari sebelum
gejala exanthem, merupakan lesi
pathognomonic dari measles,
disebut juga dengan Koplik spots,
kumpulan bercak kecil berwarna
keputihan yang dapat dilihat di
mukosa bukal, di sebelah gigi
pre-molar. “Grains of sand”
● Hanya bertahan 12-72 jam, tidak
semua pasien datang dengan
enanthem


● Gejala lainnya: bulbar konjungtivitis,
limfadenopati general, mual muntah,
splenomegali

3C → Coryza, conjunctiviis, cough


JARANG ADA LYMPHADENOPATHY
Rubella Disebut juga Rubella tergolong infeksi ringan, dan https://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/ https://www.wikidoc.org/index.php/Ru Tidak ada treatment definitif, bakal hilang sendiri, jadi
campak jerman, biasanya hanya menyerang satu kali wp-content/uploads/2017/03/TI08_ bella_differential_diagnosis penting banget pencegahannya.
terjadi ruam seumur hidup. Rubella-Q.pdf
merah pada kulit (ini nemu tabel osce rubella, ada list ● Mild form of Campak/measles Pencegahan
akibat infeksi Masa inkubasi : 2-3 minggu anam, pf, penunjang dll lumayan Meskipun sama-sama menyebabkan ● vaksin MMR (measles, mumps, rubella) 2x
lengkap).
virus Rubella Periode rentan menular : 1 minggu sebelum ruam kemerahan pada kulit, rubella pada usia 15 bulan dan 5 tahun. Pada orang
Sering onset rash hingga 1 minggu setelah rash berbeda dengan campak. Selain dewasa yang belum pernah vaksin bisa
Pemeriksaan penunjang:
menyerang menghilang disebabkan oleh virus yang berbeda, dilakukan kapan saja.
● Deteksi genom virus
anak-anak dan Biasanya gejala ringan selama 1-5 hari, efek campak umumnya lebih parah ● Cuci tangan dan jaga kebersihan lingkungan
Spesimen swab
dewasa muda, berupa: dibandingkan rubella. ● Isolasi mandiri untuk penderita setidaknya 7
tenggorokan, cairan oral,
terutama dengan ● demam ringan, Measles biasanya muncul dengan hari
sekret nasofaring, urin
imunitas lemah. ● sakit tenggorokan demam tinggi, coryza dan ● Etika bersin batuk dijalankan
dengan RT-PCR
● ruam yang dimulai pada wajah dan konjungtivitis, dengan pengamatan Bisa rawat jalan, rawat di rumah aja.
● (gold standard)
Cara penularan: menyebar ke seluruh tubuh. lesi mukosa mulut (bintik Koplik),
Pemeriksaan serologik
-menghirup ● Sakit kepala diikuti oleh ruam kulit yang meluas. Kontraindikasi vaksin MMR:
ditemukan IgM spesifik
percikan air liur ● Pilek dan hidung tersumbat ● Wanita hamil atau wanita yang berencana
rubella, kalo hari pertama
yang dikeluarkan ● Tidak nafsu makan. untuk hamil dalam empat minggu ke depan
rash cuma ditemukan 50%
penderita saat ● malaise ● Orang yang memiliki reaksi alergi yang
kasus yang positif IgM jadi
batuk atau ● Mata merah. mengancam jiwa terhadap gelatin, antibiotik
lebih baik cek di hari 4-5
bersin, kontak ● Nyeri sendi, terutama pada remaja neomisin atau dosis vaksin MMR sebelumnya
muncul rash.
langsung dengan wanita. previous
● Pada wanita hamil yang
benda yang ● Pembesaran kgb sekitar telinga
dicurigai rubella cek serologi
terkontaminasi atau leher = preaurikular Pada ibu hamil : antibodi hyperimmune globulin
IgG rubella jika negatif nanti
air liur penderita. limfadenopati - membedakan bukan untuk mencegah tapi bisa kurangi gejala.
3 minggu kemudian cek lagi
dengan rubeola
karena ada kemungkinan
● Gejala pernapasan atas Treatment symptomatik:
asymptomatic primary
● Konjungtivitis ● Impetigo ● Parasetamol
rubella infection
● Pada wanita hamil trimester pertama Biasanya muncul dengan lesi seperti ● Asetaminofen
● RT-PCR
mudah terinfeksi. Bisa menyebabkan jerawat yang dikelilingi oleh kulit ● Ibuprofen
● Infeksi rubella kongenital
keguguran atau cacat lahir (tuli, eritematosa. Lesi berupa pustula, ● Aspirin tidak direkomendasikan pada anak
dapat didiagnosis sebelum
katarak, gangguan jantung) disebut berisi nanah, yang kemudian pecah karena berisiko reye’s syndrome
lahir baik dengan
sindrom rubella kongenital selama 4-6 hari dan membentuk
demonstrasi IgM spesifik
● Forchheimer's sign lesi papul merah kerak yang tebal. Ini sering dikaitkan
dalam darah janin atau
pada soft palate. dengan gigitan serangga, luka, dan
dengan deteksi rubella RNA
dalam cairan ketuban, bentuk lain dari trauma pada kulit
darah janin, atau biopsi
villus korionik menggunakan ● Roseola Infantum (exanthem
reaksi rantai subitum)
transkripsi-polimerase Faint pink maculopapular rash yang
terbalik (RT-PCR). Pada timbul setelah demam hilang.
periode bayi baru lahir lihat
deteksi IgM spesifik rubella
dalam 6 bulan pertama
kehidupan atau cek
peningkatan / persistensi
IgG spesifik rubella pada
bayi setelah usia 6-12
bulan. Deteksi genom virus
pada usapan nasofaring,
urin, dan cairan mulut ● Scarlet Fever
dengan RT-PCR demam, makula merah
memberikan bukti belang-belang pada hard and soft
laboratorium CRS palate dan uvula (bintik Forchheimer),
lidah merah cerah dengan
penampilan "stroberi", sakit
tenggorokan dan sakit kepala dan
limfadenopati.

