Anda di halaman 1dari 5

Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas

(puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat
kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir
sampai organ-organ reproduksi sampai kembali ke keadaan normal sebelum hamil
(Bobak,2010).
Masa nifas atau masa purpenium adalah masa setelah partus selesai dan berakhir
setelah kira-kira 6-8 minggu (Manjoer, A dkk, 2001). Akan tetapi seluruh alat genetal
baruh pulih kembali seperti sebelumnya ada kehamilan dalam waktu 3 bulan (Ilmu
kebidanan, 2007).
Masa nifas adalah priode sekitar 6 minggu sesudah melahirkan anak, ketika alat-
alat reproduksi tengah kembali ke kondisi normal (Barbara F. Weller,2005).

A. KLASIFIKASI
Masa nifas dibagi dalam 3 periode yaitu :
1. Post partum dini yaitu keputihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri, berjalan-
jalan. Dalam agama Isalam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
2. Post partum intermedial yaitu keputihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya
6-8 minggu.
3. Post partum terlambat yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi untuk sehat
sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.
B. ADAPTASI FISIOLOGI
Perubahan fisik
a. Involusi
1. Placenta Bed
- Mengecil dan menonjol
- Kearah kavum uteri
2. Jalan lahir
- Luka sembuh dalam 6-7 hari bila tanpa infeksi
3. Abdomen
- Mulas (after pain) kontraksi selama + 2-4 post partum
4. Pengeluaran
- L. Rubra (0-2 hari) warna merah (darah segar yang bercampur sisa selaput
ketuban, sel desidua, sisa vemuk, kaseosa, lanugo mekonium)
- L. Sangirdenta (3-7 hari) warna merah kuning (terdiri dari darah campur
lendir)
- L. Serosa (7-14 hari) berwarna kuning
- L. Alba (14 hari – 6 minggu) hanya berupa cairan putih
5. Servik
- Agar menganga seperti corong
- Merah kehitaman seperti corong
- Konsistensi lunak, kadang terdapat luka kecil
6. Ligamen
- Ligament, fasia, diafragma pelvis menciut dan pulih kembali
7. Vagina Laserasi, vugae baru ada setelah tiga minggu
8. Muskulus
- Tonus otot berkurang
- Diastaks rektus abdominalis
- Sensasi ekstremitas bawah berkurang
9. Perkemihan
- Diuresisi meningkat dalam 24 jam pertama
- Hematuria
10. Sisa endokirn
- Penurunan estrogen
- Progesteron setelah placenta lahir
- Polaktin meningkat laktasi
- Non laktasi, prolaktin menurun estrogen meningkat, fase folikular 3 minggu
PP dan haid 12 minggu kemudian
- Laktasi, haid minggu ke-36 (anovulatory)
11. Sistem pencernaan
- Motiltias usus menurun
- Kekurangan cairan
12. Sistem cardiovaskuler
- Bradikardi : 50-70 x.mnt
- Takikardi
- Diaporesis dan menggigil
- Pembekuan darah menigkat
b. Proses Laktasi
1. Perubahan pada kelenjar mamae
2. Poliferasi jaringan
3. Pengeluaran clolstrum
4. Hipervaskularisas
5. Hormon prlaktim ber tambah

C. ADAPTASI PSIKOLOGIS
Menjadi orang tua merupakan suatu krisis tersendiri dan harus melewati masa
transisi. Masa transisi pada post partum yang harus diperhatikan perawat adalah :
1. Honeymoon
Adalah fase setelah anak lahir dan terjadi kontak yang lama antara ibu, ayah,
anak. Kala ini dapat dikatakan sebagai psikis honeymoon yang memerlukan hal-hal
romantis masing-masing saling memperhatikan anaknya dan menciptakan hubungan
yang baru.
2. Bonding Attachment atau ikatan kasih
Dimulai sejak dini begitu bayi dilahirkan. “Bonding” adalah suatu istilah untuk
menerangkan hubungan antara ibu dan anak. Sedangkan “attachment” adalah suatu
keterikatan antara orang tua dan anak. Peran perawat penting sekali untuk
memikirkan bagaimana hal tersebut dapat terlaksana. Partisipasi suami dalam proses
persalinan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan ikatan kasih tersebut.

Perubahan fisiologis pada klien post partum akan dikuti oleh perubahan
psikologis secara simultan sehingga klien harus beradaptasi secara menyeluruh. Menurut
klasifikasi Rubin terdapat tiga tingkat psikologis klien setelah melahirkan adalah:

Anda mungkin juga menyukai