● Varicella zoster
Ini biasanya dimulai sebagai ruam
yang menyakitkan di satu sisi wajah
atau tubuh. Ruam membentuk lepuh
yang biasanya berkeropeng dalam
7-10 hari dan hilang dalam 2-4
minggu.

● Mononukleosis infection
Gejala umum termasuk demam
ringan tanpa menggigil, sakit
tenggorokan, bercak putih pada
amandel dan belakang tenggorokan,
kelemahan otot dan terkadang
kelelahan ekstrem, limfadenopati
nyeri tekan, perdarahan petekie, dan
ruam kulit.

● Chicken pox
Ini biasanya dimulai dengan gejala
konjungtiva dan catarrhal dan
kemudian bintik-bintik karakteristik
muncul dalam dua atau tiga
gelombang, terutama di tubuh dan
kepala, bukan di tangan, menjadi
cacar mentah yang gatal (luka
terbuka kecil yang kebanyakan
sembuh tanpa jaringan parut).
Menyentuh cairan dari lepuh veruka
planapjuga dapat menyebarkan
penyakit.

● Erythema infectiosum
● Enterovirus dan adenovirus
infection
Common cause of viral rash, cough,
coryza, gastroenteritis, may have
fever.
● Kawasaki disease

HFMD Penyebab: - Umumnya terjadi pada bayi dan Pemeriksaan penunjang: Diagnosis banding: Tata laksana HFMD bersifat suportif dan ditujukan
Enterovirus non anak-anak tetapi dapat terjadi pada - Pemeriksaan feses setelah - Herpangina dibedakan untuk meredakan gejala. Sampai saat ini belum ada
polio termasuk dewasa 6 minggu terinfeksi berdasarkan distribusi lesi oral pengobatan dengan antivirus yang efektif.
Coxsackievirus A - Terjadi pada musim panas atau - Goresan (scraping) pada dan kulit. Herpangina berupa - Asupan cairan yang adekuat
16 dan Human musim gugur dan sepanjang tahun vesikel untuk kultur virus enantema tanpa lesi kulit. - Demam dan nyeri: NSAID, asetaminofen,
enterovirus 71 pada negara tropik dan PCR - Stomatitis aphthosa dibedakan ibuprofen, anestesi topikal/analgesia pada
(HEV 71) - Jika terjadi meningitis karena tidak adanya demam rongga mulut dengan mouthwash/spray
Klinis: lakukan pungsi lumbal dan tanda sistemik lainnya. - Jika infeksi sekunder: antibiotik topikal atau
Ditemukan pada: - Setelah masa inkubasi gejala diawali - Herpes ginggivostomatitis oral
Saliva, sputum, dengan demam, nyeri memiliki lesi yang lebih nyeri
sekresi nasal, tenggorokan/menelan, nafsu makan dengan limfadenopati leher
cairan vesikel menurun dan nyeri pada badan. dan ginggivitis yang lebih
dan feses dari - Setelah demam 1-2 hari akan timbul menonjol
individu yang lesi makula-papula berwarna merah - Varisela lesi kulit lebih luas
terinfeksi. muda cerah pada rongga mulut dengan distribusi sentral.
(palatum durum, lidah dan mukosa - Eriterma multiforme ditemukan
Transmisi: pipi) yang berubah menjadi vesikel adanya lesi target.
fecal-oral, kontak dengan eritema pada sekelilingnya
dengan lesi kulit, dan cepat mengalami erosi berwarna
inhalasi kuning-abu abu dikelilingi halo
pernapasan dan eritema.
oral-to-oral route - Kemudian muncul lesi makula
eritema yang menjadi vesikel berisi
Inkubasi: cairan jernih dikelilingi halo
3-6 hari eritematosa pada kulit terutama
pada telapak tangan dan kaki.
a) Vesikel pada lidah dengan
Bahasa awam: - Ruam juga dapat timbul pada b) Vesikel bentuk elips di telapak
eritema di sekelilingnya c) Vesikel bentuk elips di telapak tangan
flu singapura tungkai, lengan, bokong dan kulit kaki
sekitar genital.

Scarlet Group A - Terjadi paling sering pada anak-anak ● Rapid Streptococcal test atau Staphylococcal Scalded Skin Prognosis:
Fever Streptococcus : - Biasanya di musim dingin dan awal kultur tenggorokan : mengambil Syndrome Baik dengan pemberian antibiotik hingga tuntas
penghasil musim semi sediaan pada daerah faring dan - Nidus infection dari kulit
eksotoksin - Dialami 10% dari pasien faringitis Group tonsil Non-medikamentosa :
pirogenik A Streptococcus ● Titer anti-deoxyribonu clease B - Istirahat yang cukup
● Streptococcu - Recurrences sering terjadi dan anti-strepto lysin O - Pemberian nutrisi dan cairan adekuat
s Pyrogenic ● WBC -> leukositosis - Kumur dengan antiseptik -> oral hygiene
Exotoxins A Klinis : ● Urinalisis dan fungsi hati -> - Hindari kontak dengan orang lain
● Streptococcu Pada Kulit komplikasi - Rawat inap -> protokol sampai 24 pemberian
s Pyrogenic - 12jam-5 hari setelah paparan, antmikroba
Exotoxins C prodromal mendadak (faringitis, sakit
kepala, muntah, sakit perut, demam) Medikamentosa
- Ruam muncul 1-2 hari setelah onset Antibiotik
- Muncul pertama di leher/wajah -> ● Penicillin
meluas ke badan -> ke ekstremitas -> - Phenoxmymethylpenicilin 125mg/12jam
telapak tangan dan kaki tidak kena selama 10 hari
- Bisa terasa gatal ● 1st generation cephalosporin
- Tidak nyeri - Cefalexin 500mg/12 jam selama 10 hari
- Ruam semakin intens di daerah lipatan ● Azithromycin 500mg/24jam selama 5 hari
- Mengelupas setelah 1 minggu, dapat
bertahan sampai 1 bulan Infeksi nidus
- Sandpaper-like ● Apabila terdapat luka, abses segera di tatalaksana
pembersihan

Efloresensi : Makula eritematosa,


difusa, berbatas tidak tegas, Nikolsky
Exanthema pada lipatan aksila dengan sign (+)
tekstur kasar
Kawasaki disease
- Demam setelah 5 hari
- Kulitnya ngelupas
- Bisa juga ada strawberry tongue
- Kultur negatif
- Trombositosis → bisa komplikasi
ke jantung

Exanthema pada dada dengan tekstur


kasar

Pada mulut
- Karakteristik lidah 2 hari pertama : Efloresensi : Makula eritematosa,
terdapat lapisan putih dengan papila deskuamasi
merah dan edema menonjol (White
strawberry tongue) → tapi ga
patognomonik
- Edema, tonsil kemerahan, bertotol-totol,
dengan eksudat kuning, abu-abu, atau
putih
- Petechiae dan makula eritema pada soft
palate dan uvula (bercak Forchheimer)
Perioral pucat dan white tongue strawberry

Pada Leher
- Limfadenopati cervical anterior, Nyeri
tekan (+)
Pada wajah
- Wajah pucat

Deskuamasi post streptococcal

Efloresensi :
- Maculopapular kemerahan, ukuran
milier-lentikular, tekstur kasar, berbatas
tegas, eritema memucat dengan
tekanan (+)

Komplikasi :
- Acute rheumatic fever (3%)
- Glomerulonefritis (10-15%)
- Scarlet fever like eruption from skin

Staphylococcus Klinis :
● Staphylococcal - Eritroderma
Enterotoxin B - Ruam Scarlatiniform
- Exantema lebih lembut daripada grup
streptococcus
- Gejala sistemik : demam, malaise
- Inisiasi ruam ke seluruh kulit, dan
deskuamasi pada minggu berikutnya
- Infeksi muncul dari kulit -> analisa
furunkel pada kulit -> kultur

Parvovirus Parvovirus B19 Klinis : Pemeriksaan penunjang : Diagnosis Banding: Tatalaksana:


/ Erythema - Tidak terdapat gejala prodromal - IgG antibody (terdeteksi 7 - Drug reaction - Terapi suportif
Infectiosu Cara penularan : yang khas, seringkali timbulnya ruam hari - 1 tahun post infeksi) - Kawasaki disease - Anemia kronis : Immunoglobulin intravena (anti
m/ Droplet, vertikal merupakan gejala awal dari - IgM antibody (bisa - Hand foot mouth disease B-19 Antibodies)
Fifth (mother ke fetus) penyakit. terdeteksi sampai 6 bulan) - Papular purpuric gloves and - Transient Aplastic crisis: O2 dan Transfusi
Disease socks syndrome darah
Masa Inkubasi: Komplikasi : - Hydrops fetalis : Intrauterine exchange
4-14 hari (rata Karakteristik ruam pada anak anak: - Anemia Kronis transfusion
rata 8 hari) - Eksantema pada pipi berupa papul - Transient Aplastic Crisis
eritematosa yang menjadi pucat - Hydrops Fetalis
pada penekanan, dikelilingi daerah
pucat. Lesi kemudian meluas dan
memberikan gambaran "slapped
cheek". Kulit pada lesi terasa hangat
dan bertahan sampai 4-5 hari

- Setelah 1-4 hari bercak pada wajah


memudar, timbul
makula/papula/urtika eritematosa
terutama pada ekstensor ekstremitas
dan menyebar dan ke bokong
badan, lesi berkonfluensi dan terjadi
penyembuhan yang ireguler
sehingga memberikan gambaran
retikuler/ anyaman.
Manifestasi klinis pada dewasa:
- Arthropathy
- Demam
- Ruam dapat terjadi
(Makula pada ekstremitas, purpura,
vesikel)

INFEKSI FUNGI/ MIKOSIS

Dermatofitosis (disebabkan oleh jamur golongan dermatofita seperti Microsporum, Trichophyton, Epidemophyton)

Nama Lokasi gejala penunjang Diagnosis + obat Diagnosis banding


penyakit

Tinea Kulit dan rambut Gray patch ringworm Cabut rambut, kulit dikerok Pemeriksaan menggunakan Dermatitis seboroik
Kapitis kepala Disebabkan oleh microsporum. Dimulai untuk mengumpulkan sisik kulit. mikoskop Lesi lebih rata, distribusi simetris
dengan papul merah kecil di sekitar rambut, Pemeriksaan menggunakan Urutan pembesaran: 10x10 → 10x45
melebar dan membentuk bercak, kemudian wood lamp dilakukan sebelum → 10x100. Psoriasis
menjadi pucat dan bersisik. pengumpulan bahan untuk Lalu ditetes KOH Didapatkan lesi di tempat lain
Kerion mengetahui lebih jelas daerah 1-2 tetes, konsentrasi larutan untuk
Reaksi peradangan berat pada capitis, yang terkena infeksi dengan rambut 10%, untuk kuku dan kulit Impetigo
berupa pembengkakan yang menyerupai kemungkinan adanya 20% Kelainan kotor dan berkrusta tanpa ada rambut yang
sarang lebah dengan sebukan sel radang fluoresensi. Setelah sediaan dicampur, tunggu 15 putus
pucat yang padat di sekitarnya. - 20 menit (untuk mempercepat
Black dot ringworm pelarutan dapat diberikan pemanasan Trikotilomania
Rambut yang terkena infeksi parah tepat diatas api kecil. Rambut putus tidak tepat pada pangkalnya → tidak
pada muara folikel pada akhirnya hanya Untuk melihat elemen jamur lebih botak
tertinggal ujung rambut yang penuh spora, nyata dapat ditambahkan zat warna
dan berbentuk seperti titik hitam. seperti tinta parker superchroom blue
black

Pada kulit dan kuku: hifa (2 garis


sejajar), terbagi atas sekat dan
Tinea Barbe Dagu dan bercabang, maupun spora berderet
jenggot pada kelainan kulit lama

Pada rambut: spora kecil


(mikrospora) atas spora besar
(makrospora), dapat tersusun di luar
rambut (ektotriks) atau di dalam
rambut (endotriks).

Dapat dibiakan juga menggunakan


sabouraud dextrose + antibiotik
kloramfenikol untuk mencegah
kontaminasi

OBAT
Griseofulvin fine particle 0,5-1g untuk
dewasa, 0,25-0,5 untuk anak-anak
sehari / 10-25 mg/kgBB
2dd1, sampai sembuh + 2 minggu

Ketokonazol 200mg/hari selama


10hari - 2 minggu
Tinea Kruris Genital, anus, Dermatofitosis pada lipatan paha, daerah Pagi hari pc Psoriasis: lesi lebih merah, skuama lebih banyak,
bokong, perut perineum, dan sekitar anus. Dapat bersifat lamelar
bawah akut atau menahun, dapat menyebabkan Itrokonazol 2 x 100-200 mg selama 3
penyakit seumur hidup. hari Kandidosis: berupa konfigurasi hen and chicken +
Terdapat lesi berbatas tegas di paha. fluor albus
Bagian tepi lebih nyata daripada bagian
tengah. Eritrasma: wood lamp: fluoresensi coral red

Tinea pedis Kaki dan tangan Pedis (athlete’s foot, ringworm of the Dari bagian tepi kelainan sampai Dermatitis
et manum foot, kutu air): interdigitalis: fisura yang dengan bagian sedikit luas Bagian tepi tidak lebih aktif dari bagian tengahnya
dilingkari sisik halus dan tipis. Sering kelainan sisik kulit dan kulit Hiperhidrosis: kulit mengelupas atau maserasi
terlihat maserasi akibat kelembaban tinggi dikerok dengan pisau tumpul
di daerah tersebut (kulit putih dan rapuh) steril Kandidosis
Moccasin foot: terjadi pada seluruh kaki, Biasanya merupakan infeksi sekunder →
kulit menebal dan bersisik, bersifat kronik, pemeriksaan laboratorium
resisten terhadap obat. Bagian tepi lesi
terdapat papul/vesikel. Sifilis II
Pada bentuk subakut: terlihat vesikel, Temukan tanda2 lain pada sifilis
vesikopustul, kadang2 bula. Apabila vesikel
pecah, terdapat bekas sisik berbentuk
lingkatan yang dikenal dengan kolaret

Tinea Kuku dan jari Subungual distalis: dimulai dari distal dan Kuku yang sakit diambil
unguium kaki dan tangan distolateral kuku, menjalar ke proksimal dan sedalam-dalamnya sehingga
dibawah kuku terdapat sisa kuku rapuh. mengenai seluruh tebal kuku,
Leukonikia Trikofita / Leukonikia bahan dibawah kuku diambil
Mikotika pula.
Kelainan keputihan pada kuku yang dapat
dikerok untuk dibuktikan adanya elemen
jamur. Disebabkan oleh Trichophyton
mentagrophytes
Bentuk subungual proksimalis
Mulai dari pangkal kuku bagian proksimal
terutama menyerang kuku dan membentuk
gambaran klinis yang khas, yaitu terlihat
kuku di bagian distal masih utuh,
sedangkan bagian proksimal rusak
Tinea Bagian tubuh Pityriasis rosea: herald patch
korporis lainnya

Non-Dermatofitosis

Pitiriasis Badan bagian Lesi berupa makula, berbatas tegas, Wood Lamp: fluoresensi - Pitiriasis alba Antimikotik Topikal : digunakan selama 2 minggu,
Versikolor atas, leher, perut, hipo/hiperpigmentasi, eritematosa, kekuningan akibat metabolit asam - Eritrasma eval ulang
(panu / ekstremitas ukurannya bervariasi dan berskuama halus. dikarboksilat. (Waspada hasil false - Vitiligo - Selenium sulfide bentuk shampo 1.8% atau
tinea bagian proximal. Jarang disertai keluhan tambahan, positif: penggunaan salep yang - Dermatitis seboroik losio 2.5% dioleskan di seluruh badan kecuali
versikolor) Terkadang pada umumnya keluhan kosmetis, beberapa mengandung asam salisilat & - Pitiriasis rosea kepala dan genitalia tiap hari selama 15-30
wajah dah kulit terdapat pruritus ringan. tetrasiklin. False negatif: rajin - Morbus Hansen tipe menit kemudian di bilas ATAU 2x/minggu
kepala. mandi) tuberkuloid dengan dibiarkan sepanjang malam
Juga pada aksila, - tinea - Ketoconazole 2% bentuk shampo
lipatan paha dan Pemeriksaan Mikologis: sediaan
daerah genitalia kerokan kulit diambil dengan Antimikotik Sistemik: pada kasus lesi luas,
skalpel atau selotip. kambuhan & gagal terapi topikal
KOH 20% (+ tinta biru hitam untuk - Ketokonazol 200mg/hari ~5-10 hari
memperjelas gambaran jamur): - Itrakonazol 200mg/hari ~5-7 hari
kumpulan hifa pendek dan sel ragi
bulat/oval (spaghetti meatballs Hindari faktor predisposisi yang menyebabkan
atau bananas and grapes) kambuhan; suhu, kelembaban lingkungan yang tinggi,
tegangan CO2 yang tinggi pada permukaan kulit
akibat oklusi, hiperhidrosis, kondisi imunisupresif dan
malnutrisi

Folikulitis Dada, punggung, Papul dan pustul perifolikular ukuran Pemeriksaan Mikologis: sediaan - Akne vulgaris Antimikotik oral:
Malassezia/ lengan atas. 2-3mm dengan peradangan minimal isi folikel dikeluarkan dengan - Folikulitis bakterial - Ketokonazol 200g/hari ~4 minggu
fungal acne Terkadang di Keluhan tambahan: gatal ekstraktor komedo - Erupsi akneiformis - Itrakonazol 200g/hari ~2 minggu
leher dan wajah - Folikulitis eosinofilik - Flukonazol 150g seminggu ~4 minggu
Gaada komedooo → komedon itu punya KOH 20% (+ tinta biru hitam):
acne vulgaris kelompokan sel ragi dan spora
bulat atau blastospora.
Penegakan diagnosis → (>2+)
lebih dari 2-6 spora dalam
kelompok ATAU 3-12 spora
tunggal tersebar.

Piedra Piedra hitam; Piedra hitam → asimtomatik, muncul KOH 20% - - Memotong rambut yang terkena infeksi
tinea nodosa, benjolan atau nodul hitam lonjong, keras, - Larutan sublimat 1/2000 setiap hari
trkomikosis multipel yang melekat erat pada rambut. Piedra hitam → tampak benjolan -
nodularis → Ukuran mikroskopik ~1mm. benjolan terpisah yang terdiri atas
rambut kepala, Rambut sering patah, dan bila disisir akan anyaman padat hifa berwarna
jenggot, kumis, terdengar suara bergelitik. coklat - hitam, tersusun regular
pubis. (iklim dalam substansi seperti semen.
tropis) Piedra putih → benjolan lunak, multipel Pada tepinya dapat ditemukan
berukuran mikroskopik ~ 1mm, berwarna artrokonidia berdiameter 4-8um,
Piedra putih: putih sampai coklat muda, tidak terlalu dan ditengahnya terdapat askus
trikosporosis melekat pada rambut jd mudah dilepaskan. yang berisi 8 askospora berbentuk
nodosa → aksila, Kadang benjolan menyatu membentuk fusiformis
genital, jenggot selubung mengelilingi rambut.
(iklim subtropis) Rambut jarang patah. Piedra putih → benjolan yang
cenderung menyatu, terdiri atas
anyaman hifa yang tersusun
kurang regular, membentuk massa
seperti gelatin menyelubungi
rambut.

Tinea Nigra Telapak tangan, Makula coklat hitam berbatas tegas, tidak KOH 20% → hifa bercabang dan - Nevus junctional - Ketokonazol 200g/hari ~4 minggu
Palmaris telapak kaki bersisik. bersekat ukuran sampai 5um, - Dermatitis kontak
Penderita berusia dibawah 19thn, biasanya berwarna coklat muda sampai - Trauma kimia
berlangsung secara kronik sehingga dapat hijau tua - Pigmentasi pada penyakit
ditemui pada orang dewasa diatas 19thn. Addison
Wanita 3x lebih banyak. Biakan agar Sabouraud dengan - Sifilis
suhu ruangan → koloni yang - Pinta
tampak menyerupai ragi dan koloni - melanoma
filamen berwarna hijau tua atau
hitam

Kandidosis / Kandidiasis /
Moniliasis

Nama Lokasi Gejala Pemeriksaan penunjang DD Treatment


penyakit

Kandidiasi Mukosa oral a. Thrush a. KOH 10-20% - Infeksi herpes Non-medikamentosa


s oral - Umum pada bayi , HIV, dan AIDS - Kerokan langsung pada - Oral hairy leukoplakia - Hindari faktor pencetus
- Pseudomembran putih cokelat spesimen Temuan → (karena infeksi EBV) - Hygine
kelabu menutup lidah, palatum mole, terlihat sel ragi,
pipi bagian dalam, dan rongga mulut blastosphora, atau hifa Medikamentosa
lainnya semu - Infeksi ringan:
Suspensi Nystation 400.000-600.000 IU 4dd1
b. Pewarnaan Gram - Sedang-Berat:
- Kerokan langsung pada Fluconazol 1x100-200mg/hari selama 7-14 hari
spesimen Temuan →
terlihat sel ragi,
blastosphora, atau hifa
semu

b. Perleche
- Lesi fisur pada sudut mulut. Lesi
maserasi, erosi, dan basah,
dasarnya eritematosa

c. Pemeriksaan biakan
- Saboraud → tampak
pertumbuhan koloni
d. Histopatologi
- Pewarnaan PAS

Kandidiasis Kutis

Kandidiasi Lipatan kulit - Bercak batas tegas a. KOH 10-20% - Eritrasma: lesi dilipatan, lebih Non-medikamentosa
s ketiak, - Berisisik - Kerokan langsung pada merah, batas tegas, kering, - Hindari faktor pencetus
intertrigino genitokrural, - Basah spesimen Temuan → tidak ada satelit, lampu wood - Jaga hygine
sa intergluteal, - Eritematosa terlihat sel ragi, positif - Sering berganti pakaian jika mudah
paha, lipatan - Lesi satelit blastosphora, atau hifa - Dermatitis interginosa berkeringat (hindari kondisi lembap)
payudara, semu - Dermatofitosis (lineal) Medikamentosa
interdigital, dam - Psoriasis :lesi lebih tebal a. Topikal
umbilikus serta b. Pewarnaan Gram skuama , plak, kering - Krim imidazole (miconazole 2%) selama 14-28
liaptan perut - Kerokan langsung pada hari
spesimen Temuan → b. Sistemik
terlihat sel ragi, - Fluconazole 50mg/hari atau 150mg/minggu
blastosphora, atau hifa
semu

c. Pemeriksaan biakan
- Saboraud → tampak
pertumbuhan koloni
d. Histopatologi
- Pewarnaan PAS

Kandidiasi Sekitar anal - Lesi maserasi seperti infeksi


s perianal dermatofit tipe basah
- Pruritus ani

Diaper rash Berawal dari - Eritema cerah


daerah perianal
meluas ke
perineum dan
lipat inguinal

Kandidiasi Wajah, kepala, - Papul kemerahan tertutup krusta


s kuku, badan, tebal warna kuning kecokelatan
granulomat tungkai,dan - Krusta timbul seperti tanduk 2cm
osa laring

Vulvovagin Vagina - Gatal daerah vulva - Trikomonas vaginalis: Non-medikamentosa


itis - Hiperemia labia karakter discharge kunign - Hindari faktor pencetus
- Introitus vagina kehijauan dan tidak - Jaga hygine
- Bercak putih kekuningan menggumpal - Sering berganti pakaian jika mudah
- Fluor albus : gumpalan putih-kuning - Gonore akut berkeringat (hindari kondisi lembap)
- Pada kasus berat : dispareunia,
nyeri sesudah miksi, rasa panas Medikamentosa
(+/-), edema labia dan atau ulkus - Cotrimoksasol 200mg intravagina tiap hari
labia (selama 3 hari) OR
- Fluconazole 150mg oral dosis tunggal
- Itraconazole 200mg oral dosis tunggal
Balanitis Penis - Eritematosa sekitar penis - Infeksi bakteri Medikamentosa
- Rasa panas yang transien - Herpes simpleks a. Topikal
- Papul atau papulopustul rapuh pada - Cotrimazole 1% (2x sehari) selama 2-4 minggu
glans penis atau sulkis koronarius b. Sistemik
penis - Fluconazole 150mg oral dosis tunggal

Kuku

Paronikia Kuku - Lesi kemerahan a. KOH 10-20% Tinea unguium : kuku teball, rapuh, Nonmedikamentosa
kandida - Pembengkakan tanpa nanah - Kerokan langsung pada warna putih, jaringan sekitar normal - Hindari pencetus
dan - Nyeri (+) spesimen Temuan → tidak kemerahan atau bengkak - Hygiene
onikomikos - Retraksi kutikula kearah lipat kuku terlihat sel ragi,
is proksimal blastosphora, atau hifa Medikamentosa
- Kelainan kuku : onikolisis, lekukan semu a. Topikal
transversal warna cokelat - Solusio imidazole (Timol 4%) dalam alkohol
b. Pewarnaan Gram absolut atau klorofom
- Kerokan langsung pada b. Sistemik
spesimen Temuan → - Ketoconazole 1x200mg oral /hari sampai
terlihat sel ragi, sembuh
blastosphora, atau hifa
semu

c. Pemeriksaan biakan
- Saboraud → tampak
pertumbuhan koloni
d. Histopatologi
- Pewarnaan PAS

INFEKSI PARASIT

Scabies Penyebab: Adanya 2 dari 4 tanda kardinal: Cara menemukan tungau: Prurigo, pedikulosis korporis, Non-medika mentosa
Sarcoptes a. Pruritus nokturna a. Congkel papul/vesikel pada dermatitis -Self-hygiene: penderita harus mandi bersih
scabiei - Var. Gatal pada malam hari akibat aktivitas ujung kunikulus dengan jarum -Pakaian & linen dicuci dengan air hangat serta harus
homini (paling tungau yang lebih tinggi pada suhu → letakkan pada kaca preparat disetrika sebelum dipakai
sering) lembab & panas. → dilihat dibawah mikroskop -Semua perlengkapan rumah tangga (bangku, sofa,
- Var. animalis b. Menyerang sekelompok manusia b. Burrow ink test sprei, bantal, kasur, selimut) harus dibersihkan &
(jarang) → Misalnya dalam keluarga, di c. Sikat kemudian tampung krusta dijemur dibawah sinar matahari
menularkan asrama/pesantren, pemukiman padat diatas selembar kertas putih → -Hindari kontak langsung maupun tidak langsung
manusia dari penduduk. dengan penderita
hewan c. Kunikulus (terowongan) pada lokasi
peliharaan predileksi Medikamentosa
(anjing, kucing) - Berwarna putih keabu-abuan, Semua anggota keluarga harus diberi pengobatan
berbentuk garis lurus/berkelok, + 1 secara serentak, termasuk penderita yang
Transmisi: cm, terdapat papul/vesikel pada ujung hiposensitisasi.
a. Kontak
terowongan a. Topikal
langsung - Karena gatal, seringkali tergaruk lihat dengan lup - Krim permethrin 5% oleskan hanya satu kali, bilas
(skin-to-skin) hingga rusak/hilang d. Biopsi irisan setelah 8-10 jam, diulangi seminggu kemudian
misalnya - Lokasi predileksi: sela-sela jari tangan Jepit lesi dengan 2 jari → iris - Krim/losio gama benzena heksa klorida
berjabat (paling sering), pergelangan tangan tipis dengan pisau → lihat (gemeksan) oleskan hanya satu kali, kecuali jika
tangan, tidur bagian volar, siku bagian luar, aksilla dengan mikroskop masih ada gejala, diulangi seminggu kemudian
bersama, bagian depan, areola mammae e. Biopsi eksisional + pewarnaan - Salep/krim sulfur presipitatum 4-20% selama 3 hari
hubungan (wanita), umbilikus, bokong, genitalia hematoksilin eosin (HE) → tidak efektif untuk stadium telur
seksual) eksterna (pria), perut bagian belakang - Emulsi benzil-benzoas 20-25% setiap malam
b. Kontak tak - Kalo ga punya kaca pembersar → selama 3 hari → sering menyebabkan iritasi
langsung lakukan burrow ink test → akan - Krim/losio krotamiton 10% → antiscabies & anti
- Melalui terbentuk terowongan berwarna krn gatal
benda, tintanya masuk b. Sistemik
misalnya d. Menemukan tungau S. scabiei Ivermectin 200 µg/kg PO
pakaian, Stadium apapun, telur, atau kotoran
handuk, tungau (skibala)
sprei, bantal, Siklus hidup (masa inkubasi → 4-6 minggu)
dll
-Dapat hidup
diluar tubuh
manusia
selama
24-36 jam

Lesi kulit:
- Papul atau vesikel pada ujung kunikulus
- Infeksi sekunder: polimorfik (pustul,
ekskoriasi, dll) ​

Norwegian scabies
- Lesi kulit: dermatosis berkrusta pada
tangan & kaki, kuku distrofik, skuama
generalisata
- Rasa gatal minimal, namun sangat
menular
- Tungau dapat ditemukan dalam jumlah
yang sangat banyak

Nodular scabies
Pada pasien yang tidak mendapatkan
terapi adekuat, bayi & anak, pasien
imunokompromais

Pedikulosis Kapitis Gejala utama: Menemukan kutu atau telur, Tinea kapitis, pioderma (impetigo Non-medikamentosa
Rasa gatal terutama pada daerah oksiput & terutama di daerah oksiput & krustosa), dermatitis seboroik Rambut dicukur (terutama jika terjadi infeksi
Penyebab: temporal, dapat meluas keseluruh kepala. temporal, berwarna abu-abu & sekunder) & self-hygiene.
Pediculus berkilat
humanus var. Medikamentosa
capitis Untuk memusnahkan kutu & telur
- Losio/spray malathion 0,5% atau 1%
Keramas dengan shampoo, oleskan losio
malathion, tutup kepala dengan kain. Keesokan
harinya, keramas dengan shampoo & sisir rambut
dengan sisir serit . Diulang seminggu kemudian.
- Gama benzene heksaklorida 1% (gameksan)
Dioleskan kemudian didiamkan 12 jam, lalu
keramas dengan shampoo & sisir dengan serit
- Benzyl benzoat 25%

Infeksi sekunder
Antibiotik sistemik + antibiotik topikal + obat-obatan
diatas dalam bentuk shampoo.

Lesi kulit:
Disebabkan oleh garukan untuk
menghilangkan rasa gatal.
- Erosi, ekskoriasi, dan infeksi sekunder
(pus, krusta)

- Bila infeksi sekunder berat, rambut akan


menggumpal akibat banyaknya pus &
krusta (plikapelonika) → berbau busuk

Korporis Gejala utama: Menemukan kutu atau telur pada Neurotic excoriation Non-medikamentosa
Rasa gatal pada badan. serat kapas pakaian berwarna Pakaian dicuci dengan air panas/disetrika &
Penyebab: abu-abu & berkilat self-hygiene.
Pediculus Lesi kulit:
humanus var. Bekas-bekas garukan pada badan, untuk Medikamentosa
corporis mengatasi rasa gatal. - Krim gameksan 1% atau emulsi benzil benzoate
25%
Transmisi: Dioleskan tipis diseluruh tubuh & didiamkan
a. Melalui selama 24 jam, setelah itu penderita mandi. Jika
pakaian belum sembuh, diulangi 4 hari kemudian.
(vagabond) - Emulsi benzil benzoate 25% & bubuk malathion
→ kutu 2%
melekat pada
serat kapas di
sela-sela
lipatan
pakaian &
hanya transien
ke kulit untuk
menghisap
darah

b. Kontak
langsung
→ Kutu
melekat pada
rambut
terminal di
dada penderita

Pubis Gejala utama: Menemukan kutu atau telur Dermatitis seboroik, dermatomikosis Non-medikamentosa
- Rasa gatal di daerah pubis & sekitarnya, berwarna abu-abu & berkilat → - Rambut genital dicukur
Penyebab: dapat meluas ke daerah abdomen & kutu dapat dilihat dengan mata & - Pakaian dalam dicuci dengan air panas atau
Phthirus pubis dada sulit untuk dilepaskan karena disetrika
- Makula serule: bercak-bercak abu-abu kepala kutu masuk kedalam muara - Pasangan seksual harus diperiksa dan, jika perlu,
Transmisi: kontak atau kebiruan (sky-blue spot) folikel rambut diobati
langsung - Self-hygiene
(skin-to-skin) Gejala patognomonik:
Black dot → bercak-bercak hitam (krusta Medikamentosa
yang berasal dari darah yang dihisap oleh Krim gameksan 1% atau emulsi benzil benzoate 25%
kutu) yang tampak jelas pada celana Dioleskan & didiamkan selama 24 jam, setelah itu
dalam. penderita mandi. Jika belum sembuh, diulangi 4 hari
kemudian.
Tempat predileksi:
Rambut pubis & sekitarnya, kumis &
janggut, alis atau bulu mata (pada
anak-anak, diikuti oleh blefaritis)
Cutaneous Paling umum: - Rasa gatal dan panas Contoh pemeriksaan penunjang: - Scabies → terowongan tidak - Albendazol 400 mg dosis tunggal, 3 hari
Larva Adanya invasi - Lesi awal: bentuk papul/vesikel, - Blood test → eosinofil <40% sepanjang CLM berturut-turut → bila tdk berhasil dpt diulangi
Migrans larva cacing kemudian diikuti lesi linier atau (tidak spesifik) - Dermatofitosis → mirip bila minggu berikutnya
(Creeping tambang dari berkelok, diameter 2-3 mm, - Non-invasive optical bentuk lesi polisiklik - Tiabendazole 50mg/kgBB/hari 2x1 selama 2
Eruption) feses kemerahan coherence tomography - Insect bites → mirip saat lesi hari → efek samping: mual, pusing, muntah
anjing/kucing - Lesi papul eritematosa → - Biopsi kulit awal berupa papul - Tiabendazole topikal 10% solution atau 15%
(Ancylostoma menunjukkan larva sudah dikulit - Herpes zoster stadium awal → ointment, 2-3x1 selama 5-10 hari
braziliense, beberapa jam/hari Diagnosis → berdasarkan anam bila invasi larva multipel timbul - Cryotherapy
Ancylostoma - Lesi lanjut: seperti benang berkelok dan pf serentak membentuk - Kloretil (ethyl chloride) spray sepanjang lesi
caninum) (serpiginosa), polisiklik, papul-papul - First line di luar negri → albendazol, ivermectin
menimbul, membentuk 200 ug/kg dosis tunggal diulang 1-2 minggu
Asia Timur: terowongan (burrow) dgn panjang
gnatostoma beberapa cm Tambahan info:
babi/kucing - Gatal lebih hebat di malam hari

Larva lalat:
Castrophilus,
cattle fly

Lainnya:
Echinococcus,
Strongyloides
sterconalis, ,
Dermatobia
maxiales, Lucilia
caesar
-

DERMATITIS

REAKSI HIPERSENSITIVITAS

AUTOIMUN/ IMUNODEFISIEN

NEOPLASMA/ MALIGNANSI

PENYAKIT KUKU
PENYAKIT KELAMIN

Nama Etiologi Gejala Pemeriksaan DD Treatment


Penyakit Penunjang

INFEKSI BAKTERI

INFEKSI VIRUS

INFEKSI FUNGI

INFEKSI PARASIT

Anda mungkin juga menyukai